"Kau baru saja menghabiskan tujuh ratus ribu uangku untuk judi, Eitan?! Apakah kau sudah gila?! Restoranku sedang diambang kebangkrutan dan aku membutuhkan dana untuk bangkit. Tapi... Kau telah menghabiskan semua uangku!" kata Dilan Finnick dengan ekspresi tidak percaya saat memeriksa akun rekeningnya.
Itu sebelumnya berisi tujuh ratus ribu dollar, tapi sekarang hanya tersisa tiga ratus empat puluh dua dollar. Tabungannya selama tiga tahun terakhir telah habis sepenuhnya. Eitan yang menerima amarah dari Dilan hanya menunjukkan ekspresi acuh tak acuh. Tidak ada rasa bersalah yang terlukis di wajahnya, seolah kesalahannya hanya sesuatu yang kecil. "Pelankan suaramu, Dilan! Berani sekali kau mengintimidasi putraku?! Lihat suamimu, Chelsea! Aku tidak menyangka dia menjadi begitu arogan hanya karena kehilangan sedikit uang!" Yang berbicara adalah Leanne Gregory, ibu Chelsea dan Eitan; mertua Dilan. Dia adalah wanita berusia lima puluh tujuh tahun dengan wajah kurus dan tinggi seratus enam puluh lima centimeter. Jika mengabaikan sikap menyebalkannya, dia pada faktanya adalah wanita yang cantik, seperti putrinya. Tentu saja, wajah Dilan seketika gelap ketika mendengar itu, "Itu uangku! Itu adalah hasil dari kerja kerasku! Sekarang aku membutuhkannya untuk keluar dari gerbang kebangkrutan!" "Siapa yang peduli dengan itu?! Kau telah menikah dengan Chelsea, maka sudah seharusnya kau bertanggung jawab atas hidup kami!" balas Leanne dengan wajah marah. Eitan yang masih menunjukkan ekspresi acuh tak acuh, tiba-tiba menyela dengan berkata, "Aku minta maaf, Dilan. Aku berjanji tidak akan melakukannya lagi. Lagipula, aku yakin kau bisa mendapatkan uang yang lebih banyak dari itu." Melihat ekspresi Eitan yang tidak merasa bersalah seperti bajingan, Dilan sangat ingin membunuhnya. Jika bukan karena fakta bahwa Eitan adalah adik laki-laki Chelsea, kepalanya sudah sejak awal terpisah dari tubuhnya. "Eitan sudah meminta maaf, Dilan. Kuharapkan kau bisa memaafkannya. Dia adalah satu-satunya adik laki-lakiku," kata Chelsea dengan nada gugup, mencoba untuk menenangkan Dilan. Chelsea menyayangkan tindakan Eitan, tapi menyalahkannya berlarut-larut juga tidak akan menyelesaikan masalah. Akan lebih baik memaafkannya dan mencari solusi untuk masalah ini. Menyadari bahwa istrinya membela bajingan ini, Dilan tidak bisa menutupi ekspresi marahnya. Bagaimana mungkin Chelsea mengatakan hal itu?! "Lalu bagaimana caraku mendapatkan tujuh ratus ribu ribu dollar itu, Chelsea?! Apa yang harus kulakukan untuk menyelamatkan restoranku?!" Tatapan menakutkan yang dilontarkan Dilan ke arahnya sontak membuat Chelsea merinding ketakutan. Dia telah mengenal Dilan selama tiga tahun, dan ini pertama kalinya dia melihat Dilan menunjukkan amarah sebesar ini. Namun, tidak ada yang bisa dia lakukan selain menunduk dengan wajah merasa bersalah. Menyadari bahwa istrinya tidak bisa memberikan jawaban, Dilan akhirnya membuat keputusan, "Kalau begitu aku tidak punya pilihan. Besok aku akan menggadaikan rumah kita!" Dilan tidak punya pilihan. Restoran itu adalah peninggalan kakeknya. Jika itu hancur di tangannya, maka itu akan menjadi penyesalan terbesar dalam hidupnya! Dia tidak memiliki wajah untuk menemui kakeknya di akhirat. Namun, apa yang dikatakan Chelsea selanjutnya berhasil membuat Dilan hampir jatuh dalam kegilaan. "Ma-maafkan aku, Dilan. A-aku telah menggadaikan rumah itu. Itu kulakukan untuk membayar hutang Eitan sebesar enam ratus ribu. Aku tidak punya pilihan lain," kata Chelsea dengan wajah tertunduk. "Apa?! Apakah kau sudah