Share

178. Pantai Dodola

Persis seperti apa yang di katakan paman Taufan dalam mimpinya, mereka ke pantai Dodola menggunakan speed boat. Pantainya sangat indah, pasirnya putih bersih. Leona jadi berpikir, jangan-jangan paman Taufan hanya ingin dia rekreasi saja untuk menghilangkan segala kepedihan hatinya.

Apapun tujuan paman Taufan, Leona tak perduli. Dia terlanjur terpesona dengan indahnya pantai Dodola. Terlihat sudah banyak pengunjung yang memadati pantai.

Mereka menyewa penginapan yang berada di pulau itu. Setelah mengganti pakaian dengan pakaian yang sedikit sopan, Leona berlari ke pantai dan menceburkan dirinya di laut.

Rasa gatal yang sedari tadi ditahannya tiba-tiba menghilang begitu saja. Mimpinya ternyata benar. Bintik-bintik di tubuhnya mulai memudar perlahan.

"Leona, bintik-bintik di wajahmu mulai menghilang !" seru Arini. Dia gembira dan memeluk Leona.

"Jangan dulu memelukku, takutnya penyakit ini menular," Leona mendorong tubuh Arini sedikit menjauh darinya.

"Tidak Leona, lihat wajahmu. Di
Kirana Quinn

Aku butuh komentar dari para pembaca untuk proses penyelesaian buku ini. Semakin banyak komentar akan semakin aku menemukan ide penyelesaian yang pastinya tidak akan mengecewakan pembaca.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status