Satu jam perjalanan berlalu, Lisa sudah sampai di bandara ibukota.
Menenteng koper kecil dan tas ransel tidak terlalu berat, dia berjalan menyusuri lobby, mengecek jadwal keberangkatan salah satu maskapai termahal di sana.
Tapi, tanpa disadari gadis itu, dua orang lelaki berkacamata nampak asik mengintai. Keduanya menyeruput kopi, bertingkah seolah mereka adalah sopir-sopir yang sedang menunggu majikannya datang dari luar negeri.
“Itu dia,” bisik seorang lelaki yang duduk di depan kedai donat terkenal di area pintu masuk bandara.
“Apa kau yakin itu orangnya?” tanya kawan lelakinya. Ada senapan kecil yang terselip di saku belakang. “Jangan sampai salah orang, Tuan Jayden bisa marah besar!”
“Aku sangat yakin itu orangnya.”
Lisa tidak sadar, ada ancaman yang menunggunya di bandara ibukota.
Berangkat menuju Edinburgh dengan uang tabungannya, Lisa nekat melakukan itu demi bisa menemani Davin.
Mobil Mustang GT 15 keluaran lama, menembus salju yang mengguyur Edinburgh Selatan.Ini mendekati akhir tahun, sebelum perayaan natal. Sudah jadi hal lumrah salju memenuhi jalanan. Mereka yang datang dari Asia, cenderung mengalami hipotermia atau sesak karena belum terbiasa menyelami dinginnya hawa Edinburgh.Tapi, berbeda dengan pengemudi dan penumpang mobil Mustang itu. Mereka sudah terbiasa dengan hawa dingin bersalju. Suhunya sekitar -11 derajat celcius, tidak terlalu dingin.“Kita langsung pergi ke rumah sakit?” tanya Melvin.“Belok dulu ke kedai kopi. Aku ingin menghangatkan badan. Lagipula, apa kamu siap melihat wajah pucat Davin sebelum dikubur ke liang lahat?”“Tuan, tolong jangan bahas itu! Rasa sakit yang Anda rasakan, tak jauh beda dengan yang aku rasakan. Davin sama-sama orang yang paling kita sayangi. Sudahlah, jangan bahas perasaan, aku masih belum sanggup menerima kenyataan kalau Tuan Davin harus pergi
Ini hari keempat setelah Davin dibawa masuk ke ruang Violet satu.Kemarin adalah hari operasi terakhir, sekaligus operasi penentuan apakah Davin bisa kembali pulih atau tidak.Diagnosis dokter mengatakan jika Davin harus melakukan operasi lagi, untuk kesekian kali, dan tambahan biaya juga dibebankan. Ada unsur konspirasi di sini. Tapi, siapa berani membodohi orang-orang Nayama?Memang, beberapa hari lalu, Dokter Zhang Ze beserta tim, sukses mengeluarkan peluru yang bersarang di dada kiri Davin, tapi ada hal lain yang membuat semua orang terkejut.Peluru itu bukan peluru biasa. Ketika peluru itu bersarang di tubuh manusia, bubuk mesiunya akan keluar dan menyebar ke organ-organ penting.Dalam kata lain, peluru tersebut adalah peluru racun yang didesain khusus untuk membunuh orang tanpa meninggalkan sidik jari atau barang bukti.Dokter Zhang Ze selaku kepala ahli bedah Royal Infirmary Hospital meminta izin pada Juta, Andre, dan Lisa untuk melak
Malam itu begitu sunyi, ruang Super VVIP seperti kamar jenazah. Tidak ada suara manusia, hanya angin berhembus dan goyangan dedaunan saling menabrakkan diri.“Davin,” bisik Lisa. Dia tidak kuat jika harus diam mematung.“Maaf karena belum bisa tulus mencintaimu. Maaf karena aku tidak mengungkapkannya dari dulu. Semenjak aku tahu kamu adalah Tuan Muda Nayama, aku mulai menaruh hati padamu. Awalnya memang karena harta, tapi aku sadar, kamu tulus mencintaiku.”“Tidak ada laki-laki yang rela mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan perempuan sepertiku. Tidak ada! Hanya kamu dan Melvin yang berani melakukannya.”“To-tolong... buka matamu demi diriku. Jika kamu menyayangiku, lakukanlah...”Lisa menangis sampai lelah hingga dirinya tertidur di atas perut Davin. Malam semakin larut, hanya ada angin yang terus mengetuk pintu.Tepat pukul tiga pagi, Lisa terbangun karena getaran yang dia rasakan di atas