gila, Chelsea?!" Rumah itu Dilan beli atas nama Chelsea. Dilan menaruh kepercayaan besar terhadapnya. Namun, dia telah menggadaikan rumah itu hanya setelah lima hari pernikahan mereka?! "Chelsea!" Dilan membentak. Dia menatap wajah Chelsea dengan tajam. Dia tidak lagi mampu membendung amarahnya. Selama enam tahun terakhir Chelsea menjadi tulang punggung Keluarga Gregory. Selama itu pula Eitan berjudi dan hanya menghabiskan uang. Dia tidak pernah bekerja dan hanya bergantung pada gaji Chelsea yang kurang dari seratus lima puluh ribu dollar pertahun. Dia benar-benar hanya seorang sampah! BANG! Eitan tiba-tiba memukul meja dengan keras. Dia menunjuk Dilan dan berkata dengan nada marah, "Berani kau meneriaki kakak perempuanku, Dilan?! Aku sudah berbaik hati meminta maaf kepadamu, tapi kau menjadi begitu arogan! Apakah perlu bagiku memukul kepalamu dan membuatmu sadar?! Kau hanyalah bajingan tidak berguna yang beruntung mendapatkan Chelsea! Aku sungguh berharap Chelsea segera menceraikanmu!" Pada titik ini, Dilan telah benar-benar dipenuhi oleh amarah. Dia segera mengambil langkah panjang ke arah Eitan untuk memberikannya pelajaran. Namun, itu segera dihentikan oleh Chelsea, "Apa yang ingin kau lakukan, Dilan?!" Leanne yang melihat itu juga tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, "Lebih baik kau ceraikan dia sekarang, Chelsea! Dia ingin melukai Eitan!" Chelsea segera berdiri di depan Dilan dengan air yang menggenangi sudut matanya, "Maafkan Eitan, Dilan. Aku yakin dia tidak bermaksud mengatakan itu." Dilan segera membalas, "Baiklah, tapi bagaimana dengan restoranku?! Aku membutuhkan tujuh ratus ribu dollar atau restoranku akan bangkrut. Jika itu terjadi, maka restoran yang telah kakek titipkan padaku akan tamat. Aku tidak ingin itu terjadi." Namun, tanggapan Chelsea hanya menunduk tidak berdaya dengan ekspresi pahit. Dia tidak punya solusi untuk itu. Pada titik ini, bel tiba-tiba berbunyi. Ketika Dilan membuka pintu, dia menemukan seorang pria tampan berusia dua puluh delapan tahun dengan penampilan mengesankan. Dia mengenakan setelan jas berwarna hitam, dan sebuah jam tangan Greubel Forsey Art Piece 1 melingkari pergelangan tangannya. Dia memiliki aura yang bermartabat. "Siapa yang kau cari?" tanya Dilan dengan ekspresi penasaran. Pria tampan itu mengabaikan Dilan dan sebaliknya memusatkan pandangannya ke arah Chelsea, "Aku telah kembali, Chelsea!" Chelsea gemetar. Dengan ekspresi tidak percaya dia berkata, "Charlie? Mengapa kau ada di sini?" Charlie Denver kemudian mengambil langkah panjang memasuki rumah, "Maafkan aku karena pergi tanpa pamit. Aku memiliki pekerjaan yang harus dilakukan di Kota Flamcrest. Sekarang aku telah kembali ke Kota Ashwood untuk menemuimu. Aku telah mengambil alih Rumah Sakit Lucia." "Maaf, aku sudah menikah," balas Chelsea segera. "Aku tahu, tapi aku tidak keberatan dengan itu. Maukah kau memberikanku kesempatan sekali lagi?" Eitan dan Leanne memperhatikan dengan penuh minat. Rumah Sakit Lucia? Itu adalah salah satu rumah sakit terbesar di Kota Ashwood yang dimiliki oleh Keluarga Denver. Jika pria tampan ini mengambil alih Rumah Sakit Lucia, itu artinya dia sangat kaya. "Maafkan aku, aku tidak bisa." Chelsea menolak dengan menggelengkan kepalanya. "Keluar kau!" teriak Dilan segera. Bajingan ini ingin merebut istriku tepat di depanku?! Charlie menatap tajam ke arah Dilan saat dia membalas, "Aku tidak akan menyerah pada Chelsea!" "Enyahlah!" Dilan berteriak kembali. Charlie mengangkat kedua bahunya dengan sikap acuh tak acuh saat dia berkata kepada