Share

Bab 183

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2024-04-18 20:42:42

"Siap ya, Nyonya," ujar dokter dengan lembut, berusaha menenangkan Zara.

Kening Zara berkerut akibat rasa sakit yang menghantui, namun dengan tekad bulat ia mengangguk tanda setuju.

Sementara itu, Kevin di sampingnya tak henti-henti berdoa dalam hati, memohon perlindungan dan keselamatan bagi istrinya dan kedua anak mereka yang akan segera lahir.

Dokter duduk di depan kaki Zara yang terbuka lebar, menyiapkan diri untuk proses kelahiran anak kembar tersebut.

Zara merasa risih, namun kekuatiran suaminya yang terlihat jelas di wajahnya membuatnya bertekad menahan segala perasaan tak nyaman.

Kevin, terlihat cemas, menggenggam tangan istrinya dengan erat, berusaha menghiburnya sekaligus mencari kekuatan.

Saat dokter mulai membius di dekat jalan lahir kedua anak mereka, hati Kevin bergemuruh seperti ombak yang tak berkesudahan.

Ia meringis melihat keadaan istrinya yang begitu tersiksa. Namun, di balik kesakitan itu, mereka berdua tahu bahwa saat yang paling mereka tunggu-tunggu akan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 184

    “Pa, ini cucu Papa,” ucap Kevin.Papanya Zara yang ditemani dokter dan suster jiwa itu pun tersenyum.“Mika Putri Adamson dan Miko Putra Adamson,” ucap pria paruh baya itu.“Mika dan Miko,” ulang Kevin sang mertua mengangguk.Setelah puas bercengkrama bayi itu pun dibawa ke ruang perawatan bayi lalu dokter meminta izin pada Kevin untuk kembali membawa mertuanya ke rumah sakit.Meski sudah dinyatakan sembuh 80% tetap saja dokter tidak bisa melepas pria paruh baya itu untuk pulang ke rumah sang menantu Kevin berjanji pada sang mertua akan mengunjunginya dua hari lagi.Kebahagiaan yang sesungguhnya saat ini mereka rasakan terutama kedua orang tua si kembar, mereka begitu bersyukur bisa memiliki anak kembar.Setelah bercengkrama bersama sang papa mertuadan memberi nama kedua bayi tersebut kini yang menemani Zara di rumah sakit adalah Kevin sendiri.Sedangkan bayi mereka saat ini masih berada di ruang perawatan bayi, katanya besok pagi baru akan di tempatkan di ruang rawat inap yang sama d

    Last Updated : 2024-04-18
  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 185

    "Sayang..." panggil Kevin lembut pada sang istri. Kelahiran anak kembar dari pasangan sultan kali ini sungguh menghebohkan seluruh negeri. Pasangan fenomenal yang sempat membuat publik terkejut dengan kabar pernikahan mereka, lalu dijuluki sebagai pasangan paling romantis, kini telah dianugerahi sepasang buah hati yang menggemaskan. Entah suka atau tidak, kehidupan Zara kini tak bisa lepas dari sorotan publik. Ia harus ikut merasakan menjadi wanita yang setiap sudut kehidupannya akan diperhatikan oleh masyarakat. Bahkan, bisa jadi popularitasnya kelak akan mengungguli para artis papan atas yang ada di negeri itu. Namun, demi cinta dan kebahagiaan bersama sang suami, Zara rela menjalani hidupnya sebagai bagian dari keluarga sultan, bersama anak-anak mereka yang menjadi buah cinta abadi."Apa kamu capek, Sayang?" tanya Kevin lembut pada istrinya. Klien bisnis Kevin terus datang menjenguk anak kembarnya, membuat Zara berbaur dalam kelelahan. Saat itulah Kevin menyadari alasan di balik

    Last Updated : 2024-04-19
  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 186

    "Dimas, tolong belikan makanan untuk istriku," ucap Kevin sambil menyerahkan catatan kecil berisi permintaan sang anak. Kevin berjanji di dalam hati akan melakukan apapun asalkan sang istri mau makan, meski permintaan sang istri itu keseringan aneh-aneh.Kevin dan Dimas baru saja pulang dari kantor dan sengaja datang ke rumah sakit bersama-sama, ingin memastikan kondisi Zara baik-baik saja."Baik, Tuan. Saya permisi dulu," pamit Dimas, meninggalkan ruang rawat inap Zara sambil diiringi oleh pengawal Kevin. Dimas berjalan menuju lobi rumah sakit, dengan langkah pasti, ia tahu bahwa sopir pribadi Kevin telah menunggu di depan untuk membawanya ke restoran siap saji yang dituju. Meski hanya melihat sekilas catatan itu, pikiran Dimas sudah tahu ke mana ia harus pergi. Namun ketika dia hendak melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil, langkahnya terhenti secara tiba-tiba. Bahkan, pria itu terpaksa mundur beberapa langkah karena seseorang tiba-tiba muncul dengan mengenakan baju yang sama

