"Jangan khawatir, Sayang. Nggak lama lagi dua keluarga itu akan membayar harga yang mahal."Ardika memberi tahu Luna dan yang lainnya mengenai Helios akan memberikan peringatan kepada dua keluarga kaya terkemuka itu.Semua orang sangat terkejut mendengar ucapan Ardika.Sebenarnya apa yang terjadi?Jelas-jelas Ardika secara terang-terangan mengirimkan hadiah kepada Helios, tetapi Helios bukan hanya tidak marah, pria itu bahkan membantu Ardika menghadapi dua keluarga kaya terkemuka itu."Anak buah Helios menjebakku tanpa alasan yang jelas, dia hanya sedang membalas budiku."Setelah melontarkan penjelasan sederhana itu, Ardika menghubungi Jesika."Jesika, bagaimana situasi di luar sana sekarang?""Pak Ardika, semua orang sedang membicarakan tentang Helios membantumu menyingkirkan Dedi karena telah menerima hadiah darimu. Sekarang ada banyak orang yang ingin menjalin relasi dengan Helios atau meminta bantuannya dengan cara mengirimkan hadiah untuknya. Ada pula yang lebih berhati-hati dalam
Kalau aset lima perusahaan besar itu digabungkan, nilainya bahkan lebih dari 20 triliun.Sepuluh triliun hanyalah hitungan terkecil.Kendy sangat senang.Karena Helios secara terang-terangan menerima suap, maka tidak ada yang perlu mereka takutkan lagi. Mereka langsung memerintahkan perusahaan aliansi mereka mengirimkan perwakilan untuk menemui Helios.Saat ini, dengan ditemani oleh sekelompok orang, Helios sedang melakukan peninjauan di sebuah pabrik besi.Karena identitas asli Ardika tidak bisa diekspos, tidak mungkin dia mengatakan bahwa kedatangannya ke Kota Banyuli secara khusus untuk menangani masalah yang melibatkan Ardika.Jadi, dia hanya bisa mengungkapkan kedatangannya ke Kota Banyuli kali ini adalah untuk melakukan peninjauan di Kota Banyuli.Selesai melakukan peninjauan di pabrik tersebut, Helios makan sederhana di kantin pabrik.Tepat pada saat ini, sekelompok orang bersetelan jas datang dan mengatakan ingin bertemu dengannya.Sambil makan, Helios bertanya, "Kalian ada uru
"Bam!"Helios memukul meja dengan keras, sampai-sampai membuat suasana di seluruh kantin terguncang.Semua orang ketakutan setengah mati, mereka bahkan tidak berani bernapas.Seorang Kodam sekaligus Duta Perbatasan, dia tidak marah saja sudah sangat menakutkan. Begitu amarahnya meluap, seakan-akan bisa mengguncang langit dan bumi!Siapa pun tidak akan sanggup menahan tekanan seberat ini.Zilwar dan Kirani sampai tercengang saking ketakutannya.Ada apa ini? Apa yang terjadi? Bukankah sedari tadi Helios menerima hadiah dari mereka dengan senang hati? Mengapa pria itu tiba-tiba marah besar?Bulir-bulir keringat mulai bercucuran membasahi kening Zilwar. Dia merasakan tenggorokannya seolah kering, tetapi dia tetap berkata dengan nada merendah, "Tuan Kodam, kami memberikan hadiah untuk Tuan sebagai bentuk rasa terima kasih kami pada Tuan. Kami nggak bermaksud lain. Kalau Tuan nggak bersedia melakukan pemeriksaan terhadap lima perusahaan besar itu dan Ardika, nggak masalah.""Ya, benar. Kami
