Share

Mimpi

Penulis: Kara
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-19 17:43:26
Aku kembali ke ruangan yang membuatku sesak. Tubuh yang saling berdesakan, asap dan lampu disko yang berpijar. Bau keringat, parfum, dan alkohol bercampur menjadi bau yang memuakkan namun juga sangat akrab di indera penciumanku.

Dan saat itu aku mabuk di tengah-tengah orang itu. Aku terhuyung-huyung begitu keluar dari bilik kamar mandi, dan saat menatap wajahku di cermin... aku selerti melihat orang asing, tapi aku tahu jika sosok itu adalah diriku.

Pemandangan itu masih sangat asing untukku dan ketika aku sadar jika itu bukan pertama kalinya, aku langsung bertanya-tanya, apa yang sebenarnya aku lakukan.

Perasaanku kacau. Hal ini sudah berlangsung selama setahu, tapi kenapa hari ini aku marasa tidak berdaya. Aku terus mencari alasan apa yang membuat aku harus bersikap seperti ini.

Mata cokelat itu membuatku kembali dipenuhi emosi. Aku terlalu pengecut sampai tidak berani menghadapinya langsung dan malah lebih memilih untuk menghancurkannya dari belakang.

Aluna yang bodoh. Menyedi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ike Rahma
semangat lanjut Thor....masih teka teki....susah nebaknya....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   New

    Tama bersandar ke dinding keramik di kamar mandi kami. Lengannya semakin erat memelukku. Aku masih gemetar. Ingatan-ingatan itu membuatku semakin merasa bersalah. Mereka tidak mau berhenti untuk tidak memutar kembali memori-memori lancang yang sudah kucoba untuk tidak kuhiraukan.Aku masih bisa mendengar suara itu, masih bisa mencium aroma campuran yang menjijikkan itu, masih bisa melihat pria-pria itu... yang sengaja mendekatiku, dan juga Steven.Dan dari semua hal yang aku rasakan, rasahya aku malah semakin membuat diriku sendiri diliputi kesalahan yang tidak akan pernah usai. Yang buruk semakin menjadi buruk dan aku merasa seperti aku dikekang oleh rasa bersalah itu dan hal itu melarangku untuk bersikap lemah.Tanganku secara ottomatis mencengkram dada saat merasakan sesak. Kekhawatiranku semakin meningkat dan membuatku hampir saja kehilangan kendali atas diriku karena ingatan-ingatan yang datang secara rancu.Usapan dan gumaman Tama terdengar sia-sia karena hal itu tidak membantus

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-21
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Kenangan Baru

    Sesuatu tentang kalimat terakhir yang Tama ucapkan membuat kepalaku berkedut. Dan sebelum aku menyadari apa arti dari kalimat itu sebuah ingatan mulai berputar.Mata cokelat terang yang sama, tapi kali ini milik seorang anak kecil laki-laki. Dia tersenyum lebar sampai menbuat matanya menyipit karenanya. Dia mengulurkan tangannya padaku."Jadi gimana? Aku bakal bantu kamu nyelesain PR kamu tapi kamu harus gambarin aku sesuatu."Aku menatap uluran tangannya dengan kepala miring, tidak mengerti apa yang dia inginkan. Aku tidak cukup mengenalnya, dan aku hampir tidak menyukainya karena dia bisa berada di kantor papa sedangkan aku tidak. Apalagi saat mengingat bagaimana papa memuji anak ini karena nilainya yang sempurna membuayku bertambah kesal. Aku iri.Aku kembali menatap wajahnya, "Tapi Papa aku nyita semua alat lukis punyaku. Aku nggak dikasih izin buat ngelukis lagi, karena aku disuruh belajar."Tama kecil mengangguk dengan paham, "Makannya tadi aku bilang kalau aku bakal bantu kamu,

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-22
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Rumah Kita