Chelsea, "Jika Keluarga Gregory membutuhkan bantuanku, segera telepon aku." Dengan itu, dia mengambil langkah panjang keluar dari rumah. Melihat kepergian Charlie, Eitan dan Leanne hanya bisa tercengang. Charlie adalah pria yang hebat dengan kekayaan yang melimpah, tapi Chelsea mengabaikannya? Sungguh bodoh! Seandainya mereka tahu bahwa Charlie menginginkan Chelsea, mereka tidak akan membiarkan Chelsea menikahi Dilan. Perbedaan di antara keduanya bagaikan langit dan bumi! Lagipula, sejak awal mereka tidak menyukai Dilan. Dia hanya pria biasa dengan penghasilan kurang dari tiga ratus ribu pertahun. Namun, Chelsea sangat ingin menikahi Dilan sehingga tidak ada yang bisa mereka lakukan. Ketika Dilan melihat ekspresi mereka, Dilan dipenuhi oleh rasa kecewa. Aura permusuhan segera terpancar darinya."Lihat dirimu, Chelsea! Apakah kau punya hubungan gelap dengannya?!" tanya Dilan dengan wajah dingin.Chelsea meraih tangan kanan Dilan dan berkata dengan suara gemetar, "Tidak, Dilan, percayalah padaku! Dia hanyalah..."Perkataan Chelsea segera disela oleh Eitan, "Kalian berdua harus bercerai, Chelsea! Charlie sangat kaya. Dia memiliki aset lebih dari seratus juta! Jika kau menikah dengannya, kita pasti memiliki kehidupan yang layak!"Dilan menatap Eitan dengan tidak percaya. Alasan Keluarga Gregory tidak memiliki kehidupan yang layak adalah karena Eitan seorang penjudi. Apa yang dia lakukan selama ini hanyalah berjudi dan menghabiskan uang. Selama empat sampai lima tahun terakhir, dia menghabiskan hampir seluruh gaji Chelsea. Jika dia mau berubah dan bekerja, kehidupan Keluarga Gregory pasti jauh lebih baik.Leanne juga angkat bicara, "Aku setuju!"Melihat keduanya, wajah Dilan menjadi sangat gelap. Mereka mencoba meyakinkan istriku untuk menceraikanku tepat di depanku?!"Berikan ak
Dua puluh menit kemudian, bel pintu berbunyi. Ketika Dilan membuka pintu, dia melihat seorang pria tua dengan penampilan mengesankan, mengenakan setelan jas mahal.Melihat Dilan yang ada di depannya, pria tua itu segera berlutut dan berkata dengan nada hormat, "Lord Tertinggi, saya adalah Bastian Emerson. Saya akan menjadi pelayan setia Anda selama Anda berada di Kota Ashwood. Apa pun yang Anda minta, saya akan melakukannya tanpa ragu."Bastian gemetar saat dia mengatakan itu. Ini merupakan pertama kalinya dia bertemu dengan Lord Tertinggi; pahlawan terhebat Benua Verdentia."Kau adalah Bastian Emerson, orang paling kaya di Kota Ashwood?" tanya Dilan dengan ekspresi penasaran. Mereka mengirim Bastian sebagai pelayan setiaku?"Itu benar, Lord Tertinggi. Mulai saat ini, Anda memegang kendali penuh atas kekayaan saya."Bastian merupakan orang paling kaya di Kota Ashwood. Dia memiliki lebih dari 55% kekayaan Kota Ashwood. Jika orang lain melihatnya berlutut di depan Dilan, mereka akan jat
Begitu Dilan tiba di restoran, Halton segera menghampirinya dan berkata, "Seluruh bahan mentah yang ada di dapur habis dimakan oleh tikus, Dilan. Itu adalah bahan-bahan mentah terakhir kita. Sekarang, kita tidak memiliki apa pun lagi untuk dimasak!"Walaupun Halton terlihat panik di luar, dia sesungguhnya tersenyum puas di dalam. Dengan ini, restoran kecil ini akan hancur sepenuhnya. Dia akan memperoleh bonus besar dari Charlie."Bagaimana mungkin tikus-tikus itu masuk ke dapur? Bukankah dapur harus dikunci ketat sebelum restoran ditutup?" tanya Dilan dengan tenang. "Ada rongga kecil di atap dapur, Dilan. Tidak ada yang menyadari itu sebelum hari ini," balas Halton dengan nada meyakinkan.Dilan menatap Halton dengan dingin. Bajingan ini mencoba memberikan alasan yang masuk akal untuk menutupi kejahatannya? Apakah menurutnya aku akan percaya begitu saja?"Berikan aku rekaman CCTV di seluruh titik restoran. Aku ingin melihat apa yang sebenarnya terjadi."Mendengar itu, Halton cukup ter
