“Saya tidak tahu, Tuan. Saya hanya melihat jeep tadi putar balik, lalu belok kanan. Entah pergi ke mana. Tapi, kemungkinan besar, mereka kembali ke markas pusat kepolisian.”
Mayor Jenderal Andi diam sejenak. Salah satu anak buahnya datang melapor. Dengan seksama, pria itu mendengar, lalu mengangguk paham.
“Barusan, anak buah saya menyampaikan informasi tentang keberadaan Markus dan Julius.”
“Mereka menunggu di persimpangan dekat gerbang masuk Heaven Garden. Barusan anak buah saya melapor, lalu menahan mereka, siapa tahu Tuan memberi perintah lain. Tapi, kata anak buah saya, mereka sudah mengusir para polisi itu.”
Davin menghela nafas, lagi dan lagi. “Kenapa Anda biarkan saja mereka pergi? Anda tidak tahu jika Markus dan bawahannya punya urusan dengan saya. Saya yang meminta mereka ke sini, bukan orang walikota.”
“Maaf, Tuan Davin, saya hanya menjalani SOP yang berlaku di sini. Saya tidak mengizi
Davin merobek kertas depan surat yang diberikan Julius, lalu membacanya lantang-lantang.Tertulis, ada tiga tugas yang harus dilaksanakan pihak kepolisian pusat, lebih-lebih Markus selaku komandan tertinggi di sektor dua. Dan, ketiganya membuat Davin geleng-geleng, dia akhirnya percaya, manusia lebih kejam dari iblis.“Ternyata ini ancaman dari walikota, tidak buruk juga,” lirih Davin.“Hmm, berani sekali si Cahya, mau mecat Markus dari kursi kepolisian. Ada juga ancaman teror yang ditujukan pada keluarga kalian berdua. Menarik. Ini sungguh menarik. Baru kali ini aku lihat walikota seberani Cahya.”“Surat ini, kalau diedarkan ke publik, pasti memancing emosi masyarakat. Bagaimana tidak? Satu, dia menggunakan wewenangnya sebagai walikota untuk hal seperti ini. Dua, isi suratnya berupa intimidasi untuk kalian pihak kepolisian, juga pencemaran nama baik Nayama.”Melvin langsung menyela. “Sebentar, Tuan, apa ya
“Hey, kenapa? Tidak suka dengan caraku bicara? Itu memang benar, kan? Niatmu, melempar bukti korupsi saat acara pers berlangsung, agar kamu dianggap sebagai pahlawan ibukota, lalu mendapat medali karena berhasil mengungkap kasus raksasa ini?” “Melvin, diam!?” Davin membentak, membuat suasana hening dalam belasan detik. “Tujuan kita mengundang mereka, bukan untuk debat kusir, tapi menyusun rencana. Ingat, hei, ingat, kita satu tim, satu kubu. Jangan saling cerca, jangan saling hina!” Melvin dan Markus hanya bisa menunduk. Mereka mengucap maaf dalam hati, tapi tidak mau mengucapkannya. Seolah, mereka masih merasa, argumen-argumen mereka adalah yang terbaik, juga paling benar. “Rencana Markus, lumayan bagus. Tapi, menurutku, itu butuh waktu. Mencari bukti tidak semudah mencari ayam di tengah tumpukan nasi. Kecuali, jika bukti-bukti sudah terkumpul, kita bisa melabraknya. Tapi, aku ingin cara yang lebih elegan.” “Kita, pihak kepolisian, sudah menelusuri k