    Last Updated : 2024-04-20
  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 187

    “Semua tuduhan itu bohong! Anak saya tidak akan menikah dengan siapapun karena kecelakaan itu. Saya tidak pernah memaksa anak saya untuk menikahi siapapun!" ucap wanita paruh baya itu kepada Kevin dengan emosi yang meninggi. Kevin tersenyum dengan tatapan tajam, "Dimas adalah asisten terbaik saya dan dia tak pernah berbohong tentang apapun. Itulah mengapa dia berhasil meraih sukses dalam karirnya dan menjadi tangan kanan yang sangat kuat. Jadi, jika Anda memaksa saya mengungkap niat jahat Anda untuk menjatuhkan Dimas, dengan sangat terpaksa, saya juga akan membongkar semua aib Anda di masa lalu," ucap Kevin dengan nada ancaman yang membuat wanita paruh baya itu mulai pucat. "Jangan memfitnah saya! Saya tidak pernah melakukan apa yang Anda sangkakan!" bantah wanita itu dengan suara penuh kemarahan. "Memangnya saya bilang apa?" balas Kevin dengan nada mencibir, membuat wanita paruh baya di depannya itu salah tingkah, seakan aib masa lalunya hampir terbongkar dan semua rahasia kotor y

    Last Updated : 2024-04-20
  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 188

    Beberapa hari kemudian, Kevin mengunjungi rumah sakit untuk menjemput mertuanya dia ajak pulang ke rumahnya. Meskipun begitu, ia tetap berniat mencari perawat yang bisa merawat Papa mertua di rumah."Papa tak keberatan kan, kalau saya mengajak salah satu suster untuk merawat Papa di rumah? Saya khawatir jika Papa tak bisa tidur lagi dan ingin memastikan Papa selalu baik-baik saja," ujar Kevin dengan nada penuh kekhawatiran."Terima kasih, nak. Papa sangat berterima kasih karena akhirnya diberi tempat berteduh," sahut pria paruh baya itu, yang kini wajahnya tampak semakin mirip dengan istri Kevin.Kevin tersenyum, penuh tekad. "K3vin janji akan menjaga Papa dengan sepenuh hati. Papa adalah orang terbaik untuk kami semua."Mertuanya tersenyum lemah, namun penuh harapan. "Papa akan berjuang untuk benar-benar sehat, agar bisa terus selamanya bersama kalian. Papa ingin menjadi kakek yang baik untuk Mika dan Miko." Dia masih mengingat nama kedua cucunya, anak kembar Kevin dan sang putri.

    Last Updated : 2024-04-22
  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 189

    "Sayang, sebaiknya kamu istirahat dulu, masa bekerja terus seperti ini?" ucap sang istri lembut pada suaminya. Kevin larut dalam pekerjaannya, berlama-lama di meja yang terletak di sudut kamar mereka. Sementara itu, dua bayi mungil telah terlelap dengan nyenyak di tempat tidur mereka masing-masing, setelah mama mencurahkan kasih sayang dan memberi ASI sebelum tidur."Sebentar lagi, Sayang," jawab Kevin, tersenyum tipis."Aku menemanimu ya," ucap sang istri, yang dengan tulus ingin bersama suaminya hingga ia selesai bekerja. Senyum manis Kevin makin terpancar, ia menyambut sang istri dengan hangat."Dengan senang hati, Sayang. Ayo tidur di sini," ucap Kevin, mengajak istrinya berbaring di pahanya. Kevin sangat mengerti betapa lelahnya sang istri yang mengurus dua anak bayi sepanjang hari.Istri Kevin menurut, dengan senyum mengembang di bibirnya. Kepalanya merebah di atas paha suami, dan kakinya melentur panjang ke sisi sofa yang lain. Sementara Kevin mengusap lembut rambut sang ist

    Last Updated : 2024-04-23
  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 190