Panggilan telepon yang baru saja dilakukan oleh Dilan membuat Halton dan kelimanya tidak bisa menahan tawa mereka untuk tidak pecah. Bajingan ini masih berlagak sombong bahkan setelah menghadapi gerbang kebangkrutan? Ini membuat mereka ingin muntah!Mereka membenci individu seperti Dilan yang berlagak acuh tak acuh pada setiap situasi."Apakah menurutmu kami akan takut pada ancaman kecilmu itu, Dilan?! Kau bahkan tidak mampu menyelamatkan restoranmu, lalu bagaimana mungkin kau membayar seseorang untuk melakukan sesuatu terhadap kami?! Aku belum pernah bertemu seseorang yang lebih sombong darimu!" kata Halton dengan nada jijik.Dilan tidak membuang energinya untuk menanggapi penghinaan Halton. Suaranya terlalu berharga untuk digunakan pada sampah ini! Yang dia lakukan hanyalah duduk dengan tenang, menunggu Bastian menyelesaikan semuanya untuknya.Menyadari bahwa Dilan mengabaikannya, Halton menjadi sangat marah. Dia sangat ingin meninju wajah Dilan dan membunuhnya di sini. Namun, dia t
Pada titik ini, Dilan menghela napas tanpa daya. Dia telah membersihkan tikus-tikus kotor sesungguhnya yang ada di restorannya.Dilan memutuskan menutup restorannya untuk sementara. Jika Charlie ingin bermain dengannya, maka Dilan akan mengikuti permainan yang dibuat olehnya. Ketika Charlie mengetahui bahwa restorannya telah ditutup, apa yang akan dilakukannya selanjutnya?Walaupun Dilan bisa membunuh dan menghancurkannya kapan saja, tapi dia tidak ingin melakukan itu. Dia ingin membuat Charlie berlutut dan memohon ampun padanya. Setidaknya, biarkan dia memberikannya siksaan yang mengerikan, membuatnya berharap bahwa kematian adalah sebuah hadiah!Anggap saja ini sebagai hiburan sebelum pemerintah memberikannya misi yang melelahkan.Ketika Dilan berencana membersihkan dapur yang berantakan, dari jendela restorannya dia bisa melihat sebuah mobil van putih yang terlihat mencurigakan.Meskipun mobil van putih itu tampak biasa di permukaan, tapi Dilan menyadari bahwa van itu dilindungi ol
Di saat yang bersamaan, R13 memberikan pemberitahuan padanya. [Maaf, Lord Tertinggi. Informasi yang Anda butuhkan tidak dapat ditemukan. Antares dan Keluarga Franklin menyembunyikan informasi mereka dengan sempurna. Pemerintah tidak dapat menggalinya.]Dilan hanya bisa kecewa dengan itu. Sepertinya dia harus bertanya langsung pada pria ini demi menemukan alasan mengapa Antares menculiknya."Terima kasih karena telah menyelamatkan hidupku. Aku berhutang banyak padamu!" kata Grey dengan nada terima kasih setelah menghela napas panjang."Mengapa mereka menculikmu?" tanya Dilan dengan nada penasaran."Aku juga tidak tahu. Mereka tiba-tiba muncul dan membunuh ketiga kaki tanganku."Grey tentu saja berbohong. Walaupun Dilan telah menyelamatkan hidupnya, tapi rahasia besar ini tidak bisa diungkapkan begitu saja. Terlebih, identitas Dilan sangat misterius. Untuk dapat mengalahkan ketiganya dengan sangat mudah, mampu menghancurkan sebuah mobil van yang dilengkapi kaca antipeluru kualitas terb
