Beranda / Pernikahan / Mencintai Pacar Sahabatku / Tercyiduk, Pukulan untuk Teman Pengkhianat

Share

Tercyiduk, Pukulan untuk Teman Pengkhianat

Penulis: Linda Malik
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-06 10:56:35

Sementara itu di kamar kos-kosan Anggara terbangun karena bunyi alarm yang berasal dari ponsel Akira.

Segera dia bergerak mematikan alarm, melirik ke arah jam, meskipun sedikit kesiangan namun masih ada waktu satu jam untuk mengantar Akira.

Anggara menepuk lembut bahu gadis yang masih terlelap.

“Sayang, bangun. Sudah pagi, ayo aku anter pulang.” Suaranya terdengar pelan namun tepat di depan daun telinga gadis itu.

Matanya terasa sangat berat untuk terbuka, Akira mengabaikan suara itu. Dia kembali berbalik arah menghadap tembok dan melanjutkan tidur.

Anggara kembali mendekati gadis itu, dan kembali membisikan kata-kata.

“Sayang, bangun yuk. Nanti telat sekolahnya.” Suaranya sengaja dibuat lebih keras dari yang tadi. Tangannya bergerak mengusap pipi Akira dengan lembut.

Namun sepertinya usahanya gagal, Akira semakin mengeratkan selimutnya dan matanya masih tertutup.

Hingga akhirnya Anggara menghujani wajahnya dengan kecupan. Dahi, pipi, hidung dan bibir tak luput dari kecupannya. Usahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Mencari Keberadaan Argi

    “Argi, aku minta maaf. Aku dari dulu tidak berkata jujur. Aku merasa tidak enak menolakmu tapi aku juga gak bisa membalas perasaanmu. Aku juga tidak bisa memilih dengan siapa aku jatuh cinta. Aku sendiri tidak mengerti justru rasa itu datang ketika aku bersama Aang.” Jelas Akira sembari tangannya masih menahan lengan Argi agar tidak mendekati Anggara lagi.“Sejak kapan?” Tanya pemuda itu, kini tatapannya beralih pada gadis yang berada di sampingnya.“Aku lupa, semenjak kita sering ketemu tanpa sengaja.” “Oh, terus dia juga suka sama kamu?” Dia yang dimaksud adalah Anggara. Akira tak menjawab dan hanya mengangguk. “Maafin aku Argi, sungguh aku minta maaf.” “Kamu tahu perasaanku ke kamu, dia juga tentu tahu perasaanku ke kamu. Kenapa harus Anggara?” Argi mengusap wajahnya dengan frustasi. Rasa sesak dalam dada mengetahui kebenaran yang begitu menyakitkan.“Maafin aku Argi. Aku tidak bisa memilih dengan siapa aku jatuh cinta.” Wajah Akira juga merasa hancur melihat keadaan Argi yang b

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kecelakaan

    Bayu menepuk jidatnya, kenapa sampai lupa, padahal pagi ini dia janji akan membawa Dany pulang ke rumah Akira. Karena posisi motornya ada di sini. Dia menjadi ragu untuk mengangkat telepon itu atau tidak.Beberapa detik dia hanya diam, hanya memandang layar ponselnya yang terus berdering. Hingga dering ponselnya mati dengan sendirinya.Satu notifikasi pesan masuk, dia hanya berani membaca isi pesan itu dari layar ponselnya yang masih terkunci.[Dimana lu Bay, gue udah tunggu di rumah Akira. Mana Dany? Mana kuncinya? Akira mau ambil baju seragam.]Kepalanya terasa cenat cenut memikirkan balasan apa yang akan dia ketik. Hingga suara pintu kamar mandi terbuka, Dany keluar dengan wajah segarnya tanpa make up. Memandang ke arah kekasihnya yang tengah kebingungan.“Beb, ada apa?” Langkah Dany mendekat ke arah samping ranjang.“Gue lupa sudah janji sama Aang bawa lu ke rumah Lena pagi ini. Sekarang dia nanya kunci rumah, Lena mau ambil seragam.” Jelas Bayu.“Kuncinya gue taruh di atas metera

