"Luna, bukan Tuan Gilang nggak menepati janjinya, tapi begitu seseorang jatuh ke tangan Duo Pendekar Kota Lino, nggak ada tahu apa yang akan terjadi pada orang tersebut.""Kalian mengenal Jinto dan Romi, 'kan? Kami menyaksikan dengan mata kepala kami sendiri tulang di sekujur tubuh kedua orang itu dipatahkan oleh Duo Pendekar Kota Lino. Haha ...."Setelah mendengar ucapan provokatif mereka, ekspresi Luna langsung berubah menjadi pucat pasi saking ketakutannya. Selain itu, hatinya terasa sangat sakit seperti disayat beribu-ribu pisau.'Ardika, bertahanlah, aku mohon padamu bertahanlah!'Itulah doa Luna dalam hati. Sebenarnya dia sudah mempersiapkan mentalnya melihat tangan dan kaki Ardika patah, bahkan dia juga sudah mempersiapkan mentalnya kalau Ardika sampai lumpuh seperti Jinto dan Romi.Sekarang dia hanya berharap Ardika bisa bertahan hidup.Akhirnya mereka tiba di lantai lima.Begitu mereka tiba di luar ruangan itu, mereka melihat Jiko tergeletak berlumuran di lantai dalam kondisi
"Tina, kamu benar-benar cari mati! Alden, ayah angkatmu saja nggak berani bersikap nggak sopan padaku!"Sambil menutupi wajahnya, Gilang langsung marah besar."Syuu!"Tina langsung merampas kontrak penyerahan saham Luna dari genggaman pria itu, lalu merobek-robek kontrak itu hingga hancur menjadi serpihan kecil. Kemudian, dia tertawa dingin dan berkata, "Duo Pendekar Kota Lino sudah dilumpuhkan. Berani-beraninya kamu bersikap arogan di hadapanku! Mungkin orang lain takut pada Keluarga Misra, tapi aku nggak takut! Aku akan segera memanggil anak buahku ke sini untuk menghabisimu!"Sambil berbicara, dia segera mengeluarkan ponselnya.Begitu mendengar Tina benar-benar akan memanggil anak buahnya untuk menghabisi mereka, ekspresi Julio dan beberapa orang lainnya langsung berubah menjadi pucat pasi."Tuan Gilang, ayo cepat kembali ke Kota Lino! Kita nggak bisa berlama-lama di Kota Banyuli lagi!""Nanti kita baru kembali lagi untuk memberi pelajaran kepada wanita sialan itu!"Sebenarnya Gilan
Setelah mendapat perintah dari Ardika, Thomas segera meninggalkan rumah sakit dan membawa anggotanya untuk mengejar Gilang dan yang lainnya.Pada saat bersamaan, Gilang dan yang lainnya sudah berada di tol Banyuli-Lino. Mobil yang mereka tumpangi melaju dengan kecepatan tinggi menuju Kota Lino."Kali ini, kita semua yang berasal dari Kota Lino mengalami kegagalan besar di Kota Banyuli. Aku benar-benar nggak terima harus meninggalkan Kota Banyuli tanpa mendapatkan keuntungan apa pun seperti ini!"Julio dan yang lainnya menunjukkan ekspresi penuh amarah.Saat mengambil keputusan untuk mengikuti Gilang menguasai pasar Kota Banyuli, mereka semua sangat percaya diri. Kota Banyuli sama sekali bukan apa-apa bagi mereka yang merupakan tokoh-tokoh hebat Kota Lino.Mereka merasa begitu mereka menginjakkan kaki mereka di Kota Banyuli, kekuatan-kekuatan yang sudah ada di Kota Banyuli akan tunduk pada mereka.Namun, siapa sangka, setelah tiba di Kota Banyuli, putra putri mereka tertimpa masalah, la
