Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 834 Biarkan Dia Merasakan Sedikit Penderitaan

Share

Bab 834 Biarkan Dia Merasakan Sedikit Penderitaan

Penulis: Sarjana
Zilwar adalah putra Abraham, Kepala Keluarga Mahasura.

Sebelumnya pria itu ditangkap karena memberikan "suap" kepada Helios.

Demi membalas budi Ardika, Helios menggunakan kesempatan ini untuk memberikan peringatan kepada Keluarga Mahasura.

Namun, dia tidak bermaksud benar-benar menyinggung Keluarga Mahasura.

Jadi, dia tidak memasukkan Zilwar ke dalam penjara, melainkan hanya mengurung pria itu selama beberapa waktu sebagai bentuk peringatan terhadap Keluarga Mahasura.

Namun, tentu saja Abraham tidak terima.

Zilwar adalah putra kesayangannya.

Jangankan dikurung selama beberapa waktu, dia bahkan tidak rela melihat putranya dikurung satu hari pun.

Dia segera meminta orang untuk menghubungi Ridwan, meminta Ridwan untuk segera melepaskan Zilwar.

Sikap Kepala Keluarga Mahasura itu sangat arogan. Dia yang membutuhkan bantuan, tetapi nada bicaranya seperti sedang memerintah orang lain.

Ridwan tahu ada konflik antara Ardika dan Keluarga Mahasura. Jadi, dia segera menghubungi Jesika, meminta pen
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hendra Asmen
bagus sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 835 Alasan Ridwan

    "Bam!"Abraham langsung memukul meja dengan keras dan bangkit dari tempat duduknya."Keluarga Mahasura baru meninggalkan Kota Banyuli beberapa tahun, tapi sudah ada orang yang berani menindas putraku! Kulihat orang-orang itu benar-benar sudah bosan hidup!"Api amarah membara di kedua matanya, nada bicaranya dipenuhi niat membunuh yang kuat!Sambil menyeka keringat dingin yang bercucuran di keningnya, kepala pelayan itu berkata, "Paman, Tuan Muda Zilwar nggak hanya dipukul, dia juga di ....""Apa lagi?!"Ekspresi Abraham sudah terlihat sangat dingin."Dia juga dipaksa oleh orang lain untuk berjongkok dan mengelap toilet dengan kain, nggak boleh ada setetes urin maupun tinja di toilet, harus dilap sampai sebersih-bersihnya!""Tuan Muda Zilwar menangis sambil mengelap toilet, dia bahkan nggak diberi makan!"Sejak kecil, Zilwar sudah dimanjakan dan melewati kehidupan yang berkecukupan. Dia tidak pernah mengalami penderitaan seperti ini.Mendengar putranya diperlakukan seburuk itu oleh oran

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 836 Amir Yendia

    "Tapi, aku dengar rumor yang beredar luas di luar sana, Kodam Helios sangat memandang tinggi Ridwan. Dia bahkan memberikan kesempatan kepada Ridwan untuk berpartisipasi dalam pelatihan khusus, agar kariernya bisa makin berkembang ke depannya.""Sekarang dia sedang dalam posisi yang sangat menguntungkan, kita nggak bisa memaksakan diri untuk membalaskan dendam padanya. Kalau kita melakukan hal itu, sama saja dengan mempermalukan Kodam Helios. Kalau sampai hal itu terjadi, situasi hanya akan menjadi makin buruk," kata Abraham yang sedang berada di ruang tamu kediaman Keluarga Mahasura. Dia mulai merasakan kepalanya berdenyut sakit.Bagaimanapun juga, pihak yang melakukan kesalahan terlebih dahulu adalah Keluarga Mahasura. Mereka hampir saja membuat Ridwan kehilangan nyawanya.Jadi, wajar saja Ridwan membiarkan Zilwar mengalami sedikit penderitaan sebagai bentuk balasan.Terlebih lagi, Zilwar memang telah memberikan suap kepada Helios, ada bukti yang konkret."Begini saja, Kak, bukankah R

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 837 Tidak Bisa Menjadi Pelayan Seumur Hidup