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Merindukan Anggara

    Hingga tak lama kemudian dia telah sampai di rumah sakit terdekat. Menghentikan mobilnya di depan lobby rumah sakit. Lalu keluar dari mobil.“Pak tolong pak, ada korban kecelakaan. Tolong bantu pak!” Teriaknya pada security yang menjaga di depan lobby.Security segera menghampirinya, dan melihat ke dalam mobil yang telah dibuka. Segera dia menelepon petugas rumah sakit untuk membawakan brankar.Tak lama beberapa petugas berseragam putih mulai berlari sambil mendorong brankar. Mereka mulai memindahkan tubuh pemuda yang begitu pucat itu ke atas brankar, lalu mendorongnya menuju ke dalam pintu ruangan gawat darurat. Bapak yang tadi mengantar, mengikutinya dari belakang sambil berlarian kecil.Bapak tadi adalah seorang supir. Dia tadinya habis mengantar majikannya ke bandara dan berniat akan kembali ke rumah besar majikannya. Karena istri majikan memintanya untuk mengantar berbelanja.Namun di tengah perjalanan dia melihat kecelakaan yang tepat terjadi di depan matanya. Dia tak banyak pik

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kondisi Argi

    Saat ini Ruth telah berada di perjalanan. Dia berniat akan menengok terlebih dahulu pemuda yang berada di rumah sakit. “Yanto, nanti ke rumah sakit dulu. Kita harus cek keadaan anak itu. Apa sudah ada keluarga yang mengurusnya atau tidak.” Perintah Ruth pada supirnya. “Baik nyonya.” jawab pak Yanto sembari melirik ke arah nyonya majikannya dari balik spion. Ruth mempunyai hati yang lembut, dia merasa kasihan pada pemuda yang mengalami kecelakaan itu. Kunjungannya ke rumah sakit hanya ingin mengetahui apakah keluarganya sudah datang atau belum. Dan kebetulan tempat dia berbelanja mempunyai jalan yang searah dengan rumah sakit tempat pemuda itu di rawat. Hingga tak lama, mobil memasuki lobby rumah sakit. Yanto terlebih dulu keluar dari mobil, dan dengan segera membukakan pintu bagi nyonya majikannya. “Terima kasih. Siapa nama anak itu?” Tanya Ruth pada supirnya. “Maaf Nyonya, saya kurang tahu.” “Kalau gitu, antar saya bertemu dengan dokter yang mengurus anak itu.” Ucapnya lalu m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Berita Buruk

    Sementara itu di kediaman Rinega terlihat sepi. Karena pagi hari ayah Argi akan pergi ke kantor untuk bekerja, sedangkan mama Lina di rumah bersama bik Minah, asisten rumah tangganya.Saat itu mama Lina tengah menonton film favoritnya drama Korea di ruang tengah. Dari arah luar terdengar bunyi ketukan pintu. Bik Minah yang masih berkutat di dapur, segera berjalan menuju pintu untuk melihat tamu yang datang.Wajah tua itu terlihat terkejut melihat dua lelaki berpostur tegap dengan baju dan atribut polisi, tengah berada di balik pintu.“Selamat pagi. Bisa ketemu dengan Ibunda Argi Rinega?” Tanya salah satu dari polisi tersebut dengan suara tegasnya.“Pa..pagi pak Polisi. Iya ada pak, tunggu sebentar saya panggilkan.” Ucap Minah tergagap, karena dia begitu takut hal-hal buruk terjadi pada putera majikannya. Dia berjalan dengan tergesa-gesa menghampiri nyonya majikannya.“Nyonya, maaf itu di depan ada..” ucapan Minah menggantung, dia terlihat seperti ketakutan.“Siapa bik? Ada siapa di de

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kedatangan Raditya

    “Saudara Argi Rinega, masih berada di ruang UGD Bu.” Ucap wanita dengan pakaian putih itu dengan ramah.“Terima kasih.” Lina membawa langkahnya menuju ke ruangan yang dimaksud. Dari kejauhan dia melihat seorang wanita yang duduk melamun di depan ruangan. Melihat dari samping sekilas Lina merasa mengenali wajah itu.“Ruth?” Panggilnya ke arah wanita yang seumuran dengannya. Ruth menoleh terkejut namun senyum mulai menghiasi bibirnya.“Lina.” Ruth bangkit dari duduknya menghampiri Lina yang masih berdiri, lalu memeluk hangat Lina. “Lina aku ikut sedih mendengar Argi terbaring di dalam.” Ucapnya dengan raut muka sedih.“Ruth kenapa kamu bisa di sini?” Lina menatap ke arah Ruth setelah pelukan mereka berakhir.“Sopirku tadi yang membawa Argi ke rumah sakit. Karena dia tepat ada di lokasi kejadian.” Jelas Ruth, “Aku harap kamu yang kuat ya, Lin.” Lanjutnya sembari menggenggam tangan Lina dan mengelus punggung tangannya dengan ibu jari, untuk menyalurkan kekuatan pada wanita tersebut.Air m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Petir di Siang Bolong