Helios melambaikan tangannya dengan dingin dan berkata, "Beri tahu pihak kepolisian Kota Banyuli untuk menangkap semua orang yang memberikan hadiah kepadaku hari ini, lalu serahkan mereka ke kejaksaan untuk dijatuhi vonis hukuman!"Seketika itu pula, seluruh kantin dipenuhi dengan suara permohonan pengampunan."Tuan Kodam, kami mohon ampun, kami sudah mengetahui kesalahan kami, kami semua mendapat arahan yang salah dari Ardika si sialan itu!""Ya, benar, seharusnya dia yang ditangkap, bukan kami!"Tidak peduli bagaimana mereka memohon pengampunan, ekspresi Helios tetap tidak berubah.Melihat mereka sudah bisa menghindari nasib ditangkap, Paul dan yang lainnya sudah putus asa. Mereka memaki Ardika, pada saat bersamaan mereka benar-benar merasa sedih.Saat ini, mereka sama saja dengan melompat ke jurang sendiri.Awalnya mereka baik-baik saja.Namun, karena meniru Ardika untuk menjalin relasi dengan Kodam, mereka tidak hanya mengeluarkan uang, mereka bahkan tertimpa masalah besar.Saat in
Tidak hanya kehilangan satu triliun yang telah diberikan kepada Helios, dua perusahaan investasi mereka dijatuhi denda sebesar lebih dari ratusan miliar, bahkan dilarang untuk berinvestasi di Kota Banyuli.Dengan kata lain, impian Keluarga Misra dan Keluarga Mahasura untuk merebut lima perusahaan besar yang berhubungan dengan Ardika sudah hancur.Saking kesalnya, Gilang dan Kendy hampir muntah darah.Jelas-jelas Ardika baik-baik saja setelah mengirimkan hadiah kepada Helios secara terang-terangan, sedangkan mereka malah harus mengalami kerugian yang sangat besar.Mereka harus menuntut siapa atas apa yang mereka hadapi saat ini?Helios?Tentu saja mereka tidak berani.Biarpun mereka memiliki dua keluarga kaya terkemuka sebagai pendukung mereka, mereka juga tidak berani menyinggung seorang Kodam."Ardika si bajingan itu sudah menjebak kita! Aku sangat membencinya!"Saat Kendy sedang diselimuti oleh amarah yang meluap-luap, dia menerima panggilan telepon dari Abraham, Kepala Keluarga Maha
Anak buah Gilang baru pertama kali melihat penampilan Gilang semenakutkan itu. Saking ketakutannya, dia bahkan tidak berani bernapas. Dia berkata dengan suara bergetar, "Tuan Gilang, mereka sudah sampai. Apa aku perlu meminta mereka untuk datang menemui Tuan?""Nggak perlu, suruh mereka langsung pergi menemui si Gigi Emas dan Romi."Wajah Gilang tampak berkedut, dia berkata dengan tajam, "Ardika mendapat giliran terakhir. Sebelum menghabisinya, aku ingin menghabisi satu per satu dari orang-orang di sekitarnya terlebih dahulu!"Karena tidak bisa menggunakan cara politik untuk menghancurkan Ardika, maka dia akan menggunakan cara kejam!Informasi mengenai Perusahaan Investasi Gilra dan Grup Damos dijatuhi hukuman denda menggemparkan dunia bisnis Kota Banyuli.Tidak ada yang menyangka semuanya akan berakhir menjadi seperti ini.Saat Ardika mengirimkan hadiah untuk Kodam, dia baik-baik saja. Namun, orang-orang yang menirunya dan memberikan hadiah pada Kodam, semuanya malah ditangkap.Tentu
"Eh ... itu .... Kita sama-sama berasal dari dunia preman. Kita bisa bertemu, itu artinya kita berjodoh. Silakan duduk, kita bisa minum-minum bersama ...."Mengingat Duo Pendekar Kota Lino sudah terkenal brutal, Jinto memaksakan seulas senyum yang bahkan terlihat lebih jelek dibandingkan tangisan sambil berbicara dengan terbata-bata.Dia ingin mengulur waktu terlebih dahulu, lalu meminta bantuan Ardika.Kalau tidak, hanya dengan kekuatannya dan Romi dua orang, mereka pasti akan dibantai habis-habisan oleh dua monster ganas di hadapan mereka itu.Mayat Bambang, anak buah yang sudah ikut dengannya selama bertahun-tahun masih tergeletak di sana!"Duo Pendekar, anjing sialan itu sedang mengulur waktu kalian, kalian jangan sampai tertipu oleh mereka!"Tiba-tiba, terdengar suara tajam seseorang. Kemudian, Julio, ayah Santi berjalan memasuki ruangan.Tidak hanya dia seorang, di belakangnya ada Vandano dan yang lainnya. Mereka menatap Jinto dan Romi dengan tatapan penuh kebencian.Sebelumnya,
