Share

25. Nota (Bagian B)

25. Nota (Bagian B)

"Lumayan," katanya sambil mengelus kepalaku.

Aku mengangguk mengerti, karena mataku bisa melihat suamiku sudah dengan penampilan yang sudah segar dan rambut yang basah. Pasti dia baru saja selesai mandi.

"Bang, aku kangen," kataku manja.

Dengan sigap dia segera ikut merebahkan diri di sampingku dan merengkuhku ke dalam pelukannya yang nyaman. Dia mengelus kepalaku dengan sayang, dan aku kembali memejamkan mata karena rasa nyaman yang melingkupi.

"Gimana perkembangan bangunan bengkel Abang?" tanyaku pelan.

"Lancar, Alhamdulillah. Bang Gitok dan kernetnya cepat banget, Dek," jawab Bang Galuh antusias. "Memang benar-benar tukang yang sudah profesional!" pujinya lagi.

Aku hanya berdehem, dan bergumam tidak jelas. Inginnya sih, ngobrol-ngobrol dengan Bang Galuh, tapi mataku kembali terasa berat ingin tidur.

"Aku juga diterima Wak Ijal untuk jadi muridnya, Dek," kata bang Galuh lagi.

Telingaku mendengar ucapannya, namun mataku sudah terpejam. Menikmati elusan sayang tanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status