    Aku awalnya terkejut saat Tama mengatakan akan membawaku melihat rumah tempat kami tinggal dulu. Dan aku pikir kegiatan itu tidak akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini juga."Maksud aku kita nggak usah terlalu terburu-buru buat ngelihat rumah yang kamu maksud itu," ucapku sedikit panik saat dia melajukan mobilnya menuju tempat yang akan menjadi awal penjelajahan kami. Aku gugup dan mengharapkan bisa menemukan hal yang baik dan bisa memicu ingatanku. Aku sangat berharap.Sebelumnya sesaat setelah aku menyetujui ajakannya, Tama langsung menghubungi seseorang lewat handponenya. Dia membatalkan semua meeting perusahaan dan lebih memilih untuk membawaku pergi melihat tempat yang dia sebut rumah kami sebelumnya.Aku bisa mendengar protesan dari seseorang di ujung telfon sana, tapi dia tidak perduli dan tetap mematikan sambungan telfonnya secara sepihak.Tama kembali melepaskan kancing kemeja yang sebelumnya sudah dia kenakan. Aku tidak tahu jika siang ini dia berencana untuk pergi ke kant

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Papa Mertua

    Kami bergandengan tangan saat menuruni tangga. Ketika kami sampai di ruang tamu bi Susan keluar dari ruang makan dengan telepon rumah yang bertengger di telinganya. Dia melambaikan tangannya untuk menarik perhatian kami. Dan kami pun menghentikan langkah kami.Bi Susan menutupi telepon dengan sebelah tangannya sebelum berbicara, "Ini Bapak."Genggaman tangannya mengencang, "Bilang kalau aku lagi di luar."Nadanya dingin saat mengatakan itu dan dia langsung menarikku keluar sebelum bi Susan sempat menjawab kembali telepon itu. Dia tetap diam, memasang wajah keras dan tidak membiarkanku untuk bertanya. Hal terakhir yang aku dengar sebelum pintu tertutup di belakang kami adalah bi Susan yang sedang membuat alasan kepada sang penelepon itu.Ekspresi Tama tampak muram saat kami keluar dari gedung. Sikapnya yang terlalu diam itu cukup mengganggu, tapi dia tidak lupa membukakan pintu penumpang untukku masuk. Setelah itu mobil keluar dari basemant gedung dan ikut menyatu dengan pengendara la

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Ingatan yang Kembali

    Dan aku kembali merasakan perasaan itu. Hatiku yang teremas dan rasa sakit karena tusukan dalam yang tidak mengeluarkan darah namun sangat menyakitkan. Air mata menggenang di mataku karena hal itu.Perasaan yang sebelumnya harusnya sudah mulai membaik kembali terasa nyeri. Kali ini bukan hanya kepalaku yang terasa sakit, melainkan seluruh tubuhku rasanya tercekik dan terluka. Aku berusaha keras menghirup udara untuk menenangkan diriku. Tidak mudah di saat rasa tidak nyaman itu melandaku.Tidak disini. Aku seharusnya tidak berada di sini. Berada di tempat ini akan memicu semua ingatan yang sudah kuputuskan untuk aku lupakan. Gerbang mulai terbuka, seseorang dari dalam rumah membukanya lebar dan mempersilahkan kami untuk masuk. Aku menatap ke arahnya dan dia menundukkan kepalanya seperti menberi hormat pada kami. Aku ingin melarangnya masuk, dan saat mataku kembali padanya, hatiku mencelos.Dia ternyata tidak memperhatikanku, pandangannya masih menatap tajam ke arah mohil yang ikut be

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Flashback

    Aku akhirnya menjadi mahasiswi senior yang sudah berada di tahun terakhirku. Siapa sangka waktu bergulir secepat itu, padahal aku merasa baru kemarin aku menjadi mahasiswa baru dan melarikan diri dari rumah karena bentrok dengan papa, tapi kihat sekarang, aku sudah berada di langkah terakhir menuju impianku."Are you kidding me? Berita kali ini nampilin loe yang berhasil diwawancara berkat prestasi loe. Bukannya ini luar biasa!" seru salah seorang temanku karena prestasi yang aku buat. Aku tidak menyangka jika hal itu menjadi perhatian teman-temanku juga, aku pikir mereka tidak perduli soal hasil dari wawancaraku kemarin lusa.Namanya Jessica. Seorang mahasiswi yang berada satu jurusan denganku. Dia memiliki rambut panjang yang selalu terikat rapi dengan lesung pipi yang dalam, yang semakin membuatnya tampak manis ketika tertawa. Dia menyeringai ke arahku, dia sahabatku.Berbeda denganku yang sangat menikmati seni lukis Jessica lebih menyukai dunia permodelan. Tinggi semampai dengan k

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Flashback (part 2)

