Share

177. Bertemu Paman Regan

Indahnya panorama alam di malam hari, mereka berempat tengah menikmati hidangan khas Indonesia Timur sambil menikmati pemandangan itu.

"Hmmm, makanannya sungguh sangat lezat, harganya juga terjangkau," puji Dian.

Tak diragukan lagi semua tawaran menu yang ada di resort ini, hanya saja Leona tak bisa duduk lama di luar. Dia merasa sangat kedinginan.

Usai makan malam, Wildan mengantarnya ke kamar.

"Apakah kami perlu menemanimu ?" tawar Wildan, dia khawatir dengan kondisi Leona. Memang suhu tubuhnya sudah normal, tetapi bintik-bintik itu malah semakin banyak, bahkan wajah Leona terlihat mengerikan, karena bintik-bintik itu menutupi seluruh wajahnya yang putih mulus itu.

"Tidak usah, aku mau tidur. Perjalanan dari Jakarta lumayan melelahkan," tolak Leona dengan halus. Dia ingin menyendiri, apalagi dia masih berstatus istri orang sehingga tak boleh berduaan dengan laki-laki lain.

"Baiklah, semoga mimpi indah." Wildan menatapnya iba.

Hanya Wildan yang terlihat tidak jijik padanya, bah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status