Share

Bab 817 Brutal

Penulis: Sarjana
"Eh ... itu .... Kita sama-sama berasal dari dunia preman. Kita bisa bertemu, itu artinya kita berjodoh. Silakan duduk, kita bisa minum-minum bersama ...."

Mengingat Duo Pendekar Kota Lino sudah terkenal brutal, Jinto memaksakan seulas senyum yang bahkan terlihat lebih jelek dibandingkan tangisan sambil berbicara dengan terbata-bata.

Dia ingin mengulur waktu terlebih dahulu, lalu meminta bantuan Ardika.

Kalau tidak, hanya dengan kekuatannya dan Romi dua orang, mereka pasti akan dibantai habis-habisan oleh dua monster ganas di hadapan mereka itu.

Mayat Bambang, anak buah yang sudah ikut dengannya selama bertahun-tahun masih tergeletak di sana!

"Duo Pendekar, anjing sialan itu sedang mengulur waktu kalian, kalian jangan sampai tertipu oleh mereka!"

Tiba-tiba, terdengar suara tajam seseorang. Kemudian, Julio, ayah Santi berjalan memasuki ruangan.

Tidak hanya dia seorang, di belakangnya ada Vandano dan yang lainnya. Mereka menatap Jinto dan Romi dengan tatapan penuh kebencian.

Sebelumnya,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 818 Mata Ganti Mata, Gigi Ganti Gigi

    Duo Pendekar Kota Lino tidak hanya datang berdua saja ke Kota Banyuli, mereka juga membawa sekelompok orang ganas dari dunia preman Kota Serambi.Di bawah kepemimpinan dua monster ganas itu, wilayah kekuasaan Jinto dan Romi hancur begitu saja. Mereka sama sekali tidak bisa menghadapi serangan ekstrem seperti itu.Anak buah Jinto dan Romi, ada yang terluka, ada pula yang melarikan diri.Bahkan, ada pula yang langsung memilih untuk berkhianat dan menyerang rekan sendiri.Hanya dalam kurun waktu satu malam, dunia preman Kota Banyuli mengalami perubahan yang signifikan.Sebelumnya, saat berada di Kota Serambi, Grup Lautan Berlian kehilangan banyak anggota mereka. Hingga sekarang, anggota-anggota yang terluka masih dalam proses pemulihan, sehingga mereka sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk melakukan serangan balik.Terlebih lagi, dengan kebrutalan dan keganasan Duo Pendekar Kota Lino, sudah tidak ada orang yang bisa menghentikan mereka.Pagi harinya, saat Luna masih sedang sarapan, Ti

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 819 Menangani Inti Permasalahan

    "Oke, aku akan segera memberi tahu Thomas."Selesai berbicara, Draco segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Thomas.Saat ini, kepala keluarga dari Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax sudah tiba di rumah sakit untuk menjenguk Jinto dan Romi.Ketiga orang itu memakai topi dan menutupi mulut mereka dengan masker, sampai-sampai orang lain sulit untuk mengenali siapa mereka.Ardika mengerutkan keningnya dan bertanya, "Kenapa kalian datang menjenguk orang di rumah sakit malah berpenampilan seperti pencuri?""Tuan Ardika, Komandan Draco."Ketiga orang itu segera melepaskan topi dan masker mereka, lalu menyapa Ardika dan Draco dengan sopan. Desta menjelaskan dengan ekspresi getir, "Tuan Ardika, begitu Duo Pendekar Kota Lino tiba di Kota Banyuli, mereka langsung menyerang Jinto dan Romi. Kami sangat ketakutan."Sebelumnya, saat berada di Restoran Barudan, selain Jinto, Romi dan Ridwan, mereka juga maju untuk melawan Gilang dan berdiri di pihak Ardika.Sekarang, ketiga oran

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 820 Kelemahan Elsy

    Ardika takut Luna mengkhawatirkannya.Setelah berada di rumah sakit beberapa saat lagi, dia pun segera pulang ke rumah.Sebelum pergi, dia meminta Farlin untuk melakukan yang terbaik dalam menyembuhkan Jinto dan Romi.Pada saat bersamaan, Gilang juga sudah pindah ke sebuah kompleks vila mewah.Pihak yang membangun kompleks vila ini adalah sebuah perusahaan properti ibu kota provinsi, presdir perusahaan tersebut berhubungan baik dengan Gilang.Siapa pun yang memasuki kompleks ini akan melalui pemeriksaan ketat.Setelah pindah ke tempat ini, Gilang baru tenang.Seperti dugaan Ardika, pria itu benar-benar takut Ardika meminta anggota dunia preman untuk menyelidiki keberadaannya, lalu langsung meminta anggota kepolisian untuk melakukan penangkapan terhadap dirinya.Walaupun dalam lubuk hatinya, dia masih memandang rendah Ardika, tetapi dia juga tahu jelas bahwa sebelumnya dia sudah terlalu menganggap remeh idiot itu.Relasi Ardika di Kota Banyuli jauh lebih luas dan rumit dibandingkan yang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 821 K****u Panda