Duo Pendekar Kota Lino tidak hanya datang berdua saja ke Kota Banyuli, mereka juga membawa sekelompok orang ganas dari dunia preman Kota Serambi.Di bawah kepemimpinan dua monster ganas itu, wilayah kekuasaan Jinto dan Romi hancur begitu saja. Mereka sama sekali tidak bisa menghadapi serangan ekstrem seperti itu.Anak buah Jinto dan Romi, ada yang terluka, ada pula yang melarikan diri.Bahkan, ada pula yang langsung memilih untuk berkhianat dan menyerang rekan sendiri.Hanya dalam kurun waktu satu malam, dunia preman Kota Banyuli mengalami perubahan yang signifikan.Sebelumnya, saat berada di Kota Serambi, Grup Lautan Berlian kehilangan banyak anggota mereka. Hingga sekarang, anggota-anggota yang terluka masih dalam proses pemulihan, sehingga mereka sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk melakukan serangan balik.Terlebih lagi, dengan kebrutalan dan keganasan Duo Pendekar Kota Lino, sudah tidak ada orang yang bisa menghentikan mereka.Pagi harinya, saat Luna masih sedang sarapan, Ti
"Ya, benar."Ardika mengangguk sambil tersenyum, "Sebagai teman, sudah sewajarnya memberikan bantuan kecil seperti itu.""Apa katamu?! Memberikan bantuan?"Tidak tahu apa yang salah dengan ucapan Ardika itu, emosi Violet langsung meledak. Dia memelototi Ardika dengan marah dan berkata, "Berani-beraninya kamu bilang memberikan bantuan?!""Tahukah kamu setelah kejadian itu berlalu, ada berapa orang yang mentertawakan Tina?""Dengar-dengar, kamu adalah menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan wanita?""Pria yang hanya bisa mengandalkan wanita sepertimu, biarpun hanya berpura-pura menjadi pacar Tina, juga hanya mencoreng reputasi Keluarga Bangsawan Dienga Supham!"Selesai berbicara, Violet memelototi Tina dengan tajam, seakan-akan menyalahkan keponakannya bertindak sembarangan.Senyuman di wajah Ardika langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.Dia mendapati kemungkinan besar lidah tajam Tina, diwarisi dari bibinya yang satu ini.Begitu datang, wanita itu langsung menjulukinya sepert
"Selain itu, wanita itu memang cukup berkemampuan. Beberapa tahun yang lalu, saat Keluarga Dienga nggak stabil, dia berhasil menyelamatkan Keluarga Dienga dengan kemampuannya seorang diri.""Bahkan Thomas bisa menjadi Komandan tim tempur Provinsi Denpapan, juga merupakan hasil dari tindakannya.""Jadi, seluruh Keluarga Dienga tunduk padanya.""Terlebih lagi, dia menggunakan alasan demi kebaikanku, ingin aku menikah, anggota keluarga lainnya lebih nggak bisa berkomentar lagi."Sepertinya, Nyonya Keluarga Dienga yang satu ini memang cukup hebat.Sebagai wanita yang dinikahi oleh ayah Tina setelah bercerai, wanita itu bisa memegang kendali atas Keluarga Dienga.Terlebih lagi, Keluarga Dienga adalah sebuah keluarga besar, sangat jelas kemampuannya begitu luar biasa."Tapi, setelah berbicara sebanyak ini, sebenarnya apa tujuanmu memanggilku kemari?""Seharusnya aku nggak termasuk teman curhat yang baik, bukan?"Ardika berkomentar sambil merentangkan tangannya.Dia sudah memutuskan, dengan m