Setelah memesan semua hidangan yang mereka inginkan, sepasang pria dan wanita tiba-tiba datang menghampiri mereka."Charlie, kau telah kembali ke Kota Ashwood?" tanya pria yang bernama Alem."Itu benar, Alem. Aku kembali kemarin malam," balas Charlie dengan senyum hangat.Wanita yang ada di samping Alem yang bernama Madison menatap Chelsea dengan penasaran. Ini membuatnya tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Apakah wanita ini pacarmu, Charlie? Dia sangat cantik."Chelsea ingin meluruskan kesalahpahaman ini. Dia tidak ingin mereka mengambil kesimpulan bahwa dia adalah pacar Charlie. Namun, sebelum dia dapat menyela, ibunya tiba-tiba berkata, "Belum untuk saat ini, tapi segera.""Itu benar. Chelsea akan bersama dengan Charlie segera," lanjut Eitan dengan anggukan setuju.Ini sontak membuat Chelsea menatap keduanya dengan tajam. Apa yang mereka katakan barusan?! Aku sudah memiliki suami, dan aku tidak pernah berpikir untuk meninggalkan suamiku!Pada titik ini, pasangan itu meng
Apa yang dikatakan oleh Dilan membuat Madison marah, "Sungguh seonggok sampah yang sombong! Apakah kau tahu di mana kau berada saat ini?! Ini adalah Restoran Starhaven, tempat di mana hanya mereka yang memiliki status dan pengaruh yang besar yang boleh menginjakkan kaki di sini! Lalu, bagaimana mungkin anjing rendahan sepertimu masuk ke tempat ini?! Apakah kau menyelinap masuk seperti perampok?! Apakah perlu bagiku untuk memanggil satpam dan mengusirmu?!"Charlie sangat menyukai situasi ini. Dia bahagia melihat bagaimana Dilan dipermalukan. Namun, demi mendapatkan perhatian Chelsea, dia akan bersikap seolah-olah mencoba menyelamatkan Dilan."Dilan, aku dan Chelsea hanya makan siang. Tidak ada yang perlu kau khawatir. Jangan membuat keributan di sini," kata Charlie dengan senyum hangat."Tidak ada yang mencoba membuat keributan di sini. Aku hanya ingin bergabung," kata Dilan dengan nada dingin.Tanpa menunggu balasan dari Charlie, Dilan duduk tepat di sebelah Chelsea.Tentu saja, apa y
Setelah Shamus jatuh ke lantai dengan kondisi tidak berdaya, Dilan akhirnya memeluk Wenda dengan erat, bertanya dengan nada khawatir, "Apakah kau baik-baik saja, Wenda?! Mengapa kau tampak begitu berantakan?!"Mendengar itu, Wenda menangis, memukul-mukul dada Dilan dengan ringan, membalas, "Aku yang seharusnya mengatakan itu, Dilan! Apakah kau benar-benar baik-baik saja?! Aku sungguh sangat mengkhawatirkanmu! Kau membuatku hampir gila!"Wenda adalah seorang ilmuwan. Dia mengetahui dengan baik efek dari ledakan nuklir. Itu bahkan mampu menghancurkan sebuah gunung, lalu bagaimana dengan Dilan yang hanya seorang manusia?!Walaupun akal sehatnya mengatakan bahwa mustahil seseorang selamat dari ledakan nuklir, tapi hati kecilnya berharap Dilan masih hidup. Walaupun dia tahu dia pada akhirnya akan kecewa, dia masih berharap bahwa Dilan benar-benar masih hidup! Dan, siapa yang akan menyangka bahwa hati kecilnyalah yang menang! Dilan kembali kepadanya dalam kondisi yang utuh dan sehat! Ini b
Mendengar itu, Shamus bangkit dari kursinya, berkata dengan nada tidak percaya, "Apa?! Lord Tertinggi ada di sini?! Ba-bagaimana itu mungkin?!" "Ka-kami tidak tahu, Lord Shamus. Dia bahkan dalam kondisi yang baik-baik saja, tidak terluka sedikitpun..." balas pria itu dengan nada gugup, lalu tiba-tiba terdengar teriakan di ujung telepon, sebelum akhirnya telepon terputus. Shamus langsung membanting teleponnya, berkata dengan nada penuh amarah, "Bajingan itu selamat?! Sialan! Bahkan nuklir tidak dapat menghentikannya?! Apa yang harus aku lakukan sekarang?! Apakah ini artinya hidupku telah berakhir?!" Dia tidak perlu pintar untuk menebak bahwa kedatangan Dilan adalah untuk membalaskan dendam. Mengingat dia menyebarkan berita bahwa yang melakukannya adalah Pemerintah Benua Verdentia, Dilan sudah pasti tahu bahwa semua ini sengaja dilakukan olehnya! "Bajingan! Aku sudah tamat! Aku benar-benar sudah tamat!" Shamus berteriak seperti orang gila! Dia tidak menyangka bahwa rencana yang