    Perusahaan Investasi Mahasura.Di dalam ruangan direktur eksekutif.Amir yang mengenakan setelan jas sedang duduk di sofa yang terbuat dari kulit asli sambil mengisap cerutu.Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka.Kemudian, putranya, Firza Yendia berjalan memasuki ruangan.Pemuda itu terlihat berusia dua puluhan tahun, ekspresinya tampak arogan."Ayah, menghadapi seorang menantu benalu saja, untuk apa Ayah memberinya waktu tiga hari?"Firza langsung duduk berhadapan dengan Amir, lalu mengeluarkan sebatang cerutu yang sudah digunting dengan baik dari dalam kotak. Tanpa perlu diberi instruksi, sekretaris Amir segera berjalan menghampiri Firza untuk menyalakan cerutunya."Menurutku, dia nggak perlu diberi waktu sehari pun. Ayah biarkan aku membawa beberapa orang untuk pergi menemuinya secara langsung saja. Kalau dia nggak setuju, aku akan melecehkan istrinya di hadapannya. Apa mungkin dia berani melawan?"Begitu mendengar ucapan putranya, ekspresi Amir langsung berubah menjadi muram. Dia berka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 838 Apa Mendapat Gaji dengan Menjadi Sopir

    Ardika tidak puas melihat sikap Amanda padanya, dia langsung berkata dengan kesal, "Nggak mau!"Jelas-jelas wanita itu tinggal di rumahnya, tetapi malah sama sekali tidak sadar diri. Wanita itu berlagak seperti pemilik rumah ini.Wanita itu selalu memasang ekspresi arogan dan memerintahkannya untuk melakukan ini dan itu, seakan-akan dia berutang pada wanita itu."Ardika, apa maksudmu?!"Amanda langsung memelototi Ardika, lalu berkata dengan nada menyindir, "Eh, kamu belum menjadi manajer umum perusahaan investasi itu, tapi kamu sudah berlagak hebat saja, ya!""Kamu ngaca dulu baik-baik! Memangnya kamu punya kemampuan apa? Nggak ada sama sekali!""Kalau bukan karena Luna punya seorang sahabat baik seperti Tina, membiarkanmu untuk menduduki posisi manajer umum tanpa kemampuan apa pun, mungkin kamu hanya bisa bekerja menjadi sopir di Grup Bintang Darma!"Ardika benar-benar tidak bisa berkata-kata.Jelas-jelas dia hanya mengucapkan dua kata, tetapi Amanda sudah mengungkit banyak hal untuk

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 839 Sopir Berpengalaman

    "Sopir yang sudah berpengalaman berkendara selama puluhan tahun?"Amanda tertegun sejenak.Dia menoleh dan mengamati sekeliling, sama sekali tidak ada seorang pun yang memenuhi kualifikasi seperti itu di rumah.Itu artinya, Ardika mencari seorang sopir dari luar.Dia langsung memelototi Ardika dan berkata, "Bagus, Ardika! Luar biasa bagus! Kamu jelas-jelas mengandalkan istrimu untuk memenuhi biaya sehari-harimu, lalu sebelumnya kamu juga menagih biaya kehidupan sehari-hari dariku, tapi sekarang kamu malah menghambur-hamburkan uang untuk menyewa jasa sopir!"Baginya, Ardika terlalu mementingkan harga diri.Pria itu lebih memilih untuk mengeluarkan uang menyewa jasa sopir daripada menjadi sopir putrinya."Menyewa jasa sopir? Kalau menurutmu begitu, ya sudah memang begitu."Ardika memasang ekspresi penuh arti.Amanda kembali mengadu pada Desi. "Kak, lihatlah menantumu ini! Dia sendiri saja hidup dengan mengandalkan istrinya, tapi demi harga dirinya, dia malah memilih untuk menghambur-hamb

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 840 Duta Promosi

    Doni memutuskan untuk menahan diri sementara waktu, dia pergi mengambil mobil dengan patuh.Tepat pada saat ini, Luna sudah pulang kerja.Melihat Ardika dan Futari membereskan barang-barang dan hendak keluar, dia bertanya dengan penasaran, "Ardika, kalian mau ke mana?""Beberapa teman Futari datang berkunjung ke Kota Banyuli, jadi aku akan menemani mereka bermain di Vila Bistani."Ardika merasa tidak ada yang menarik menemani beberapa anak muda itu bermain, dia segera memanfaatkan kesempatan itu untuk mengundang istrinya ikut bersamanya. "Sayang, bagaimana kalau kamu ikut ke sana juga? Kita tetap tinggal di tempat yang kita tempati sebelumnya dan lakukan hal yang belum sempat kita lakukan."Melihat Ardika mengedipkan mata kepadanya, Luna bisa menangkap makna tersirat dari ucapan suaminya. Saat itu pula wajahnya langsung memerah.Sebelumnya, saat mereka menginap di Vila Bistani, dia dibius oleh Wulan, sampai-sampai tidur semalaman.Keesokan harinya, dia langsung turun gunung dan meningg

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 841 Kak Ardika Tolong Bantu Aku Beli Rokok

