“Apa kau masih ingat tentang puzzle halaman utama istana ini?” tanya Davin. “Jangan bilang kau lupa!”“Aku tidak yakin, tapi, akan kucoba. Semoga aku bisa keluar dari labirin tanpa arah itu. Nayama memang menyusahkan. Tapi, bagaimana lagi, hanya dengan ini Nayama bisa mengantisipasi pemberontakan yang terjadi tiga generasi yang lalu.”Davin hanya tertawa.Semua orang Edinburgh –tak terkecuali para bangsawan dan pengusaha ulung di kota penuh sejarah itu –pasti menaruh rasa penasaran tinggi tentang labirin yang disusun di tanah setengah hektar depan sebelum mencapai pintu rumah keluarga Nayama.Labirin yang pernah disinggung Tuan Besar Juta kala berbincang dengan Andre dan Davin sesaat sesudah pewarisan tahta Nayama.Beberapa orang, bukan, hanya segelintir saja yang dapat menyelesaikan seluruh teka-teki yang ada dan dianggap sebagai tamu kehormatan karena memiliki kecerdasan melebihi rata-rata orang pada umumnya setelah berhasil melewati labirin.Kali ini Melvin tidak lagi kesusahan. Da
Minggu telah tiba.Dua hari dilalui Davin dengan tidur di kamar Lisa tanpa kedinginan lagi di sofa dekat perapian yang mungkin tiba-tiba padam saat tengah malam tiba. Tidak ada lagi suruhan, perintah, ataupun bentakan dari Lisa untuk Davin. Rumah terasa lebih tenang.Rara dan Yudhistira sudah berangkat lebih dulu ke sebuah hotel di kawasan Princes Street, jalanan paling mewah dan megah di Edinburgh.Potret hotel bintang lima dengan bangunan sembilan lantai sudah terpapar di sebelah kiri Waverley Mall, membuat gedung-gedung lain minder dan jiper ketika harus bersanding dengannya.Anggota keluarga Yudhistira tahun ini mendapat jatah sebagai panitia penyelenggara kongres pertemuan antar bangsawan dan pengusaha Edinburgh.Tidak dinyana, ternyata Lisa memiliki keturunan Skotlandia dari ayahnya. Yang entah itu Mike, atau Yudhistra, masih terlampau misterius. Tapi Davin yakin ayah kandung Lisa adalah Mike yang sekarang merawat Lia.Entahlah!Dilaksanakan setiap Oktober saat salju turun seper
Layaknya ratu kecantikan dan pembantunya, Lisa dan Davin berjalan memasuki pintu belakang hotel.Ratu kecantikan dan pembantunya, nampaknya dari sini kita dapat melihat perbedaan kontras antara dua insan itu. Lisa menggunakan gaun putih mewah dengan topi trilby khas bangsawan, sementara Davin seperti biasa, celana hitam dengan kaos abu-abu ditambah topi baseball.Sungguh, perbedaan bagai bumi dan langit. Satu seperti bidadari yang menghipnotis setiap mata memandang, satunya bak atlet yang baru pulang dari olahraga. Belum lagi, wajah Davin yang sengaja diberi make up kecoklatan agar nampak lebih gelap.“Kenapa lewat pintu belakang? Bukannya kita wajib tanda tangan daftar hadir tamu?”“Hmm, belum tentu,” tatap Davin. “Kita, kan, bukan tamu undangan, kenapa harus mengisi daftar hadir? Toh, kedatanganmu ke sini murni karena orang tuamu merupakan salah satu panitia penyelenggara. Hadir atau tidaknya kita di sini, sepertinya, tidak terlalu dianggap.”Alasan receh sebenarnya, hanya karena t
