"Tina, kamu benar-benar cari mati! Alden, ayah angkatmu saja nggak berani bersikap nggak sopan padaku!"Sambil menutupi wajahnya, Gilang langsung marah besar."Syuu!"Tina langsung merampas kontrak penyerahan saham Luna dari genggaman pria itu, lalu merobek-robek kontrak itu hingga hancur menjadi serpihan kecil. Kemudian, dia tertawa dingin dan berkata, "Duo Pendekar Kota Lino sudah dilumpuhkan. Berani-beraninya kamu bersikap arogan di hadapanku! Mungkin orang lain takut pada Keluarga Misra, tapi aku nggak takut! Aku akan segera memanggil anak buahku ke sini untuk menghabisimu!"Sambil berbicara, dia segera mengeluarkan ponselnya.Begitu mendengar Tina benar-benar akan memanggil anak buahnya untuk menghabisi mereka, ekspresi Julio dan beberapa orang lainnya langsung berubah menjadi pucat pasi."Tuan Gilang, ayo cepat kembali ke Kota Lino! Kita nggak bisa berlama-lama di Kota Banyuli lagi!""Nanti kita baru kembali lagi untuk memberi pelajaran kepada wanita sialan itu!"Sebenarnya Gilan
Setelah mendapat perintah dari Ardika, Thomas segera meninggalkan rumah sakit dan membawa anggotanya untuk mengejar Gilang dan yang lainnya.Pada saat bersamaan, Gilang dan yang lainnya sudah berada di tol Banyuli-Lino. Mobil yang mereka tumpangi melaju dengan kecepatan tinggi menuju Kota Lino."Kali ini, kita semua yang berasal dari Kota Lino mengalami kegagalan besar di Kota Banyuli. Aku benar-benar nggak terima harus meninggalkan Kota Banyuli tanpa mendapatkan keuntungan apa pun seperti ini!"Julio dan yang lainnya menunjukkan ekspresi penuh amarah.Saat mengambil keputusan untuk mengikuti Gilang menguasai pasar Kota Banyuli, mereka semua sangat percaya diri. Kota Banyuli sama sekali bukan apa-apa bagi mereka yang merupakan tokoh-tokoh hebat Kota Lino.Mereka merasa begitu mereka menginjakkan kaki mereka di Kota Banyuli, kekuatan-kekuatan yang sudah ada di Kota Banyuli akan tunduk pada mereka.Namun, siapa sangka, setelah tiba di Kota Banyuli, putra putri mereka tertimpa masalah, la
Tak lama kemudian, Gilang, Julio dan beberapa orang lainnya sudah diinjak dan ditekan ke tanah.Mereka juga sudah tahu identitas pemuda itu.Keanu Santosa, putra Davis, direktur Bank Sentral yang sudah tewas itu!Saat ini, pemuda itu sedang setengah berjongkok sambil menunjuk mata dan hidung Gilang dengan bilah tajam pisau tersebut seakan-akan sedang menggambar di udara."Keanu, aku dan ayahmu adalah teman lama! Kami sudah saling mengenal selama bertahun-tahun! Bukan aku yang membunuhnya!"Berusaha menahan malu kepalanya diinjak oleh orang lain secara paksa seperti ini, Gilang berusaha keras memberi penjelasan."Omong kosong!"Keanu berkata dengan dingin, "Sebelum ayahku meninggal, dia mengirimkan pesan kepada pamanku, meminta pamanku untuk membalaskan dendamnya padamu!""Keanu, hal itu nggak benar!"Saking ketakutannya, jiwa Gilang seakan sudah meninggalkan raganya. Dia mengumpulkan keberaniannya dan berteriak dengan keras, "Pasti ada orang yang sengaja menabur benih perselisihan di a
"Kapten Thomas .... Jangan!" teriak Keanu dengan histeris begitu merasakan aura dingin menjalar di kepalanya.Namun, teriakan histeris penuh permohonannya itu tidak mengubah ketetapan hati Thomas untuk menarik pelatuk.Tak lama kemudian, Keanu beserta dengan anggota Bank Sentral yang dibawanya ke Kota Banyuli untuk membalas dendam langsung tewas di tempat!Menyaksikan pemandangan menakutkan itu, aura dingin langsung menjalar ke sekujur tubuh Gilang dan beberapa orang lainnya. Raut wajah mereka sudah terlihat pucat pasi.Tidak peduli seseorang memiliki seberapa banyak anak buah, saat menghadapi tim tempur, orang itu bukanlah apa-apa, hanya tinggal menunggu ajal menjemput saja!Kegembiraan yang menyelimuti hati mereka tadi langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.Awalnya mereka mengira Thomas turun tangan membantu mereka karena melihat mereka ditindas.Namun, setelah Thomas mengatakan hubungannya dengan Tina dengan jelas, mereka mendapati pemikiran mereka itu sudah salah.Tidak hany
