Via langsung bangun dibantu oleh Rizal karena yang menabrak yang tadi adalah Rizal. Sebab, dia terburu-buru ingin memesan minuman kesukaannya karena takut kehabisan kakinya malah tersandung dan menabrak Via sehingga gadis cantik itu terjatuh."Ternyata Anda!" seru Via dengan anak kesal sebab dirinya sudah ditabrak oleh Rizal sampai terjatuh."Ternyata kamu yang ada di sini, membuat saya semakin senang dan semakin jatuh cinta," sahut Rizal dengan mengedipkan sebelah matanya, membuat Via benar-benar sangat deg-degan sekaligus bahagia.Namun, dititik kemudian dia membuang rasa itu jauh-jauh sebab tidak ingin merusak rumah tangga Rizal karena dia tidak ingin disebut pelakor oleh banyak orang."Anda jangan sembarangan yang merayu saya di depan umum, saya bisa melaporkan Anda ke polisi!" ancam Via dengan sangat kesal, membuat Rizal terdiam kemudian memesan minuman kesukaannya.Kemudian, Via tidak terima diabaikan seperti itu dan menarik tangan Rizal sehingga terjadi lagi pertengkaran di an
Via terkejut dan tidak habis pikir karena Rizal sudah menyandang setatus duda, ada rasa gembira dalam hatinya. Namun, lirih juga. Sebab, rumah tangga pria itu tidak bertahan lama mungkin, akibat dirinya juga dan dia merasa sedih sudah menjadi pelakor. Apakah ia harus senang akan kabar ini atau malah sedih. Dia benar-benar sangat bingung akan perasaannya."Saya sudah lama berpisah dengan Zahrah sejak satu tahun kami menikah. Jadi, kamu jangan pernah bilang lagi kalau saya ini adalah suami orang," jelas Rizal.Via terdiam sambil terus menatap wajah Rizal dan ia pun bertanya, "Apa perceraian kalian terjadi karena saya?"Rizal menghilangkan kepala. Kemudian, menjelaskan kalau Zahrah sudah berselingkuh dengan pria lain, dan ia tidak akan pernah memaafkan perselingkuhan. Via pun teringat akan video perselingkuhan Zahrah yang dia kirim mungkin terjadinya perceraian karena hal itu."Maaf ya Pak, kalau selama ini saya sudah merusak rumah tangga Bapak dan juga bu Zahrah, saya benar-benar tida
Via dan Rizal sangat terkejut saat mendengar seseorang berteriak, dan menatap semua temannya ada di sana. Bahkan, sang sepupu juga ada membuat Via langsung bangun dan memeluk Rendra dengan lembut."Kenapa kamu datang tidak bilang-bilang. Apakah ini rencana agar aku tidak mengetahui kedatanganmu?" tanya Via dengan sangat lirih.Rendra melepaskan pelukannya. Kemudian, dia menatap Via dengan lirih dan bahagia. Karena, wanita itu sudah kembali kepada cinta pertamanya ya dia tahu hal itu dari Yulia dan juga Zaskia."Untuk apa aku memberitahu wanita yang sedang berbunga-bunga, kembali dengan cinta pertamanya," ucap Rendra dengan lembut, membuat Via bingung pasalnya ia tidak pernah menceritakan kisah cinta pertamanya kepada Rendra. Namun, mengapa pria itu tahu.Gilang hanya tersenyum sambil melirik pada dua gadis cantik itu. Karena, tadi saat mereka sudah sampai di cafe yang baru keduanya penasaran bagaimana kelanjutan kisah dan juga Rizal, sehingga mereka kembali lagi ke cafe tersebut dan m