Dalam hati, Davin membatin jikalau orang ini butuh diberi pelajaran. Bahkan, setelah ia keluar dari kamar mandi, dua greeter tadi masih melihatinya dengan tatapan sinis dan sangat mengejek.Masabodo!Selama tidak menyangkut tentang kehidupan pribadi atau rasis, Davin tidak peduli. Lagian ,hinaan dan cacian greeter barusan tidak membuat harga dirinya menurun karena identitas aslinya tidak diketahui oleh publik.Saat sudah duduk manis di tengah smoking area berukuran lumayan luas dengan empat sofa panjang membentang, Davin meletakkan kakinya sejajar dan tidak mengangkat salah satunya seperti halnya pengunjung lain.Satu pengunjung baru datang, greeter menyambut dengan ramah dan menawari sake atau makanan untuk pelengkap saat mereka merokok. Pengunjung kedua datang, dan Davin masih dicueki begitu rupa, tidak ada greeter satupun yang menawarinya untuk memesan.Sampai saat ini, Davin dapat menahan kesabarannya dan duduk dengan tenang sembari menunggu. Sepuluh menit berlalu dan pengunjung k
Tak lama setelah ia duduk, greeter yang tadi hanya berdiri di depan pintu smoking area menghampirinya. Penawaran demi penawaran muncul dari mulut busuk mereka berdua.Sejurus kemudian, datang resepsionis tadi yang mencemoohnya dengan membawa sebotol Lafite, kemudian menawarkan pelayanan khusus seperti pijatan atau belaian belaka.“Tidak, aku hanya ingin waitress culun tadi yang melayaniku. Kalian semua keluar!”“Baik, Tuan.”Dua milyar, harga yang lumayan murah untuk orang seperti Davin.Tidak cukup hanya memesan Lafite, Davin sudah bersiap memberikan pelajaran kehidupan lain bagi pekerja Utami yang hanya memandang seseorang dari fisik dan penampilan.“Ini, Tuan, pesanan Laffite yang Anda minta.”“Lancang sekali kamu! Siapa yang memintamu mengantarkan Lafite ini padaku. Tidak bisa. Aku hanya ingin lelaki culun tadi yang melayaniku, bukan orang lain.”Semua tidak berani membantah, bahkan pengunjung kedua dengan perawakan besar dan tangan yang penuh tato juga tidak mencemooh Davin atas
Bukan Davin namanya kalau belum mempermalukan mereka yang hanya menilai seseorang dari tampilan luarnya saja, termasuk dua greeter dan dua resepsionis perempuan dekat kasir tadi.Ia ingin menunjukkan jika orang kaya juga berhak untuk tampil sederhana tanpa harus menampilkan kekayaannya.Bisa saja ia membeli barang-barang yang khusus didesain untuk keluarga Nayama dunia, termasuk Nayama dengan Tuan Besar Juta dan Belanda dengan Ratu Willhemnia-nya. Bukan bisa saja, melainkan sudah sangat bisa kalau bagi Davin yang merupakan anak tunggal dari Tuan Besar Juta, Duke of Edinburgh.“Kalian,” Davin menunjuk ke arah resepsionis dari balik ruangan kaca smoking area hotel, mengeraskan suaranya agar dapat didengar oleh dua perempuan sombong di dekat meja kasir, “iya kalian. Jangan menoleh lagi! Cepat kesini!”Wajah perempuan tadi yang awalnya ketus dan cuek, sekarang menjadi ketakutan dengan seutas keringat di dahi mereka. Beruntung, supervisior hotel sedang berada di ruang pertemuan di lantai p
“Hello, Davin, how are you today? Seperti biasa, pakaianmu tidak pernah memperlihatkan kemewahan.”Davin sempat melirik kepada dua greeter yang masih berdebar-debar menunggu apa yang ia ucapkan kepada Mr. Anton, supervisior mereka.“Ahha, disini terasa agak panas meskipun ruangan dipenuhi AC.”“Aku bisa menjamin AC disini masih baru dan kualitas terbaik di Skotlandia. Tidak mungkin, Davin, pasti ada yang salah denganmu.”“Tidak, tidak, aku hanya bercanda. Pelayanan disini sungguh baik sekali, terutama dua greeter disana.”Mr. Anton menoleh ke belakang, melihat greeter yang masih berdiri di dekat pintu smoking area yang terbuka. Nampaknya mereka ketakutan dan masih gemetar.“Lihatlah, mereka sangat antusias menyambutku tadi. Bahkan untuk sekedar ke toilet, salah satu dari mereka menungguiku untuk memastikan keamanan.”Dari kejauhan, mereka nampak bernafas lega begitu Mr. Anton memalingkan pandangannya lagi. Dalam hati, mereka berharap agar Davin tidak mengatakan hal aneh apapun yang da