    "Halo, Kak Ardika."Saat mengikuti Futari menyapa Ardika dengan panggilan Kak Ardika, mereka bersikap sangat santai, bahkan terkesan acuh tak acuh. Selain itu, mereka juga mengamati Ardika dengan sorot mata yang aneh.Sebelumnya, saat Futari baru tiba di Kota Banyuli, mereka sering mendengar Futari mengatai kakak iparnya yang merupakan menantu benalu itu.Walaupun setelah berinteraksi berkali-kali dengan Ardika sebelumnya, kesan Futari terhadap Ardika sudah berubah seratus delapan puluh derajat, tetapi kesan mereka terhadap Ardika masih sama saja.Mereka memandang rendah Ardika.Anita terkekeh dan berkata, "Kak Ardika pasti menjadi sopir kami, ya. Terima kasih banyak, maaf sudah merepotkan.""Kami akan membayar biaya sewa mobil dan biaya isi bensin kepada Kak Ardika," kata Timothy, salah seorang teman pria Futari.Mereka semua tahu Ardika adalah menantu benalu. Di posisi keluarga kakak sepupu Futari, posisi pria itu sangat rendah. Mereka dengar Ardika sering dimarahi oleh ibu mertuanya

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 842 Pelanggan VIP

    Walaupun Timothy berbicara dengan sangat sopan, tetapi nada meremehkan terdengar jelas dalam ucapannya.Dia meminta Ardika untuk membelikan minuman untuk dirinya, Futari dan yang lainnya, serta dua bungkus rokok untuk Doni tanpa mengungkit nama orang yang dimintai bantuan."Timothy, apa maksudmu?! Kamu sudah kebiasaan menjadi tuan muda di rumahmu, ya?! Kalau takut kepanasan, apa kamu pikir Kak Ardika nggak takut kepanasan! Kalau mau minum, pergi beli saja sendiri!"Begitu mendengar ucapan Timothy, Futari langsung kesal. Dia segera membela kakak iparnya.Timothy adalah keturunan keluarga kaya, keluarganya memiliki uang yang berlimpah. Futari hanya merasa penyakit "tuan muda" pria itu sedang kumat.Timothy tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi, ekspresinya tampak sedikit masam.Selama ini dia memendam perasaan pada Futari. Mengunjungi Kota Banyuli dan mengajak Futari bermain bersama di Vila Bistani juga saran darinya.Demi membela Ardika, Futari malah menegurnya secara terang-terangan

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2171 Akun VIP Raja Internal

    Melalui hal ini saja, sudah terlihat gaya platform siaran langsung Grup Goldis ini.Memanfaatkan penyiar wanita cantik untuk menarik pengikut, menghasilkan banyak uang.Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan bersifat setengah dunia pemerintahan, setengah dunia preman. Jadi, wajar saja mereka menggunakan cara seperti mengeluarkan platform siaran langsung ini untuk menghasilkan uang.Paling tidak, Grup Goldis memang punya cara untuk merekrut wanita-wanita cantik dengan berbagai gaya.Setelah berpikir sejenak, Ardika mengirimkan sebuah pesan untuk Vita.Saat ini, Vita mewakili Chamir untuk memegang saham Grup Goldis, adalah pemegang saham terbesar.Tanpa butuh waktu lama, dia langsung menginstruksikan orang untuk menaikkan level akun Ardika menjadi Akun VIP Raja internal.Akun VIP Raja adalah akun level tertinggi di Platform Meijiki, yang dikendalikan oleh pihak manajemen platform. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hadiah-hadiah kepada penyiar-penyiar yang ingin dibantu oleh pih

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2170 Platform Meijiki

    Namun, tak lama kemudian, Jeslin berkata dengan agak putus asa, "Tapi, aku mau juga nggak ada gunanya. Aku sudah mulai siaran langsungku selama dua bulan. Biasanya tetap saja kurang bisa menarik perhatian penonton.""Sekarang ini, penyiar seperti kami yang hanya mengandalkan paras tanpa memiliki keterampilan unggul apa pun, hanya bisa mengandalkan hadiah besar yang diperoleh untuk meningkatkan popularitas.""Tapi, uang siapa pun juga bukannya jatuh dari langit. Hanya dengan menjadi teman tidur, baru ada orang yang bersedia mengeluarkan uang untuk membantumu meningkatkan popularitas.""Tapi aku nggak bisa melakukan hal seperti itu, memperoleh uang hanya dengan berbaring."Walaupun Jeslin adalah seorang wanita yang matre, tetapi dia tetap punya batasan sendiri.Dia tidak akan melakukan hal-hal yang menginjak-injak harga dirinya hanya demi memperoleh popularitas.Kalris berkata, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkan hal ini. Jangan lupa, platform siaran langsungmu itu dibuka oleh Grup Goldis.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2169 Apa Kamu Ingin Menjadi Selebritis Internet Terkenal

