Share

Flashback (part 2)

Author: Kara
last update Last Updated: 2022-12-27 10:24:16
Mataku terbelalak saat dia meninggikan suaranya.

"Dan jangan bertingkah seolah miss tidak diakui," lanjutnya lagi.

Aku terdiam mendengar lanjutan kalimatnya yang terdengar tajam. Melihat reaksiku yang hanya terdiam membuat pria tua itu berdeham canggung lalu membetulkan dasinya. Dia mengangkat bahunya seakan perkatanya tadi tidak menyinggungku, "Saya mendapat perintah dari Bapak buat nyampaikan pesan ini secara langsung."

Ah pantas saja, ternyata itu semua kalimat titipan dari papa. Tapi mendengar kalimat itu yang diucapkan saat kondisiku lelah membuat aku ingin menangis. Aku menalan ludah kasar dan mengangguk pelan. Mengiyakan.

Sambil menarik dasinya pak Hatta melangkah mendekat. Dia mengeluarkan sebuah kartu dan mengulurkannya padaku, "Ini biaya untuk semua pengeluaran anda, karena apartemen ini dekat dengan kampus Bapak tidak menyediakan transportasi karena berjalan kaki lebih sehat untuk kesehatan anda, dan juga itu untuk menghindari miss mengemudi dalam kondisi mabuk. Saya tah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ina Ristiana
Who are you, Steve?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Part 3

    Aku kira benar-benar urusan yang tidak bisa ditinggalkan.Ternyata itu tidak benar-benar mendesak. Pak Bambang hanya menanyakan pada tentang project kami dan kapan kami akan menyelesaikannya. Aku menatap ke arah Erina yang tadi mengatakan jika pertemuan ini penting. Dia yang kutatap hanya mengedikkan bahunya tidak mengerti juga saat aku tengah menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dari dosen kami yang rajin ini. Pertemuan kami tidak memakan waktu lama, hanya dua puluh menit dan setelahnya kami bertiga keluar. Kami memutuskan untuk kembali ke ruangan tempat kami menyelesaikan project dan mulai membereskan hal yang perlu dikerjakan. Aku mengamati warna kanvas dengan hati-hati. Dalam project kali ini aku memiliki dua asisten pilihan langsung dari Pak Bambang. Erina dan satu lagi seorang mahasiswa baru. Lukisan yang kami buat itu sendiri berukuran sepuluh kali lima meter, waktunya dua bulan dan anggaran yang diberikan lebih dari dua puluh juta. Karena gambaran ini

    Last Updated : 2022-12-28
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Part 4

    Aku murka, "Loe gila hah? Di mana Jess? Apa yang loe lakuin ke dia brengsek!"Suaraku keluar dan itu melengking karena emosi. Aku sudah tidak perduli jika kalimatku terdengar menuduh karena dia satu-satunya orang yang aku tahu dan dia pasti yang membawa Jess ke sini. Dan teriakanku berhasil membuat semua orang melirik kami.Lupakan saja soal lulus dengan tenang dari kampus karena saat ini aku sudah diserang panik karena tidak bisa menemukan Jess, bahkan rasa malunsudah tidak kupedulikan karena bagiku Jess yang paling penting untuk sekarang.Aku melotot, tubuhku terengah-engah karena lari melintasi dua gedung hanya untuk menemukan auditorium sialan yang ternyata bersembunyi di ujung bangunan. Tatapanku menajam ke arah manusia brengsek yang masih tersenyum senang melihat reaksiku. Aku ingin menampar wajahnya."Kenapa loe nggak duduk dulu, Lun? Acara baru aja mulai." Dia menjawab dengan nada acuh tak acuh yang makin membuat hatiku panas.Tangannya mer

    Last Updated : 2022-12-28
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Part 5

    "Loe tahu apa? Loe nggak pernah kerja keras buat ngasih makan keluarga loe. Nggak pernah tahu gimana susahnya bertahan hidup cuma buat nyari sesuap nasi buat hari esok. Loe nggak pernah mikirin mau makan apa besok, besok bisa makan apa nggak. Dan loe bahkan nggak pernah ngemis cuma buat ganjel perut loe."Aku tersentak mendengar kalimat Jess. Dia tidak pernah menceritakan soal ini padaku, bahkan aku pun tidak sampai kepikiran jika dia pernah melakukan hal itu.Tapi sayangnya aku tidak mau terpengaruh dengan cerita sedih yang dia bicarakan. Tidak untuk saat ini."Loe pikir pihak kampus bakal mau ngedengerin penjelasan itu," desisku tanpa belas kasih, "kalau loe mau ngejual cerita sedih loe bahkan setelah loe berhasil dapat uang dari mereka, tetap aja loe bakal langsung diusir dari kampus bahkan sebelum loe berhasil lulus. Setelahnya apa yang bakal loe lakuin?""Terus gue harus apa? Gue harus dengarin loe, gitu? Kita beda Luna! Loe kaya." Dia mengatakan itu dengan ekspresi yang tidak me