    Mataku terbelalak saat dia meninggikan suaranya. "Dan jangan bertingkah seolah miss tidak diakui," lanjutnya lagi. Aku terdiam mendengar lanjutan kalimatnya yang terdengar tajam. Melihat reaksiku yang hanya terdiam membuat pria tua itu berdeham canggung lalu membetulkan dasinya. Dia mengangkat bahunya seakan perkatanya tadi tidak menyinggungku, "Saya mendapat perintah dari Bapak buat nyampaikan pesan ini secara langsung." Ah pantas saja, ternyata itu semua kalimat titipan dari papa. Tapi mendengar kalimat itu yang diucapkan saat kondisiku lelah membuat aku ingin menangis. Aku menalan ludah kasar dan mengangguk pelan. Mengiyakan. Sambil menarik dasinya pak Hatta melangkah mendekat. Dia mengeluarkan sebuah kartu dan mengulurkannya padaku, "Ini biaya untuk semua pengeluaran anda, karena apartemen ini dekat dengan kampus Bapak tidak menyediakan transportasi karena berjalan kaki lebih sehat untuk kesehatan anda, dan juga itu untuk menghindari miss mengemudi dalam kondisi mabuk. Saya tah

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Part 3

    Aku kira benar-benar urusan yang tidak bisa ditinggalkan.Ternyata itu tidak benar-benar mendesak. Pak Bambang hanya menanyakan pada tentang project kami dan kapan kami akan menyelesaikannya. Aku menatap ke arah Erina yang tadi mengatakan jika pertemuan ini penting. Dia yang kutatap hanya mengedikkan bahunya tidak mengerti juga saat aku tengah menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dari dosen kami yang rajin ini. Pertemuan kami tidak memakan waktu lama, hanya dua puluh menit dan setelahnya kami bertiga keluar. Kami memutuskan untuk kembali ke ruangan tempat kami menyelesaikan project dan mulai membereskan hal yang perlu dikerjakan. Aku mengamati warna kanvas dengan hati-hati. Dalam project kali ini aku memiliki dua asisten pilihan langsung dari Pak Bambang. Erina dan satu lagi seorang mahasiswa baru. Lukisan yang kami buat itu sendiri berukuran sepuluh kali lima meter, waktunya dua bulan dan anggaran yang diberikan lebih dari dua puluh juta. Karena gambaran ini

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28

Bab terbaru

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Hilangnya Anak-anak

    “Sayang, aku mau belanja dulu ya,” bisik Luna di depan telinga Tama. Pria itu tampak masih setengah sadar dan menjawab kalimat Luna dengan gumaman pelan. Dia terlihat amat sangat lelah, bahkan hanya untuk sekedar membuka matanya saja Tama harus mengumpulkan banyak kekuatan. Tama baru sampai di rumah sekitar pukul 3 dini hari. Karena adanya pembangunan cabang baru di luar kota, Tama terpaksa harus hadir secara langsung untuk melihat bagaimana progres bangunan lima lantai miliknya itu. Dan karena ini pertama kalinya bagi pria itu pergi tanpa berpamitan langsung dengan triplet, jadi dia memutuskan untuk langsung pulang begitu urusannya selesai. “Biar aku antar,” gumam Tama dan kembali berusaha membuka matanya yang masih terasa lengket.“Enggak usah. Kamu tidur lagi aja. Lagian aku Cuma mau pergi ke pasar di belakang komplek. Enggak terlalu jauh. Jalan kaki juga sampai. Sama Bi Susan kok.”Penjelasan Luna kembali membuat Tama berbaring. Pria itu mengangguk dan kembali tidur.“Aku pergi

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Izin Kerja

    "Kakak sama adek baru bangun?" Luna bertanya sambil menyerahkan segelas air pada Tama. Dia juga memberikan biskuit pada Rama dan Rajen. Biskuit yang sama seperti yang dia berikan pada Raka"Iya," jawab pria itu setelah meneguk air minumnya hingga tandas. "Tadi aku sengaja mampir ke kamar mereka dan ternyata mereka udah lada bangun. Tumben banget nggak pada nangis," lanjut Tama sambil memajukan diri untuk mencium Luna. Sayangnya ditolak oleh wanita itu."Nggak boleh! Ada anak-anak," peringat wanita itu tanpa boleh dibantah.Sayangnya Tama tetaplah pria. Dia tidak suka dilarang bahkan sampai mengernyitkan dahi karena tidak suka dengan peraturan mendadak itu. Dia masih memeluk Luna dan tetap berusaha untuk mencium Luna."Ayah!" seru Luna dengan tawa tapi tetap mencoba untuk menghindar."Abang, adek, sama kakak lihat ya. ayah mau cium Bunda."Tama berhasil mendapatkan bibir Luna. Dia mencium pendek-pendek hingga beberapa kali. Rajen dan Raka tertawa senang melihat adegan tersebut. Menurut