Cara balas dendam sudah dirasa pas, mereka tinggal menyusun rentetan barang yang dibutuhkan agar rencana berjalan sukses.“Di surat itu ada tiga ancaman. Dua di antaranya ancaman penjara karena tuduhan korupsi, penggelapan dana, sabotase media, dan penyalahgunaan wewenang. Itu tidak masalah bagiku. Tapi ancaman terakhir ini... sedikit gawat.”“Apa ancaman terakhirnya?” Melvin tidak bisa menahan rasa penasarannya.“Cahya mengeluarkan undang-undang baru... perlindungan hukum bagi anggota sipil pemerintah dengan syarat dan kriteria tertentu. Jika ini terjadi, oknum militer dan polisi makin semena-mena menindas rakyat kecil.”Davin melirik Markus. “Bukan berarti aku merendahkan polisi sepertimu... tidak sama sekali. Kamu polisi jujur dan bertanggung jawab. Yang aku maksud di sini adalah oknum.”“Tidak perlu cemas, Tuan, saya bisa memaklumi itu. Memang, banyak oknum berkeliaran di sini. Kantorku saja
Nana harus mau menemui Melvin, tepat sebelum pria itu kembali ke Indonesia.“Oke. Aku sanggup. Tapi, aku mohon, segera urus surat ujian susulan. Aku belum belajar sama sekali. Predikatku sebagai mahasiswi teladan bisa tercoreng.”“Ahahaha, tenang.”Hari itu juga, Melvin mengurus seluruh admininstrasi yang diperlukan. Dia juga mencari tempat copy paspor dan ifadah, surat keterangan mahasiswi milik Nana.Lusa, setelah menyelesaikan urusan Nana, Melvin mengikuti konferensi. Dia diminta menggantikan kursi Reksa Tatumia yang harus pulang lebih awal. Konferensi yang diadakan selama tiga hari penuh, berjalan sukses.Banyak pelajaran yang bisa diambil, terutama tentang ekonomi five point zero, juga pembahasan tentang inflasi dan nilai tukar mata uang.“Masih terpantau aman. Masing-masing negara pasti ambil bagian dari proyek besar ini. Pengesahan Yuan dan Dinar sebagai mata uang internasional baru, akan disiarkan dalam
Melvin merasa tidak enak dengan Nana, tapi, bagaimanapun juga, urusan Prima dan Greg jauh lebih pelik. Setelah minta maaf pada Nana, Melvin janji, dia akan menemui gadis itu di lain waktu, seminggu dari sekarang, menyediakan waktu tiga hari penuh khusus untuk Nana. Nana merasa dinomerduakan dengan Nayama, dan dia tidak suka hal tersebut. Tapi, Melvin tetaplah Melvin, dia harus profesional dalam menjalankan tugas. Dia tidak bisa semena-mena mementingkan urusan pribadinya. Nayama adalah prioritas utama. Dia lebih takut kehilangan kepercayaan Tuan Besar Juta dan Davin, dari pada cinta dan kasih Nana. “Tolong pahami keadaanku, Na. Ini bukan apa-apa, sangkut pautnya langsung dengan Tuan Muda. Dia, dia dalam bahaya. Mafia dunia bawah mengincar nyawanya.” “Oh, jadi kamu lebih mentingin Davin dari pada aku? Begitu? Oke. Aku nggak akan ganggu kamu lagi. Maaf. Makasih udah mau nemenin aku selama tiga tahun ini!?” Nana berpaling, tapi Melvin tida
Sementara itu, Andre, bersama Anneth dan Harley, berkumpul di daerah pergudangan tua sekitaran Western Harbour, salah satu pelabuhan paling terkenal di Edinburgh Utara.Greg dikurung di sana, dengan posisi tangan dan kaki terikat, mulut dibungkam, sekelilingnya penuh dengan gas serta minyak.Sekali api menyala, tempat itu hancur, bersamaan dengan hancurnya Greg.“Kenapa memilih tempat ini? Hmm, pertanyaan yang bagus.” Anneth, ketua mafia ternama Skotlandia, sekaligus anak angkat ayahanda Tuan Besar Juta, menanggapi pertanyaan Andre.“Sebagai tangan kanan Tuan Juta, harusnya kau tahu, di mana titik koordinat markas besar Nayama. Dan, tempat ini, sangat cocok untuk mengorek informasi. Kita bisa langsung menampungnya, menyebar informasi itu ke seluruh petinggi Nayama di dunia.”“Maksudmu?”“C’mon, Ndre, ini Western Harbour, tidak mungkin kau lupa tempat ini!?”Andre baru sadar.