    "Menggunakan mulut juga boleh, Sayang," ucap Kevin dengan nada merayu. Namun sang istri mencoba menolak, meskipun ia sadar bahwa upayanya mungkin tak akan berhasil. Dalam sekejap, hanya dengan satu kali tarikan tangan, piyama tidur yang dikenakan istri pun terlepas, kancing-kancingnya jatuh di bawah. Begitu kuat pegangan Kevin hingga tubuh istri tersingkap hanya dalam satu gerakan. "Sayaaaaaaaang, jangan," sang istri mencoba menolak lagi. Namun Kevin mengabaikan keberatan istri, tubuhnya merebahkan sang istri di atas ranjang. Dengan perlahan, ia membuka habis semua pakaiannya. Setelah puas, Kevin mulai menguasai bagian dada istri, menandai kekuasaan dan kepemilikannya di sana. Air Asi sang istri terasa mengalir, namun bukan hal itu yang Kevin perhatikan, seolah pria tersebut malah menikmatinya. Setelah puas menorehkan tanda kepemilikan pada tubuh istri, kini Kevin melumat bibir istrinya dengan nafsu, merasakan lidah di dalam mulutnya yang menarikan sebuah simfoni desahan kenikma

    Last Updated : 2024-04-23
  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 191

    "Kau tahu sedang berhadapan dengan siapa?" tanya Dimas dengan nada tegas, emosi terpancar dari wajahnya saat menatap wanita di hadapannya.Wanita itu memilih untuk menunduk, tampak ketakutan dengan situasi yang dihadapinya. Aura menakutkan terpancar dari kedua pria yang berdiri di depannya. Dinda merasa ketakutan luar biasa saat berhadapan dengan tatapan tajam kedua pria tersebut. "Kau harus belajar lagi tata krama agar hidupmu tidak penuh sial," ujar Dimas dingin, melampiaskan kekesalannya pada wanita malang itu. Sementara itu, Kevin memperhatikan dengan nada menertawakan. Rasa ingin tertawa berkecamuk di benak Kevin. Dimas, pria yang biasanya selalu sabar, kini justru mudah tersulut emosi. Bahkan wanita cantik di depannya pun dihadapinya dengan sikap dingin dan tegas. Kevin mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah asistennya tersebut memiliki gangguan lain? Seperti memiliki ketertarikan pada sesama jenis? Kevin menggeleng cepat, menepis pikiran yang absurd itu. Padahal kenyataa

    Last Updated : 2024-04-24

Latest chapter

  • Menantu Paling Berkuasa   TAMAT

    Sore yang mendung, tak menyurutkan semangat Kevin dalam meresmikan pembukaan anak cabang Adamson Corporation sesuai rencana. Tak ada yang tahu, termasuk tamu undangan yang nanti akan hadir di sana, bahwa perusahaan ini sudah disiapkan oleh Kevin sebagai kejutan untuk sang asisten terbaiknya, Dimas. Dalam kesempatan istimewa ini, Dimas datang bersama istri tercinta, ibu mertuanya yang begitu penyayang, serta bibinya yang selalu dianggap seperti ibu kandung sendiri. Sementara itu, Kevin datang bersama sang istri, dua buah hatinya yang merupakan anak kembar berusia tiga tahun, serta ayah mertuanya yang nampak semakin sehat dan bugar. Anak-anak kembar tersebut menjadi pusat perhatian. Betapa adil Tuhan, wajah gadis kecil itu persis seperti Kevin, sedangkan bocah lelakinya menyerupai wajah sang istri. Sebuah keluarga yang harmonis, mencerminkan cinta yang tulus di antara mereka. Seperti biasa, Kevin diminta untuk memberikan sambutan sebagai pimpinan perusahaan. Dalam sorotan cahaya s

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 207

    Tiga bulan berikutnya, Kevin sedang berbincang serius dengan istri tercintanya mengenai rencana masa depan Dimas dan Dinda. "Sayang, ada hal penting yang ingin aku bicarakan," ucap Kevin pada sang istri, membuatnya penasaran. "Apa itu, Sayang? Kok sepertinya sangat penting?" tanya sang istri dengan wajah penasaran, menambah kegugupan dalam ruangan. Kevin tersenyum, merasa bersyukur memiliki istri yang begitu mendukungnya. "Sebenarnya, ini bukan hanya penting, tapi juga menyangkut masa depan Dimas dan Dinda. Aku ingin meminta pendapat dari istriku tercinta karena apa yang aku miliki, juga menjadi milik istriku." Mendengar hal tersebut, istri Kevin tersenyum lembut dan mengecup pipi suaminya sebagai tanda cinta dan dukungan. "Apa yang ingin kamu bahas, Sayang?" Dengan nafas yang berat, Kevin mulai bercerita, "Aku berencana memberikan satu perusahaan kepada Dimas. Dia sudah bekerja sangat keras untuk kantor kita, dan aku ingin dia bersama Dinda maju serta memulai segalanya dari awal