Beruntung ketika Cecil membalikkan badan, Mr. Anton sudah tidak ada di pintu smoking area dan pergi entah kemana. Ia masih bergetar ketakutan dan tidak berani lagi menatap mata Davin, kemudian memilih diam di balik meja kasir tempatnya semula.Tak lama setelah itu, Mila beserta beberapa koki lain mengantar makanan yang dipesan Davin. Banyak sekali, kurang lebih ada hampir sepuluh macam.Mulai dari Haggis, Kusyari khas Timur Tengah, Egg Benedict kebanggaan Perancis, hingga berbagai macam makanan khas dari sudut perkampungan Inggris.“Minyak atau butter?” Davin menuding sirloin atau daging yang digoreng well-done di hadapannya.“Butter, Sir, ditambah dengan rosemarry dan campuran bawang putih.”“Anggur merah atau sake khas Jepang?”“Anggur merah, Sir, kita tidak menggunakan sake karena kadar keasamannya terlalu kuat.”“Baiklah, kalian boleh pergi,” Davin menyuruh semua pelayan itu pergi sembari mengibatkan telapak tangannya, “kecuali kamu.”Mila mendongak ketakutan seperti apa yang dila
Beberapa orang tua tampak menitikkan air mata dari kejauhan. Mereka tidak menyangka jika pemimpin muda ini akan begitu rendah hati. Seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, begitulah cerminan Davin kali ini. Menerima mahkota puncak jabatan Edinburgh tidak membuatnya besar kepala dan malah menjadikannya lebih dewasa dan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan. “Terakhir, istana akan dibebaskan bagi siapa saja yang ingin mengadukan keluhan. “Bagi yang rumahnya jauh, silakan bisa mneulis surat atau pesan singkat dan sampaikan ke pos polisi terdekat. “Jika sudah tiga kali menulis dan tidak ada laporan surat masuk ke istana, maka saya tidak segan-segan untuk memecat seluruh anggota polisi yang bertugas di pos tersebut. “Kenyamanan dan kesejahteraan kalian adalah tanggung jawab kami. Semoga berkesan...” Tidak lama kemudian, Melvin berlari menuju Davin dan membuat kerumunan warga Edinburgh bergidik heran. Saat Davin mengangkat telepon, wajahnya langsung berubah pucat d
Pagi berganti siang.Sepuluh menit lagi adalah pelantikan Davin sebagai Duke of Edinburgh dan pewaris seluruh harta kekayaan Nayama. Tentu, ini hari yang sangat istimewa baginya, juga bagi pebisnis di seluruh dunia. Hari di mana orang-orang yang percaya bahwa Davin adalah penyelamat Nayama, menangis bahagia begitu tahu, Davin tidak benar-benar meninggal karena insiden ledakan itu.Tapi, Davin merasakan kesedihan mendalam kala Lisa tidak bisa menyaksikan langsung pelantikan ini karena usia kandungannya yang sudah mencapai 9 bulan. Padahal, ini adalah salah satu momen terbaik yang bisa mereka berdua buat.Dengan terpaksa, Nessa dan Madame Anneth ikut menemani ratu kecantikan Edinburgh itu di kamar khusus yang ditangani oleh para perawat kandungan terbaik di Edinburgh.Davin sengaja memilih rumah sakit dimana dokter bersalinnya adalah perempuan. Baginya, setiap inchi tubuh Lisa harus dijaga, tidak terkecuali dengan alasan kesehatan.Entah posesif atau apa, tapi suami seperti itu menandak
