Rizal dan Via langsung mereka tidak berkata. Sebab, tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan bisa tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu."Rizal ini berkas yang harus kamu bawa nanti meeting, soalnya aku tidak bisa menemani harus pulang hari ini juga! Karena, anakku setengah sakit," ucap Bima masuk ke dalam ruangan sang asisten.Pria paruh baya itu terkejut saat melihat Via ada di dalam. Kemudian, ia tersenyum bahagia melihat Rizal lama empat tahun ini bekerja tidak pernah tersenyum sekarang tersenyum dengan sangat gembira sejak kehadiran gadis cantik itu."Baik Pak, nanti saya dan dia langsung pergi ke lokasi. Bapak di sana fokus saja untuk kesembuhan anak Anda, dan kami di sini akan menghandle perusahaan," jelas Rizal dengan lembut.Bima sangat senang karena Rizal sudah seperti anaknya sendiri sangat mengerti kondisi dan keadaannya. Bahkan, pria itu juga sering membantunya di kalah kesulitan mengambil keputusan."Via, kalian berdua yang akur ya! Jangan bertengkar terus na
Zaskia tersenyum malu-malu. Kemudian, dia menganggukkan kepala karena sang sahabat belum mengetahui jika dia sudah berpacaran dengan Rendra. Walaupun, Yulia sudah tahu jika mereka sudah berpacaran tetapi ia ingin bertanya agar mendengar langsung ucapan dari Rendra benar tidak apa yang dia dengar kalau mereka sudah berpacaran."Benar, kami sudah berpacaran. Apa kamu mau ikut makan juga bersama Gilang?" tanya Rendra dengan lembut.Yulia menggelengkan kepala. Sebab, dia tidak ingin menjadi obat nyamuk apalagi dia belum berpacaran dengan Gilang, membuat dia tidak ingin mengganggu momen kemesraan Zaskia dan juga Rendra."Mungkin lain kali saja kita makan bersama, lagipula kak Gilang juga sedang kerja mana mungkin dia mau makan bersama kita," tolak Yulia dengan lembut.Rendra dan Zaskia mengerti dan tidak ingin memaksa Yulia. Karena, mereka juga tidak akan nyaman jika gadis cantik itu ikut makan bersama nanti siang.Setelah itu mereka bertiga kembali melanjutkan pekerjaan masing-masing. Sed
Via tersenyum saat melihat Mahesa bersama dengan sosok pria yang menjadi rekan bisnis pak Bima, membuat sang sahabat langsung menghampirinya kemudian menyapanya."Hai Via, sudah lama ya kita tidak bertemu sejak lulus dari kuliah. Sekarang kita bisa bertemu di kotamu dengan senang hati aku memperkenalkan diri menjadi sekretaris papaku," ujar Mahesa dengan lembut.Membuat Via terkejut. Sebab, pria itu ternyata anak dari rekan bisnis pak Bima yang menjadi bosnya sekarang. Sedangkan Rizal hanya dia menahan rasa cemburu yang ada di dalam hatinya."Wah, ternyata kalian sering mengenal ayo silakan duduk kita lanjutkan meeting kita," ucap Rizal sambil menahan rasa cemburu yang ada di dalam hatinya.Mereka semua bergegas duduk ke bangku masing-masing. Kemudian, mulai menjalankan meeting dengan sangat lancar hingga selesai."Terima kasih banyak Pak sudah mempercayakan perusahaan kami untuk diajak bekerja sama, saya selaku asisten pribadi pak Bima sangat berterima kasih kepada Anda," ujar Rizal