Di kalangan kelas atas, keturunan keluarga besar biasa, biasanya disebut sebagai Tuan Muda.Keluarga besar di atas level itu, juga disebut sebagai Tuan Muda.Sementara itu, orang yang bisa mendapatkan julukan Pangeran, hanyalah keturunan keluarga bangsawan.Tidak ada peraturan khusus, tetapi makin banyak orang yang menggunakan panggilan dan julukan khusus itu, maka lambat laun menjadi sebuah kebiasaan dalam masyarakat.Selain itu, bahkan dalam internal keluarga bangsawan pun, bukan semua orang bisa mendapatkan julukan tersebut.Paling tidak harus orang-orang yang memenuhi kualifikasi untuk memperebutkan posisi sebagai kepala keluarga.Sejak dilahirkan, orang seperti ini sudah menduduki puncak dunia.Memiliki darah terhormat!Terhormat sejak lahir!Kata-kata ini cocok untuk mendeskripsikan orang-orang seperti ini."Apa kamu ketakutan?"Melihat ekspresi Ardika, Tina mendecakkan lidahnya dan berkata, "Tapi ini juga bukan salahmu. Keluarga bangsawan benar-benar sulit dibayangkan oleh kelua
Saat ini, Hamdi berkata, "Kali ini, karena kejadian yang menimpa Keluarga Dougli Galea, Perusahaan Investasi Mahasura berencana untuk meninggalkan Kota Banyuli. Mereka sedang menjual aset-aset mereka.""Lalu, mengenai beberapa rumah sakit swasta itu, kemarin Amir mengunjungi Kediaman Wali Kota secara pribadi dan menanyakan apakah Kediaman Wali Kota tertarik untuk mengambil alih rumah sakit tersebut atau nggak.""Menurutku, Amir melakukan tindakan ini, seharusnya untuk menunjukkan sikapnya pada Tuan."Ardika tertegun sejenak. Kemudian, di menyunggingkan seulas senyum main-main dan berkata, "Oh? Apa pada akhirnya Keluarga Mahasura sudah mulai ketakutan?"Zilwar sudah dilumpuhkan, menjadi seperti seorang kasim. Dia sudah bisa membayangkan Abraham selaku ayah kandung Zilwar pasti akan menggila.Karena itulah, dia meminta Davinko untuk mengirim Pasukan Pengawal Internal dari tim tempur. Selama beberapa hari ini, mereka yang bertugas melindungi Luna, Elsy dan yang lainnya.Sepertinya kematia
Hari itu juga, Yutar langsung terbang ke Yedo, Negara Jepara, bertemu dengan penanggung jawab Grup Mitsun.Tanpa banyak berbasa-basi lagi, pihak Grup Mitsun langsung setuju untuk bertukar aset dengan Keluarga Dougli....Kediaman Wali Kota Banyuli.Setelah melepaskan jabatannya sebagai wali kota, Ardika baru pertama kali datang berkunjung.Namun, kali ini dia datang bukan untuk bekerja.Dia datang untuk membawa pulang barang-barang pribadinya yang diletakkan di sini.Sebelumnya, Ratu Ular memberinya Pedang Ular Gelap, Ardika juga meletakkannya di sini.Walaupun pedang tersebut hanyalah replika, tetapi merupakan bukti identitas seorang ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa. Kalau sampai barang ini beredar ke luar, pasti akan menimbulkan banyak masalah."Apa kandidat wali kota baru sudah ditetapkan?"Ardika mengajukan pertanyaan itu pada Hamdi dan Lukmi yang berada di belakangnya dan membantunya membawakan barang-barangnya.Hamdi berkata, "Belum, karena Kota Banyuli akan naik level, deng
Bagi pihak pemerintahan Galea, uang sebanyak itu tak seberapa.Namun, setelah melalui proses operasional dari beberapa organisasi besar Galea, lima ratusan orang itu baru berhasil menyelinap masuk ke Negara Nusantara.Kali ini, semuanya sudah hancur hingga ke akar-akarnya, boleh dibilang adalah kerugian yang sangat besar.Terlebih lagi, kalau sampai hal ini terekspos, pihak pemerintahan Galea yang akan malu.Sekarang, para petinggi pihak pemerintahan Galea sedang marah besar.Secara otomatis, sebagai penyebab semua ini terjadi, Keluarga Dougli menjadi target pelampiasan amarah.Bahkan, kemungkinan besar pihak pemerintahan Galea akan melemparkan masalah ini kepada Keluarga Dougli, lalu mereka akan dicampakkan dan dihabisi.Setelah memikirkan hal tersebut, Tihon langsung gemetaran."Paman Yutar benar, hal ini menyangkut hidup dan mati Keluarga Dougli Galea, kita wajib memikirkan cara untuk menyelamatkan keluarga kita!"Tihon membungkukkan badannya di hadapan Yutar dan berkata, "Paman Yut