Via terkejut saat melihat sang papa menarik tangannya. Kemudian, dia bergegas bangun dari duduknya begitu juga dengan Risa mereka bingung harus menjelaskan apa kepada pria."Sudah kangen-kangenannya, jangan terlalu lama nanti istri Rizal marah! Ayo kita pulang, tadi papa cemas katanya kamu pergi sebentar tetapi lama sekali pulangnya," ujar Yudhana dengan lembut.Sebab, pria itu tidak mengetahui kalau sang anak dan juga Rizal sudah berpacaran. Sebab, ia tidak mendengar percakapan mereka karena baru saja tiba dan melihat sang anak menggenggam tangan Rizal, membuat dia sedikit cemas anaknya mencintai suami orang."Maaf ya Pak, saya tadi tidak tahu kalau Via berpamitan kepada Anda cepat pulang. Karena, kami tidak sengaja bertemu di sini tadi. Jadi, saya mengajaknya mengobrol bersama dan juga ada teman-teman yang lain," ucap Rizal sambil menunjuk ke arah sahabat via yang tengah makan.Mata Yudha membulat saat melihat Rendra sang keponakan tengah makan bersama dengan Zaskia, terlihat mereka
Zaskia tidak percaya kalau Rendra menembak dirinya. Padahal, setahunya pria itu sangat menyukai Yulia. Bahkan, ingin berpacaran dengan wanita itu akan tetapi sekarang malah menginginkan yang menjadi pacar apakah ini sungguhan atau hanya main-main saja."Kamu serius mau menjadikan aku sebagai pacarmu?" tanya Zaskia tak percaya. Ya, walaupun dia gembira tetap ya mematikan terlebih dahulu ini hanyalah bercanda atau serius."Tentu saja serius kalau tidak mana mungkin aku ingin kamu jadi pacarku," sahut Rendra dengan senyuman manisnya.Zaskia sangat tidak percaya akan didengar sekarang. Kemudian, ia mencubit kedua lengannya dan terasa sakit itu artinya dia sedang tidak bermimpi saat ini."Tentu saja aku mau menjadi pacarmu Kak, sudah lama sekali aku menginginkan hal ini," jawab Zaskia dengan lembut.Rendra memegang tangannya dengar sangat lembut. Karena, mereka sekarang sudah berpacaran, ya walaupun dia kurang menyukai Zaskia tetapi ia ingin berpacaran dengan gadis itu agar lebih jauh men
Via terkejut saat melihat sang mama datang menghampiri yang. Kemudian mengunci pintu rapat-rapat mungkin takut Yudha mendengar percakapan mereka nantinya."Via, tolong jelaskan sama mama maksudnya kamu apa Rizal mengatakan i love you? Apa kamu berpacaran dengan suami orang?!" tanya Vina dengan sangat lemas takut anaknya salah jalan."Mama, ayo duduk sini dulu! Nanti akan Via jelaskan," sahut Via sambil menarik tangan sang mama duduk di sofa.Kemudian, dia menjelaskan bahwa dirinya dan Rizal sudah berpacaran dan pria itu sudah menyenang setatus dua sejak 3 tahun yang lalu, membuat Vina bernafas lega. Sebab, dia tidak ingin sang anak salah jalan mencari simpanan suami orang."Tapi Ma, jangan beritahu papa dulu ya kalau kami sudah berpacaran, takutnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Jadi, biar nanti kami saja yang menjelaskan kepada papa setelah waktunya tepat," pinta Via dengan sangat lembut.Vina tersenyum dan dia berharap hubungan anak dan pacar akan baik-baik saja. Bahkan, san
Rizal sangat terkejut saat mendengar teriakan Via yang menyebut nama aslinya. Kemudian, dia bergegas bangun dan merapikan penampilannya setelah itu berjalan menghampiri sang pacar."Sayang, tadi kamu salah paham semua itu tidak seperti yang kamu lihat," jelas Rizal takut Via salah paham.Namu, di luar dugaan sia mah jawab, "Oh ternyata tadi hanya salah paham salah paham ya!" Rizal menggelengkan kepala. Karena, dia tahu kalau dia saat ini tengah cemburu kepadanya dan juga Siska. Kemudian, dia membawa gadis cantik itu pergi menuju ruangannya ingin menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi agar tidak ada pertengkaran di antara mereka berdua.Namun, baru saja mereka sampai di dalam ruangan Rizal, Via sudah mulai menuduh pria itu dari a hingga z tidak ada habisnya."Sekarang, tidak usah menjelaskan apa-apa lagi! Saya sudah tahu Anda bersama dengan dia tadi bermesraan, berpelukan, tidak usah menjawab biar saya saja yang mengatakan semua yang saya lihat!" kesal Via dengan sangat cemburu.Seba