Ledakan di bandara Glasgow memang menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Skotlandia. Belum lagi, tiga dari keseluruhan korban adalah orang-orang penting Edinburgh.Davin, Melvin, dan Harley segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus karena seluruh tubuh mereka mengalami luka bakar serius.Greg mendapat perintah khusus untuk tetap bungkam dan diterbangkan menuju California oleh Prince Eiduart karena dia adalah satu-satunya saksi mata yang selamat dari ledakan di bandara.Sementara Paul, jasadnya sudah menjadi abu dan dimakamkan di dekat makam istrinya yang ada di pedalaman Blackford.Berita itu terus menjadi trending topic hingga dua minggu ke depan. Sementara wartawan yang ingin mencari tahu tentang kondisi Davin, mereka dicekal mentah-mentah karena telah melanggar undang-undang privasi.Prince Eiduart tak henti-hentinya menitikkan air mata begitu pulang dari Prancis. Claire pingsan seketika melihat Davin yang terbaring lemah dengan tubuh yang hampir dipenuhi
Di rumah sakit, banyak pihak menunggu kedatangan seorang lelaki. Tak lama, lelaki itu datang dengan pakaian biasa, celana hitam levis dan kaos putih oblong. Dia menggunakan sepatu dan jam tangan bermerk, terlalu mahal untuk ukuran orang biasa.Baru menginjakkan kaki di lantai lima rumah sakit, lelaki itu disambut senyuman oleh sahabat lamanya. Mereka lalu saling jabat tangan dan tukar peluk. Kerinduan yang selama ini membuncah, akhirnya bisa dilepaskan.“Tunggu di sini, biar aku saja yang masuk,” kata lelaki itu.Davin menyuruh Melvin menunggu di luar ruangan. Pria itu menoleh ke kanan-kiri, memastikan keadaan kosong. Dia lantas masuk ke ruangan dengan gambar violet merah di bagian tengah pintu. “Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah mulai membaik?”Seorang perempuan yang dijagai tiga temannya sedang berbaring lemah dengan selimut putih garis abu-abu khas rumah sakit.“Syukurlah, Tuan. Perutku sudah mulai enak dan mualnya tidak terasa lagi.”“Turut bahagia mendengarnya,” balas Davin
TERJADI LEDAKAN BESAR DI BANDARA MUNCHEN!BANYAK KORBAN JIWA DENGAN LUKA BAKAR!KORBAN SEMENTARA ADA 70 ORANG DAN HAMPIR SEMUANYA BELUM BISA DIIDENTIFIKASI KARENA DAMPAK LEDAKAN YANG BEGITU DAHSYAT!Media-media dunia dihebohkan dengan kejadian itu.Pasalnya, ledakan tidak hanya mengenai anggota mafia kelas kakap yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Lone Werewolf, tapi juga berimbas pada Davin, Tuan Muda Nayama sekaligus Pangeran Edinburgh yang namanya dikenal di seluruh dunia.Istana sempat sesak oleh wartawan yang menanyai Prince Eiduart tentang kabar Davin, tapi semua memilih bungkam.Melvin, Lisa, dan Andre yang sedang meninjau tempat kejadian perkara pun tak luput dari sorotan wartawan. Cercaan demi cercaan terus dilontarkan. Meski tak ada satu pun yang dijawab, wartawan itu serasa tak capek menanyakan satu hal sama.“Bagaimana Davin?”Hanya itu, tak lebih.Ketika satu wartawan sudah lelah berdiri dan bertanya, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti dari pihak Nayama, wartaw
