Semua orang yang berada di depan pintu Kediaman Wali Kota tercengang.Mereka sama sekali tidak menyangka Ardika yang telah berstatus sebagai tahanan masih bisa melenggang keluar dengan santai dan dalam kondisi baik-baik saja.Sebaliknya, Dedi yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Banyuli malah berubah menjadi tahanan.Di bawah tatapan banyak orang, kedua tangannya diborgol, dia masuk ke dalam mobil polisi dengan ekspresi sedih.Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah Ardika didampingi oleh Helios, Kodam Provinsi Denpapan. Keduanya tampak mengobrol dan bercanda bersama."Eh? Kenapa bisa menjadi begini? Kodam Helios datang ke Kota Banyuli bukan hanya nggak menjatuhkan hukuman kepada Ardika, melainkan malah melakukan penangkapan terhadap Pak Dedi?""Apa mungkin cara Ardika berhasil? Hati Tuan Kodam tergerak setelah menerima hadiah properti, rumah dan perusahaan dari Ardika?"Orang-orang itu sangat kecewa. Mereka tidak mengerti mengapa situasi bisa menjadi seperti ini.Sebelumnya merek
"Tuan Ardika, tolong beri aku satu kesempatan lagi. Huu ... huuu ...."Yanis dibawa pergi oleh anggota kepolisian secara paksa.Sigit juga bergegas meninggalkan tempat itu bersama para anggotanya.Sementara itu, Ardika berjalan memasuki vila dengan santai."Luna, kamu serahkan saja sahammu pada Keluarga Misra, jangan melakukan perlawanan terhadap Gilang lagi. Dia adalah orang yang sangat licik, kamu nggak akan bisa menghadapinya."Tuan Besar Misra Basagita datang berkunjung dan sedang membujuk Luna untuk menyerahkan sahamnya.Sementara itu, seakan-akan sedang menyaksikan pertunjukan yang menarik, ekspresi senang tampak jelas di wajah Wisnu dan yang lainnya.Luna yang sedang duduk di sofa berkata dengan mata memerah, "Aku bisa saja menyerahkan sahamku kepada Keluarga Misra, tapi mereka harus berjanji untuk melepaskan Ardika.""Ya ampun, apa kamu pikir sekarang kamu masih punya kesempatan untuk mengajukan persyaratan kepada mereka?"Tuan Besar Misra Basagita menghela napas, lalu berkata,
"Jangan khawatir, Sayang. Nggak lama lagi dua keluarga itu akan membayar harga yang mahal."Ardika memberi tahu Luna dan yang lainnya mengenai Helios akan memberikan peringatan kepada dua keluarga kaya terkemuka itu.Semua orang sangat terkejut mendengar ucapan Ardika.Sebenarnya apa yang terjadi?Jelas-jelas Ardika secara terang-terangan mengirimkan hadiah kepada Helios, tetapi Helios bukan hanya tidak marah, pria itu bahkan membantu Ardika menghadapi dua keluarga kaya terkemuka itu."Anak buah Helios menjebakku tanpa alasan yang jelas, dia hanya sedang membalas budiku."Setelah melontarkan penjelasan sederhana itu, Ardika menghubungi Jesika."Jesika, bagaimana situasi di luar sana sekarang?""Pak Ardika, semua orang sedang membicarakan tentang Helios membantumu menyingkirkan Dedi karena telah menerima hadiah darimu. Sekarang ada banyak orang yang ingin menjalin relasi dengan Helios atau meminta bantuannya dengan cara mengirimkan hadiah untuknya. Ada pula yang lebih berhati-hati dalam
Kalau aset lima perusahaan besar itu digabungkan, nilainya bahkan lebih dari 20 triliun.Sepuluh triliun hanyalah hitungan terkecil.Kendy sangat senang.Karena Helios secara terang-terangan menerima suap, maka tidak ada yang perlu mereka takutkan lagi. Mereka langsung memerintahkan perusahaan aliansi mereka mengirimkan perwakilan untuk menemui Helios.Saat ini, dengan ditemani oleh sekelompok orang, Helios sedang melakukan peninjauan di sebuah pabrik besi.Karena identitas asli Ardika tidak bisa diekspos, tidak mungkin dia mengatakan bahwa kedatangannya ke Kota Banyuli secara khusus untuk menangani masalah yang melibatkan Ardika.Jadi, dia hanya bisa mengungkapkan kedatangannya ke Kota Banyuli kali ini adalah untuk melakukan peninjauan di Kota Banyuli.Selesai melakukan peninjauan di pabrik tersebut, Helios makan sederhana di kantin pabrik.Tepat pada saat ini, sekelompok orang bersetelan jas datang dan mengatakan ingin bertemu dengannya.Sambil makan, Helios bertanya, "Kalian ada uru