Seperti yang diinformasikan oleh pria gemuk, Kota Destria masih terlihat normal, tidak terkena dampak dari ledakan nuklir. Namun, tentu saja kehebohan terjadi di antara para masyarakat. Selama Dilan dan yang lainnya melangkah, mereka akan selalu mendengar orang-orang yang membicarakan ledakan nuklir itu.Mendengarkan semua percakapan mereka, Dilan akhirnya yakin atas hipotesisnya. Dia sepenuhnya benar! Kemarin, Pemerintah Benua Verdentia mengumumkan bahwa telah terjadi kesalahan pada laboratorium mereka, sehingga mereka secara tidak sengaja menjatuhkan sebuah nuklir di Kota Sollox. Beberapa petinggi pemerintah Benua Verdentia meminta maaf secara sungguh-sungguh, bersedia memberikan ganti rugi kepada para korban.Tentu saja, ini membuat publik marah. Bagaimana mungkin sebuah kesalahan menyebabkan jutaan warga sipil tewas mengenaskan?! Tidak hanya itu, kesalahan itu juga menyebabkan ekonomi di kota sekitarnya terganggu, air tercemar, dan kerugiaan dari itu bahkan tidak terhitung! Lal
Pada titik ini, Fenrir memperlihatkan punggungnya. Melihat punggung Fenrir yang penuh dengan luka, Barnett dan yang lainnya seketika menunjukkan ekspresi pahit.Fenrir benar-benar mengalami nasib yang buruk di sana, disiksa dengan begitu parah.Seolah menyadari isi pikiran mereka, Fenrir berkata dengan senyum hangat, "Jangan khawatir, ini hanya beberapa bekas luka ringan."Dilan kemudian berkata, "Baiklah, aku mulai!"Detik berikutnya, Dilan mengalirkan energinya ke tubuh Fenrir. Cara kerjanya selalu sama, yaitu energinya akan membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada di aliran energi Fenrir, seperti penyumbatan dan membersihkan kotoran atau energi negatif.Tentu saja, proses itu menyakitkan, terasa seperti tercabik-cabik. Namun, itu sama sekali tidak berarti bagi Fenrir. Dia yang telah menghadapi apa itu neraka yang sesungguhnya, tidak menganggap rasa sakit ini selain hanya seperti gigitan semut. Dia mampu menanggung ratusan kali lipat rasa sakit yang lebih buruk dari ini.Sepu
"Ba-bagaimana itu mungkin, Lord Tertinggi?! Bukankah Lord Shamus sangat mengagumimu? Bagaimana mungkin dia ingin membunuhmu?" tanya Agen 28 dengan ekspresi tidak percaya.Dia mengenal Shamus dengan baik. Shamus akan selalu memuji kemampuan Dilan di setiap kesempatan. Terlebih, saat Dilan berhasil menghancurkan Keluarga Arshaan seorang diri, itu membuat Shamus semakin mengagumi Dilan.Lalu, bagaimana mungkin dia ingin membunuh Dilan, seseorang yang sangat dia kagumi?Dilan menghela napas terlebih dahulu sebelum akhirnya menjelaskan, "Aku tidak pernah memberitahumu tentang ini. Sekitar tiga hari yang lalu, aku meminta Shamus untuk menarik seluruh agen pemerintah Benua Verdentia dari Benua Pyrefall. Aku ingin kedua benua berdamai, tidak lagi melakukan perang. Namun, Shamus menolak permintaanku, bahkan ketika aku mengancamnya dengan keras. Mungkin, sejak saat itu dia memutuskan untuk membunuhku."Mendengar itu, Agen 28 tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya. Lord Tertinggi meminta Sh