Rizal dan Via langsung mereka tidak berkata. Sebab, tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan bisa tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu."Rizal ini berkas yang harus kamu bawa nanti meeting, soalnya aku tidak bisa menemani harus pulang hari ini juga! Karena, anakku setengah sakit," ucap Bima masuk ke dalam ruangan sang asisten.Pria paruh baya itu terkejut saat melihat Via ada di dalam. Kemudian, ia tersenyum bahagia melihat Rizal lama empat tahun ini bekerja tidak pernah tersenyum sekarang tersenyum dengan sangat gembira sejak kehadiran gadis cantik itu."Baik Pak, nanti saya dan dia langsung pergi ke lokasi. Bapak di sana fokus saja untuk kesembuhan anak Anda, dan kami di sini akan menghandle perusahaan," jelas Rizal dengan lembut.Bima sangat senang karena Rizal sudah seperti anaknya sendiri sangat mengerti kondisi dan keadaannya. Bahkan, pria itu juga sering membantunya di kalah kesulitan mengambil keputusan."Via, kalian berdua yang akur ya! Jangan bertengkar terus na
Rizal terdiam mendengar dokter itu menggantung ucapan, hatinya benar-benar berdebar-debar rasanya dia bingung apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan dokter itu, dan sebenarnya apa yang terjadi kepada sang anak apakah sangat fatal atau tidak?“Tapi apa ya Dok, bisa jelaskan tidak kepada saya? Saya benar-benar sangat cemas apakah anak saya baik-baik saja?" tanya Rizal dengan sangat cemas.“Anak kalian tidak apa-apa. Tapi, dia harus mendapatkan perawatan sedikit karena berat badannya tidak memenuhi standar bayi yang pada umumnya. Tidak apa-apa Pak, tenang saja ini hanya untuk satu minggu saja setelah itu berat badannya sudah normal, nanti dia bisa keluar dari ruangan inkubator," jelas Dokter itu, membuat Rizal tenang kemudian dia pun menenangkan sang istri agar tidak bersedih. “Terima kasih banyak Dok, kalau begitu saya urus semuanya dulu ya," pamit Rizal dan dia pun kembali menemani sang istri. Setelah itu istrinya dipindah
Tidak berselang lama akhirnya teman-teman Via datang dan memberikan semangat untuk wanita muda itu, agar tidak cemas dan tidak khawatir dan meyakinkan bahwa dirinya juga sangat akan baik-baik saja setelah melakukan operasi nantinya.Via pun sangat senang diberikan semangat seperti itu dari orang-orang terdekat sahabat, hanya sang mertua yang belum sampai tetapi dia juga sudah senang karena mertuanya sudah menelpon, dan memberikan semangat untuknya hal ini benar-benar sangat membahagiakan untuknya.“Terima kasih ya kalian semua baik sekali memberikan semangat, dan datang ke sini membuat aku benar-benar sangat bahagia memiliki kalian semua. Terima kasih sudah memberikan doa yang terbaik ya untuk kami dan juga baby Vizal," ucap Via dengan sangat lembut, wanita muda itu memberikan nama sang anak Khairul Vizal karena anak mereka saat USG jenis kelaminnya laki-laki.Nama Vizal diberikan oleh Via karena nama gabungan dari