    Last Updated : 2022-12-29
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Part 6

    Ternyata hanya ada dua orang yang ditemukan di auditorium sore itu. Aku dan Jess.Ternyata semua dugaanku benar, pihak kampus mengetahui acara yang dibuat ini. Tidak mengherankan karena aku pun mendengar berita ini dari salah satu mahasiswa baru. Dengan tenang aku menyangkal semua tuduhan yang dilayangkan padaku, tapi Jess terlanjut gemetar meski masih bisa membantah.Satu jam berlangsung dan pihak kampus masih menahan kami di ruang keamanan. Mereka menatap kami dengan penuh kecurigaan, sementara kami berdua tetap berusaha tenang meski pun rasanya tidak nyaman dituduh menjadi pelaku.Penolakan dari kami dan juga kurangnya barang bukti membuat mereka melepaskan kami. Aku tahu ada rasa ketidakpuasan dariraut wajah mereka, tapi aku tidak perduli karena bukan aku yang menyebabkan kekacauan ini. Aku hanya ingin membawa sahabatku, tidak lebih.Dan aku berharap setelah kami keluar dari sini masalahin benar-benar selesai dan tidak ada lagi pembahasan untuk kedepa

    Last Updated : 2022-12-30
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Part 7

    Tepat saat aku sampai di depan toilet, aku melihat Sana yang masih berdiri di depan pintu. Dia tidak masuk."Sana!" panggilku dan saat itu juga aku mendengar nada dering yang amat aku kenal. Sana berbalik dan dia tampak terkejut melihat kehadiranku yang tidak dia prediksi akan ada di sini. Dia melirik cepat ke dalam toilet sebelum menatapku."Kenapa?" tanyaku lagi sambil mempercepat langkah untuk mendekatinya. Aku melirik ponselku sekali lagi sebelum fokus padanya.Dia menggelengkan kepalanya cepat, "Jangan ke sini ka-"Tapi dia telat karena aku sudah berada di sampingnya, mengintip apa tengah terjadi di dalam sana. Tepat di depan sana aku melihat Erina yang memasang ekspresi marah dan dia menatap tajam pada sosok yang berdiri di depannya. Dan sebelum aku sempat memanggilnya aku sudah dapat mendengar suara siapa yang ada di dalam sana. Aku juga kembali mendengar nada dering yang familiar dan juga suara orang yang amat ku kenal. Itu milik Jess dan itu suara Jess.Aku hampir menerobos m

    Last Updated : 2022-12-30
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Part 8

    "Gue nggak ngerti sama jalan pikiran loe." Erina berputar untuk dapat menatapku tajam. Sorot matanya penuh dengan raut frustasiFrustasi?Bukannya harusnya aku yang memancarkan raut seperti itu.Mungkin sebenarnya aku ini sudah sangat frustasi lebih dari yang aku pikirkan. Tapi anehnya rasanya aku sudah mati rasa. Aku mulai pusing dan kepalaku berdengung. Aku sudah kehilangan kekuatanku untuk berdiri saat aku menjatuhkan diri di bangku. Sementara Erina dan Sana berdiri di depanku dengan tatapan tidak percaya.Tapi aku tidak bisa fokus dengan mereka disaat kepalaku terasa akan remukApa yang sebenarnya terjadi? Apa yang barusan aku dengar dan aku lihat? Apa yang Jess katakan itu?"Kenapa?" ucap Erina lagi.Wajahku masih tampak pucat pasi dan aku tiba-tiba merasa sangat lelah. Aku pun menatapnya."Maksud loe apa?"Dia mengayunkan tangannya ke udara berlagak sedang mengipasi wajahnya sambil menatapku

    Last Updated : 2022-12-31
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Part 9

