Share

176. Keteguhan Hati Lisa

“Kamu mau ke mana, bawa koper segala? Matamu sembab merah, siapa yang buat kamunangis? Bilang sama Papa, siapa yang bikin kamu sembab begini. Papa janji, Papa akan membalasnya lebih jahat lagi!”

“Nggak perlu, Pa, nggak perlu dibalas juga nggak apa-apa. Aku bawa koper, mau izin nginep di rumah teman, paling tiga sampai empat hari baru pulang. Aku pingin rehat sejenak, menghabiskan waktu luang sendiri atau sama teman-teman dekatku.”

“Papa izinkan, dengan syarat tidak ada si bodoh Davin di sana.” Yudhistira berujar, tanpa memikirkan perasaan hati anaknya.

Mendengar kata bodoh, hati Lisa langsung tersayat.

Ingin sekali dia berontak, mengatai balik papanya yang sudah berprasangka buruk pada Davin. Padahal, pemuda itu, dua kali menyelamatkan nyawa Lisa.

Lisa masih enggan menatap wajah papanya, apalagi, berbincang lama seputar permasalahan dan kesedihan yang sedang dia alami.

Selama di rumah, berulang kali mama d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status