Share

Bab 2: Lord Tertinggi Telah Kembali!

"Lihat dirimu, Chelsea! Apakah kau punya hubungan gelap dengannya?!" tanya Dilan dengan wajah dingin.

Chelsea meraih tangan kanan Dilan dan berkata dengan suara gemetar, "Tidak, Dilan, percayalah padaku! Dia hanyalah..."

Perkataan Chelsea segera disela oleh Eitan, "Kalian berdua harus bercerai, Chelsea! Charlie sangat kaya. Dia memiliki aset lebih dari seratus juta! Jika kau menikah dengannya, kita pasti memiliki kehidupan yang layak!"

Dilan menatap Eitan dengan tidak percaya. Alasan Keluarga Gregory tidak memiliki kehidupan yang layak adalah karena Eitan seorang penjudi. Apa yang dia lakukan selama ini hanyalah berjudi dan menghabiskan uang. Selama empat sampai lima tahun terakhir, dia menghabiskan hampir seluruh gaji Chelsea. Jika dia mau berubah dan bekerja, kehidupan Keluarga Gregory pasti jauh lebih baik.

Leanne juga angkat bicara, "Aku setuju!"

Melihat keduanya, wajah Dilan menjadi sangat gelap. Mereka mencoba meyakinkan istriku untuk menceraikanku tepat di depanku?!

"Berikan aku tujuh ratus ribu atau aku akan mematahkan kedua kakimu!" perintah Dilan kepada Eitan dengan dingin.

"Tidak! Aku tidak akan memberikannya kepadamu! Yang bisa kuberikan hanyalah ini!"

Eitan meraih gelas kaca yang ada di dekatnya dan melemparkan itu kepada Dilan, tetapi Dilan segera menangkapnya dan melemparkan itu kembali kepada Eitan. Itu mengenai dahi Eitan sehingga darah mulai mengalir dari lukanya.

"Apa yang baru saja kau lakukan, Dilan?! Mengapa kau menyerangnya?!" teriak Chelsea dengan marah. Dia berlari dan segera memeriksa kondisi Eitan.

"Keluar! Berani sekali kau melakukan ini di rumahku, Bajingan! Kau pantas untuk mati!" teriak Leanne dengan marah.

"Sudah kukatakan padamu bahwa Dilan bukanlah pria yang baik! Ceraikan dia sekarang, Chelsea! Charlie seribu kali lipat lebih baik darinya! Charlie lebih pantas menjadi suamimu!" kata Eitan sembari menyapu darah yang mengenai hidungnya.

"Keluar kau dari rumahku, Bajingan!" lanjut Leanne sembari mendorong tubuh Dilan.

Namun, Dilan tetap berdiri di sana dengan ekspresi dingin. Dia bahkan tidak bergerak dari tempatnya ketika Leanne mencoba untuk mendorongnya dengan keras.

"Pergilah, Dilan! Pergi dari rumah ini!" kata Chelsea sambil menangis.

"Ucapkan selamat tinggal pada uangmu, Sampah! Aku tidak akan pernah mengembalikannya kepadamu! Restoranmu layak untuk bangkrut sehingga kau tidak punya pilihan selain menceraikan Chelsea! Kau layak menerimanya, Bajingan!" kata Eitan dengan senyum merendahkan sembari mengacungkan jari tengahnya.

Dilan hanya menyoroti mereka semua dengan dingin sebelum akhirnya mengambil langkah panjang pergi meninggalkan rumah mertuanya.

Setelah berjalan keluar dari lingkungan itu, Dilan membuka ponselnya untuk memanggil seseorang. Itu adalah Dalton, sahabat baiknya.

"Ada apa, Dilan?" tanya Dalton begitu panggilan tersambung.

"Bisakah aku meminjam uangmu sebesar tiga ratus ribu, Dalton? Restoranku mau bangkrut, dan aku saat ini tidak punya uang untuk memperbaiki keadaan."

"Aku hanya punya seratus ribu dollar, Dilan. Sejujurnya, aku juga sedang dalam masa-masa sulit. Maaf, aku hanya bisa memberikan ini."

Dilan cukup berterima kasih dengan itu. Dia bisa mencari sisanya setelah ini. Namun, suara seorang wanita tiba-tiba terdengar di balik panggilan.

"Apa yang ingin kau lakukan, Dalton?! Apakah kau bosan untuk hidup?! Jika kau memberikan uang itu kepadanya, aku akan membunuhmu!"

Itu adalah suara istri Dalton, Shannon Gasper. Dalton cukup tidak beruntung karena memiliki istri yang kejam dan gemuk. Dia selalu mengintimidasi Dalton, karena pada faktanya keluarganya jauh lebih kaya dari Dalton.

Dalton tidak memberikan balasan lagi karena jatuh dalam ketakutan. Dia hanya diam dengan wajah tertunduk.

Pada akhirnya, Dilan berkata, "Maaf karena telah merepotkanmu, Dalton."