Yulia langsung menoleh ke belakangnya. Kemudian, melihat Gilang ada di sini membuat dia heran mengapa pria itu berada di sini padahal jarak tepat kerjaannya dan kantor renda lumayan jauh."Kamu pulang sama aku aja ya, dari tadi aku menunggu kamu pulang dan ternyata sekarang baru pulang. Maaf ya kemari tidak memberitahumu terlebih dahulu. Sebab, tidak sengaja lewat sini jadi aku mampir dan ingin menjemputmu, lagipula tadi kamu mengatakan motormu rusak," ujar Gilang dengan lembut."Ya sudah aku pulang dengan Kak Gilang saja ya," ucap Yulia dengan lembut Zaskia dan Rendra menganggukkan kepala. Karena, tidak ingin menahan-nahan gadis cantik itu pulang bersama gebetannya.Yulia bersama dengan Gilang sudah pergi dari sana dan gadis itu sedikit sedikit berjauhan agar jarak duduk mereka tidak terlalu dekat."Yulia, apa benar mereka berdua sudah berpacaran terlihat seperti sangat dekat?" tanya Gilang dengan penasaran dia tidak mengetahui kalau Zaskia memiliki gebetan."Benar mereka sudah berpa
Rizal dan Via tidak sengaja lewat tempat itu karena mereka ingin makan malam bersama, dan sudah berpamitan juga kepada kedua orang tua Via dan mereka melihat Yulia dan juga Gilang berhenti di tepi jalan membuat mereka langsung turun sebab takut terjadi sesuatu kepada mereka berdua."Iya, kami sudah berpacaran baru saja," jawab Gilang dengan sangat bahagia, sambil terus menatap ke arah Yulia. Sedangkan gadis itu hanya tersenyum malu-malu. Karena, dia tidak terlalu suka dengan hubungan ini dan menerima cinta Gilang hanya karena terpaksa."Kalau begitu ayo kita rayakan hari jadian kita dengan makan malam di restoran, tenang saja aku yang traktir kali ini," ucap Rizal dengan lembut."Baiklah aku ikut saja jika ditraktir. Tapi, tidak tahu dengan Yulia dia mau atau tidak merayakan hari jadian ini," sahut Gilang pelan."Bagaimana Yulia, kita makan malam bersama?" tanya Gilang dengan lembut."Baiklah," jawab Yulia ragu-ragu.Via tersenyum. Kemudian, mereka bergegas pergi dari sana menuju res
Semuanya sangat terkejut saat melihat Yudha dan juga Vina ada di restoran yang sama dengan mereka, termasuk Via sangat terkejut dan takut hubungannya dan juga risol ketahuan sama papa membuat dia langsung melepaskan tangannya dari tangan Rizal."Kenapa kalian semua ada di sini tidak bilang kepadaku?" tanya Yudha sambil menatap ke dua pasangan kekasih itu.Gilang menjelaskan kalau mereka tengah merayakan hari jadian Yulia dan juga Gilang membuat, Yudha bahagia kemudian mempersilakan Kedua pasang kedua pasang itu pulang."Oh ya Via, kamu pulang saja sama Rizal ya! Soalnya mama sama Papa baru sampai mau makan di sini," ujar Vina dengan lembut. Sebab, ia tahu sang anak pasti akan senang jika dipinta pulang bersama sang pacar."Benar sekali itu kamu pulang sama Rizal ya! Tolong ya Rizal Via ya antarkan dia sampai rumah dengan selamat tanpa kurang apapun," sambung Yudha membuat Rizal menganggukkan kepala."Kalau begitu kami pulang dulu ya, Mama Papa selamat bersenang-senang i love you," uca
Via bingung bagaimana cara dia menyampaikan kepada kedua orang tuanya, saat ia akan berkunjung ke rumah orang tua Rizal. Sebab, pasti Yudha dan Vina tidak akan mengizinkannya pergi. "Bagaimana ini ya? Apa yang harus aku katakan kepada mama dan papa kalau aku ingin menjenguk orang tua pak Rizal?" gumam Via sambil terus berpikir bagaimana cara ia menyampaikan hal itu.Gadis cantik itu terus-menerus berpikir sampai ia lelah dan ketiduran, tanpa ia sadari pada saat itu juga ternyata kedua orang tuanya baru pulang dan Vina mengecek keadaan anak sambungan sebelum ia tidur.Karena, dia sangat mengkhawatirkan keadaan anak sambungnya tersebut. Sebab, sudah terbiasa sejak kecil saat ia sebelum tidur pasti akan melihat kondisi Via terlebih dahulu apakah gadis itu baik-baik saja atau tidak."Ternyata anakku sudah tidur, andai saja aku bisa memiliki seorang anak pasti akan sangat bahagia memiliki dua anak," gumam Vina dengan lirik sam