Hari-hari yang dilalui oleh Rizal dan Via sangat membahagiakan untuk mereka berdua karena semakin hari semakin dekat mereka akan bertemu dengan calon anak pertama mereka, tepat hari ini usia kehamilan dia sudah memasuki bulan ke-9 dan mereka pun tinggal menunggu hitungan hari saja, untuk anak pertama mereka lahir ke dunia ini berbagai macam sudah mereka siapkan, dari kamar tidur perlengkapan bayi, sampai acara turun tanah sang anak juga sudah disiapkan dengan bersamaan acara pernikahan Zaskia dan juga Rendra.Hari ini dia sudah berada di rumah sakit karena usia kehamilannya sudah menginjak 9 bulan. Tetapi, tidak ada tanda-tanda ia ingin melahirkan karena dirinya sendiri lah yang ingin melahirkan secara normal tidak Caesar.“Sekali lagi maaf Bu Via. Karena, tidak ada tanda-tanda sebaiknya kita melakukan kaisar Karena saya takut nantinya Ibu dan anak takutnya kenapa-napa. Karena, usia kandungan Ibu semakin bertambah dan tidak ada tanda-tanda Ibu akan melahirkan, seperti wanita hamil pad
Hari ini Via dan Rizal berada di pantai mereka berdua tengah menyusuri pantai dengan perlahan. Karena, Via sendiri yang ingin berjalan-jalan di tepi pantai dengan hembusan ombak, hembusan angin kencang membuatnya benar-benar sangat tenang dan jauh lebih bahagia lagi.Rizal pun terus menggandeng tangan Via takut sama istri kenapa-napa, dan mereka pun berhenti di dekat pondok dan duduk di sana sebentar karena takut dia kelelahan karena wanita itu tengah mengandung sekarang."Ayolah sayang, kita berjalan lagi perjalanan kita masih panjang, aku mau kita sampai ke depan sana meminum air kelapa setelah itu kita pulang. Ya," rengek Via dengan sangat manja. Tapi, Rizal sama sekali tidak mendengarkan permintaan wanita itu. Karena, dia sangat mencemaskan bayi yang ada di dalam kandungan Via."Tidak sayang, saya tidak ingin kamu kenapa-napa kamu istirahat terlebih dahulu baru kita berjalan lagi ke sana. Setelah itu minum air ke
Via dan Rizal sangat bahagia karena mereka kini telah kembali bersama lagi. Karena, penghancur rumah tangga mereka sudah pergi jauh-jauh dari kehidupan mereka, dan kini ia pun bersama dengan Rizal sudah pulang ke rumah mereka, betapa bahagianya pria itu karena beberapa minggu ini dia benar-benar sangat sunyi di rumah sendirian sang istri dan calon anaknya pergi darinya."Bahagia sekali ya karena pengganggu itu tidak ada lagi di sini, hanya kita dan calon anak kita saja untungnya kita pandai mencari situasi dan mencari barang bukti, dan benar saja kan nyatanya memang dia ingin menghancurkan rumah tangga kita. Tapi sayangnya semua itu gagal dia menghancurkan dirinya sendiri tanpa dia sadari," ucap Via dengan sangat lirih."Sudah sayang, tidak apa-apa sekarang kita sudah bersama lagi jangan pikirkan dia! Karena, tidak ada gunanya memikirkannya sekarang yang terpenting adalah kamu dan juga baby kita ini untuk sehat selalu sampai persalinan nanti, saya sangat tidak sabar bertemu dengan dia
2 Minggu kemudian.Hari ini adalah hari yang membuat Rizal deg-degan karena dia akan mengetahui hasil tes DNA dirinya dan juga Iqbal, ya walaupun sudah tahu hasilnya apa tapi dia deg-degan bagaimana reaksi semua orang yang sudah membunuhnya selama ini. Karena dia memang benar tidak pernah menyentuh Zahra sedikitpun."Pak Rizal ini hasil tes DNA antara Anda dan juga Iqbal, semoga semuanya seperti yang Anda harapkannya, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Anda," ucap Dokter itu sambil memberikan hasil tes DNA milik Rizal dan juga Iqbal."Terima kasih banyak ya Dok sudah membantu saya! Saya berharap semua sesuai keinginan saya," sahut Rizal dengan lembut."Semoga saja ya Pak, kalau begitu saya permisi dulu karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan," pamit Dokter itu sambil berlalu pergi, dan harapan Rizal dan pria itu pun pergi juga karena dia ingin segera memberikan hasil tes DNA ini ke