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 206

    Hari ini adalah hari terakhir Dinda dan Dimas untuk mengecap bulan madu, mereka sudah berkeliling ke berbagai tempat namun rasanya waktu itu masih kurang.Seperti pagi ini tidur mereka harus terenggut saat keduanya sudah merencanakan di hari sebelumnya untuk membeli oleh-oleh."Sayang, ayo bangun kita harus segera menuju ke tempat oleh-oleh jangan sampai nanti pulang malah tidak membawa apa-apa,“ ucap Dinda pada sang suami Dimas saat ini masih bersantai di atas ranjang setelah kelelahan selama beberapa hari ini menikmati indahnya sebagai pasangan suami istri.“Sebentar lagi Sayang aku ngantuk banget.” rasanya sangat sulit bagi Dimas untuk membuka mata dia lebih memilih untuk tetap terpejam dan berada di atas ranjang."Tapi kita harus segera pergi, Sayang. Jangan sampai kehabisan oleh-oleh," ucap Dinda dengan nada menggoda. Dinda mengeluarkan jurusnya agar sang suami mau segera bangun dari tidurnya, dirinya sudah menunggu cukup lama Namun pria ini tak juga membuka matanya hingga membua

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 205

    Pesta pernikahan Dimas terus berlangsung hingga larut malam pemilihan tempat yang outdoor membuat suasana semakin Syahdu dan terkesan akrab. Semua karyawan Adamson corporation sengaja diundang oleh Dimas dan mereka tidak ada yang tidak datang Jujur semenjak ada Dinda, Dimas sudah tidak sekaku dulu lagi minimal orang kedua di kantor tempat mereka bekerja sudah lebih sering tersenyum ketimbang sebelumnya. Semakin malam pesta semakin larut hentakan musik di pinggir pantai memecah suasana malam itu mereka berpesta pora hingga akhirnya pesta pun berakhir. Setelah berbulan-bulan persiapan yang melelahkan, Dimas dan Dinda akhirnya menyelesaikan pesta pernikahan mereka dengan sukses. Dikelilingi oleh cahaya gemerlap lampu dan tumpukan karangan bunga, mereka berdua tampak kelelahan namun bahagia. Dalam pelukan satu sama lain, mereka menghela nafas lega, menikmati momen indah setelah perjalanan panjang menuju hari yang mereka nantikan. “Akhirnya semua ritual melelahkan kita berakhir,” uc

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 204

    Pernikahan Dimas dan Dinda"Sayang, apa kau sudah siap?" tanya Kevin pada sang istri. Hari ini mereka akan menghadiri acara pernikahan Dimas dan Dinda, acara sakral yang dihadiri oleh keluarga besar kedua belah pihak. "Sebentar, Sayang. Dua menit lagi, tinggal memakai berlian saja kok," ucap sang istri, yang membuat Kevin tersenyum bahagia. Padahal, istrinya sudah diberikan waktu cukup lama untuk berdandan; bahkan Kevin sempat bermain bersama kedua anak kembarnya. Namun, begitu kembali, sang istri masih sibuk berkutik di depan meja rias. Sementara itu, istrinya ingin tampil sempurna agar tidak membuat sang suami malu. "Iya, sayang, berapapun waktu yang kau inginkan pasti akan kuberikan," ucap Kevin dengan lembut. Zara tertawa kecil, tak mengetahui apakah kalimat itu sarkasme atau benar-benar dari hati Kevin, sebab ia tahu suaminya telah menunggu cukup lama. "Sabar dong, Sayang. Sebentar lagi," ucap Zara dengan menggoda. Tak berselang lama, ia pun mendekati Kevin, ternyata sang