Zaskia dan Yulia tidak menyangka jika klien kali ini adalah Rizal dan juga Via, membuat mereka benar-benar sangat terkejut karena akan bekerja sama. Kemudian, mereka duduk di bangku masing-masing."Kenapa kalian sangat terkejut seperti itu, apa kalian berdua tidak senang bila bekerja sama denganku?" tanya Via sambil terus menatap kedua sang sahabat.Membuat Yulia dan Zaskia langsung mengelengkan kepala. Karena, mereka hanya terkejut saja tadi dan sebenarnya mereka juga sangat senang bisa bekerja sama dengan sahabat baik mereka, yang artinya mereka akan sering bertemu nantinya saat jam kerja."Terima kasih untuk Anda Pak Rizal, dan pak Bima karena sudah ingin bekerja sama dengan saya," ujar Rendra dengan lembut."Sama-sama Pak Rendra, saya juga sangat senang bekerja sama dengan Anda. Semoga perusahaan Mahendra Group berjalan lancar seperti yang kamu inginkan," sahut Rizal dan mendoakan rekan bisnisnya."Terima kasih Pak Rizal atas doanya. Saya sangat senang mengenal Anda," ujar Rendra
Rizal terdiam mendengar dokter itu menggantung ucapan, hatinya benar-benar berdebar-debar rasanya dia bingung apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan dokter itu, dan sebenarnya apa yang terjadi kepada sang anak apakah sangat fatal atau tidak?“Tapi apa ya Dok, bisa jelaskan tidak kepada saya? Saya benar-benar sangat cemas apakah anak saya baik-baik saja?" tanya Rizal dengan sangat cemas.“Anak kalian tidak apa-apa. Tapi, dia harus mendapatkan perawatan sedikit karena berat badannya tidak memenuhi standar bayi yang pada umumnya. Tidak apa-apa Pak, tenang saja ini hanya untuk satu minggu saja setelah itu berat badannya sudah normal, nanti dia bisa keluar dari ruangan inkubator," jelas Dokter itu, membuat Rizal tenang kemudian dia pun menenangkan sang istri agar tidak bersedih. “Terima kasih banyak Dok, kalau begitu saya urus semuanya dulu ya," pamit Rizal dan dia pun kembali menemani sang istri. Setelah itu istrinya dipindah
Tidak berselang lama akhirnya teman-teman Via datang dan memberikan semangat untuk wanita muda itu, agar tidak cemas dan tidak khawatir dan meyakinkan bahwa dirinya juga sangat akan baik-baik saja setelah melakukan operasi nantinya.Via pun sangat senang diberikan semangat seperti itu dari orang-orang terdekat sahabat, hanya sang mertua yang belum sampai tetapi dia juga sudah senang karena mertuanya sudah menelpon, dan memberikan semangat untuknya hal ini benar-benar sangat membahagiakan untuknya.“Terima kasih ya kalian semua baik sekali memberikan semangat, dan datang ke sini membuat aku benar-benar sangat bahagia memiliki kalian semua. Terima kasih sudah memberikan doa yang terbaik ya untuk kami dan juga baby Vizal," ucap Via dengan sangat lembut, wanita muda itu memberikan nama sang anak Khairul Vizal karena anak mereka saat USG jenis kelaminnya laki-laki.Nama Vizal diberikan oleh Via karena nama gabungan dari