Sementara itu, Magnus yang menerima kabar bahwa dua assasin terbaik Benua Pyrefall tewas saat menjalankan misi mereka, lalu satunya tewas setelah menyampaikan apa yang dikatakan oleh Lord Tertinggi, menunjukkan ekspresi pahit.Bahkan ketiga assasin terbaiknya gagal, dan sebaliknya itu menjadi bumerang baginya, membuatnya menjadi target Lord Tertinggi selanjutnya?!Sialan, apakah ini artinya ini akan menjadi akhir dari hidupku?! Apakah Benua Pyrefall benar-benar harus tunduk pada satu orang, yaitu Lord Tertinggi?!Magnus benar-benar tidak menyangka bahwa dominasi Benua Pyrefall akan dihancurkan oleh satu individu. Ini benar-benar tidak bisa dipercaya, tapi itulah faktanya. Tentu saja, Magnus tidak ingin mati. Benua Pyrefall akan jatuh ke dalam kekacauan jika dia mati. Karenanya, dia akan meminta maaf pada Dilan, memohon agar Dilan membiarkannya tetap hidup. Walaupun itu mungkin akan sia-sia, mengingat Lord Tertinggi memiliki kepribadian yang dingin dan kejam, tapi dia masih akan menc
Beberapa detik sebelumnya, Dilan masih duduk di tempatnya sembari menikmati popcorn. Melihat bagaimana murid-muridnya berhasil membunuh Baldwin, dia mengangguk puas. Mereka akhirnya berhasil membalaskan dendam mereka, bahkan berhasil menyelamatkan master mereka. Dilan ikut bahagia atas kemenangan mereka.Namun, tak lama setelahnya, senyum Dilan seketika menghilang dan berubah menjadi ketakutan. Kulitnya memucat dan dia bergidik ngeri.Sekali lagi, setelah waktu yang cukup lama, Dilan kembali merasakan apa itu rasa takut. Ini adalah rasa takut akan kematian! Instingnya mengatakan kepadanya bahwa jika dia tidak segera melarikan diri dari tempat ini, dia akan mati dengan cara yang mengenaskan!Tentu saja, ini membuat Dilan bingung. Sesuatu yang seperti apa yang mampu membuatnya merasakan kematian? Dia seolah berada tepat di jurang kematian, bisa dijatuhkan kapan saja.Karenanya, dia menggunakan kemampuan inderanya secara maksimal untuk mencari sumber dari itu. Itu menyebar secara gila ke
Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Baldwin merasakan apa itu ketakutan. Tubuhnya gemetar, bahkan keningnya mulai mengeluarkan keringat dingin.Aku dikalahkan?! Baldwin yang hebat dikalahkan dengan cara seperti ini?!Apakah ini artinya aku akan mati di sini?!Tidak! Bagaimana ini mungkin terjadi?! Bukankah aku selalu ditakuti di mana pun kakiku berpijak?! Semua orang akan menundukkan kepala mereka di depannya, menganggapnya sebagai seorang raja. Dialah yang menentukan hidup dan mati orang lain. Dia memegang kendali atas segalanya!Namun, dia saat ini dipaksa untuk berlutut dan menghadapi kematiannya?! Dia sekarang terlihat seperti orang-orang lemah yang pernah dia bunuh sebelumnya, begitu menyedihkan?Saat Baldwin masih jatuh dalam pikirannya, Barnett kembali memberikannya sebuah pukulan keras di wajahnya, berkata, "Hei, Sialan, apakah kau mendengar apa yang aku katakan?! Biar kukatakan sekali lagi, apakah kau punya kata-kata terakhir?!"Baldwin yang dipaksa kembali ke realitas, s
Pada titik ini, Agen 28, Anton, Elaine, dan yang lainnya, menyerang ke arah Baldwin secara bersamaan.Kedua belah pihak saling menyerang satu sama lain dengan kekuatan yang besar, menghancurkan apa saja yang ada di sekitar mereka. Para penonton yang pada awalnya menyaksikan pertarungan para kultivator ini dengan penuh semangat, menjadi ketakutan saat menyadari bahwa pertarungan menjadi lebih kacau. Beberapa bahkan tanpa sengaja terkena serangan, membunuh mereka seketika.Karenanya, semuanya berlari ketakutan, menghindari area pertarungan.Setelah sepuluh menit berlalu, Anton dan yang lainnya menerima beberapa luka parah di tubuh mereka. Walaupun Baldwin juga menerima luka-luka yang parah di tubuhnya, tapi dia jauh lebih baik daripada mereka.Pada titik ini, Dilan menyadari bahwa dia harus ikut campur dalam pertarungan ini. Jika dia terus membiarkan ini terjadi, murid-muridnya akan mati.Namun, Dilan tidak berniat memberikan mereka bantuan berupa tenaganya, melainkan hanya sebuah saran