    Sana membalas tatapan Erina sebelum menjawab dengan berani pertanyaan gadis itu, "Apa kakak masih nggak paham juga sama situasi ini? Kak Lun nggak bakal mau ngikutin saran dari kakak. Dia udah putusin apa yang harus dia lakuin dan itu nggak ada sangkut pautnya sama kita."Erina mendengus, dia pun mundur selangkah."Oke. Gue nggak akan ikut campur," putusnya final.Sana tersenyum lega. Aku tahu mereka berdua sama-sama mengkhawatirkan ku. Yang satu khawatir dan memutuskan untuk mengikuti keputusan ku dan yang satu lagi mencoba membantu dengan memberi saran. Keduanya sama dengan beda pilihan."Gue juga nggak akan ikut campur soal ini kak. Tapi gue cuma mau bilang kalau gue nggak percaya sahabat loe. Maaf karena gue nggak cerita ke loe karena gue yakin respon loe tetap bakal nggak percaya sama gue. Gue udah pernah dengar soal kejadian kayak gini sebelumnya, jadi ini bukan pertama kalinya buat gue," katanya sambil memalingkan wajahn, "dan menurut gue alasan loe cukup masuk akal karena gima

    Last Updated : 2022-12-31
  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Part 10

    Aku mengatakan kalimat itu dengan hati-hati. Aku tidak bermaksud untuk memojokkannya dan maksud kedatanganku ke sini bukan untuk menyalahkannya juga. Bahkan untuk sekedar tersenyum tipis pun rasanya sangat sulit. Dan saat aku menatapnya dia sudah tertawa keras tapi terdengar hampa. Dia bahkan tidak bersusah payah untuk menatap mataku. Jess tiba-tiba mengeluarkan kunci dari saku jeansnya dan menyerahkan benda itu padaku, "Gue nggak ngerti loe ngomong apa." Aku mengangguk. Dia tahu dan amat sangat mengetahui apa yang aku maksud. Karena dia yang sengaja bungkam aku langsung memasang wajah dinginku. Tanganku ikutan mengepal di saming tubuhku. Jess akhirnya menatapku. Dia sengaja membunyikan kunci-kunci yang ada di tangannya sambil memiringkan kepalanya, "Kalau nggak ada yang mau loe bicarain lagi gue bakal cabut. Bisa telat masuk gue kalau harus nunggu loe yang diam aja." Dia mulai bergerak melewatiku agar dapat masuk ke dalam kamarnya. Tanganku dengan cepat terangkat untuk menarik l

    Last Updated : 2023-01-01

Latest chapter

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Hilangnya Anak-anak

    “Sayang, aku mau belanja dulu ya,” bisik Luna di depan telinga Tama. Pria itu tampak masih setengah sadar dan menjawab kalimat Luna dengan gumaman pelan. Dia terlihat amat sangat lelah, bahkan hanya untuk sekedar membuka matanya saja Tama harus mengumpulkan banyak kekuatan. Tama baru sampai di rumah sekitar pukul 3 dini hari. Karena adanya pembangunan cabang baru di luar kota, Tama terpaksa harus hadir secara langsung untuk melihat bagaimana progres bangunan lima lantai miliknya itu. Dan karena ini pertama kalinya bagi pria itu pergi tanpa berpamitan langsung dengan triplet, jadi dia memutuskan untuk langsung pulang begitu urusannya selesai. “Biar aku antar,” gumam Tama dan kembali berusaha membuka matanya yang masih terasa lengket.“Enggak usah. Kamu tidur lagi aja. Lagian aku Cuma mau pergi ke pasar di belakang komplek. Enggak terlalu jauh. Jalan kaki juga sampai. Sama Bi Susan kok.”Penjelasan Luna kembali membuat Tama berbaring. Pria itu mengangguk dan kembali tidur.“Aku pergi

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Izin Kerja

    "Kakak sama adek baru bangun?" Luna bertanya sambil menyerahkan segelas air pada Tama. Dia juga memberikan biskuit pada Rama dan Rajen. Biskuit yang sama seperti yang dia berikan pada Raka"Iya," jawab pria itu setelah meneguk air minumnya hingga tandas. "Tadi aku sengaja mampir ke kamar mereka dan ternyata mereka udah lada bangun. Tumben banget nggak pada nangis," lanjut Tama sambil memajukan diri untuk mencium Luna. Sayangnya ditolak oleh wanita itu."Nggak boleh! Ada anak-anak," peringat wanita itu tanpa boleh dibantah.Sayangnya Tama tetaplah pria. Dia tidak suka dilarang bahkan sampai mengernyitkan dahi karena tidak suka dengan peraturan mendadak itu. Dia masih memeluk Luna dan tetap berusaha untuk mencium Luna."Ayah!" seru Luna dengan tawa tapi tetap mencoba untuk menghindar."Abang, adek, sama kakak lihat ya. ayah mau cium Bunda."Tama berhasil mendapatkan bibir Luna. Dia mencium pendek-pendek hingga beberapa kali. Rajen dan Raka tertawa senang melihat adegan tersebut. Menurut