Hari-hari yang dilalui oleh Rizal dan Via sangat membahagiakan untuk mereka berdua karena semakin hari semakin dekat mereka akan bertemu dengan calon anak pertama mereka, tepat hari ini usia kehamilan dia sudah memasuki bulan ke-9 dan mereka pun tinggal menunggu hitungan hari saja, untuk anak pertama mereka lahir ke dunia ini berbagai macam sudah mereka siapkan, dari kamar tidur perlengkapan bayi, sampai acara turun tanah sang anak juga sudah disiapkan dengan bersamaan acara pernikahan Zaskia dan juga Rendra.Hari ini dia sudah berada di rumah sakit karena usia kehamilannya sudah menginjak 9 bulan. Tetapi, tidak ada tanda-tanda ia ingin melahirkan karena dirinya sendiri lah yang ingin melahirkan secara normal tidak Caesar.“Sekali lagi maaf Bu Via. Karena, tidak ada tanda-tanda sebaiknya kita melakukan kaisar Karena saya takut nantinya Ibu dan anak takutnya kenapa-napa. Karena, usia kandungan Ibu semakin bertambah dan tidak ada tanda-tanda Ibu akan melahirkan, seperti wanita hamil pad
Hari ini Via dan Rizal berada di pantai mereka berdua tengah menyusuri pantai dengan perlahan. Karena, Via sendiri yang ingin berjalan-jalan di tepi pantai dengan hembusan ombak, hembusan angin kencang membuatnya benar-benar sangat tenang dan jauh lebih bahagia lagi.Rizal pun terus menggandeng tangan Via takut sama istri kenapa-napa, dan mereka pun berhenti di dekat pondok dan duduk di sana sebentar karena takut dia kelelahan karena wanita itu tengah mengandung sekarang."Ayolah sayang, kita berjalan lagi perjalanan kita masih panjang, aku mau kita sampai ke depan sana meminum air kelapa setelah itu kita pulang. Ya," rengek Via dengan sangat manja. Tapi, Rizal sama sekali tidak mendengarkan permintaan wanita itu. Karena, dia sangat mencemaskan bayi yang ada di dalam kandungan Via."Tidak sayang, saya tidak ingin kamu kenapa-napa kamu istirahat terlebih dahulu baru kita berjalan lagi ke sana. Setelah itu minum air ke
Via dan Rizal sangat bahagia karena mereka kini telah kembali bersama lagi. Karena, penghancur rumah tangga mereka sudah pergi jauh-jauh dari kehidupan mereka, dan kini ia pun bersama dengan Rizal sudah pulang ke rumah mereka, betapa bahagianya pria itu karena beberapa minggu ini dia benar-benar sangat sunyi di rumah sendirian sang istri dan calon anaknya pergi darinya."Bahagia sekali ya karena pengganggu itu tidak ada lagi di sini, hanya kita dan calon anak kita saja untungnya kita pandai mencari situasi dan mencari barang bukti, dan benar saja kan nyatanya memang dia ingin menghancurkan rumah tangga kita. Tapi sayangnya semua itu gagal dia menghancurkan dirinya sendiri tanpa dia sadari," ucap Via dengan sangat lirih."Sudah sayang, tidak apa-apa sekarang kita sudah bersama lagi jangan pikirkan dia! Karena, tidak ada gunanya memikirkannya sekarang yang terpenting adalah kamu dan juga baby kita ini untuk sehat selalu sampai persalinan nanti, saya sangat tidak sabar bertemu dengan dia
2 Minggu kemudian.Hari ini adalah hari yang membuat Rizal deg-degan karena dia akan mengetahui hasil tes DNA dirinya dan juga Iqbal, ya walaupun sudah tahu hasilnya apa tapi dia deg-degan bagaimana reaksi semua orang yang sudah membunuhnya selama ini. Karena dia memang benar tidak pernah menyentuh Zahra sedikitpun."Pak Rizal ini hasil tes DNA antara Anda dan juga Iqbal, semoga semuanya seperti yang Anda harapkannya, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Anda," ucap Dokter itu sambil memberikan hasil tes DNA milik Rizal dan juga Iqbal."Terima kasih banyak ya Dok sudah membantu saya! Saya berharap semua sesuai keinginan saya," sahut Rizal dengan lembut."Semoga saja ya Pak, kalau begitu saya permisi dulu karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan," pamit Dokter itu sambil berlalu pergi, dan harapan Rizal dan pria itu pun pergi juga karena dia ingin segera memberikan hasil tes DNA ini ke