"Bam!"Helios memukul meja dengan keras, sampai-sampai membuat suasana di seluruh kantin terguncang.Semua orang ketakutan setengah mati, mereka bahkan tidak berani bernapas.Seorang Kodam sekaligus Duta Perbatasan, dia tidak marah saja sudah sangat menakutkan. Begitu amarahnya meluap, seakan-akan bisa mengguncang langit dan bumi!Siapa pun tidak akan sanggup menahan tekanan seberat ini.Zilwar dan Kirani sampai tercengang saking ketakutannya.Ada apa ini? Apa yang terjadi? Bukankah sedari tadi Helios menerima hadiah dari mereka dengan senang hati? Mengapa pria itu tiba-tiba marah besar?Bulir-bulir keringat mulai bercucuran membasahi kening Zilwar. Dia merasakan tenggorokannya seolah kering, tetapi dia tetap berkata dengan nada merendah, "Tuan Kodam, kami memberikan hadiah untuk Tuan sebagai bentuk rasa terima kasih kami pada Tuan. Kami nggak bermaksud lain. Kalau Tuan nggak bersedia melakukan pemeriksaan terhadap lima perusahaan besar itu dan Ardika, nggak masalah.""Ya, benar. Kami
Helios melambaikan tangannya dengan dingin dan berkata, "Beri tahu pihak kepolisian Kota Banyuli untuk menangkap semua orang yang memberikan hadiah kepadaku hari ini, lalu serahkan mereka ke kejaksaan untuk dijatuhi vonis hukuman!"Seketika itu pula, seluruh kantin dipenuhi dengan suara permohonan pengampunan."Tuan Kodam, kami mohon ampun, kami sudah mengetahui kesalahan kami, kami semua mendapat arahan yang salah dari Ardika si sialan itu!""Ya, benar, seharusnya dia yang ditangkap, bukan kami!"Tidak peduli bagaimana mereka memohon pengampunan, ekspresi Helios tetap tidak berubah.Melihat mereka sudah bisa menghindari nasib ditangkap, Paul dan yang lainnya sudah putus asa. Mereka memaki Ardika, pada saat bersamaan mereka benar-benar merasa sedih.Saat ini, mereka sama saja dengan melompat ke jurang sendiri.Awalnya mereka baik-baik saja.Namun, karena meniru Ardika untuk menjalin relasi dengan Kodam, mereka tidak hanya mengeluarkan uang, mereka bahkan tertimpa masalah besar.Saat in
Tidak hanya kehilangan satu triliun yang telah diberikan kepada Helios, dua perusahaan investasi mereka dijatuhi denda sebesar lebih dari ratusan miliar, bahkan dilarang untuk berinvestasi di Kota Banyuli.Dengan kata lain, impian Keluarga Misra dan Keluarga Mahasura untuk merebut lima perusahaan besar yang berhubungan dengan Ardika sudah hancur.Saking kesalnya, Gilang dan Kendy hampir muntah darah.Jelas-jelas Ardika baik-baik saja setelah mengirimkan hadiah kepada Helios secara terang-terangan, sedangkan mereka malah harus mengalami kerugian yang sangat besar.Mereka harus menuntut siapa atas apa yang mereka hadapi saat ini?Helios?Tentu saja mereka tidak berani.Biarpun mereka memiliki dua keluarga kaya terkemuka sebagai pendukung mereka, mereka juga tidak berani menyinggung seorang Kodam."Ardika si bajingan itu sudah menjebak kita! Aku sangat membencinya!"Saat Kendy sedang diselimuti oleh amarah yang meluap-luap, dia menerima panggilan telepon dari Abraham, Kepala Keluarga Maha
Anak buah Gilang baru pertama kali melihat penampilan Gilang semenakutkan itu. Saking ketakutannya, dia bahkan tidak berani bernapas. Dia berkata dengan suara bergetar, "Tuan Gilang, mereka sudah sampai. Apa aku perlu meminta mereka untuk datang menemui Tuan?""Nggak perlu, suruh mereka langsung pergi menemui si Gigi Emas dan Romi."Wajah Gilang tampak berkedut, dia berkata dengan tajam, "Ardika mendapat giliran terakhir. Sebelum menghabisinya, aku ingin menghabisi satu per satu dari orang-orang di sekitarnya terlebih dahulu!"Karena tidak bisa menggunakan cara politik untuk menghancurkan Ardika, maka dia akan menggunakan cara kejam!Informasi mengenai Perusahaan Investasi Gilra dan Grup Damos dijatuhi hukuman denda menggemparkan dunia bisnis Kota Banyuli.Tidak ada yang menyangka semuanya akan berakhir menjadi seperti ini.Saat Ardika mengirimkan hadiah untuk Kodam, dia baik-baik saja. Namun, orang-orang yang menirunya dan memberikan hadiah pada Kodam, semuanya malah ditangkap.Tentu