Hari ini juga, hari pertemuan antara Keluarga Dirgantara dan perwakilan dari pihak Nayama.Sesuai perjanjian, mereka mengadakan jumpa temu di puncak Becici, daerah istimewa kota Y; sebuah pegunungan dengan pemandangan asri, dan tidak teralu sering dijangkau masyarakat.Tapi, ada satu tanggungan yang belum selesai.Davin harus mengurus proyek pembangunan di kota B bagian Barat. Menyingkat waktu keberangkatan, Davin meluncur ke bandara ditemani supir pribadinya.Melvin minta maaf karena tidak bisa menemani Davin, ada urusan yang harus dia selesaikan. Ya, urusan apalagi, kalau bukan menenangkan Nana yang masih tidak suka keprofesionalan Melvin.“Its okay, kamu urus dulu Nana. Toh, kalian udah 3 bulan nggak ketemu, kan? Habis ini, Nana mau berangkat lagi ke California, menyelesaikan kuliah S2 nya di sana. Tenang, Vin, gunakan kesempatan ini sebaik mungkin. Kapan lagi kalian bisa menikmati quality time di saat-saat sibuk.”Melvin meng
Davin menghela nafas berat. Andai yang ada di hadapannya itu bukan Indra, niscaya, dia sudah dihinakan, lantas namanya diberi tanda merah Nayama.Siapapun, yang memiliki tanda merah khusus Nayama, pasti ditolak kerja di seluruh perusahaan besar negeri ini, terutama perusahaan milik anggota Klan Emas dan Klan Perak.Semua tunduk pada Nayama.Tapi, berhubung itu Indra, yang dikenal memiliki reputasi baik di mata petinggi Armlet Mordiggan dan Nayama Accent, Davin akhirnya mengampuni pria itu. Dengan syarat, dia tidak mengulangi perbuatannya lagi.“Tenang, Pak Indra, jangan bebankan kesalahan pada dirimu sendiri! Apa yang kamu lakukan sudah benar. Meski sebelumnya kamu ceroboh, tapi, tindakanmu untuk segera melapor dan berkata jujur tentang kaburnya Elang, itu sudah lebih dari cukup.”Davin diam sejenak, menatap mata Indra yang mulai berkaca-kaca. “Mengakui kesalahan dan minta maaf, dua hal yang susah didapat. Setidaknya, walau kesala
Beberapa orang tua tampak menitikkan air mata dari kejauhan. Mereka tidak menyangka jika pemimpin muda ini akan begitu rendah hati. Seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, begitulah cerminan Davin kali ini. Menerima mahkota puncak jabatan Edinburgh tidak membuatnya besar kepala dan malah menjadikannya lebih dewasa dan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan. “Terakhir, istana akan dibebaskan bagi siapa saja yang ingin mengadukan keluhan. “Bagi yang rumahnya jauh, silakan bisa mneulis surat atau pesan singkat dan sampaikan ke pos polisi terdekat. “Jika sudah tiga kali menulis dan tidak ada laporan surat masuk ke istana, maka saya tidak segan-segan untuk memecat seluruh anggota polisi yang bertugas di pos tersebut. “Kenyamanan dan kesejahteraan kalian adalah tanggung jawab kami. Semoga berkesan...” Tidak lama kemudian, Melvin berlari menuju Davin dan membuat kerumunan warga Edinburgh bergidik heran. Saat Davin mengangkat telepon, wajahnya langsung berubah pucat d
Pagi berganti siang.Sepuluh menit lagi adalah pelantikan Davin sebagai Duke of Edinburgh dan pewaris seluruh harta kekayaan Nayama. Tentu, ini hari yang sangat istimewa baginya, juga bagi pebisnis di seluruh dunia. Hari di mana orang-orang yang percaya bahwa Davin adalah penyelamat Nayama, menangis bahagia begitu tahu, Davin tidak benar-benar meninggal karena insiden ledakan itu.Tapi, Davin merasakan kesedihan mendalam kala Lisa tidak bisa menyaksikan langsung pelantikan ini karena usia kandungannya yang sudah mencapai 9 bulan. Padahal, ini adalah salah satu momen terbaik yang bisa mereka berdua buat.Dengan terpaksa, Nessa dan Madame Anneth ikut menemani ratu kecantikan Edinburgh itu di kamar khusus yang ditangani oleh para perawat kandungan terbaik di Edinburgh.Davin sengaja memilih rumah sakit dimana dokter bersalinnya adalah perempuan. Baginya, setiap inchi tubuh Lisa harus dijaga, tidak terkecuali dengan alasan kesehatan.Entah posesif atau apa, tapi suami seperti itu menandak