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Bunda

    Luna menatap lekat ke arah ketiga anaknya dengan perasaan yang masih membuncah bahagia. Raka, Rama dan Rajen nampak tengah tertidur lelap, membuat siapa oun yang melihat adegan tersebut akan merasa jatuh hati. Luna memperbaiki letak selimut Rajen yang melorot. Dia juga ikut mengecup kening anak bungsunya dan dilanjutkan ke kening putra-putranya yang lain.Jika memutar kembali ingatannya ke kejadian dua tahun yang lalu, Luna masih saja merasa takjub. Anak yang kini sudah tumbuh besar itu pernah tinggal di rahimnya. Rasanya apa yang sudah terjadi itu bagaikan ilusi. Hanya dalam sekejap mata ketiga buah hatinya sudah berusia tiga tahun saja. Apalagi Rajen, bayi yang dulunya terlahir paling kecil di antara kakak-kakaknya juga sudah terlihat bertumbuh dengan sehat.Dulu Luna selalu merasa was-was karena saat itu Ranen harus di rawat di ruangan khusus bayi yang bermasalah. Tubuhnya yang ringkih juga sampai harus di pasangi berbagai macam kabel dan selang. Tiada hari tanpa air mata kala itu.

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Happy Family

    Tiga tahun kemudian...Tama mendesis pelan saat tangannya tidak sengaja menyentuh panci panas yang tengah digunakannya untuk memasak sup. Anak-anaknya harus sarapan sedangkan Bi Susan tidak ada di tempat karena wanita paruh baya itu tadi izin akan pergi ke pasar tradisional yang ada di belakang komplek. Sebentar lagi triplets akan bangun dan sudah lasti mereka akan merengek karena kelaparan.Belum ada lima menit dia menggumamakan soal itu di dalam hati dan tidak lama kemudia, suara berisik dari kamar ketiganya membuat fokus Tama teralihkan. Pria itu segera mengecilkan kompor sebelum bergerak untuk mencari tahu penyebab dari keributan tersebut. Meski sesungguhnya dia sudah tahu siapa biangnya.Senyum Tama terbit seketika saat dia melihat putra bungsunya, Rajen, sedang memukul-mukul pagar pembatas menggunakan mainan berbentuk boneka pisang berwarna hijau yang terpasang di setiap pintu. Tingginya sebatas pinggang orang dewasa."Anak Ayah udah bangun ternyata," seru Tama sambil meraih Raj

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Penanganan Cesar

    Luna kecil duduk manis di tengah-tengah ruangan besar nan megah. Tidak ada yang menemani. Hanya keheningan yang tersisa walau pun di dalam ruangan itu sudah dipenuhi banyak hal-hal menakjubkan.Luna kecil menundukkan kepalanya, bukan ini yang di inginkannya. Padahal Mama dan Papanya sudah berjanji kalau hari ini akan menjadi ulang tahun penuh kejutan yang tidak akan pernah mungkin Luna lupakan.Yang dia inginkan bukan barang-barang penuh gemerlapan seperti ini. Luna kecil hanya mengharapkan mereka semua berkumpul bersama dan menghabiskan waktu untuk bercanda riang layaknya keluarga pada umumnya. Tapi sayangnya hal itu sulit untuk terealisasikan karena bahkan sampai saat ini tidak ada tanda-tanda kemunculan mereka.Baginya, itu bukanlah ulang tahun tapi hari paling menyedihkan. Bahkan beberapa asisten rumah tangga yang hadir di sana juga menatap penuh iba ke arahnya. bocah kecil yang malang.Setelah mulai bersekolah, waktu untuk Luna bertemu dengan orang tuanya bahkan sampai bisa dihit