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Bunda

    Luna menatap lekat ke arah ketiga anaknya dengan perasaan yang masih membuncah bahagia. Raka, Rama dan Rajen nampak tengah tertidur lelap, membuat siapa oun yang melihat adegan tersebut akan merasa jatuh hati. Luna memperbaiki letak selimut Rajen yang melorot. Dia juga ikut mengecup kening anak bungsunya dan dilanjutkan ke kening putra-putranya yang lain.Jika memutar kembali ingatannya ke kejadian dua tahun yang lalu, Luna masih saja merasa takjub. Anak yang kini sudah tumbuh besar itu pernah tinggal di rahimnya. Rasanya apa yang sudah terjadi itu bagaikan ilusi. Hanya dalam sekejap mata ketiga buah hatinya sudah berusia tiga tahun saja. Apalagi Rajen, bayi yang dulunya terlahir paling kecil di antara kakak-kakaknya juga sudah terlihat bertumbuh dengan sehat.Dulu Luna selalu merasa was-was karena saat itu Ranen harus di rawat di ruangan khusus bayi yang bermasalah. Tubuhnya yang ringkih juga sampai harus di pasangi berbagai macam kabel dan selang. Tiada hari tanpa air mata kala itu.

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Happy Family

    Tiga tahun kemudian...Tama mendesis pelan saat tangannya tidak sengaja menyentuh panci panas yang tengah digunakannya untuk memasak sup. Anak-anaknya harus sarapan sedangkan Bi Susan tidak ada di tempat karena wanita paruh baya itu tadi izin akan pergi ke pasar tradisional yang ada di belakang komplek. Sebentar lagi triplets akan bangun dan sudah lasti mereka akan merengek karena kelaparan.Belum ada lima menit dia menggumamakan soal itu di dalam hati dan tidak lama kemudia, suara berisik dari kamar ketiganya membuat fokus Tama teralihkan. Pria itu segera mengecilkan kompor sebelum bergerak untuk mencari tahu penyebab dari keributan tersebut. Meski sesungguhnya dia sudah tahu siapa biangnya.Senyum Tama terbit seketika saat dia melihat putra bungsunya, Rajen, sedang memukul-mukul pagar pembatas menggunakan mainan berbentuk boneka pisang berwarna hijau yang terpasang di setiap pintu. Tingginya sebatas pinggang orang dewasa."Anak Ayah udah bangun ternyata," seru Tama sambil meraih Raj

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Penanganan Cesar

    Luna kecil duduk manis di tengah-tengah ruangan besar nan megah. Tidak ada yang menemani. Hanya keheningan yang tersisa walau pun di dalam ruangan itu sudah dipenuhi banyak hal-hal menakjubkan.Luna kecil menundukkan kepalanya, bukan ini yang di inginkannya. Padahal Mama dan Papanya sudah berjanji kalau hari ini akan menjadi ulang tahun penuh kejutan yang tidak akan pernah mungkin Luna lupakan.Yang dia inginkan bukan barang-barang penuh gemerlapan seperti ini. Luna kecil hanya mengharapkan mereka semua berkumpul bersama dan menghabiskan waktu untuk bercanda riang layaknya keluarga pada umumnya. Tapi sayangnya hal itu sulit untuk terealisasikan karena bahkan sampai saat ini tidak ada tanda-tanda kemunculan mereka.Baginya, itu bukanlah ulang tahun tapi hari paling menyedihkan. Bahkan beberapa asisten rumah tangga yang hadir di sana juga menatap penuh iba ke arahnya. bocah kecil yang malang.Setelah mulai bersekolah, waktu untuk Luna bertemu dengan orang tuanya bahkan sampai bisa dihit

