Share

Flashback (part 2)

Mataku terbelalak saat dia meninggikan suaranya.

"Dan jangan bertingkah seolah miss tidak diakui," lanjutnya lagi.

Aku terdiam mendengar lanjutan kalimatnya yang terdengar tajam. Melihat reaksiku yang hanya terdiam membuat pria tua itu berdeham canggung lalu membetulkan dasinya. Dia mengangkat bahunya seakan perkatanya tadi tidak menyinggungku, "Saya mendapat perintah dari Bapak buat nyampaikan pesan ini secara langsung."

Ah pantas saja, ternyata itu semua kalimat titipan dari papa. Tapi mendengar kalimat itu yang diucapkan saat kondisiku lelah membuat aku ingin menangis. Aku menalan ludah kasar dan mengangguk pelan. Mengiyakan.

Sambil menarik dasinya pak Hatta melangkah mendekat. Dia mengeluarkan sebuah kartu dan mengulurkannya padaku, "Ini biaya untuk semua pengeluaran anda, karena apartemen ini dekat dengan kampus Bapak tidak menyediakan transportasi karena berjalan kaki lebih sehat untuk kesehatan anda, dan juga itu untuk menghindari miss mengemudi dalam kondisi mabuk. Saya tah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ina Ristiana
Who are you, Steve?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status