Tak lama kemudian, Gilang, Julio dan beberapa orang lainnya sudah diinjak dan ditekan ke tanah.Mereka juga sudah tahu identitas pemuda itu.Keanu Santosa, putra Davis, direktur Bank Sentral yang sudah tewas itu!Saat ini, pemuda itu sedang setengah berjongkok sambil menunjuk mata dan hidung Gilang dengan bilah tajam pisau tersebut seakan-akan sedang menggambar di udara."Keanu, aku dan ayahmu adalah teman lama! Kami sudah saling mengenal selama bertahun-tahun! Bukan aku yang membunuhnya!"Berusaha menahan malu kepalanya diinjak oleh orang lain secara paksa seperti ini, Gilang berusaha keras memberi penjelasan."Omong kosong!"Keanu berkata dengan dingin, "Sebelum ayahku meninggal, dia mengirimkan pesan kepada pamanku, meminta pamanku untuk membalaskan dendamnya padamu!""Keanu, hal itu nggak benar!"Saking ketakutannya, jiwa Gilang seakan sudah meninggalkan raganya. Dia mengumpulkan keberaniannya dan berteriak dengan keras, "Pasti ada orang yang sengaja menabur benih perselisihan di a
"Kapten Thomas .... Jangan!" teriak Keanu dengan histeris begitu merasakan aura dingin menjalar di kepalanya.Namun, teriakan histeris penuh permohonannya itu tidak mengubah ketetapan hati Thomas untuk menarik pelatuk.Tak lama kemudian, Keanu beserta dengan anggota Bank Sentral yang dibawanya ke Kota Banyuli untuk membalas dendam langsung tewas di tempat!Menyaksikan pemandangan menakutkan itu, aura dingin langsung menjalar ke sekujur tubuh Gilang dan beberapa orang lainnya. Raut wajah mereka sudah terlihat pucat pasi.Tidak peduli seseorang memiliki seberapa banyak anak buah, saat menghadapi tim tempur, orang itu bukanlah apa-apa, hanya tinggal menunggu ajal menjemput saja!Kegembiraan yang menyelimuti hati mereka tadi langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.Awalnya mereka mengira Thomas turun tangan membantu mereka karena melihat mereka ditindas.Namun, setelah Thomas mengatakan hubungannya dengan Tina dengan jelas, mereka mendapati pemikiran mereka itu sudah salah.Tidak hany
Melihat keputusan Thomas sudah bulat, kalau mereka tidak menyerahkan uang, maka mereka tidak akan dibebaskan, pertahanan mental Gilang benar-benar hancur seketika.Setelah mendapat izin, dia baru mengeluarkan ponselnya dan menghubungi keluarganya.Begitu panggilan telepon terhubung, dia langsung berkata sambil menangis, "Ibu ...."Pada akhirnya, Keluarga Misra mengeluarkan uang tunai sebesar tiga triliun, ditambah lagi dengan Perusahaan Investasi Gilra, Gilang baru dibebaskan.Adapun mengenai Julio, Vandano dan yang lainnya, Keluarga Misra sendiri saja sudah tertimpa masalah sebesar itu, tentu saja Keluarga Misra tidak bisa memedulikan mereka lagi.Mereka juga terpaksa menggunakan perusahaan mereka sebagai jaminan untuk meminjam uang sebesar dua triliun, lalu menyerahkan uang tersebut kepada Thomas.Sebelumnya, Keluarga Misra secara terang-terangan memasuki pasar Kota Banyuli, seolah-olah menunjukkan bahwa mereka akan menguasai Kota Banyuli.Pada akhirnya, hanya dalam kurun waktu tiga
Tina berkata dengan ekspresi mempermainkan, "Bukankah Ardika mengucapkan beberapa patah kata baik tentangku di hadapan Thomas? Kalau begitu, aku akan membalas budinya dengan membiarkannya menduduki posisi sebagai manajer umum."Ardika selalu saja berbicara dengan nada layaknya seorang bos di hadapannya.Sekarang dia ingin membalikkan situasi dengan membuat Ardika bekerja untuknya, agar pria itu tahu siapa yang merupakan bos sesungguhnya!"Manajer umum Perusahaan Investasi Gilra tentu saja lebih enak didengar dibandingkan sopir Grup Bintang Darma, paling nggak kalau Ardika menjadi manajer umum Perusahaan Investasi Gilra, nggak akan mempermalukan sahabatku."Bagi Tina, mempermainkan Ardika bukanlah tujuan utamanya.Tujuan utamanya adalah agar Ardika memiliki status dan kedudukan yang lebih terpandang, agar pria itu tidak dianggap sebagai menantu benalu dan menjadi bahan tertawaan orang lain.Luna sekeluarga juga tidak perlu menjadi target ejekan dan sindiran orang lain."Apa? Tina memint
