Share

172. Akhir Dari Segalanya

Andre ikut menambahi, “sudah, Melvin! Harusnya kamu puas sudah melihat Dirgantara mati? Mau apalagi? Memutilasinya, atau mengambil organ dalamnya untuk dimakan? Percuma. Itu hanya membuat citramu buruk.”

“Persetan dengan citra!” Melvin langsung menunjuk Andre. “Apa? Kamu mau menahanku? Lakukan jika kamu bisa! Aku tidak peduli walau harus bertarung denganmu, meski presentase menangnya hanya sekian persen. Lebih baik aku mati, dari pada menanggung rasa bersalah seumur hidup!?”

Galih menepuk pundak Andre. “Biarkan! Biarkan saja dia meluapkan emosinya. Apa kau lupa, masa muda kita dulu juga seberingas itu, bahkan jauh lebih parah. Di hari-hari esoknya, Melvin pasti sadar, menghukum orang dengan cara membunuh dan menyiksa, hanya menyisakan trauma dan ingatan buruk.”

“Tapi, aku tidak mau Melvin merasakan hal yang kita rasakan dulu. Aku tidak mau dia menanggung trauma dan penyesalan karena telah melakukan hal sekeji

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Han Manru
cerita benar2 sampah begitu banyal petinggi milter, polisi, tuan.mudanya sdh tetembuk masih santai tdl ada pertolongan.katanya orang paling kaya hrs bisa datang heli utk bawa ke RS secepatnya dassr penlis asu.
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status