Kemudian, Dilan menutup telepon itu.

Pada titik ini, Dilan menatap bulan dan langit malam dengan wajah sedih. Dia benar-benar putus asa. Dia duduk di sudut trotoar selama lebih dari lima belas menit.

Tiba-tiba, sebuah mobil Bugatti Chiron berhenti tepat di depan Dilan. Ketika jendela mobil dibuka, Dilan bisa melihat Charlie yang memandang ke arahnya dengan jijik, "Kau sekarang terlihat seperti anjing liar, Dilan! Kau membutuhkan tujuh ratus ribu dollar untuk menyelamatkan restoranmu, 'kan? Aku akan memberikannya, tapi satu keinginanku, kau harus menceraikan Chelsea!"

Di samping Charlie ada Eitan yang keningnya dilingkari oleh perban putih. Itu artinya dia baru saja kembali dari rumah sakit.

"Berhentilah menjadi keras kepala, Dilan! Cepat ceraikan kakak perempuanku dan matilah! Aku tahu kau belum melakukan 'itu' dengan kakak perempuanku, 'kan? Kau bukan tandingan bagi Charlie, jadi hanya masalah waktu sampai kalian benar-benar bercerai! Tapi, akan lebih baik jika itu terjadi lebih cepat, 'kan?"

Dilan segera bangkit dan siap memberikan mereka pelajaran. Mereka terlalu banyak melontarkan omong kosong.

Namun, itu hanya membuat Charlie semakin memandang Dilan dengan rendah, "Apa yang ingin kau lakukan, Bajingan?! Menjadi miskin adalah dosamu! Kau harus menyalahkan dirimu sendiri karena telah menjadi miskin dan tidak berguna!"

Kemudian, Charlie segera menginjak pedal gas, meninggalkan Dilan sendirian.

Di kejauhan Dilan bisa mendengar suara Eitan, "Kau benar-benar sampah tidak berguna!"

Melihat kepergian mereka, Dilan hanya tersenyum dingin. Dia menyembunyikan identitasnya selama tiga tahun terakhir hanya untuk menjalani hidup yang damai dan tenang bersama Chelsea. Terlebih, itu merupakan pesan terakhir kakeknya.

Namun, orang-orang mulai menindasnya dan memandang rendah dirinya. Mereka bahkan berencana memisahkan Chelsea darinya. Sepertinya dia tidak punya selain kembali!

Dengan kesimpulan itu, Dilan segera menuju rumahnya dan membuka lemari. Di sana terdapat sebuah cincin perak sederhana dengan ukiran yang unik.

Setelah menatap itu dengan ragu-ragu, Dilan akhirnya membulatkan tekadnya dan mengenakan itu. Detik berikutnya, sebuah simbol kecil bercahaya redup muncul dari cincin, dan aliran listrik bertegangan rendah mulai menyambar tubuh sampai ke otaknya.

Setelah proses yang tidak menyenangkan itu selesai dalam tiga menit, sebuah suara wanita terdengar dari dalam pikiran Dilan.

[Anda kembali, Lord tertinggi?! Jika Anda mengaktifkan Cincin Dewa Perang, itu artinya Anda akan mendapatkan kembali seluruh kekayaan Anda, tapi Anda juga harus bertanggung jawab untuk menjalankan misi dari pemerintah! Hidup Anda tidak akan tenang lagi. Apakah Anda yakin?]

"Ya!" balas Dilan segera.

[Selamat datang kembali, Lord Tertinggi! Benua Verdentia menyambut Anda dengan bangga!]

Setelahnya, cahaya dari cincin berkedip tanpa henti, mengirimkan pesan otomatis kepada sekelompok kecil orang yang ada di Benua Verdentia.

Berada jauh dari tempat Dilan, seorang wanita cantik yang memiliki penampilan mengesankan segera tersenyum bahagia menerima kabar itu. "Lord Tertinggi telah kembali?! Benua Verdentia akan menjadi benua terkuat di dunia!"

"Tiga tahun berlalu dan akhirnya dia kembali? Sungguh pria yang tidak terduga." Di sebuah kapal perang di tengah lautan, seorang pria tua dengan rambut putih mengangkat botol winenya dengan senyum bahagia, merayakan kembalinya Lord Tertinggi!

"Lord Tertinggi telah kembali?! Itu artinya Benua Verdentia akan mencapai puncak tertinggi! Aku tidak sabar melihat kembali kekuatan sesungguhnya dari Lord Tertinggi!" Di sebuah ruangan gelap yang dipenuhi oleh komputer, orang-orang mulai bersorak dan melompat kegirangan.

Setelahnya, Dilan duduk di sofa sembari memancarkan aura mendominasi yang sangat kuat. Dia yang sebelumnya terlihat seperti pria pekerja keras dengan wajah bodoh, sekarang benar-benar menjadi orang yang berbeda!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status