Zilwar adalah putra Abraham, Kepala Keluarga Mahasura.Sebelumnya pria itu ditangkap karena memberikan "suap" kepada Helios.Demi membalas budi Ardika, Helios menggunakan kesempatan ini untuk memberikan peringatan kepada Keluarga Mahasura.Namun, dia tidak bermaksud benar-benar menyinggung Keluarga Mahasura.Jadi, dia tidak memasukkan Zilwar ke dalam penjara, melainkan hanya mengurung pria itu selama beberapa waktu sebagai bentuk peringatan terhadap Keluarga Mahasura.Namun, tentu saja Abraham tidak terima.Zilwar adalah putra kesayangannya.Jangankan dikurung selama beberapa waktu, dia bahkan tidak rela melihat putranya dikurung satu hari pun.Dia segera meminta orang untuk menghubungi Ridwan, meminta Ridwan untuk segera melepaskan Zilwar.Sikap Kepala Keluarga Mahasura itu sangat arogan. Dia yang membutuhkan bantuan, tetapi nada bicaranya seperti sedang memerintah orang lain.Ridwan tahu ada konflik antara Ardika dan Keluarga Mahasura. Jadi, dia segera menghubungi Jesika, meminta pen
Hari itu juga, Yutar langsung terbang ke Yedo, Negara Jepara, bertemu dengan penanggung jawab Grup Mitsun.Tanpa banyak berbasa-basi lagi, pihak Grup Mitsun langsung setuju untuk bertukar aset dengan Keluarga Dougli....Kediaman Wali Kota Banyuli.Setelah melepaskan jabatannya sebagai wali kota, Ardika baru pertama kali datang berkunjung.Namun, kali ini dia datang bukan untuk bekerja.Dia datang untuk membawa pulang barang-barang pribadinya yang diletakkan di sini.Sebelumnya, Ratu Ular memberinya Pedang Ular Gelap, Ardika juga meletakkannya di sini.Walaupun pedang tersebut hanyalah replika, tetapi merupakan bukti identitas seorang ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa. Kalau sampai barang ini beredar ke luar, pasti akan menimbulkan banyak masalah."Apa kandidat wali kota baru sudah ditetapkan?"Ardika mengajukan pertanyaan itu pada Hamdi dan Lukmi yang berada di belakangnya dan membantunya membawakan barang-barangnya.Hamdi berkata, "Belum, karena Kota Banyuli akan naik level, deng
Bagi pihak pemerintahan Galea, uang sebanyak itu tak seberapa.Namun, setelah melalui proses operasional dari beberapa organisasi besar Galea, lima ratusan orang itu baru berhasil menyelinap masuk ke Negara Nusantara.Kali ini, semuanya sudah hancur hingga ke akar-akarnya, boleh dibilang adalah kerugian yang sangat besar.Terlebih lagi, kalau sampai hal ini terekspos, pihak pemerintahan Galea yang akan malu.Sekarang, para petinggi pihak pemerintahan Galea sedang marah besar.Secara otomatis, sebagai penyebab semua ini terjadi, Keluarga Dougli menjadi target pelampiasan amarah.Bahkan, kemungkinan besar pihak pemerintahan Galea akan melemparkan masalah ini kepada Keluarga Dougli, lalu mereka akan dicampakkan dan dihabisi.Setelah memikirkan hal tersebut, Tihon langsung gemetaran."Paman Yutar benar, hal ini menyangkut hidup dan mati Keluarga Dougli Galea, kita wajib memikirkan cara untuk menyelamatkan keluarga kita!"Tihon membungkukkan badannya di hadapan Yutar dan berkata, "Paman Yut
