Pada titik ini, Dilan menghela napas tanpa daya. Dia telah membersihkan tikus-tikus kotor sesungguhnya yang ada di restorannya.
Dilan memutuskan menutup restorannya untuk sementara. Jika Charlie ingin bermain dengannya, maka Dilan akan mengikuti permainan yang dibuat olehnya. Ketika Charlie mengetahui bahwa restorannya telah ditutup, apa yang akan dilakukannya selanjutnya? Walaupun Dilan bisa membunuh dan menghancurkannya kapan saja, tapi dia tidak ingin melakukan itu. Dia ingin membuat Charlie berlutut dan memohon ampun padanya. Setidaknya, biarkan dia memberikannya siksaan yang mengerikan, membuatnya berharap bahwa kematian adalah sebuah hadiah! Anggap saja ini sebagai hiburan sebelum pemerintah memberikannya misi yang melelahkan. Ketika Dilan berencana membersihkan dapur yang berantakan, dari jendela restorannya dia bisa melihat sebuah mobil van putih yang terlihat mencurigakan. Meskipun mobil van putih itu tampak biasa di permukaan, tapi Dilan menyadari bahwa van itu dilindungi oleh kaca antipeluru yang dipadukan dengan sebuah bahan spesial yang disebut Tentanum, yang dapat menahan gaya benturan seberat sepuluh ton. Walaupun plat mobil mereka tampak asli, tapi Dilan tidak bisa dibodohi. Mereka menggunakan plat ilegal dengan desain sempurna seperti yang asli. Pengemudi yang mengambil langkah memasuki mobil van, sepintas terlihat seperti kurir, tapi tato naga yang ada di pergelangan tangannya mengungkapkan identitasnya yang sebenarnya. "Antares?! Apa yang sedang mereka lakukan di Kota Ashwood?!" Dilan memiliki dendam pribadi terhadap Antares. Organisasi misterius ini berhasil membunuh sahabatnya dalam perang besar empat tahun yang lalu. Mereka bahkan memutilasi tubuhnya dan menggantung kepalanya di atas sebuah tiang sebagai perayaan atas kemenangan mereka. Tim yang dipimpin oleh sahabatnya musnah dalam semalam, yang menorehkan luka besar di hati Dilan. Karenanya, ketika dia menemukan jejak Antares, dia tidak akan membuang kesempatan ini! Dilan keluar dari restoran dan menggunakan sepedanya untuk mengikuti mereka. Van itu melaju dengan kecepatan rata-rata, sekitar 30-40 km perjam, sehingga sepeda Dilan mampu mengikuti kecepatan mereka. Lima belas menit setelahnya, mereka masuk pada sebuah gang kecil dan sepi sebelum akhirnya berhenti. Seorang pengemudi turun dan menatap Dilan dengan dingin sebelum akhirnya bertanya, "Apakah kau punya masalah, Bung? Mengapa kau mengikuti kami?" "Sejak kapan Antares ada di Kota Ashwood?" Apa yang dikatakan oleh Dilan berhasil membuat pria itu menyeringai, "Jika kau mengenal Antares, itu artinya kau memiliki identitas yang tidak biasa. Tidak ada alasan untuk membiarkanmu hidup!" Pria itu lalu berlari ke arah Dilan dan bersiap untuk membunuhnya. Hanya butuh waktu satu detik untuk membuat jarak antara dia dan Dilan menjadi satu meter. Di saat yang bersamaan, sebuah gelombang energi muncul dari kepalan tangan kanannya, memancarkan aura membunuh yang sangat kuat. Namun, setengah detik berikutnya, pria itu tiba-tiba jatuh ke tanah dengan leher yang patah. Dia mati seketika tanpa mengetahui alasan kematiannya. Melihat rekan mereka tewas dengan kondisi yang mengenaskan, dua lainnya yang ada di dalam mobil van panik. Bisa dipastikan mereka bertemu dengan seorang tokoh yang sangat kuat. Mereka bahkan tidak tahu bagaimana rekan mereka mati. Yang mereka lihat hanyalah dia yang berlari ke arah pria itu, dan setengah detik berikutnya dia jatuh dan mati. Siapa pria ini sebenarnya?! Tentu saja, mereka tidak punya waktu untuk menemukan jawaban dari itu. Salah satu dari mereka yang ada di kursi belakang segera melompat ke kursi pengemudi dan menginjak pedal gas dengan kuat. Mereka harus segera pergi dari sini. Melihat mobil van yang melaju cepat, Dilan segera