    Kebencian Jiko pada Ardika sudah mendarah daging.Begitu menyebut tentang Ardika, wajahnya langsung berkedut.Gilang menganggukkan kepalanya dan berkata, "Oke, aku akan mewujudkan impianmu. Kamu hanya perlu mencari cara untuk mengajak Elsy dan putrinya keluar."Setelah berpikir sejenak, Jiko punya cara untuk mengelabui Elsy keluar menemuinya. Namun, Livy sama sekali tidak dekat dengannya.Kalau dia tiba-tiba mengajak Elsy keluar dengan membawa Livy, wanita itu pasti akan curiga padanya.Dia harus mengelabui Livy agar dekat dengannya terlebih dahulu."Tuan Gilang, putri Elsy bersekolah di Taman Kanak-Kanak Candika. Sebagai seorang ayah, sudah sewajarnya aku menjalankan tanggung jawabku untuk menjemput putriku pulang sekolah," kata Jiko dengan tajam.Gilang melambaikan tangannya, meminta anak buahnya untuk membawa Jiko pergi....Di Taman Kanak-Kanak Candika.Saat Robin pergi ke sekolah untuk menjemput cucunya pulang sekolah, dia melihat Jiko berjalan keluar sambil menggandeng Livy.Sama

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 822 Terjadi Sesuatu pada Elsy dan Livy

    "Huh! Kata-kata yang kamu rangkai ini luar biasa bagus! Jangan pikir aku nggak tahu, kamu sudah melayaninya di ranjang. Aku nggak butuh uang seperti itu. Dia sudah meniduri wanitaku, menginjak-injak harga diriku, aku ingin sekali mencabik-cabik dia hidup-hidup!"Ekspresi Jiko tampak ganas, seperti orang yang sudah mengalami gangguan kejiwaan."Kamu! Dasar bajingan! Aku dan Ardika nggak ada hubungan apa pun!""Sekarang semuanya sudah nggak penting lagi. Hal yang paling penting adalah hari ini Ardika pasti akan mati. Aku akan membuatnya berlutut di hadapanku untuk memohon pengampunan!"Saat terjadi keributan di dalam mobil, para prajurit yang bertugas untuk melindungi Elsy sudah menyadari ada yang tidak beres."Gawat! Ada orang yang ingin menyandera Bu Elsy! Cepat hentikan mobil itu!"Saat dua mobil itu hendak menghentikan mobil yang membawa Elsy pergi, beberapa mobil di sekitar tempat parkir itu tiba-tiba melaju dan langsung mengepung dua mobil satpam yang bertugas untuk melindungi Elsy

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 823 Aku Merindukan Ayah

    Gilang selalu berhati-hati dalam bertindak. Dia selalu menyiapkan jalan untuk menyelamatkan nyawanya sendiri.Khawatir keberadaannya terekspos, dia tidak meminta anak buahnya untuk membawa Elsy dan Livy ke vilanya."Nggak ada.""Baguslah!"Gilang memanggil Duo Pendekar Kota Lino untuk menemuinya, lalu menyodorkan sebuah tablet kepada mereka berdua."Selama kalian bekerja untukku, aku nggak akan membiarkan kalian bekerja dengan sia-sia. Ibu dan anak di dalam video ini menjadi milik kalian malam ini. Setelah kalian cukup puas, ingat bantu aku beri pelajaran kepada Ardika, siksa dia perlahan-lahan!"Duo Pendekar Kota Lino tidak hanya hobi membunuh dan haus akan darah, mereka juga merupakan iblis yang sangat bernafsu. Mereka sudah tidak berperikemanusiaan lagi.Malam hari di mana mereka tiba di Kota Serambi, menantu Sam dilecehkan dan disiksa oleh mereka berdua sampai mati!Saat ini, begitu melihat Elsy dan Livy yang berada di dalam video, mereka langsung mengeluarkan suara tawa liar sekal

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 824 Melumpuhkan Pendekar Dua