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Menjelang Operasi

    Tama Pov"Buat sekarang lebih baik kita fokusin diri kita untuk menyambut kehadiran triplets dulu. Masa depan juga masih panjang dan untuk urusan adiknya triplets masih bisa kita bahas nanti-nanti," jelasku lagi sambil mencubit pelan pipinya."Kamu nggak mau aku hamil lagi ya?" Mata Luna sudah berkilat memerah. Bahkan air muta sudah mulai menghiasi kornea indah itu."Nggak gitu sayang," ucapku sambil menangkupkan tanganku ke pipi chubby miliknya. "Aku tadi itu cuma bilang buat fokus ke triplets kan. Nggak ada penjelasan tentang aku yang nggak mau kamu hamil lagi. Yang aku maksud supaya kita bisa banyak-bayak saving kenangan sama triplets. Itu doang, nggak ada maksud lain. Kalau memang rezeki lagi kamu hamil, nanti kita pikirkan saat itu.""Tapi aku juga mau punya anak perempuan juga," tangis Luna pecah. Kehamilan memang membuat moodnya naik dan turun macam roller coster. Awalnya aku juga merasa kesulitan dengan kondisi ini, bahkan aku sampai meminta saran dari beberapa pihak hanya dem

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Gender Reveal

    Tama Pov Seperti biasanya meski aku mengatakan kalau aku akan lebih memilih bekerja di rumah, tapi kenyataanya tidak berjalan semulus itu. Ada saja kerjaan yang tidak bisa di wakilkan dan membuatku harus turun tangan langsung. Kali ini adalah pembahasan soal kerjasama dengan beberapa rumah sakit. Perkebunan milikku yang sudah beratas namakan Luna semakin membesar dan hasil produksinya juga bertambah. Dengan ide absurd yang awalnya hanya terlontar sekilas dari mulut Bi Susan, kini aku malah benar-benar merealisasikan karena produksi benar-benar sudah tidak bisa ditampung oleh para petani. Pembicaraanya berjalan sangat lancar. Bahkan ahli gizi yang ikut memeriksa sayuran milik perkebunan tersenyum lega karena sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Setelah berhasil menyelesaikan pekerjaan, aku memilih untuk menemui Mela. Suasana di sana tidak ramai tapi juga tidak bisa dibilang sepi. Di hadapanku ada sepasang suami istri yang menunggu dengan tangan bertautan. Sang suami mencoba

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Mellow Feeling

    Tama PovMalam itu, untuk pertama kalinya aku bisa merasakan gerakan lembut yang berasa dari triplets. Itu adalah moment paling emosional sepanjang kehidupanku sebagai seorang Dytama dan aku jadi yakin jika semuanya akan berjalan baik-baik saja. Luna dan triplets akan sehat sampai jadwal operasi mendatang.Berbeda dengan harapanku kala itu, kini keadaan Luna malah terlihat semakin tidak baik. Keyakinan yang berhasil aku tanamkan hampir sirna semua karena kondisi itu.Luna kini sering mual muntah, pingsan, dan yang paling membuatku hampir kacau adalah, dia juga harus diberikan suntikan untuk pengencer darah setiap dua belas jam sekali. Bukan hanya itu saja, ada kalanya Luna sampai harus di bawa ke UGD karena bekas suntikannya itu terus-menerus mengeluarkan darah tanpa henti. Itu efek dari darah yang ada di tubuhnya terlalu encer.Rasanya, jiwaku seperti ditarik keluar paksa ketika melihat dress favoritnya sudah dipenuhi oleh darahnya. Kala itu aku berserah pada Tuhan.

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Pernyataan Luna

    "Aku tambah berisi banget ya," ucap Luna lagi. Kini dia bahkan sampai membalikkan tubuhnya supaya bisa bertatapan dengan Tama. Momok yang paling menakutkan bagi wanita adalah perubahan bentuk tubuh yang langsung drastis. Aluna hanya wanita biasa yang bisa merasakan takut kehilangan. Apalagi sekarang hubungannya dengan Tama sedang dalam mode yang amat membahagiakan dan benar-benar takut untuk kehilangan."It's okay. I still love you," Tama mulai mendekatkan wajah mereka dan mulai saling menggesekkan kedua ujung hidung mereka berdua karena gemas."Tapi kan nanti badan aku bakal melar habis-habisan?" tanyanya memastikan lagi. Tama membalasnya dengan cara mengecup sudut bibir Luna. "Terus nanti juga perut sama badan aku bakal penuh sama stretchmark," lanjutnya kembali memperjelas. Dia hanya ingin memastikan kalau Tama tidak akan meninggalkan dia saat kondisinya sedang tidak menarik seperti sekarang."Aku nggak pernah mempermasalahkan soal bentuk badan kamu. Aku memilih

DMCA.com Protection Status