    Hari sudah semakin siang, matahari tengah berada di jam dua belas. Dany masih berada di rumah Bayu, selama berada di sana ia hanya diam dalam kamar kekasihnya. Makan pun Bayu yang membawakan. Karena masih ada mbak Siti yang tengah melakukan pekerjaannya bersih-bersih. Ketika hendak akan membersihkan kamar Bayu, Bayu melarangnya dengan alasan kamarnya masih bersih, padahal yang sebenarnya adalah kondisinya begitu berantakan.Dia tak ingin nantinya mbak Siti mengadukan keberadaan Dany di kamarnya. Mereka menunggu hingga mbak Siti menyelesaikan tugasnya dan pulang. Tepat pukul setengah dua mbak Siti ijin pulang.Dany pun keluar bersiap-siap akan menjemput Akira ke sekolah. Sementara Bayu akan berjalan kaki untuk ke rumah Argi mengambil mobilnya. Karena berkali-kali menghubungi Argi, pemuda itu tak menjawab. Bahkan kini nomornya sedang tidak aktif. Membuat Bayu yakin kalau temannya tengah marah padanya.Kini mereka berada di parkiran.“Beb, bener lu gak mau dianter?” Tanya Dany memastikan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kunjungan Ruth di Kontrakan

    Sementara itu Ruth yang sedari pagi berada di rumah sakit, setelah memastikan papa Argi datang. Dia pamit untuk pulang.Dia melanjutkan niat awalnya tadi untuk menjenguk putranya di kontrakan. Perjalanan cukup padat dan macet, hingga memakan waktu satu jam. Mobil mewah itu mulai memasuki halaman kontrakan, dari jauh Ruth sudah melihat motor vespa coklat yang terparkir. Senyum tipis tersungging di bibirnya. Dia tak sabar untuk menemui putra kesayangannya. Kerinduan setelah beberapa Minggu ini tak bisa menemui putranya, bahkan untuk menghubungi Anggara pun dia tidak bisa. Karena dia tak ingin membuat suaminya marah. Hingga akhirnya hari ini suaminya ada perjalanan ke luar kota, dan dia akan menggunakan kesempatan ini untuk mengunjungi Anggara.Ruth mulai turun dari mobil, setelah pak Yanto membukakan pintu untuknya. Dia melangkahkan kaki jenjangnya menuju depan pintu kamar. Pak Yanto masih membuka bagasi mobil untuk mengeluarkan semua belanjaan milik nyonya majikannya. Lalu bolak balik

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10

Bab terbaru

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Akhir Bahagia

    Baskoro tak berniat melanjutkan perkaranya di meja hijau. Tentunya atas saran dari Anggara dan Akira. Meski Ester begitu jahat, namun Akira sangat mengasihi anak perempuan dari wanita itu. Alea masih terlalu kecil untuk bisa menanggung hasil dari perbuatan ibunya. Entah apa jadinya Alea, jika Baskoro masih mencoba menuntut Ester dan Yosi. Tentunya itu hal yang mudah bagi Baskoro yang ingin memberi hukuman terhadap orang yang telah menjebak putranya. Bukti sudah lengkap, dan siap untuk menjerat Ester dalam jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya. Namun Akira selalu menyatakan jika dirinya merasa kasihan pada Alea yang nantinya ditinggal oleh kedua orang tuanya jika nantinya harus dipenjara. Sungguh Akira tidak bisa membayangkan nasib anak itu. Akira sendiri sudah mengalami kehilangan kedua orang tuanya di usianya yang ke 17 tahun. Dan dia mampu melewatinya, berkat kehadiran Anggara yang selalu menjaga dan menemani. Namun bisakah anak sekecil Alea hidup tanpa kedua

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Calon Istri di Masa Depan

    Kini Akira bersimpuh di depan pusara ayah dan ibu. Anggara terus memeluk bahu kekasihnya.Baskoro dan Ruth menghampiri keberadaan mereka.“Nak Akira, mama ikut berduka cita. Jika kamu ingin bercerita, mama siap menjadi tempat ceritamu. Kamu anak yang baik, pasti ayah dan ibumu sangat bangga.” Ruth mengusap lembut bahu Akira.“Terima kasih Tante. Maaf jika selama ini saya merepotkan keluarga Tante dan Anggara.” Ucapnya tulus. Ya, selama ini memang Anggara yang mengeluarkan biaya rumah sakit dan biaya pemakaman untuk kedua orang tuanya. Bahkan Anggara sudah menempatkan orang tuanya di pemakaman elit.“Tidak masalah, nak. Bahkan jika kamu membutuhkan sesuatu tolong sampaikan pada mama atau Anggara. Kami siap untuk membantu. Tolong jangan segan untuk bercerita pada kami. Ya sudah, mama pulang dulu, nanti mampirlah ke rumah, sayang.” Ujar Ruth menghibur.Akira mengangguk samar, dia mencium tangan Ruth namun wanita itu membalas memeluknya.Akira begitu merindukan sosok ibunya, hingga dia l