    "Jangan! Kalian jangan mendekat!" teriak Elsy dengan histeris. Dia benar-benar ketakutan setengah mati."Ayah! Aku ingin bertemu Ayah! Huu ... huu ...."Livy berteriak dan menangis sejadi-jadinya, suara tangisnya bisa membuat hati orang yang mendengarnya hancur berkeping-keping.Namun, dua ekor binatang buas yang sudah tidak memiliki rasa simpati itu malah makin bersemangat dan menggila.Sambil tertawa aneh, mereka berdua menerjang ke arah ibu dan anak yang sedang meringkuk di sudut ruangan itu."Kalian benar-benar cari mati!"Tiba-tiba, pintu ruangan seakan-akan meledak karena suara teriakan penuh amarah seseorang dari luar.Bagaikan petir yang menyambar, Jiko yang terduduk di lantai ketakutan setengah mati, sampai-sampai tubuhnya gemetaran dan jiwanya seolah sudah meninggalkan raganya.Namun, bagi Elsy, suara teriakan penuh amarah itu seperti alunan melodi yang sangat indah."Ardika!" teriaknya dengan kaget."Eh? Ardika?"Duo Pendekar Kota Lino segera menghentikan pergerakan mereka.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 825 Melumpuhkan Pendekar Satu

    "Ahhhh, aku benar-benar nggak terima ...."Pendekar Dua yang sudah tergeletak tak berdaya di lantai berteriak dengan histeris.Penampilan arogan dan ganas yang ditunjukkannya sebelumnya sudah hilang tanpa menghilangkan jejak, saat ini penampilannya sama saja dengan orang biasa yang tertimpa musibah besar."Adikku!"Pendekar Satu berteriak dengan marah, kedua matanya sudah memerah.Mereka adalah dua saudara yang mengandalkan kemampuan dan kekuatan bela diri mereka untuk menguasai dunia preman Kota Lino, melakukan pembantaian dan pembunuhan, tidak ada seorang pun yang berani memprovokasi mereka.Kini, Pendekar Dua bahkan tidak bisa lolos satu jurus dari Thomas, melainkan kalah telak begitu saja.Dia dilumpuhkan begitu saja.Kenyataan itu bahkan jauh lebih sulit diterima dibandingkan dirinya dibunuh secara langsung!Melihat kondisi sang adik seperti itu, hati Pendekar Satu terasa sakit.Pada saat bersamaan, Thomas juga membuatnya merasakan perasaan yang belum pernah dirasakannya sebelumny

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2143 Gadis Muda yang Cantik

    Berbeda dengan cara pengungkapan orang-orang Negara Nusantara yang implisit, Wilfred langsung menerima penawaran Jace begitu saja.Bayaran sebesar satu juta Milvem, bagi seorang psikolog ternama sepertinya pun, juga merupakan sebuah penghasilan yang menggiurkan.Perlu diketahui di Negara Minos, bahkan seorang mantan presiden menghadiri sebuah seminar, bayarannya juga hanya ratusan ribu Milvem."Ardika ...."Setelah berhasil membujuk Wilfred, Jace mengalihkan pandangannya ke arah Ardika.Ardika melambaikan tangannya, "Aku nggak masalah, juga nggak butuh bayaran. Setelah Nona Kasandra bangun, baru kita bicarakan lagi.""Baik, kalau begitu, terima kasih, Ardika."Jace mengangguk dengan penuh rasa terima kasih.Gijran menurunkan volume suaranya da mendengus dingin. Dia merasa Ardika hanya berpura-pura suci, tidak menginginkan uang. Saat menerima vila, bukankah Ardika langsung menerimanya begitu saja?Rosa juga mengerutkan keningnya dengan sedikit tidak senang. Dia merasa ucapan Ardika ini

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2142 Kasih Sayang yang Mendalam Terhadap Anak

    Selama bisa menyembuhkan Kasandra, maka kedudukannya dalam hati Jace akan meningkat secara signifikan. Kalau begitu, bukankah kelak dia sudah bisa bertindak sesuka hatinya di ibu kota provinsi?Lagi pula, apa pun yang terjadi, Jace, pamannya yang selaku wali kota ini pasti akan membantunya menangani masalah!Rosa tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi samar-samar terlihat sorot mata senang di matanya.Kalau Wilfred bisa berhasil menyembuhkan Kasandra, membuat Jace berutang budi besar padanya, maka kelak kalau Grup Gozam berkembang di ibu kota provinsi, pasti akan mendapatkan dukungan kuat dari Jace.Hanya Ardika yang tetap menunjukkan ekspresi tenang.Bahkan melihat pasiennya secara langsung saja belum, Wilfred ini sudah meyakini Kasandra mengidap penyakit mental, bukankah sudah terlalu cepat?"Kalian berdua, silakan."Hati dan pikiran Jace hanya fokus pada putrinya. Dia juga tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi. Dia segera memimpin jalan, membawa Ardika dan Wilfred masuk ke dal