Tiga hari kemudian.Kejadian yang menggemparkan seluruh Provinsi Denpapan ini, perlahan-lahan sudah tenang kembali.Adapun mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi di Vila Pelarum hari itu, orang-orang yang mengetahui rahasia di balik kejadian itu, tidak ada yang berani buka suara.Bagi yang tidak tahu, seharusnya tidak akan mengetahui kebenaran itu lagi selamanya.Namun, semua orang bisa melihat hasilnya dengan sangat jelas.Ardika tetap hidup dan dalam kondisi sehat tanpa kekurangan satu apa pun.Walaupun dia sudah tidak menjabat sebagai Wali Kota Banyuli, tetapi Grup Bintang Darma dan Grup Hatari tetap beroperasi seperti biasa, sama sekali tidak terpengaruh.Di sisi lain, pihak Keluarga Dougli sangat menyedihkan.Tridon seakan-akan menghilang dari muka bumi ini begitu saja. Hanya ada rumor yang beredar, mengatakan Tridon dimasukkan ke dalam peti mati hidup-hidup. Setelah dia mati, dia dibawa kembali ke Keluarga Dougli Galea.Adapun mengenai benar tidaknya rumor ini, tidak ada yang
"Bagaimanapun juga, kamu adalah seorang kepala instruktur tim militer asing Galea, tapi seperti ini karaktermu?"Ardika menendang Tridon dengan jijik, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Chiko dan berkata, "Chiko, 'kan? Pamanmu sudah berlutut memohon padaku.""Bagaimana denganmu?""Apakah kamu juga ingin berlutut dan memohon kepadaku, atau kamu ingin hancur bersamaku?"Seulas senyum mengejek menghiasi wajah Ardika.Kalimat "atau kamu ingin hancur bersamaku" yang diucapkannya itu hanyalah lelucon belaka.Bagaimana mungkin ratusan orang Tentara Bayaran Lane itu adalah tandingannya? Bukan hancur bersama, melainkan jelas-jelas dia yang akan menghancurkan musuh."Aku ... aku ...."Bulir-bulir keringat dingin bercucuran di kening Chiko, dia kesulitan untuk berbicara.Ardika memberinya tekanan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Biarpun sebelumnya dia pernah berhadapan dengan orang paling hebat di tim tempur Galea, dia juga tidak merasa segugup ini.Dia bahkan sampai terdorong untuk
Sebelumnya, Tridon masih enggan tunduk pada Dewa Perang. Dia ingin melatih beberapa orang bawahan yang bisa diandalkan, lalu mencari kesempatan untuk melawan Dewa Perang lagi.Contohnya Musa, itu adalah orang berbakat yang telah dilatihnya dengan mengerahkan seluruh kemampuannya.Namun sekarang, Tridon baru mendapati saat dirinya benar-benar berhadapan dengan sosok Dewa Perang itu, dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk merangkak bangkit.Kejadian hari ini membuatnya tidak berani memikirkan niat-niat lain lagi.Tanpa perlu Ardika turun tangan sendiri, Draco, bawahan Ardika sudah menghancurkan tubuh Musa hanya dengan satu tinju saja."Tridon, apa kamu mengira kamu masih bisa bertahan hidup?"Ardika menatap Tridon dengan sorot mata acuh tak acuh, lalu berkata dengan dingin, "Sebagai keturunan Negara Nusantara, kamu nggak mencintai negara ini dan memilih untuk pergi ke negara lain. Aku nggak menyalahkanmu.""Kamu nggak mencintai tanah airmu, tapi juga tolong jangan merusaknya.""Tapi,