Tiga hari kemudian.Kejadian yang menggemparkan seluruh Provinsi Denpapan ini, perlahan-lahan sudah tenang kembali.Adapun mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi di Vila Pelarum hari itu, orang-orang yang mengetahui rahasia di balik kejadian itu, tidak ada yang berani buka suara.Bagi yang tidak tahu, seharusnya tidak akan mengetahui kebenaran itu lagi selamanya.Namun, semua orang bisa melihat hasilnya dengan sangat jelas.Ardika tetap hidup dan dalam kondisi sehat tanpa kekurangan satu apa pun.Walaupun dia sudah tidak menjabat sebagai Wali Kota Banyuli, tetapi Grup Bintang Darma dan Grup Hatari tetap beroperasi seperti biasa, sama sekali tidak terpengaruh.Di sisi lain, pihak Keluarga Dougli sangat menyedihkan.Tridon seakan-akan menghilang dari muka bumi ini begitu saja. Hanya ada rumor yang beredar, mengatakan Tridon dimasukkan ke dalam peti mati hidup-hidup. Setelah dia mati, dia dibawa kembali ke Keluarga Dougli Galea.Adapun mengenai benar tidaknya rumor ini, tidak ada yang
"Bagaimanapun juga, kamu adalah seorang kepala instruktur tim militer asing Galea, tapi seperti ini karaktermu?"Ardika menendang Tridon dengan jijik, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Chiko dan berkata, "Chiko, 'kan? Pamanmu sudah berlutut memohon padaku.""Bagaimana denganmu?""Apakah kamu juga ingin berlutut dan memohon kepadaku, atau kamu ingin hancur bersamaku?"Seulas senyum mengejek menghiasi wajah Ardika.Kalimat "atau kamu ingin hancur bersamaku" yang diucapkannya itu hanyalah lelucon belaka.Bagaimana mungkin ratusan orang Tentara Bayaran Lane itu adalah tandingannya? Bukan hancur bersama, melainkan jelas-jelas dia yang akan menghancurkan musuh."Aku ... aku ...."Bulir-bulir keringat dingin bercucuran di kening Chiko, dia kesulitan untuk berbicara.Ardika memberinya tekanan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Biarpun sebelumnya dia pernah berhadapan dengan orang paling hebat di tim tempur Galea, dia juga tidak merasa segugup ini.Dia bahkan sampai terdorong untuk
Sebelumnya, Tridon masih enggan tunduk pada Dewa Perang. Dia ingin melatih beberapa orang bawahan yang bisa diandalkan, lalu mencari kesempatan untuk melawan Dewa Perang lagi.Contohnya Musa, itu adalah orang berbakat yang telah dilatihnya dengan mengerahkan seluruh kemampuannya.Namun sekarang, Tridon baru mendapati saat dirinya benar-benar berhadapan dengan sosok Dewa Perang itu, dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk merangkak bangkit.Kejadian hari ini membuatnya tidak berani memikirkan niat-niat lain lagi.Tanpa perlu Ardika turun tangan sendiri, Draco, bawahan Ardika sudah menghancurkan tubuh Musa hanya dengan satu tinju saja."Tridon, apa kamu mengira kamu masih bisa bertahan hidup?"Ardika menatap Tridon dengan sorot mata acuh tak acuh, lalu berkata dengan dingin, "Sebagai keturunan Negara Nusantara, kamu nggak mencintai negara ini dan memilih untuk pergi ke negara lain. Aku nggak menyalahkanmu.""Kamu nggak mencintai tanah airmu, tapi juga tolong jangan merusaknya.""Tapi,
Dengan ekspresi sedikit kebingungan dan sedikit tidak rela, orang tersebut terjatuh ke tanah tanpa adanya tanda-tanda kehidupan lagi.Tidak ada yang menyangka Draco tiba-tiba memainkan senjata api.Menghadapi tindakan tegas dan sadis sang Komandan, semua orang ketakutan setengah mati."Kamu!"Ekspresi Chiko langsung berubah menjadi pucat pasi. Dia mendongak, menatap orang di hadapannya itu dengan tatapan terkejut sekaligus marah.Draco menyimpan kembali senjata apinya, lalu berkata dengan dingin, "Bukankah kamu bilang tim tempur Galea ingin mendeklarasikan perang? Sekarang sudah ada sebuah alasan yang sesuai terpampang nyata di hadapanmu.""Aku beri kamu kesempatan untuk menghubungi tim tempur Galea, kamu tanyakan saja pada mereka.""Tanyakan pada Galea, apakah Galea berani mendeklarasikan perang pada Dewa Perang?!"Selesai berbicara, dia langsung melemparkan sebuah ponsel ke dalam pelukan Chiko.Chiko menerima ponsel itu dengan panik. Bagaikan menggenggam sebuah ubi rebus yang panas,
