Masalah yang dihadapi Regan semakin menumpuk, kini Leona harus di isolasi dan Abhygael malah semakin menjadi-jadi. Rencana yang diceritakan Dian mungkin merupakan solusi yang terbaik sekaligus sebagai pelajaran berharga bagi Abhygael saat ingatannya pulih. Memang kondisi ini bukanlah kesalahan Abhygael semata, tapi karena dia tak pernah berjuang untuk keluar dari amnesianya yang membuat Regan tetap menyalahkannya. Yang lebih membuatnya frustrasi adalah kehamilan Leona. Mungkinkah Abhygael akan mengakui jika itu anaknya? Apakah selama amnesianya mereka pernah tidur bersama? Bagaimana jika Abhygael menolak jika anak di dalam kandungan Leona bukan anaknya? Regan merasa nyaris gila memikirkan sesuatu yang bukan ranahnya. Dulu dia berhasil menyatukan kedua pasangan yang nyaris terpisah karena kasus penculikan. Kini dia diperhadapkan pada kasus yang lebih rumit. Di hati Regan berdoa semoga ini bukanlah kabar yang buruk. Regan memakai pakaian pelindung dan masuk ke ruang isolasi. "Apakah
Indahnya panorama alam di malam hari, mereka berempat tengah menikmati hidangan khas Indonesia Timur sambil menikmati pemandangan itu. "Hmmm, makanannya sungguh sangat lezat, harganya juga terjangkau," puji Dian. Tak diragukan lagi semua tawaran menu yang ada di resort ini, hanya saja Leona tak bisa duduk lama di luar. Dia merasa sangat kedinginan. Usai makan malam, Wildan mengantarnya ke kamar. "Apakah kami perlu menemanimu ?" tawar Wildan, dia khawatir dengan kondisi Leona. Memang suhu tubuhnya sudah normal, tetapi bintik-bintik itu malah semakin banyak, bahkan wajah Leona terlihat mengerikan, karena bintik-bintik itu menutupi seluruh wajahnya yang putih mulus itu. "Tidak usah, aku mau tidur. Perjalanan dari Jakarta lumayan melelahkan," tolak Leona dengan halus. Dia ingin menyendiri, apalagi dia masih berstatus istri orang sehingga tak boleh berduaan dengan laki-laki lain. "Baiklah, semoga mimpi indah." Wildan menatapnya iba. Hanya Wildan yang terlihat tidak jijik padanya, bah
Persis seperti apa yang di katakan paman Taufan dalam mimpinya, mereka ke pantai Dodola menggunakan speed boat. Pantainya sangat indah, pasirnya putih bersih. Leona jadi berpikir, jangan-jangan paman Taufan hanya ingin dia rekreasi saja untuk menghilangkan segala kepedihan hatinya. Apapun tujuan paman Taufan, Leona tak perduli. Dia terlanjur terpesona dengan indahnya pantai Dodola. Terlihat sudah banyak pengunjung yang memadati pantai. Mereka menyewa penginapan yang berada di pulau itu. Setelah mengganti pakaian dengan pakaian yang sedikit sopan, Leona berlari ke pantai dan menceburkan dirinya di laut. Rasa gatal yang sedari tadi ditahannya tiba-tiba menghilang begitu saja. Mimpinya ternyata benar. Bintik-bintik di tubuhnya mulai memudar perlahan. "Leona, bintik-bintik di wajahmu mulai menghilang !" seru Arini. Dia gembira dan memeluk Leona. "Jangan dulu memelukku, takutnya penyakit ini menular," Leona mendorong tubuh Arini sedikit menjauh darinya. "Tidak Leona, lihat wajahmu. Di
Pengusaha terkenal Abhygael ketahuan sedang berdua dengan seorang artis pendatang baru yang baru-baru ini namanya melejit mengalahkan para artis senior yang sudah lebih dulu berkiprah di dunia hiburan. Saat di temui awak media mereka mengaku sedang menjalin hubungan spesial dan tak lama lagi akan menikah. Awalnya Aditia tidak begitu memahami berita tersebut. Media tak mengatakan siapa artis itu, artis pendatang baru sangat banyak yang namanya melejit bagaikan meteor. Berita tersebut seakan memberikan teka-teki bagi pemirsa untuk menebak sendiri artis tersebut. Namun kemudian Aditia teringat jika Selena pernah melabrak Tania di sebuah cafe. Hmm, Aditia kini mengerti, wanita itu ternyata jatuh cinta pada Abhygael. Atau dia mau balas dendam? Aditia terlihat sedang memikirkan sesuatu, pikirannya melayang ke masa lalu dimana dia menyuruh Tania berperan sebagai Leona. Ada penyesalan di dalam hatinya ketika mengingat hal itu. Aditia membaca berita itu berulang kali, dia berpikir untuk memb