Belum sempat mereka semua berbicara kepada Iqbal, Rizal pun telah datang membuat mereka hanya diam saja karena tidak ingin membuat suasana keruh atau yang lainnya."Ayah!" teriak Iqbal sambil berlari memeluk Rizal dengan sangat lembut, membuat semua yang ada di sana hanya diam saja sambil menatap ke arah mereka sebab Rizal terlihat seperti ayah kandung untuk Iqbal."Ayah dari mana saja? Iqbal dari tadi mencari Ayah terus-menerus?" tanya Iqbal sambil melepaskan pelukannya yang membuatnya kepada bocah itu."Tadi ayah keluar sebentar, 'kan Iqbal bersama dengan tante Via, kenapa harus mencari-cari ayah?" sahut Rizal, membuat Iqbal menganggukkan kepalanya."Tadi Iqbal sudah tanya sama tante Via katanya Ayah lagi keluar sebentar, dan Iqbal mah minta tante Via untuk mengatakan kepada Ayah cepat pulang. Karena Iqbal di sini sendirian walaupun ada tante Via," jawab Iqbal dengan polos. Kemudian Rizal menatap semua teman-temannya."Kalian semua sudah lama nyampe di sini?" tanya Rizal, dan mereka
"Silakan saja Pak katakan apa yang ingin Bapak ucapkan. Karena, saya tidak ingin berlama-lama kita berdua takutnya Iqbal nanti mencari Anda, bukankah dia menganggap anda sebagai ayahnya atau memang benar Anda itu memang ayah kandungnya, saya kan tidak mengetahui apa yang sudah Anda lakukan bersama Bu Zahra sewaktu menikah, tidak mungkin suami istri yang tinggal bersama tidak melakukan hubungan suami istri, hal itu benar-benar mustahil!" ucap Via dengan kesal membuat Rizal mengelengkan kepala. Karena, memang tidak ada orang yang percaya kepadanya kalau dia tidak pernah menyentuh Zahra saat masa pernikahan mereka karena dia juga tidak mencintai wanita itu."Percuma saya menjelaskan panjang lebar jika orang yang ada di hadapi saya tidak pernah mendengar, dan tidak akan pernah percaya jadi sekarang saya minta bantuan kepada kamu, untuk membuat Iqbal bahagia di sini agar kita bisa mengambil sampel untuk melakukan tes DNA. Karena saya tidak ingin membawa dia ke rumah sakit nantinya dia akan
Keesokan harinya Rizal mendatangi rumah Zahra dan dia pun melihat wanita itu tengah bermain bersama dengan Iqbal di halaman rumah, dan dia pun langsung menghampiri mantan istrinya tersebut. Karena niatnya datang ke sini ingin membawa Iqbal untuk melakukan tes DNA agar membuktikan bahwa anak laki-laki tersebut bukanlah anak kandungnya melainkan anak selingkuhannya."Wah Iqbal, lihatlah Ayahmu datang ke sini pasti dia sangat merindukanmu dan pasti dia juga ingin bermain denganmu," ucap Zahra dengan girang sambil tersenyum manis menatap sang anak sehingga bocah kecil itu pun tersenyum."Ayah! Iqbal sangat merindukan Ayah!" teriak bocah laki-laki itu sambil memeluk Rizal, membuat pria itu pun terdiam rasanya dia bersedih melihat Iqbal menjadi korban keegoisan Zahra, dan dia pun melepaskan pelukan mereka dan duduk di samping Zahra."Saya ingin membawa Iqbal untuk rumah sakit melakukan tes yang diminta oleh Via. Karena, saya ingin membuktikan kalau memang benar kami tidak memiliki hubungan