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2141 Penyelamat Seumur Hidup

    Jace melirik Gijran dengan sorot mata agak dingin.Kabar bahwa putrinya sedang sakit hanya diketahui oleh segelintir orang.Sekarang Rosa sudah mengetahui hal ini, sangat jelas Gijran yang membocorkan hal tersebut.Hati Gijran langsung diliputi perasaan gugup. Dia buru-buru berkata pada Jace, "Paman, karena melihat kondisi Kasandra makin hari makin buruk, nggak ada solusi untuk menyembuhkannya, jadi aku coba-coba untuk memberitahukan hal ini kepada Bu Rosa.""Paman, lihatlah, ini adalah Pak Wilfred yang berasal dari jurusan psikologi Universitas Califo Negara Minos. Di seluruh Negara Minos, dia sangat terkenal di dunia psikologi.""Belakangan ini kebetulan dia datang ke Negara Nusantara untuk pertukaran akademis. Berkat relasi Bu Rosa, ditambah dengan membayar harga yang sangat mahal, baru berhasil mengundangnya ke ibu kota provinsi untuk mengobati penyakit Kasandra!"Universitas Califo adalah universitas ternama berskala internasional.Begitu mendengar ucapan keponakannya, Jace langsu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2140 Rosa

    "Wah, kalau begitu, benar-benar malang!"Sosok profesor yang bernama Wilfred itu juga mengamati Ardika sambil mengangkat bahunya.Namun, sebagai target ejekan, Ardika sama sekali tidak terpengaruh. Dia hanya melirik Limdo sekilas sambil tersenyum tipis.Ekspresi Limdo terlihat agak canggung, dia segera menangkupkan tangannya di hadapan Ardika dengan diliputi rasa bersalah."Maaf, Tuan Ardika, demi keselamatan Tuan Jace ...."Kala itu, saat masih di kereta api cepat, setelah Ardika pergi, dia segera menyelidiki latar belakang dan berbagai data-data mengenai Ardika.Demi melindungi Jace, terutama setelah Jace telah menjadi target pembunuhan beberapa kali, sudah menjadi tugas dan kewajiban Limdo untuk menyelidiki setiap orang yang mendekati atasannya itu.Hanya saja, sekarang Gijran malah mengekspos hal tersebut di depan banyak orang, bahkan di hadapan Ardika sendiri, tentu saja Limdo merasa agak canggung.Menghadapi sikap arogan Gijran, tentu saja Ardika tidak akan berdiam diri saja."Ng

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2139 Penipu

    Saat ini, Gijran sedang berdiri di tangga, menatap Ardika dengan ekspresi acuh tak acuh.Dia kembali menunjukkan ekspresi arogan seperti saat pertama kali bertemu Ardika. Sorot matanya dipenuhi dengan permusuhan.Dia sama sekali tidak menunjukkan sikap hormat seperti saat di kereta api cepat setelah Ardika menyembuhkan Jace.Sementara itu, ada beberapa orang yang ikut di belakangnya. Para pria dan wanita ini terdiri dari orang-orang Negara Nusantara dan orang-orang asing.Dua orang di antaranya sedikit menarik perhatian Ardika.Pertama, seorang wanita muda yang sangat cantik.Wanita ini memancarkan aura yang sangat kuat, mengenakan setelan formal yang mencolok. Kaki jenjang nan mulusnya dialasi dengan sepasang sepatu hak tinggi berwarna hitam. Penampilannya ini membuat orang lain bisa memperhatikannya bahkan tanpa disadari.Orang yang satu lagi adalah seorang pria asing paruh baya dengan rambut pirang dan mata biru. Dia mengenakan kacamata berbingkai hitam, disertai aura akademis yang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2138 Penyakit Aneh