Tadi pagi, tepat pukul satu, Dokter Zhang Ze memvonis Davinmeninggal dan tidak bisa lagi diselamatkan. Detak jantungnya sempat terasa, namun sehunus kemudian berhenti.Davinbenar-benar sudah tiada.Lisamasih membayangkan bagaimana prosesi pemakaman Davinnanti. Pasti banyak air mata jatuh, apalagi Davinterkenal sebagai pribadi yang ramah dan bijaksana.Yang paling terpukul tentu Tuan Besar Juta, ada kemungkinan sakit jantungnya kambuh mendengar kabar ini.Usai mengabari Melvin dan Andre, Lisadiminta diam, merahasiakan kabar duka ini pada seluruh orang. Hanya mereka bertiga yang berhak tahu tentang ini. Boris dan Levydiberi mandat menyampaikan kabar yang baik-baik saja apabila Tuan Juta menanyai mereka kabar Davin.“Tidak, aku tidak suka pikiran liarku. Davinmasih hidup. Dia tidak boleh mati sebelum aku membalas rasa cintanya!”“Keluar kalian! Aku hanya ingin berdua dengan kekas
Tepat pagi itu juga, Melvin dan Andreterbang menuju Edinburgh, menempati janji mereka pada Lisa. Anneth, sosok ketua mafia ternama Skotlandia, langsung menyambut mereka di bandara.Biasanya, lalu lintas Edinburgh lumayan padat.Banyak orang bekerja walau musim dingin. Iming-iming gaji dan bonus dua kali lipat di musim salnju, selalu jadi hal menarik untuk diperbincangkan. Anggaplah itu apresiasi atas etos kerja tinggi mereka yang rela mati-matian melawan dingin demi sesuap dollar.Sebelum berangkat, Anneth menelepon salah satu anak buahnya agar membawa mobil ambulan ke kafe dekat bandara Edinburgh.Guna memastikan lalu lintas tidak menghambat perjalanan dua tamunya, Anneth lah yangmemimpin perjalanan menuju Royal Infirmary Hospital. Perempuan bertindik itu tidak memberi ampun pada mobil-mobil yang tidak mau menyingkir dari jalan raya.Telepon Melvin tiba-tiba berdering, dari Dokter Zhang Ze, ada kabar baik yang ingin dia sampaikan
Ya, Nayamasangat melegenda di telinga orang-orang Edinburgh.Semua mengenal Nayamasebagai penguasa Skotlandia yang sebenarnya. Pemerintah tunduk, bahkan presiden tidak mau ikut campur urusan Nayama.Jika ada walikota atau pejabat korupsi, Nayamalah yang akan turun tangan memecat mereka. Nayamamemang penguasa pasar dunia, tapi orang-orangnya mengabdi untuk bangsa dan negara. Tidak mau membiarkan pejabat korup mengisi kursi kepemimpinan di Skotlandia.“Nayama?”“Apa kita tidak salah dengar?”“Bukannya Nayamasudah bangkrut setelah perang dingin yang terjadi waktu ayahanda Tuan Besar Jutamemimpin, tapi kenapa perusahaan itu berhasil bangkit?”Bisikan demi bisikan terus terdengar. Semua membicarakan Nayama.Pertanyaan tentang kebangkitan Nayamamulai muncul di benak publik. Perlahan, informasi itu menyebar hingga terdengar salah seorang anggota Lone Werewolf.
Tuan Besar Juta penasaran bagaimana keadaan Davin setelah hasil operasi pengangkatan racun peluru itu.Memang, berbohong adalah hal paling tabu di sekitar lingkar kepengurusan Nayama. Tapi, hanya itu satu-satunya jalan terbaik. Memberitahukan kejadian sebenarnya pada Tuan Besar Juta sama halnya membangkitkan penyakit jantung langka milik sang pendiri.Dan, jika itu terjadi, perebutan kekuasaan tak terelakkan lagi. Kematian dua pewaris resmi Nayama pasti menimbulkan perselisihan internal, yang bahkan Andre saja tidak bisa menanganinya.“Dia baik-baik saja, Tuan, operasinya berjalan sukses. Sekarang dia sedang berbincang dengan Lisa.” Melvin menjawabnya tenang sekali, seakan tidak terjadi apa-apa pada Davin.“Jika dia baik-baik saja, coba berikan ponselmu padanya. Aku ingin mendengar suaranya meski hanya satu dua kata!”Juta masih tidak percaya.Melvin gelagapan. Dia tidak tahu harus bagaimana. Tuan Besar Juta pasti tidak
Tiga puluh menit sebelum pergantian hari, semua sudah stand by di dalam ruangan. Melvin dan Andresudah tidak berharap lagi. Melihat Davin yang berbaring lemah, air mata mereka, tiba-tiba menetes.Mata mereka sembab akan tangis yang terus mengalir. Sekuat apapun mental seorang dewa militer, pasti sedih jika ditinggal orang tersayang,untuk selamanya.Davin, Melvin, dan Andredulu berteman sangat akrab.Pertemanan itu terkikis ketika Andredipanggil tugas di daerah padang pasir. Ada konflik yang harus diselesaikan. Andrememimpin pleton tiga yang diisi oleh para sniper handal.Mulai sejak itu hubungan ketiganya renggang, terutama Andre.Dia mulai fokus meniti karir militernya.Davindan Melvin senang melihat karir Andremerengsek naik bak pesawat yang baru saja lepas landas, tapi mereka juga sedih. Jika Andresemakin terkenal, kedekatan mereka bertiga otomatis semakin berkurang.Tintung!Jam