    Sutandi tidak bisa mengungkapkan pemikiran Leane secara terang-terangan.Karena kalau dia benar-benar melakukan hal seperti itu, Leane akan langsung menjemput ayah dan ibu mertuanya untuk tinggal di sini.Selain itu, ayah dan ibu mertuanya adalah pensiunan dari instansi pemerintahan. Boleh dibilang pasangan tua itu adalah petinggi level menengah di ibu kota provinsi. Jadi, mereka cukup temperamen dan arogan.Saat itu tiba, kalau mereka tahu dia ingin menikahkan cucu perempuan kesayangan mereka pada Ardika, pasti akan menimbulkan keributan besar di rumah."Ardika, ini ...."Sutandi mengalihkan pandangannya ke arah Ardika, sedikit kesulitan untuk bicara.Kemarin Ardika baru menghadiahkan herba senilai puluhan miliar untuk dirinya, hari ini dia baru saja meminta Ardika untuk tinggal di rumahnya, sekarang dia malah harus mengusir Ardika, bagaimana mungkin kata-kata itu bisa terucap olehnya?Ardika berkata sambil tersenyum, "Pak Sutandi, kamu nggak perlu repot-repot membantuku mengatur semu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2168 Bagaimana Kalau Curi Sedikit Lagi

    "Bisa menghadiahkan begitu banyak herba begitu saja, siapa yang percaya kalau dibilang sudah nggak ada begitu saja?"Leane memutar matanya pada Sutandi. Sambil tersenyum, dia menatap Ardika dan berkata, "Benar, 'kan, Ardika? Kamu pasti masih punya herba-herba seperti itu, 'kan?""Bisakah kamu memberi kami sedikit lagi? Kamu sendiri juga tahu kondisi kesehatan gurumu kurang baik selama ini."Tadi malam, saking kesalnya, Leane tidak bisa terjaga. Mungkin dia terjaga hingga subuh.Pada akhirnya, dia dan Jeslin beranggapan bahwa Ardika bisa menghadiahkan begitu banyak herba-herba senilai puluhan miliar pada keluarga mereka, itu artinya Ardika pasti punya herba yang lebih banyak lagi.Adapun mengenai Ardika telah menghadiahkan semua herba yang dimilikinya untuk Sutandi, dia tidak percaya.Jadi, tadi malam Leane dan Jeslin sudah mendiskusikan hal ini dan mencapai kesepakatan bersama. Hari ini, mereka mengundang Ardika makan di rumah mereka, berbicara baik-baik pada Ardika. Tentu saja lebih b

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2176 Apa Masih Ada Herba

    "Ardika, kamu nggak sedang sibuk, 'kan?""Kalau besok kamu bisa bangun pagi, datanglah ke rumah untuk sarapan!"Secara naluriah, Ardika menolak dengan halus. "Pak Sutandi, bukankah kurang pantas kalau aku mengganggu kalian pagi-pagi buta begitu?""Astaga, anak ini, jangan bicara begitu. Begitu sampai di ibu kota provinsi, kamu langsung datang menemuiku, bahkan memberi kami herba-herba senilai puluhan miliar. Alhasil malah kami sia-siakan begitu saja. Aku benar-benar merasa bersalah.""Istriku juga bilang dia akan menjamu kamu dengan baik, sekalian meminta maaf padamu.""Sudah, sudah, jangan banyak omong kosong lagi, ya. Besok pagi datang ke rumah kami. Kami masih tinggal di tempat tinggal yang lama."Ardika meletakkan ponselnya, menggelengkan kepalanya dengan sedikit tidak berdaya.Walaupun herba-herba senilai 20 miliar itu telah disia-siakan seperti itu, tetapi sepertinya "layak" juga....Keesokan paginya, pagi-pagi sekali Ardika sudah bangun.Kali ini, dia tidak membawa Levin bersam