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kehilangan yang Kedua Kalinya

    Ternyata ucapannya memang didengar oleh Lidiya, secara perlahan mata Lidiya terbuka dengan jemari yang mulai bergerak. Menandakan jika wanita itu sudah sadar dari tidur panjangnya.Akira begitu senang hingga memeluk tubuh wanita yang telah melahirkannya itu.“Ibu terima kasih sudah mendengar Lena.” Ucap Akira bahagia.Lidiya masih merasa lemah, sangat lemah hingga ingin mengucapkan sesuatu pun dia tak berdaya.Anggara menangkap gerakan lemah itu, hingga akhirnya dia membantu Lidiya untuk melepas masker oksigennya.“Ibu mau bicara sesuatu?” Tanya Anggara, dijawab dengan anggukan lemah Lidiya.“Lena, dimana ayah nak?” Suara Lidiya terdengar lirih dan sangat kecil. Dia bisa melihat wajah sedih putrinya. Namun dia ingin memastikan keadaan suaminya.“Ayah sudah di surga, Bu.” Akira menjawab dengan suara gemetar menahan tangis. Dia tidak ingin membuat ibunya sedih, namun dia tidak bisa untuk berbohong.Lidiya begitu terkejut hingga nafasnya kembali tersengal. Anggara panik dan segera memasa

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Pemakaman Sang Ayah

    Anggara menuntun langkah Akira untuk bisa melihat ibunya dalam jarak lebih dekat.“Ibu, bangun Bu. Ini Lena sudah datang Bu.” Ucap Akira berbisik, dia tidak ingin mengganggu istirahat ibunya. Diraihnya tangan lemah yang terkulai itu dalam genggamannya.“Ibu pasti bisa melewati ini semua. Lena akan terus di sini jaga ibu. Tolong bangun Bu.” Ucap Akira lirih dengan air mata terus menetes tanpa henti.Anggara berdiri di belakang Akira, mengusap lembut bahu Akira. Seakan ingin berbagi kekuatan.*****Lidiya masih terbaring koma, kini dia sudah dipindahkan di salah satu rumah sakit di Jakarta. Tentunya atas saran Anggara, dan Anggara yang menanggung semua biaya perawatan, termasuk biaya pemakaman Bustomo.Pagi ini sangat cerah, namun hati Akira diliputi kabut mendung mengawal kepergian ayahnya menuju tempat peristirahatan terakhir.Dany dan Bayu sudah berada di tempat pemakaman. Yeni dan Handoko juga turut hadir. Begitu pun Ruth dan Baskoro, Anggara sudah menceritakan pada mamanya. Dan ent

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kenyataan Pahit

    “Keluarga atas nama pasien Bustomo?” Ucap suster itu sembari mengedarkan pandangan. “Saya sus, saya keluarga Bustomo.” Tio melangkah semakin mendekati suster itu. “Maaf saya harus menyampaikan kabar ini.” Suster terlihat menarik nafas panjang. Tentunya membuat Tio berfirasat buruk akan kabar yang akan disampaikan. “Ada apa sus? Bagaimana keadaan kakak saya dan istrinya?” Ucap Tio terbata, dia berusaha menguatkan hati untuk menerima apapun kabar yang akan disampaikan oleh suster. “Pasien atas nama Bustomo tidak bisa diselamatkan.” Seperti mendengar petir di siang bolong, kabar itu membuat Tio syok. Matanya berkaca-kaca, hingga tubuhnya gemetar menahan kesedihan yang mendalam. “Apa benar sus? Apa saya tidak salah dengar?” Ucap Tio mencoba tidak mempercayai pendengarannya. “Mohon maaf, apa yang saya sampaikan tadi benar adanya. Pasien atas nama Bustomo tidak bisa terselamatkan. Bapak yang sabar.” Ulang suster itu dengan raut sedih. Tak hanya sekali ia menghadapi suasana pilu seper