Kunjungan Putera dan Arafat bukan hanya di pabrik mereka saja, hari ini mereka meluangkan waktunya untuk mengunjungi lokasi pembangunan proyek multiyears. Pembangunannya berjalan sesuai rencana, kecelakaan yang menimpa Abhygael tak mempengaruhi berjalannya proyek itu. "Sejauh yang ku ketahui, polisi sepertinya terus mengusut tuntas kasus kecelakaan itu," kata Arafat saat mereka baru saja turun dari lantai dua. "Itu sudah pasti, aku merasa kecelakaan yang menimpa Abhygael ada unsur kesengajaan. Tapi sekarang ini polisi sedang menyelidiki siapa dalangnya dan apa motifnya. Jika mereka sudah menemukannya maka aku ingin mereka dihukum seberat-beratnya," ucap Putera. Mereka berhenti sebentar dan memandangi para kuli bangunan satu persatu seakan memberi isyarat jika salah seorang di antara para kuli itu pasti dengan sengaja mencelakai Abhygael, tapi apa motifnya? Berpikir sampai disitu mereka berdua saling memandang seakan memikirkan hal yang sama. "Akibat dari kecelakaan itu banyak hal y
Roby menghabiskan waktunya hari itu dengan memikirkan Selena. Ia tahu kekasihnya itu jika menginginkan sesuatu maka harus segera dituruti, jika tidak maka dia akan merajuk dan tidak bisa dihubungi berhari-hari lamanya.Roby sudah melacak keberadaan Tania dengan niat bulat untuk menghabisinya agar tak menghalangi lagi karir kekasihnya. Dia pernah mencoba menyambangi apartemennya tetapi selalu gagal dan akibatnya Selena tak mau lagi bertemu dengannya. Masalahnya sekarang dia tak boleh meninggalkan jejak, sekarang saja hatinya tak tenang karena polisi terus mengusut kasus kecelakaan yang menimpa Abhygael.Menurut informasi yang dia dapatkan terkait Tania, gadis itu jarang tinggal di apartemennya. Satu-satunya peluang yang dimiliki Roby adalah membuat gadis itu kecelakaan, tapi bagaimana caranya? Apakah dia harus menabrak mobilnya? Pilihan itu bukanlah solusi yang terbaik, yang ada dia malah mati konyol atau membusuk di penjara dan tak mendapatkan Selena lagi. Sepertinya keberuntungan se
Roby mengingat secara detail apa yang sudah dia lakukan saat mengiris tali dengan pisau cuter saat itu. Keberadaan polisi yang berada di bawah membuatnya cemas. Dia tak menyadari seorang kuli bangunan mengawasinya. Kegelisahannya membuatnya selalu salah dalam menyelesaikan pekerjaannya."Hati-hati bro, jangan sampai material itu kena di kepalamu," seorang kuli bangunan mengingatkannya. Polisi yang menyamar tersenyum melihat kecerobohan Roby. Dia lalu merogoh ponsel dan mengirim pesan pada seseorang. Selama ini mereka terus mengamati Roby selama beberapa bulan. Ia adalah satu satunya kuli bangunan yang terlihat berbeda, beberapa kali dia selalu menengok ke bawah tatkala polisi lalu lalang di lokasi proyek itu.Tapi bagaimana ceritanya kuli bangunan ini terlibat dalam kasus kecelakaan itu? Polisi dengan cepat mencari tahu informasi lengkap tentangnya. Dan yang membuat mereka terkejut, pria itu terlihat beberapa minggu ini keluar masuk apartemen di sebuah kawasan elite."Cari tahu siapa
Roby bersandar di pintu kamar mandi, dia mencoba menguping Selena sedang berbincang dengan siapa? Instingnya mengatakan ada yang tidak beres. Cukup lama dia mendengarkan percakapan antara Selena dengan seorang wanita. Roby keluar dari kamar mandi, dia berjalan perlahan, dilihatnya wajah Selena memucat. Dia lalu menghampirinya, dia terkejut saat melihat wanita yang dikiranya penghuni apartemen duduk dengan santainya. "Siapa kau? Bukankah kau yang berada di ujung lift itu?" tanya Roby dengan mata membulat. "Menyerah Lah, percuma bagi kalian melarikan diri. Karena apartemen ini sudah di kepung," Syntia terlihat santai tapi dia sangat waspada. Saat melihat Roby melakukan gerakan mencurigakan, dia segera berdiri lalu dengan gerakan yang tak di duga, Syntia kini sudah berada di belakang Roby dan memborgol tangannya tanpa perlawanan sama sekali. Selena melihat hal itu segera kabur namun terdengar teriakannya dari luar. "Lepaskan aku....ah....apa yang kau lakukan, lepaskan.....!" teriaka