Melihat keputusan Thomas sudah bulat, kalau mereka tidak menyerahkan uang, maka mereka tidak akan dibebaskan, pertahanan mental Gilang benar-benar hancur seketika.Setelah mendapat izin, dia baru mengeluarkan ponselnya dan menghubungi keluarganya.Begitu panggilan telepon terhubung, dia langsung berkata sambil menangis, "Ibu ...."Pada akhirnya, Keluarga Misra mengeluarkan uang tunai sebesar tiga triliun, ditambah lagi dengan Perusahaan Investasi Gilra, Gilang baru dibebaskan.Adapun mengenai Julio, Vandano dan yang lainnya, Keluarga Misra sendiri saja sudah tertimpa masalah sebesar itu, tentu saja Keluarga Misra tidak bisa memedulikan mereka lagi.Mereka juga terpaksa menggunakan perusahaan mereka sebagai jaminan untuk meminjam uang sebesar dua triliun, lalu menyerahkan uang tersebut kepada Thomas.Sebelumnya, Keluarga Misra secara terang-terangan memasuki pasar Kota Banyuli, seolah-olah menunjukkan bahwa mereka akan menguasai Kota Banyuli.Pada akhirnya, hanya dalam kurun waktu tiga
Tina berkata dengan ekspresi mempermainkan, "Bukankah Ardika mengucapkan beberapa patah kata baik tentangku di hadapan Thomas? Kalau begitu, aku akan membalas budinya dengan membiarkannya menduduki posisi sebagai manajer umum."Ardika selalu saja berbicara dengan nada layaknya seorang bos di hadapannya.Sekarang dia ingin membalikkan situasi dengan membuat Ardika bekerja untuknya, agar pria itu tahu siapa yang merupakan bos sesungguhnya!"Manajer umum Perusahaan Investasi Gilra tentu saja lebih enak didengar dibandingkan sopir Grup Bintang Darma, paling nggak kalau Ardika menjadi manajer umum Perusahaan Investasi Gilra, nggak akan mempermalukan sahabatku."Bagi Tina, mempermainkan Ardika bukanlah tujuan utamanya.Tujuan utamanya adalah agar Ardika memiliki status dan kedudukan yang lebih terpandang, agar pria itu tidak dianggap sebagai menantu benalu dan menjadi bahan tertawaan orang lain.Luna sekeluarga juga tidak perlu menjadi target ejekan dan sindiran orang lain."Apa? Tina memint
Zilwar adalah putra Abraham, Kepala Keluarga Mahasura.Sebelumnya pria itu ditangkap karena memberikan "suap" kepada Helios.Demi membalas budi Ardika, Helios menggunakan kesempatan ini untuk memberikan peringatan kepada Keluarga Mahasura.Namun, dia tidak bermaksud benar-benar menyinggung Keluarga Mahasura.Jadi, dia tidak memasukkan Zilwar ke dalam penjara, melainkan hanya mengurung pria itu selama beberapa waktu sebagai bentuk peringatan terhadap Keluarga Mahasura.Namun, tentu saja Abraham tidak terima.Zilwar adalah putra kesayangannya.Jangankan dikurung selama beberapa waktu, dia bahkan tidak rela melihat putranya dikurung satu hari pun.Dia segera meminta orang untuk menghubungi Ridwan, meminta Ridwan untuk segera melepaskan Zilwar.Sikap Kepala Keluarga Mahasura itu sangat arogan. Dia yang membutuhkan bantuan, tetapi nada bicaranya seperti sedang memerintah orang lain.Ridwan tahu ada konflik antara Ardika dan Keluarga Mahasura. Jadi, dia segera menghubungi Jesika, meminta pen
"Bam!"Abraham langsung memukul meja dengan keras dan bangkit dari tempat duduknya."Keluarga Mahasura baru meninggalkan Kota Banyuli beberapa tahun, tapi sudah ada orang yang berani menindas putraku! Kulihat orang-orang itu benar-benar sudah bosan hidup!"Api amarah membara di kedua matanya, nada bicaranya dipenuhi niat membunuh yang kuat!Sambil menyeka keringat dingin yang bercucuran di keningnya, kepala pelayan itu berkata, "Paman, Tuan Muda Zilwar nggak hanya dipukul, dia juga di ....""Apa lagi?!"Ekspresi Abraham sudah terlihat sangat dingin."Dia juga dipaksa oleh orang lain untuk berjongkok dan mengelap toilet dengan kain, nggak boleh ada setetes urin maupun tinja di toilet, harus dilap sampai sebersih-bersihnya!""Tuan Muda Zilwar menangis sambil mengelap toilet, dia bahkan nggak diberi makan!"Sejak kecil, Zilwar sudah dimanjakan dan melewati kehidupan yang berkecukupan. Dia tidak pernah mengalami penderitaan seperti ini.Mendengar putranya diperlakukan seburuk itu oleh oran