Ledakan di bandara Glasgow memang menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Skotlandia. Belum lagi, tiga dari keseluruhan korban adalah orang-orang penting Edinburgh.Davin, Melvin, dan Harley segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus karena seluruh tubuh mereka mengalami luka bakar serius.Greg mendapat perintah khusus untuk tetap bungkam dan diterbangkan menuju California oleh Prince Eiduart karena dia adalah satu-satunya saksi mata yang selamat dari ledakan di bandara.Sementara Paul, jasadnya sudah menjadi abu dan dimakamkan di dekat makam istrinya yang ada di pedalaman Blackford.Berita itu terus menjadi trending topic hingga dua minggu ke depan. Sementara wartawan yang ingin mencari tahu tentang kondisi Davin, mereka dicekal mentah-mentah karena telah melanggar undang-undang privasi.Prince Eiduart tak henti-hentinya menitikkan air mata begitu pulang dari Prancis. Claire pingsan seketika melihat Davin yang terbaring lemah dengan tubuh yang hampir dipenuhi
Di rumah sakit, banyak pihak menunggu kedatangan seorang lelaki. Tak lama, lelaki itu datang dengan pakaian biasa, celana hitam levis dan kaos putih oblong. Dia menggunakan sepatu dan jam tangan bermerk, terlalu mahal untuk ukuran orang biasa.Baru menginjakkan kaki di lantai lima rumah sakit, lelaki itu disambut senyuman oleh sahabat lamanya. Mereka lalu saling jabat tangan dan tukar peluk. Kerinduan yang selama ini membuncah, akhirnya bisa dilepaskan.“Tunggu di sini, biar aku saja yang masuk,” kata lelaki itu.Davin menyuruh Melvin menunggu di luar ruangan. Pria itu menoleh ke kanan-kiri, memastikan keadaan kosong. Dia lantas masuk ke ruangan dengan gambar violet merah di bagian tengah pintu. “Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah mulai membaik?”Seorang perempuan yang dijagai tiga temannya sedang berbaring lemah dengan selimut putih garis abu-abu khas rumah sakit.“Syukurlah, Tuan. Perutku sudah mulai enak dan mualnya tidak terasa lagi.”“Turut bahagia mendengarnya,” balas Davin
TERJADI LEDAKAN BESAR DI BANDARA MUNCHEN!BANYAK KORBAN JIWA DENGAN LUKA BAKAR!KORBAN SEMENTARA ADA 70 ORANG DAN HAMPIR SEMUANYA BELUM BISA DIIDENTIFIKASI KARENA DAMPAK LEDAKAN YANG BEGITU DAHSYAT!Media-media dunia dihebohkan dengan kejadian itu.Pasalnya, ledakan tidak hanya mengenai anggota mafia kelas kakap yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Lone Werewolf, tapi juga berimbas pada Davin, Tuan Muda Nayama sekaligus Pangeran Edinburgh yang namanya dikenal di seluruh dunia.Istana sempat sesak oleh wartawan yang menanyai Prince Eiduart tentang kabar Davin, tapi semua memilih bungkam.Melvin, Lisa, dan Andre yang sedang meninjau tempat kejadian perkara pun tak luput dari sorotan wartawan. Cercaan demi cercaan terus dilontarkan. Meski tak ada satu pun yang dijawab, wartawan itu serasa tak capek menanyakan satu hal sama.“Bagaimana Davin?”Hanya itu, tak lebih.Ketika satu wartawan sudah lelah berdiri dan bertanya, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti dari pihak Nayama, wartaw