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2166 Merangkak Keluar

    Harus diakui, Gijran adalah tipe orang yang lumayan keras kepala.Biarpun sudah dihajar oleh Cahdani hingga seperti ini, dia tetap tidak bersedia untuk tunduk.Dalam lubuk hatinya, dia memang sudah memandang rendah Ardika. Dia merasa Ardika sudah tidak bisa bertahan hidup di Kota Banyuli. Itulah sebabnya, pria itu hanya bisa datang ke ibu kota provinsi untuk mencari peluang, penipu yang mencoba untuk menjilat pamannya.Memintanya untuk berlutut di hadapan rakyat jelata seperti Ardika, tentu saja membuatnya merasa lebih menderita daripada mati."Gijran, kamu mau cari mati, aku nggak akan menghentikanmu!"Amarah Cahdani langsung meledak-ledak.Walaupun Ardika membiarkannya tetap hidup, pria itu memintanya untuk menjadi anjingnya.Namun, menjadi seekor anjing juga harus menunjukkan nilai sebagai anjing.Kalau dia bahkan tidak bisa menundukkan orang seperti Gijran, apa gunanya Ardika mempertahankan seekor anjing sepertinya?Detik berikutnya, di bawah tatapan terkejut semua orang, Cahdani m

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2165 Apa Haknya

    Semua orang tahu jelas betapa arogannya Cahdani di dalam wilayah ibu kota provinsi.Jangankan orang luar kota, atau tuan muda, dia bahkan belum tentu mempertimbangkan orang-orang penting dalam instansi pemerintahan.Bagaimanapun juga, ada Organisasi Snakei, sebuah organisasi spesial dengan kedudukan luar biasa tinggi itu sebagai pendukungnya. Jadi, tidak ada yang bisa melakukan apa pun terhadap dirinya.Namun, sekarang, hanya dengan satu kalimat saja, Ardika sudah bisa membuatnya langsung berlutut di lantai, lalu menggonggong seperti anjing dengan patuh.Ini benar-benar di luar nalar.Tentu saja Gijran sama sekali tidak menyangka Cahdani akan memintanya untuk melakukan hal seperti itu. Saking emosinya, wajahnya langsung memerah. Dia langsung menyangkal dengan refleks, "Tuan Muda Cahdani, bocah ini adalah menantu benalu yang sudah diusir. Dia terpaksa datang ke ibu kota provinsi demi melanjutkan hidup. Apa haknya memintaku untuk berlutut padanya ....""Bam!"Sebelum Gijran bisa menyeles

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2164 Menjadi Anjing Harus Memiliki Kesadaran Layaknya Anjing

    Kedua tangan Cahdani yang dalam kondisi diperban itu, ditempatkannya di depan dada dengan lucu.Dia terus menggonggong sambil menjulurkan lidahnya."Duar ...."Begitu menyaksikan pemandangan itu, semua orang di tempat tersebut langsung gempar.Hanya karena satu kalimat dari Ardika, Tuan Muda Pertama Keluarga Halim, sekaligus tokoh hebat Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan ini, langsung berlutut di hadapan Ardika.Tidak hanya berlutut, Cahdani bahkan benar-benar menggonggong sambil menjulurkan lidahnya!Sebenarnya apa yang terjadi?Untuk sesaat, otak mereka semua seperti tidak bisa berputar. Mereka sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi.Ardika berkata dengan dingin, "Berlututlah yang tegak.""Guk ... guk ...."Melihat Ardika sedang menggulung lengan baju, Cahdani segera maju dua langkah tetap dalam posisi berlutut, lalu berlutut dengan tegak dan mendekatkan wajahnya ke hadapan Ardika."Plak!"Ardika langsung mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan. Saat itu juga,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2163 Menggonggong Seperti Anjing

    "Ardika, bukannya kamu sangat hebat?""Ayolah, sekarang Tuan Muda Cahdani sudah berdiri tepat di hadapanmu, apa kamu berani mengatainya anjing sekali lagi?"Gijran memasang ekspresi mempermainkan.Saat ini, dia sedang berdiri membelakangi Cahdani, jadi dia tidak melihat saat ini raut wajah Cahdani sudah berubah menjadi seburuk apa.Ardika melirik Cahdani sekilas, lalu tersenyum tipis dan berkata, "Cahdani, coba kamu menggonggong dulu, aku mau dengar."Begitu kata-kata itu keluar dari mulut Ardika, suasana di tempat itu kembali berubah menjadi hening.Orang yang satu ini benar-benar masih ingin melanjutkan aksi cari mati?"Pfffttt ...."Gijran tertawa dengan mengeluarkan suara. Dalam hatinya, dia berkata, 'Ardika ini benar-benar bodoh! Aku mendorongnya untuk terus memprovokasi Cahdani, dia nggak hanya memprovokasi, bahkan makin menjadi-jadi. Benar-benar cari mati!'"Tuan Muda Cahdani, kamu sudah mendengarnya, 'kan?""Si Ardika ini nggak hanya mengataimu anjing, dia bahkan memintamu untu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status