Di Glasgow, perubahan cuaca dan suhu udara tidak terlalu mencolok seperti di Edinburgh.Saat musim dingin disini, orang-orang banyak yang keluar hanya menggunakan jamper atau jaket tipis saja, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai Clyde.Berbeda dengan Edinburgh. Perubahan suhu disana lebih ekstrem saat musim panas dan dingin.Bahkan, orang yang nekat keluar hanya menggunakan jaket tipis tanpa baju lapis dua di dalamnya, akan merasakan pusing dan tak jarang sampai mimisan.Oleh sebab itulah, nafas Davin tidak mengeluarkan uap begitu dia sampai di Glasgow karena suhu udaranya terlampau lebih hangat daripada di Edinburgh.Dan melalui ciri itu, orang-orang dapat mengenali mana yang asli Glasgow dan mana orang asli Edinburgh.“Yahh, bagaimanapun juga, aku tidak bisa berbohong karena suhu disini sedikit lebih tinggi dari tempatku berasal.” Davin berkomentar akan cuaca di sini.“Nah, akhirnya kau sadar. Kau itu buka
Peter adalah seorang pensiunan detektif yang sekarang menjabat sebagai salah satu staff petinggi di Charciao.Dialah yang membantu Davin untuk menangkap Hans yang sedang bersantai di Possilpark.“Lapor, Tuan, divisi keamanan Charciao sudah melobby kepolisian agar tidak ikut campur dalam urusan ini.“Saya juga sudah melapor kepada direktur Joe untuk mengontak pemilik bandara Glasgow untuk mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sudah dicatat.“Sebagian anak buah saya sudah berada di bandara dan mencari mobil sedan dengan lambang elang hitam di bagian dasbor belakangnya.“Sekarang saya sudah berada di perbatasan Glasgow-Edinburgh dari arah jalan utama.”Tepat sesuai dugaan, Peter sudah menunggui Davin di depan sana.Beruntung pangeran memilih untuk putar balik karena salah satu tangan kanannya itu memikirkan hal yang sama.“Oke, Peter, mungkin aku akan sampai di tempatmu sedikit lebih telat.
Saat perjalanan menuju Glasgow, perjalanan tidak berlangsung mudah.Di tengah perkebunan Livingston, sudah banyak sekali mobil yang berjajar untuk melindungi kepergian Paul.“Rainy tidak berbohong, Melvin. Dia sepertinya sudah membuka rencana Paul.”“Benar, Tuan. Kalaupun dia berbohong, tidak mungkin ada penjagaan seketat ini.”Beruntung, mobil jeep yang dikendarai Davin memiliki body dan kaca anti peluru sehingga beberapa tembakan orang-orang Lone Werewolf tidak dapat melukainya.Ada dua mobil polisi yang terkena tembakan dan itu membuat suasana sedikit keruh.Davin dan rombongan pleton tiga putar balik dan memilih jalur memutar.Sementara pleton satu membantu dua mobil polisi yang sopirnya terkena tembakan tepat di kepala.Peperangan dan adu tembak berlangsung sangat sengit.Kurang lebih ada 30an orang dari Lone Werewolf yang mencegat kepergian Davin dengan total sebelas mobil.“Apa
Dikala urusan semakin rumit, sang pangeran tetap menilik keadaan calon istri dan calon mertuanya padahal sejak semalam, dia hanya tidur satu jam, itupun di pesawat.Kantung mata Davin yang sudah mulai menghitam, disambut dengan wajah cemas Lisa.“Kau sudah berjanji untuk tidak mendekati bahaya, kan?”“Untuk sementara, maafkan aku... aku tidak bisa diam saja melihat seluruh keluargaku terancam.”“Tapi, Sayang...”“Percaya padaku,” tatap Davin penuh harap. Tak terasa, air mata sudah berjajar antri di pelupuk matanya.“Baiklah, aku percaya padamu. Tapi kumohon, jangan lukai dirimu sendiri ya...”Davin mengangguk dan Melvin menepuk pundak tuannya.Tidak lama, perawat datang dan menawarkan beberapa menu makanan yang ada di kantin rumah sakit.Gerald dan Melvin memesan bubur daging sapi sementara Davin dan Melvin hanya meminta agar dibawakan secangkir kopi panas.