Share

170. Sedih dan Bahagia

Guru Arafat menatap Leona iba, wanita cantik ini terpaksa harus banyak bersabar di usianya yang terbilang muda. Berbeda usia lima tahun dengan suaminya, tapi dia mampu menempatkan posisinya sebagai isteri sekaligus seorang ibu.

"Biarkan Abhygael istirahat, sebaiknya kita ke ruang perpustakaan."

Suara Putera memecah keheningan, Leona segera mendongak dan mengangguk. Dia lalu berdiri mengikuti langkah ayah mertuanya dan guru Arafat. Dia melangkah dengan gontai, pikirannya berkelana entah kemana, istri mana yang tidak merasa tertekan dengan situasi ini, tapi mau bagaimana lagi, Leona pasrah dengan keadaan.

"Papa lihat kau sepertinya mulai bosan dengan keadaan ini," ucap Putera tatkala mereka bertiga sudah duduk di sofa yang terdapat di ruang perpustakaan.

"Aku bukannya bosan pa, tapi aku merasa kesal. Abhygael secara terang-terangan membawa Tania ke rumah," jawabnya dengan nada rendah menyembunyikan kegalauan hatinya.Sebisa mungkin dia bersikap tenang dan tetap tersenyum di hadapan ay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status