Belum sempat mereka semua berbicara kepada Iqbal, Rizal pun telah datang membuat mereka hanya diam saja karena tidak ingin membuat suasana keruh atau yang lainnya."Ayah!" teriak Iqbal sambil berlari memeluk Rizal dengan sangat lembut, membuat semua yang ada di sana hanya diam saja sambil menatap ke arah mereka sebab Rizal terlihat seperti ayah kandung untuk Iqbal."Ayah dari mana saja? Iqbal dari tadi mencari Ayah terus-menerus?" tanya Iqbal sambil melepaskan pelukannya yang membuatnya kepada bocah itu."Tadi ayah keluar sebentar, 'kan Iqbal bersama dengan tante Via, kenapa harus mencari-cari ayah?" sahut Rizal, membuat Iqbal menganggukkan kepalanya."Tadi Iqbal sudah tanya sama tante Via katanya Ayah lagi keluar sebentar, dan Iqbal mah minta tante Via untuk mengatakan kepada Ayah cepat pulang. Karena Iqbal di sini sendirian walaupun ada tante Via," jawab Iqbal dengan polos. Kemudian Rizal menatap semua teman-temannya."Kalian semua sudah lama nyampe di sini?" tanya Rizal, dan mereka
"Silakan saja Pak katakan apa yang ingin Bapak ucapkan. Karena, saya tidak ingin berlama-lama kita berdua takutnya Iqbal nanti mencari Anda, bukankah dia menganggap anda sebagai ayahnya atau memang benar Anda itu memang ayah kandungnya, saya kan tidak mengetahui apa yang sudah Anda lakukan bersama Bu Zahra sewaktu menikah, tidak mungkin suami istri yang tinggal bersama tidak melakukan hubungan suami istri, hal itu benar-benar mustahil!" ucap Via dengan kesal membuat Rizal mengelengkan kepala. Karena, memang tidak ada orang yang percaya kepadanya kalau dia tidak pernah menyentuh Zahra saat masa pernikahan mereka karena dia juga tidak mencintai wanita itu."Percuma saya menjelaskan panjang lebar jika orang yang ada di hadapi saya tidak pernah mendengar, dan tidak akan pernah percaya jadi sekarang saya minta bantuan kepada kamu, untuk membuat Iqbal bahagia di sini agar kita bisa mengambil sampel untuk melakukan tes DNA. Karena saya tidak ingin membawa dia ke rumah sakit nantinya dia akan
Keesokan harinya Rizal mendatangi rumah Zahra dan dia pun melihat wanita itu tengah bermain bersama dengan Iqbal di halaman rumah, dan dia pun langsung menghampiri mantan istrinya tersebut. Karena niatnya datang ke sini ingin membawa Iqbal untuk melakukan tes DNA agar membuktikan bahwa anak laki-laki tersebut bukanlah anak kandungnya melainkan anak selingkuhannya."Wah Iqbal, lihatlah Ayahmu datang ke sini pasti dia sangat merindukanmu dan pasti dia juga ingin bermain denganmu," ucap Zahra dengan girang sambil tersenyum manis menatap sang anak sehingga bocah kecil itu pun tersenyum."Ayah! Iqbal sangat merindukan Ayah!" teriak bocah laki-laki itu sambil memeluk Rizal, membuat pria itu pun terdiam rasanya dia bersedih melihat Iqbal menjadi korban keegoisan Zahra, dan dia pun melepaskan pelukan mereka dan duduk di samping Zahra."Saya ingin membawa Iqbal untuk rumah sakit melakukan tes yang diminta oleh Via. Karena, saya ingin membuktikan kalau memang benar kami tidak memiliki hubungan