Share

134. POV AJENG (Bagian B)

134. POV AJENG (Bagian B)

"Bua ha ha ha ha ha ha …."

Tawa Ellen meledak kuat, sampai-sampai dia membungkuk memegangi perutnya dan meringis kesakitan.

"Nduk, kenapa? Sakit?" tanyaku khawatir.

"Iya, Bu. Sekarang kalau mengangkat yang berat, atau ketawa kuat, kok perut aku sakit, ya?" tanyanya polos.

Astaghfirullah, bagaimana aku harus menjawabnya? Mengatakan kalau dia keguguran dan terpaksa di kuret? Tidak mungkin!

"Ngapain kamu mengangkat berat-berat? Galuh nggak bisa apa? Memang perlu dikasih pelajaran dia itu," kata Ambar geram.

"Aku ngangkat galon air kemarin, Kak. Nunggu Bang Galuh kelamaan," jawab Ellen sambil nyengir.

"Astaghfirullah? Galon air? Ya Allah Nduk, jangan lagi-lagi kamu mengangkat yang berat-berat!" pekikku hampir berteriak.

Ellen melihatku dengan heran, "Kenapa, Bu? Aku udah biasa, kok. Wong cuma galon air," katanya lagi.

Ya Allah, gimana mau ngomongnya?

"Pokoknya jangan, Galuh itu Ibu besarkan, Ibu kasih makan, biar kuat. Biar mengangkat yang berat-berat, dan bantu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status