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Menemui Orang Tua Akira

    Mata Anggara melotot sempurna. Dia sangat terkejut mendengar berita itu. Sungguh dia pun ingin segera ke rumah sakit tempat ibu dan ayah Akira dirawat.“Baiklah kita siap-siap sekarang.” Anggara segera bersiap-siap untuk melakukan perjalanan ke salah satu rumah sakit di Bogor. Sambil menunggu Akira menyelesaikan acara mandinya, Anggara menelpon pak Yanto untuk segera mengirim mobilnya ke rumah Akira. Dia mengirimkan titik lokasi alamat rumah Akira pada supirnya.Anggara hanya mencuci mukanya, lalu mengganti bajunya dengan kaos hitam polos dan celana jeans panjang.Kini dia tengah menunggu di halaman rumah, hingga tak lama Yanto datang dengan mobilnya. Anggara segera menghampiri.“Pak, nanti bapak pulang dengan taksi.” Anggara memberi beberapa lembar uang pada Yanto. Lalu kembali memasuki rumah untuk mencari keberadaan kekasihnya. Tanpa mengetuk pintu kamar, Anggara segera membuka pintu yang tak terkunci.“Sudah? Ayo kita berangkat sekarang.” Ajak Anggara, sebenarnya dia tidak tega m

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kabar Mengejutkan

    “Ya, Yosi tentu kamu ingat. Dia yang sudah menjemput kita di bandara saat kita mengantar Dany menemui Bayu.” Jelas Anggara mencoba mengingatkan Akira.“Saat aku mengunjungi rumah wanita itu, Yosi berada di sana. Dan aku selalu mengikuti gerak-geriknya. Sepertinya Yosi dan wanita itu mempunyai hubungan. Namun ini hanya dugaanku saja.” Jelas Anggara.Kini Akira bingung untuk merespon seperti apa. Dalam hati dia merasa senang akan kabar baik itu. Namun dia juga merasa kasihan terhadap anak perempuan yang memanggil Anggara dengan sebutan papa. Kemungkinan anak itu hanya tahu jika Anggara adalah ayahnya.Bagaimana jika kenyataannya bukan?“Sayang? Kok diam? Kamu percaya kan sama aku? Besok aku akan menemui papa, dan nantinya hasil tes DNA itu akan aku jadikan bukti untuk pengajuan pembatalan nikah. Aku juga sudah mempunyai bukti rekaman ketika Yosi berada bersama wanita itu.” Diraihnya tangan Akira, menggenggam jemari gadis itu, dimana masih terpasang cincin berlian pemberiannya. Anggara m

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Penjelasan Anggara

    Anggara melangkah menuju dapur, memindahkan bubur ayam di sebuah mangkok. Lalu membawanya masuk ke kamar. Mendapati Akira tengah berbaring namun matanya menatap kosong ke arah langit-langit kamar.“Sayang kita makan dulu, habis itu minum obat.” Ucapnya sembari menyendok bubur berisi kuah dan potongan daging ayam itu. Dan mengarahkannya ke mulut Akira. Meski awalnya menolak, namun Anggara terus memaksanya. Akira tidak bisa meminum obatnya dalam keadaan perut kosong.Akira menerima makanan itu hingga beberapa suap. Suapan berikutnya, Akira menolak. Anggara tak memaksanya lagi, kini dia meraih obat yang terbungkus dalam plastik. Mengeluarkannya satu tablet lalu mengambil gelas berisi air putih. Membantu Akira untuk meminum obatnya.Anggara segera menyelimuti tubuh kekasihnya. Sesekali meletakkan telapak tangannya di dahi Akira untuk memastikan suhu tubuhnya.Menggenggam tangan Akira yang terkulai di sisi tubuhnya. Menatap wajah pucat Akira dengan rasa cemas.Dia tidak akan mengatakan apa

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Mencari Akira

    Anggara terpaksa meraih Alea dari pangkuan Ester. Meskipun dia tahu Alea bukanlah anaknya, namun dia merasa kasihan melihat wajah kecil itu menangis terisak.Sekilas Anggara melihat ke belakang, ke arah dimana Akira duduk. Mendapati tempat duduk itu sudah kosong. Mencari keberadaan Akira di sekeliling ruangan itu, namun tak juga mendapati sosok Akira di sana.Anggara memutuskan untuk memulangkan Ester dan anaknya agar tak mengganggu suasana orang-orang yang sedang berkunjung ke restoran. Dia tahu kini mereka menjadi pusat perhatian.Anggara segera melangkah menuju kasir, membayar makanan yang sudah terlanjur dipesan namun belum dimakan.Lalu segera melangkah keluar dari restoran, diikuti oleh Ester yang tersenyum puas. Dia berpikir rencananya telah berhasil menaklukan hati Anggara. Kini dia bisa mendapatkan Anggara kembali, menikmati kekayaan sang papa mertua. Ester pun melenggang tanpa menghiraukan tatapan orang-orang di sana.Anggara memesan sebuah taksi, lalu menyuruh Ester untuk d

DMCA.com Protection Status