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Menjelang Operasi

    Tama Pov"Buat sekarang lebih baik kita fokusin diri kita untuk menyambut kehadiran triplets dulu. Masa depan juga masih panjang dan untuk urusan adiknya triplets masih bisa kita bahas nanti-nanti," jelasku lagi sambil mencubit pelan pipinya."Kamu nggak mau aku hamil lagi ya?" Mata Luna sudah berkilat memerah. Bahkan air muta sudah mulai menghiasi kornea indah itu."Nggak gitu sayang," ucapku sambil menangkupkan tanganku ke pipi chubby miliknya. "Aku tadi itu cuma bilang buat fokus ke triplets kan. Nggak ada penjelasan tentang aku yang nggak mau kamu hamil lagi. Yang aku maksud supaya kita bisa banyak-bayak saving kenangan sama triplets. Itu doang, nggak ada maksud lain. Kalau memang rezeki lagi kamu hamil, nanti kita pikirkan saat itu.""Tapi aku juga mau punya anak perempuan juga," tangis Luna pecah. Kehamilan memang membuat moodnya naik dan turun macam roller coster. Awalnya aku juga merasa kesulitan dengan kondisi ini, bahkan aku sampai meminta saran dari beberapa pihak hanya dem

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Gender Reveal

    Tama Pov Seperti biasanya meski aku mengatakan kalau aku akan lebih memilih bekerja di rumah, tapi kenyataanya tidak berjalan semulus itu. Ada saja kerjaan yang tidak bisa di wakilkan dan membuatku harus turun tangan langsung. Kali ini adalah pembahasan soal kerjasama dengan beberapa rumah sakit. Perkebunan milikku yang sudah beratas namakan Luna semakin membesar dan hasil produksinya juga bertambah. Dengan ide absurd yang awalnya hanya terlontar sekilas dari mulut Bi Susan, kini aku malah benar-benar merealisasikan karena produksi benar-benar sudah tidak bisa ditampung oleh para petani. Pembicaraanya berjalan sangat lancar. Bahkan ahli gizi yang ikut memeriksa sayuran milik perkebunan tersenyum lega karena sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Setelah berhasil menyelesaikan pekerjaan, aku memilih untuk menemui Mela. Suasana di sana tidak ramai tapi juga tidak bisa dibilang sepi. Di hadapanku ada sepasang suami istri yang menunggu dengan tangan bertautan. Sang suami mencoba

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Mellow Feeling

    Tama PovMalam itu, untuk pertama kalinya aku bisa merasakan gerakan lembut yang berasa dari triplets. Itu adalah moment paling emosional sepanjang kehidupanku sebagai seorang Dytama dan aku jadi yakin jika semuanya akan berjalan baik-baik saja. Luna dan triplets akan sehat sampai jadwal operasi mendatang.Berbeda dengan harapanku kala itu, kini keadaan Luna malah terlihat semakin tidak baik. Keyakinan yang berhasil aku tanamkan hampir sirna semua karena kondisi itu.Luna kini sering mual muntah, pingsan, dan yang paling membuatku hampir kacau adalah, dia juga harus diberikan suntikan untuk pengencer darah setiap dua belas jam sekali. Bukan hanya itu saja, ada kalanya Luna sampai harus di bawa ke UGD karena bekas suntikannya itu terus-menerus mengeluarkan darah tanpa henti. Itu efek dari darah yang ada di tubuhnya terlalu encer.Rasanya, jiwaku seperti ditarik keluar paksa ketika melihat dress favoritnya sudah dipenuhi oleh darahnya. Kala itu aku berserah pada Tuhan.

  • Mendadak Hamil Setelah Bangun dari Koma   Pernyataan Luna

    "Aku tambah berisi banget ya," ucap Luna lagi. Kini dia bahkan sampai membalikkan tubuhnya supaya bisa bertatapan dengan Tama. Momok yang paling menakutkan bagi wanita adalah perubahan bentuk tubuh yang langsung drastis. Aluna hanya wanita biasa yang bisa merasakan takut kehilangan. Apalagi sekarang hubungannya dengan Tama sedang dalam mode yang amat membahagiakan dan benar-benar takut untuk kehilangan."It's okay. I still love you," Tama mulai mendekatkan wajah mereka dan mulai saling menggesekkan kedua ujung hidung mereka berdua karena gemas."Tapi kan nanti badan aku bakal melar habis-habisan?" tanyanya memastikan lagi. Tama membalasnya dengan cara mengecup sudut bibir Luna. "Terus nanti juga perut sama badan aku bakal penuh sama stretchmark," lanjutnya kembali memperjelas. Dia hanya ingin memastikan kalau Tama tidak akan meninggalkan dia saat kondisinya sedang tidak menarik seperti sekarang."Aku nggak pernah mempermasalahkan soal bentuk badan kamu. Aku memilih

DMCA.com Protection Status