    "Asrama Kediaman Wali Kota di mana kita berada sekarang adalah asrama kedutaan Negara Jepara.""Setelah orang-orang Negara Jepara pergi, untuk menghemat pengeluaran, Kediaman Wali Kota tidak merobohkan bangunan-bangunan ini, jadi tetap mempertahankan banyak unsur Negara Jepara di sini."Limdo memberikan penjelasan singkat pada Ardika.Mendengar ucapan Limdo, pikiran Ardika mulai berputar.Sebelumnya, Jace hampir kehilangan nyawa karena mantra yang dimasukkan oleh orang Negara Jepara dalam tubuhnya.Sekarang tempat tinggalnya sangat kental dengan unsur Negara Jepara, apa mungkin penyakit Kasandra juga ada hubungannya dengan hal ini?Ardika bertanya tanpa menunjukkan gejolak emosi apa pun di wajahnya, "Nona Kasandra sakit sebelum pindah ke sini, atau sebelumnya penyakitnya memang sudah kumat?"Limdo tertegun sejenak, dia langsung mengerti maksud Ardika."Nona Kasandra memang mulai sakit nggak lama setelah Tuan Jace menjabat sebagai Wali Kota. Karena Nona Kasandra masih sedang kuliah, jad

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2137 Kondisi Makin Memburuk

    Ardika tersenyum tipis dan berkata, "Pak Jace sangat kaya, ya. Begitu bermurah hati dalam memberi hadiah?"Limdo tersenyum dan berkata, "Tuan Ardika jangan salah paham. Di Provinsi Denpapan, Keluarga Sinantri juga merupakan keluarga besar yang sudah turun temurun. Setiap tahunnya, Pak Jace sekeluarga mendapatkan pembagian bonus yang sangat besar, dia nggak perlu sampai menyelewengkan uang nggak seberapa itu.""Ternyata begitu, ya. Sepertinya aku yang sudah terlalu berpikiran sempit."Ardika mengambil surat perjanjian tersebut dan melihatnya sejenak. Kemudian, dia menyimpan surat perjanjian dan kartu akses maksud itu, lalu berkata, "Kalau begitu, aku terima."Walaupun Ardika tidak bermaksud mendapatkan balasan setelah melakukan kebaikan untuk orang lain, tetapi saat di kereta api cepat, dia sudah menyelamatkan nyawa Jace.Baik gelang manik-manik emas yang sudah diberkahi oleh Biksu Karuna sendiri, maupun vila ini, dia merasa wajar saja dia menerimanya.Karena kalau bukan Jace beruntung

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2136 Menghadiahkan Vila

    "Aku ...."Wajah Gilto langsung memerah, api amarah tampak jelas di matanya.Bagaimanapun juga, Gilto sendiri juga merupakan staf instansi pemerintahan Kediaman Wali Kota Ibu Kota Provinsi. Boleh dibilang di ibu kota provinsi dia adalah orang yang lumayan sukses.Sekarang memintanya untuk meminta maaf pada orang lain sambil berlutut di depan banyak orang, bahkan orang tersebut adalah Ardika yang sebelum tidak dianggap serius olehnya, bagaimana mungkin dia bisa terima?"Bam!"Tepat pada saat Gilto masih ragu, Ardika tiba-tiba mengangkat kakinya dan melayangkan tendangan ke perut pria itu.Dengan iringan suara "bam" teredam, kedua lutut Gilto langsung terasa lemas dan membentur lantai."Plak!"Ardika langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Gilto. Dalam sekejap, wajah pria itu langsung memerah dan membengkak.Sambil memperhatikan gelang manik-manik Buddha dalam genggamannya, Ardika berkata dengan acuh tak acuh tanpa mengangkat kepalanya, "Nggak mampu melakukannya, jangan berlagak heba

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2135 Tamu Kehormatan Wali Kota

    Karena itulah, Kayla langsung melangkah maju untuk menarik Gilto dan berkata, "Gilto, untuk apa kamu memanggilnya dengan panggilan hormat seperti itu? Apa kamu yakin nggak salah orang? Pak Limdo apaan? Bocah ini adalah aktor yang disewa oleh Ardika untuk berlagak hebat di hadapan kita!""Plak!"Gilto buru-buru mengangkat tangannya, lalu melayangkan satu tamparan ke wajah Kayla. "Aktor apaan?! Ini adalah sopir Pak Jace!"Dalam kurun waktu sesingkat ini saja, Gilto sudah tahu apa yang terjadi.Tidak tahu ada hubungan apa yang terjalin antara Gilto dan Ardika. Akan tetapi, intinya Limdo sudah mendapatkan gelang manik-manik yang diberkahi oleh Biksu Karuna sendiri dari Kuil Mudita, lalu membawakannya pada Ardika.Alhasil, Kayla dan Stefi, dua wanita bodoh ini malah menganggap Limdo sebagai aktor yang disewa oleh Ardika, bahkan mengolok-olok Limdo.Mengingat tindakan bodoh yang telah dilakukan oleh dua orang wanita bodoh ini saat dia pergi ke kamar kecil, Gilto benar-benar ingin melayangkan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status