Share

21. Dicuri? (Bagian C)

21. Dicuri? (Bagian C)

Wajah Ibu terlihat tidak enak, dan Kak Ambar yang biasa judes juga sedang memasang wajah yang lebih menakutkan. Aku mengernyitkan dahi, melihat mereka seolah melihat mimpi buruk datang. Astaghfirullah, aku beristighfar dalam hati.

"Jeng, sudah selesai patrolinya?" tegur Wak Sarkam pada Ibu mertuaku, Kak Ambar memberhentikan motornya tak jauh dari kami.

Wajahnya sinis saat melihat aku dan Kak Ika, sedangkan kami berdua hanya berpandangan heran. Salah kami apa? Kok tiba-tiba disinisin begitu?

"Udah Mas," kata Ibuku sopan.

Wak Sarkam dan Ibu tumbuh bersama di desa ini, mereka sudah seperti saudara kata Ibu dulu.

"Jadi gimana?" tanya Wak Sarkam lagi.

Kami yang tidak mengerti apa-apa hanya diam mendengarkan, sedikit penasaran dengan keadaan ini.

"Banyak yang hilang, Mas. Sudah dua bulan ini, aku sampai stress memikirkannya," kata Ibu memijat keningnya.

"Apa yang hilang, Bu?" tanyaku ingin tahu.

"Sawit Ibu, Len," kata Ibu pelan. "Kok, ya sudah dua bulan ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status