Mencari cara untuk memperoleh keuntungan maksimal, ini adalah tujuan awal orang-orang seperti mereka dalam melakukan segala sesuatu.Selain itu, setelah Tridon menyatakan dengan jelas, kelak mereka bisa bekerja sama dan memperoleh keuntungan bersama, Ardika masih ada alasan apa lagi untuk menyerang mereka.Menyerang mereka tidak akan membawa keuntungan apa pun untuk Ardika."Kalau begitu, Tuan Ardika, apakah sekarang kami sudah boleh pergi?"Chiko kembali mengajukan pertanyaan sambil tersenyum.Ardika melontarkan dua kata tanpa ekspresi. "Nggak boleh.""Tuan Ardika, apa maksudmu?!"Senyuman di wajah Chiko langsung membeku, dia menatap Ardika dengan tatapan terkejut.Ada apa ini?Dia sudah "menjelaskan" dengan sedemikian jelasnya, Ardika masih tidak bersedia membiarkan mereka pergi?Ardika tidak menanggapi Chiko. Dengan kedua tangan di punggungnya, dia berkata tanpa menoleh ke belakang, "Draco, kamu beri tahu dia.""Beri tahu dia, apakah aku, Ardika, berhak mewakili tim tempur Negara Nu
Karena Ardika berani melontarkan kata-kata seperti itu, itu artinya dia benar-benar sudah melakukan persiapan untuk menghabisi Tentara Bayaran Lane.Kalau tidak, Ardika tidak mungkin tampak begitu tenang, seolah-olah kemenangan sudah ada di tangannya."Ardika, kamu nggak bisa melakukan ini!"Saat ini, Olin selaku Kodam, juga berteriak dengan keras, "Mereka memasuki Negara Nusantara melalui jalur resmi.""Di antara mereka, ada yang bekerja untuk perusahaan keamanan, ada pula yang merupakan karyawan perusahaan asing, serta ada pula yang merupakan perwakilan dari berbagai organisasi yang ditempatkan di Negara Nusantara.""Kalau kamu berani menyentuh mereka, apa kamu nggak takut akan terjadi konflik luar negeri, memicu protes?!"Olin benar.Ada ratusan orang asing yang tinggal di Negara Nusantara dalam jangka panjang, mereka tidak mungkin tidak memiliki identitas legal untuk menyembunyikan identitas asli mereka. Kalau tidak, terlepas dari seberapa keras upaya mereka untuk menyembunyikan id
Aturan yang berlaku dalam internal Tentara Bayaran Lane adalah aturan tentara militer asing.Mereka hanya akan mendengar perintah dari atasan mereka.Biarpun dia adalah kepala instruktur Tentara Bayaran Lane, orang-orang ini hanya akan melaksanakan perintah dari Chiko, tidak akan mendengarkan sepatah kata pun darinya.Karena itulah, begitu Tridon melihat Chiko, dia segera mengajukan penawaran yang paling besar, mencoba untuk memikat keponakannya itu dengan keuntungan.Hanya dengan cara seperti inilah, kemungkinan besar keponakannya itu akan menyelamatkan nyawanya.Melihat Tridon yang saat ini melihatnya seperti sosok penyelamat, Chiko merasa sedikit kecewa.Pamannya yang satu ini sudah ketakutan setengah mati.Bukan lagi sosok kepala instruktur tentara militer asing yang luar biasa seperti dulu.Namun, tidak peduli Tridon berubah menjadi seperti apa, Chiko juga akan menyelamatkannya.Alasannya sederhana, Tridon bisa membantunya menguasai Keluarga Dougli dan menyerahkan relasi kemiliter