mengejar. Dengan kecepatan yang mengerikan, hanya butuh waktu satu detik baginya menempuh jarak dua puluh lima meter ke depan, meninggalkan serangkaian bayangan. Dilan berhenti tepat di depan mobil van dan membiarkan itu menabrak tubuhnya. Namun, bukannya terpental akibat tabrakan hebat yang terjadi setelahnya, bagian depan van justru hancur dan memaksa itu berhenti, seolah itu baru saja menabrak sebuah tembok yang sangat kokoh. Apa yang baru saja terjadi membuat keduanya meneguk ludah mereka sendiri sembari menunjukkan ekspresi tidak percaya. Dia menghentikan mobil van ini hanya dengan tubuhnya?! Siapa dia sebenarnya?! Bahkan petinggi Antares tidak ada yang mampu melakukan hal yang sama. Namun, sesuatu yang mengejutkan tidak berhenti sampai di situ. Dilan meninju keras kaca depan mobil van, membuat itu hancur seketika. Kaca antipeluru yang pada faktanya dapat menahan serangan sebuah roket, dihancurkan dengan sangat mudah. Tentu saja, tubuh mereka memberikan sinyal kuat yang mengisyaratkan bahwa Dilan adalah sosok yang sangat berbahaya! Tidak peduli apa yang mereka lakukan, mereka akan mati di tangannya. Karenanya, mereka tidak punya pilihan selain menelan racun yang disimpan di sela-sela gigi mereka. Ini bertujuan untuk membunuh mereka seketika, sehingga rahasia organisasi tidak terbongkar. Ketika Dilan akhirnya meraih tubuh salah satu dari mereka, apa yang dia temukan hanyalah mayat dengan wajah pucat dan mulut yang berbusa, diikuti oleh pembuluh darah yang menonjol di kulitnya, membuatnya tampak seperti zombie. "Racun Botulin?! Sialan! Aku terlambat!" kata Dilan dengan wajah kecewa. Seandainya dia bisa lebih cepat, dia mungkin dapat menyelamatkan salah satu dari mereka dan mengumpulkan informasi darinya. Saat Dilan jatuh dalam rasa kecewa yang besar, dia bisa mendengar suara seseorang yang berasal dari dalam mobil van. Apakah masih ada anggota Antares lainnya yang tersisa? Ketika Dilan membuka pintu mobil, yang dia temukan adalah seorang pria dengan tangan dan mulut yang diikat. Dilan mengenal pria ini. Dia sering muncul di media. Dia adalah Grey Franklin, pengusaha paling terkenal di Kota Ashwood dengan kekayaan bersih mencapai dua puluh milliar dollar. Mengapa Antares menculik Grey Franklin?! Dilan bertanya kepada R13 di dalam benaknya. [Diterima, Lord Tertinggi! Saya akan mencoba untuk menggali informasi yang Anda butuhkan.] Di saat yang bersamaan, Dilan membuka ikatan yang ada di tangan dan mulut Grey. Terlihat Grey memiliki wajah yang sangat pucat dan sisi mulut yang mengeluarkan sedikit busa. "Pria ini juga diracuni?!" Jika mereka berusaha menculiknya, mengapa mereka juga meracuninya? Apakah ini bertujuan untuk menutupi jejak mereka seandainya mereka gagal dalam perjalanan? Tidak ada yang tahu. Dilan akan membiarkan R13 untuk menemukan jawaban dari itu. Yang terpenting sekarang adalah menyelamatkan pria ini. Dia kemudian menyentuh pembuluh darah yang ada di tangan kanan Grey dan memberikan aliran energi ke tubuhnya. Ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan metabolisme tubuh Grey sehingga mampu melawan racun yang menggerogoti tubuhnya. Lima menit kemudian, Grey batuk dan mengeluarkan seteguk darah berwarna hitam. Itu secara alami membuat warna kulitnya mulai kembali seperti semula.Di saat yang bersamaan, R13 memberikan pemberitahuan padanya. [Maaf, Lord Tertinggi. Informasi yang Anda butuhkan tidak dapat ditemukan. Antares dan Keluarga Franklin menyembunyikan informasi mereka dengan sempurna. Pemerintah tidak dapat menggalinya.]Dilan hanya bisa kecewa dengan itu. Sepertinya dia harus bertanya langsung pada pria ini demi menemukan alasan mengapa Antares menculiknya."Terima kasih karena telah menyelamatkan hidupku. Aku berhutang banyak padamu!" kata Grey dengan nada terima kasih setelah menghela napas panjang."Mengapa mereka menculikmu?" tanya Dilan dengan nada penasaran."Aku juga tidak tahu. Mereka tiba-tiba muncul dan membunuh ketiga kaki tanganku."Grey tentu saja berbohong. Walaupun Dilan telah menyelamatkan hidupnya, tapi rahasia besar ini tidak bisa diungkapkan begitu saja. Terlebih, identitas Dilan sangat misterius. Untuk dapat mengalahkan ketiganya dengan sangat mudah, mampu menghancurkan sebuah mobil van yang dilengkapi kaca antipeluru kualitas terb