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 202

    Kevin dan Dimas berdiri kokoh di tengah jalanan yang sepi dan mulai gelap, terasa begitu mencekam dan hening, matapun tertuju pada para preman bersenjata api. Jantung mereka berdegup semakin cepat; namun mereka tahu bahwa mereka harus bertindak gesit untuk melindungi diri sendiri serta orang-orang di sekitar. Keduanya lantas merancang strategi dengan mata fokus, tanpa sepatah kata pun terlontar, sekedar tatapan yang saling bercerita dan penuh tekad bersama. Siap menghadapi bahaya yang melayang di atas kepala mereka, mereka mempersiapkan segala yang dibutuhkan. Tak lama, preman-preman itu mulai mendekati dengan niat yang jelas. Kevin dan Dimas pun segera melancarkan aksi mereka. Keduanya mengandalkan keterampilan bertarung serta refleks yang telah mereka asah, bergerak dengan kecepatan yang mengejutkan para penjahat tersebut. Angin meniup lantang, suara bentrokan demi bentrokan memecah kesunyian, menjadikan malam itu satu episode yang tak akan pernah dilupakan oleh siapapun yang m

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 202

    Malam itu, Kevin duduk di balkon kamarnya bersama istri tercinta, setelah berhasil menidurkan kedua anak kembarnya yang lucu. Rencana yang akan dibahas adalah mengenai persiapan pernikahan Dimas dan Dinda, keduanya yang telah lama diincar oleh hati Kevin untuk dipertemukan. Kebahagiaan Dimas adalah kebahagiaan bagi Kevin. Tidak hanya sebagai asisten pribadi yang sudah seperti keluarga, tetapi juga sahabat yang selalu setia menemani Kevin dalam suka duka. Diiringi malam yang tenang, ia menggenggam tangan istri dan berbicara dengan tulus dari lubuk hatinya. Kevin ingin meminta izin untuk memberikan biaya pernikahan untuk Dimas dan Dinda. Bagaimanapun, Dimas telah memberikan begitu banyak hal dalam hidup mereka dan tentunya Kevin sangat berharap sang istri tidak keberatan dengan keputusannya.Tentu saja tidak ada kebahagiaan yang lebih besar bagi Kevin selain melihat orang-orang di sekitarnya bahagia. Karena ia tahu betul bahwa Dinda telah mencuri hati Dimas sejak pertama kali bertemu

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 201

    Satu Tahun kemudianHubungan Dimas dan Dinda semakin menemukan titik kebahagiaan mereka benar-benar tak menyangka akhirnya bisa sampai di titik ini. Malam ini Dimas mengajak Dinda untuk makan malam bersama. Jujur ada desir hangat mengalir dalam darah dinda."Dinda, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu,” ucap Dimas gugup. Demi apapun Dimas tak pernah sebelumnya merasa segugup ini."Apa itu, Dimas? Jangan membuatku gugugp deh,” jawab Dinada penuh rasa penasaran Dinda berharap Dimas menyatakan cinta padanya, sudah sejak lama Dinda menunggu ungkapan cinta dari lelaki yang terkenal dingin ini namun tak kunjung terjadi juga.“Hmmmm,” Dimas berdehem gugup. "Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpamu. Kamu membuat setiap hari menjadi lebih cerah dan berarti bagiku. Aku mencintaimu, Dinda, dengan segenap hatiku."Dinta membelalak mendengar ungkapan cinta dari pria kutub utara ini. Benarkah ini? Atau aku hanya bermimpi? ... Aku juga mencintaimu. Kamu adalah sumber kebahagiaanku,” sayangny

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 200

    Sementara itu di sebuah restoran mewah Kevin sengaja meminta istrinya untuk datang ke restoran hari ini.Dia mengajak sang istri untuk makan siang bersama, senyum mengembang di bibirnya ketika melihat wanita yang ia cintai sudah tiba di hadapannya.“Wah, kau cantik sekali, Sayang," ucap Kevin dengan nada rayuan, memandangi sang istri yang berdandan cantik. Wanita itu mencebik, merasa gusar dengan cara suaminya memujinya. "Memangnya selama ini aku tidak cantik, Sayang?" tanya sang istri, menegaskan kalimatnya. Kevin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, tersenyum geli. "Tentu saja cantik. Tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan istriku," jawabnya dengan hati-hati. "Ayo sayang, kita makan siang dulu. Aku sudah pesan makanan kesukaanmu," ajaknya seraya menunjuk hidangan yang sudah tersaji di atas meja makan. Kevin menggenggam tangan sang istri, tatapannya lembut dan sayang. "Sesekali kita perlu menghabiskan waktu berdua saja, Sayang. Semoga di waktu yang akan datang, kita bisa leb

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status