Di Glasgow, perubahan cuaca dan suhu udara tidak terlalu mencolok seperti di Edinburgh.Saat musim dingin disini, orang-orang banyak yang keluar hanya menggunakan jamper atau jaket tipis saja, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai Clyde.Berbeda dengan Edinburgh. Perubahan suhu disana lebih ekstrem saat musim panas dan dingin.Bahkan, orang yang nekat keluar hanya menggunakan jaket tipis tanpa baju lapis dua di dalamnya, akan merasakan pusing dan tak jarang sampai mimisan.Oleh sebab itulah, nafas Davin tidak mengeluarkan uap begitu dia sampai di Glasgow karena suhu udaranya terlampau lebih hangat daripada di Edinburgh.Dan melalui ciri itu, orang-orang dapat mengenali mana yang asli Glasgow dan mana orang asli Edinburgh.“Yahh, bagaimanapun juga, aku tidak bisa berbohong karena suhu disini sedikit lebih tinggi dari tempatku berasal.” Davin berkomentar akan cuaca di sini.“Nah, akhirnya kau sadar. Kau itu buka
Peter adalah seorang pensiunan detektif yang sekarang menjabat sebagai salah satu staff petinggi di Charciao.Dialah yang membantu Davin untuk menangkap Hans yang sedang bersantai di Possilpark.“Lapor, Tuan, divisi keamanan Charciao sudah melobby kepolisian agar tidak ikut campur dalam urusan ini.“Saya juga sudah melapor kepada direktur Joe untuk mengontak pemilik bandara Glasgow untuk mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sudah dicatat.“Sebagian anak buah saya sudah berada di bandara dan mencari mobil sedan dengan lambang elang hitam di bagian dasbor belakangnya.“Sekarang saya sudah berada di perbatasan Glasgow-Edinburgh dari arah jalan utama.”Tepat sesuai dugaan, Peter sudah menunggui Davin di depan sana.Beruntung pangeran memilih untuk putar balik karena salah satu tangan kanannya itu memikirkan hal yang sama.“Oke, Peter, mungkin aku akan sampai di tempatmu sedikit lebih telat.
Saat perjalanan menuju Glasgow, perjalanan tidak berlangsung mudah.Di tengah perkebunan Livingston, sudah banyak sekali mobil yang berjajar untuk melindungi kepergian Paul.“Rainy tidak berbohong, Melvin. Dia sepertinya sudah membuka rencana Paul.”“Benar, Tuan. Kalaupun dia berbohong, tidak mungkin ada penjagaan seketat ini.”Beruntung, mobil jeep yang dikendarai Davin memiliki body dan kaca anti peluru sehingga beberapa tembakan orang-orang Lone Werewolf tidak dapat melukainya.Ada dua mobil polisi yang terkena tembakan dan itu membuat suasana sedikit keruh.Davin dan rombongan pleton tiga putar balik dan memilih jalur memutar.Sementara pleton satu membantu dua mobil polisi yang sopirnya terkena tembakan tepat di kepala.Peperangan dan adu tembak berlangsung sangat sengit.Kurang lebih ada 30an orang dari Lone Werewolf yang mencegat kepergian Davin dengan total sebelas mobil.“Apa
Dikala urusan semakin rumit, sang pangeran tetap menilik keadaan calon istri dan calon mertuanya padahal sejak semalam, dia hanya tidur satu jam, itupun di pesawat.Kantung mata Davin yang sudah mulai menghitam, disambut dengan wajah cemas Lisa.“Kau sudah berjanji untuk tidak mendekati bahaya, kan?”“Untuk sementara, maafkan aku... aku tidak bisa diam saja melihat seluruh keluargaku terancam.”“Tapi, Sayang...”“Percaya padaku,” tatap Davin penuh harap. Tak terasa, air mata sudah berjajar antri di pelupuk matanya.“Baiklah, aku percaya padamu. Tapi kumohon, jangan lukai dirimu sendiri ya...”Davin mengangguk dan Melvin menepuk pundak tuannya.Tidak lama, perawat datang dan menawarkan beberapa menu makanan yang ada di kantin rumah sakit.Gerald dan Melvin memesan bubur daging sapi sementara Davin dan Melvin hanya meminta agar dibawakan secangkir kopi panas.