Share

142. Melvin Naik Pitam

Semua petinggi Lorena, Indaluna, dan perusahaan sebelah, berkumpul di lantai enam.

Sudah hampir pukul dua siang, tapi wakil Nayama belum kunjung datang. Para pemegang saham terus melirik jam mereka sembari menghentakkan kakinya ke lantai.

Ulfi, selaku sekretaris pribadi direktur Lorena, terus ditanyai pihak pemegang saham.

“Kapan rapat ini dimulai?” ujar pria berjas, perutnya sedikit buncit.

“Benar. Kita sudah menunggu sejak pukul dua lebih lima menit. Tapi apa? Tadi, kalian janji, wakil Nayama datang pukul sepuluh. Ini sudah jam dua. Kita punya agenda lain, tapi harus terhenti di sini karena embel-embel wakil Nayama.”

“Sekarang, kami minta kepastian. Apa wakil Nayama beneran datang atau tidak?!”

Ulfi, yang tidak tahu kepastian wakil Nayama, hanya bisa diam, merenungi ucapan pemegang saham. Mereka sudah mulai resah, apa miliarder sekelas Nayama lupa untuk menghadiri rapat perusahaan.

Tapi, meskipun

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Achmad Syakir
mantap brool,lanjutkan
goodnovel comment avatar
Achmad Syakir
lanjut dengan bab yang lebih seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status