Share

151. Malah Jadi Debat Kusir

Davin merobek kertas depan surat yang diberikan Julius, lalu membacanya lantang-lantang.

Tertulis, ada tiga tugas yang harus dilaksanakan pihak kepolisian pusat, lebih-lebih Markus selaku komandan tertinggi di sektor dua. Dan, ketiganya membuat Davin geleng-geleng, dia akhirnya percaya, manusia lebih kejam dari iblis.

“Ternyata ini ancaman dari walikota, tidak buruk juga,” lirih Davin.

“Hmm, berani sekali si Cahya, mau mecat Markus dari kursi kepolisian. Ada juga ancaman teror yang ditujukan pada keluarga kalian berdua. Menarik. Ini sungguh menarik. Baru kali ini aku lihat walikota seberani Cahya.”

“Surat ini, kalau diedarkan ke publik, pasti memancing emosi masyarakat. Bagaimana tidak? Satu, dia menggunakan wewenangnya sebagai walikota untuk hal seperti ini. Dua, isi suratnya berupa intimidasi untuk kalian pihak kepolisian, juga pencemaran nama baik Nayama.”

Melvin langsung menyela. “Sebentar, Tuan, apa ya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status