Share

Bab 808 Tidak Ada Gunanya Menyesal

Derril berlutut di depan kaki Ardika dan terus bersujud tanpa henti, bahkan keningnya sudah terluka.

Dia adalah orang yang cerdas, dia tahu tidak ada gunanya lagi mengucapkan apa pun di saat seperti ini.

Nasibnya kini ada di tangan Ardika.

"Ardika, aku bersalah. Keluarga Misra dan Keluarga Mahasura yang memintaku untuk mengincar keluargamu. Kalau aku tahu kamu adalah Tuan Dewa Perang, aku nggak akan berani melakukannya!"

Melihat Derril sudah berlutut dan bersujud di sana, Dedi juga segera berlutut di hadapan Ardika. Dia bahkan memeluk kaki Ardika sambil berteriak dan menangis.

Wali kota yang sebelumnya sangat arogan itu, kini sudah seperti seekor anjing yang sedang memohon pengampunan.

"Bam!"

Tindakannya itu membuat Ardika jijik setengah mati. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Ardika langsung menendang pria itu.

Seperti anjing gila, Dedi kembali memeluk kaki Ardika dan berkata, "Ardika, kamu harus mengampuniku! Putraku sudah kamu dorong dari lantai tiga gedung, hingga saat ini dia ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status