Setelah memesan semua hidangan yang mereka inginkan, sepasang pria dan wanita tiba-tiba datang menghampiri mereka."Charlie, kau telah kembali ke Kota Ashwood?" tanya pria yang bernama Alem."Itu benar, Alem. Aku kembali kemarin malam," balas Charlie dengan senyum hangat.Wanita yang ada di samping Alem yang bernama Madison menatap Chelsea dengan penasaran. Ini membuatnya tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Apakah wanita ini pacarmu, Charlie? Dia sangat cantik."Chelsea ingin meluruskan kesalahpahaman ini. Dia tidak ingin mereka mengambil kesimpulan bahwa dia adalah pacar Charlie. Namun, sebelum dia dapat menyela, ibunya tiba-tiba berkata, "Belum untuk saat ini, tapi segera.""Itu benar. Chelsea akan bersama dengan Charlie segera," lanjut Eitan dengan anggukan setuju.Ini sontak membuat Chelsea menatap keduanya dengan tajam. Apa yang mereka katakan barusan?! Aku sudah memiliki suami, dan aku tidak pernah berpikir untuk meninggalkan suamiku!Pada titik ini, pasangan itu meng
Apa yang dikatakan oleh Dilan membuat Madison marah, "Sungguh seonggok sampah yang sombong! Apakah kau tahu di mana kau berada saat ini?! Ini adalah Restoran Starhaven, tempat di mana hanya mereka yang memiliki status dan pengaruh yang besar yang boleh menginjakkan kaki di sini! Lalu, bagaimana mungkin anjing rendahan sepertimu masuk ke tempat ini?! Apakah kau menyelinap masuk seperti perampok?! Apakah perlu bagiku untuk memanggil satpam dan mengusirmu?!"Charlie sangat menyukai situasi ini. Dia bahagia melihat bagaimana Dilan dipermalukan. Namun, demi mendapatkan perhatian Chelsea, dia akan bersikap seolah-olah mencoba menyelamatkan Dilan."Dilan, aku dan Chelsea hanya makan siang. Tidak ada yang perlu kau khawatir. Jangan membuat keributan di sini," kata Charlie dengan senyum hangat."Tidak ada yang mencoba membuat keributan di sini. Aku hanya ingin bergabung," kata Dilan dengan nada dingin.Tanpa menunggu balasan dari Charlie, Dilan duduk tepat di sebelah Chelsea.Tentu saja, apa y
Pada titik ini, hidangan-hidangan mereka telah tiba. Hanya Dilan yang tidak mendapatkan bagian. Chelsea mencoba menawarkan miliknya, tapi Dilan menolak. Dia hanya ingin duduk dan bersantai."Dilan, bagaimana dengan restoranmu? Apakah kau telah menyelesaikan semua masalah di restoranmu?" tanya Chelsea setelah beberapa saat keheningan."Aku telah menutup restoranku. Aku akan mencari pekerjaan lain," balas Dilan segera."Jadi kau tidak menggunakan uang itu?" tanya Chelsea dengan nada tidak berdaya."Tidak akan!" balas Dilan dengan nada tegas.Mendengar itu, Leanne dan Eitan seketika menatapnya dengan jijik dan penuh kebencian."Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih sombong darimu! Kau miskin, tapi kau menolak uang?! Kau harusnya bersyukur karena Charlie berbaik hati ingin membantumu!" kata Leanne sembari menatap Dilan dengan marah."Ini sejujurnya berita baik, Ibu. Dengan bangkrutnya restorannya, itu artinya dia akan benar-benar menjadi miskin. Jika dia tidak dapat memenuhi semua
Dilan tiba di Hotel Golden Grace. Begitu dia keluar dari taksi, dia melihat Dalton berbicara dengan satpam. Dalton mengenakan setelan jas yang rapi dan tanda pengenalnya."Hai, Dilan. Mari kita tunggu sebentar. Harris akan tiba sebentar lagi," kata Dalton sembari menepuk-nepuk ringan bahu Dilan, "Ngomong-ngomong, apakah kau sudah mengumpulkan uang yang cukup untuk restoranmu, Dilan?""Sejujurnya, aku telah menutup restoranku," balas Dilan segera.Mendengar itu, Dalton menunjukkan ekspresi pahit, "Maafkan aku karena tidak bisa memberikanmu bantuan, Dilan.""Tidak masalah, Dalton. Aku akan mencari pekerjaan baru."Saat Dilan berbicara, dia melihat bekas merah berbentuk telapak tangan di leher Dalton. Dalton dicekik?"Apakah itu karena aku meminta pinjaman darimu, Dalton?" tanya Dilan.Dalton tertawa canggung saat dia berusaha menutupi lehernya, "Konflik di antara suami istri adalah sesuatu yang normal, Dilan. Jangan merasa bersalah tentang itu."Dilan tidak memberikan balasan atas itu d
Pelayan pria itu menghubungi manager Hotel Golden Grace, Heiter Gustavo, "Halo, Tuan Heiter. Seorang eksekutif dari Gibson Group ingin memesan Oysters...""Apakah Fredrik Gibson atau anggota utama Keluarga Gibson yang memesan itu secara pribadi?" Suara yang tegas dapat terdengar dari balik telepon.Pelayan itu berbisik, "Tidak, Tuan Heiter. Ini adalah eksekutif di perusahaannya.""Suruh dia pergi! Apakah dia tidak mengetahui aturan yang telah ada sejak lama?! Hanya mereka yang memiliki status tinggi yang boleh memesan itu. Lalu mengapa jika dia seorang eksekutif?! Setidaknya minta dia untuk menjadi menantu Keluarga Gibson!" Heiter menjawab dengan nada tegas.Pelayan itu kemudian menutup telepon dan berkata kepada Harris dengan nada meminta maaf, "Maafkan saya, Tuan. Manager mengatakan bahwa hanya anggota utama Keluarga Gibson yang diizinkan memesan hidangan itu. Anda mungkin ingin memesan hidangan lain?"Wajah Harris seketika menjadi gelap. "Apakah ini cara kalian melayani tamu?! Aku
"Dilan, siapa kau sebenarnya?!""Dilan, bisakah kau menjelaskan pada kami tentang apa yang sebenarnya terjadi?!"Mereka mulai membanjiri Dilan dengan banyak pertanyaan, tapi dia mengabaikan mereka dan menatap Harris dengan ekspresi serius, "Bisakah kau memenuhi janjimu sekarang, Harris?"Dalton merasa linglung. Apakah ini benar-benar nyata?! Siapa Dilan sebenarnya?! Dalton merasa bahwa Dilan yang dia kenal tiba-tiba menjadi asing.Wajah Harris seketika membeku. Namun, dia segera sadar dari rasa terkejutnya dan membalas, "Aku pasti akan memenuhi janjiku. Tapi, bisakah kau menjelaskan kepadaku tentang apa yang sebenarnya terjadi?"Harris tidak bisa menerima fakta ini! Keluarga Gibson bahkan harus secara pribadi memesan itu untuk mendapatkannya. Hanya mereka yang memiliki status besar yang bisa mendapatkannya. Namun, bagaimana mungkin Dilan mendapatkannya hanya dengan sebuah panggilan telepon sederhana, yang bahkan tidak memakan waktu lebih dari 10 detik?! Apa yang sebenarnya terjadi di
Dilan telah tiba di Restoran Starhaven. Di depan pintu utama, Antonius telah menunggu kedatangannya dan berkata, "Ikuti aku."Dia hanya memberikan anggukan setuju dan mengikuti punggung Antonius menuju gedung lain yang ada di dekat Restoran Starhaven.Sembari mengambil langkah, Antonius bertanya kepada Dilan, "Apakah kau pernah bergabung dalam unit militer tertentu?""Apakah aku punya kewajiban untuk menjawab pertanyaan itu?" Dilan balik bertanya.Apa yang dikatakan oleh Dilan membuat Antonius menunjukkan ekspresi dingin, "Hanya karena mengalahkan tiga kaki tangan tingkat rendah Antares kau menjadi sangat sombong. Sikapmu membuatku kesal!"Dilan berhenti dan menatap Antonius dengan tajam, "Kau mengancamku?!" Antonius hanyalah salah satu kaki tangan Grey. Dia bisa membunuhnya di sini! Tidak seharusnya Grey marah tentang itu, 'kan?Antonius juga menghentikan langkah dan membalas tatapan Dilan dengan ekspresi merendahkan, "Kau bisa menganggapnya begitu!"Dilan memperhatikan Antonius sela