"Pergilah ke Penjara Luminus, minta bantuan Duo Pendekar Kota Lino," kata Gilang kepada anak buahnya tanpa ekspresi.Begitu mendengar ucapan majikan mereka, baik Panji maupun anak buah yang berdiri di belakang Gilang langsung tercengang."Apa? Tuan Gilang, Tuan ingin meminta bantuan Duo Pendekar? Begitu Duo Pendekar turun tangan, pasti akan terjadi pertumpahan darah!" seru Panji dengan kaget.Sorot mata ketakutan tampak jelas di matanya, pembuluh-pembuluh darah di dahinya juga terlihat melompat-lompat.Dia seolah-olah sedang membayangkan hal yang sangat menakutkan!"Grup Lautan Berlian sendiri yang nggak tahu diri. Berani-beraninya mereka melawanku, bersikeras melindungi Luna sekeluarga. Kalau begitu, biarkan saja pertumpahan darah terjadi."Gilang meletakkan tangannya di punggungnya, lalu melambaikan tangannya pada anak buahnya yang berdiri di belakangnya."Pergilah.""Baik, Tuan Gilang!"Setelah memberi hormat kepada sang majikan, anak buah Gilang itu keluar dari bangsal dan langsung
Setelah mendapat perintah dari Gilang, satu per satu undangan langsung disebarluaskan secepatnya.Tak lama kemudian, tokoh-tokoh besar di Kota Banyuli sudah menerima undangan tersebut."Gilang mengundang kita untuk menghadiri acara minum teh di Restoran Barudan besok pagi. Apa yang sedang direncanakannya?"Di Bar Fortemo.Setelah menerima undangan tersebut, Jinto dan Romi hanyut dalam pemikiran masing-masing.Sebelumnya, dua kepala preman ini pernah menjadi anak buah Ardika dan sempat berkuasa selama beberapa waktu.Namun, sejak mereka gagal melakukan tugas mereka dengan baik, Ardika mulai menyerahkan tugas dunia preman kepada Tina.Kedua orang ini pun kehilangan kekuasaan mereka.Jinto lebih parah lagi. Hanya karena satu kalimat dari Ardika, dia terpaksa harus mundur dari dunia preman.Karena itulah, dia janjian dengan Romi untuk minum-minum bersama di sini.Romi berkata dengan getir, "Nggak peduli apa tujuannya, kita tetap harus mempertimbangkan Keluarga Misra.""Tiga keluarga besar
Tanpa butuh waktu lama, undangan Gilang sudah sampai di Grup Bintang Darma.Undangan ini dibuat dengan "spesial".Hanya ada tiga kata."Datang memohon pengampunan!"Orang yang menyebarkan undangan mengharuskan Ardika untuk menerima undangan tersebut.Begitu undangan itu sampai di tangan Elsy, dia langsung terkejut setengah mati.Ardika beberapa kali terlibat dalam konflik dengan Keluarga Misra karena dirinya dan Livy.Sekarang Gilang mengirimkan undangan seperti ini untuk Ardika. Sangat jelas bahwa besok pria licik itu pasti akan mempersulit Ardika.Airin selaku asisten presdir Grup Bintang Darma berkata, "Bu Elsy, apa undangan ini perlu diberikan kepada Pak Ardika?""Nggak perlu. Aku akan menggantikannya menghadiri acara itu. Jangan beri tahu Pak Ardika masalah sepele seperti ini."Elsy menggertakkan giginya. Dalam lubuk hatinya, dia sudah membuat keputusan.Di Vila Cakrawala.Setelah menerima sebuah panggilan telepon, Luna menemui Ardika dengan diliputi perasaan cemas."Ardika, seora
"Hari ini aku mengundang kalian semua ke sini untuk minum teh bersama. Kalian santai saja, nikmati suasana," kata Gilang dengan tenang.Dia mengangkat kedua tangannya, mengisyaratkan semua orang untuk duduk.Seorang kepala keluarga kelas satu bertanya, "Tuan Gilang, semalam Sam, raja preman Kota Serambi terdahulu dan putranya dibunuh. Aku dengar dua orang dengan julukan Duo Pendekar Kota Lino yang melakukannya. Kalau boleh tahu apakah hal itu ada hubungannya dengan Keluarga Misra?"Dia tahu mengajukan pertanyaan seperti ini sangat tidak sopan, tetapi dia benar-benar tidak bisa menahan rasa penasarannya.Orang-orang lainnya juga sama penasarannya, pandangan mereka semua tertuju pada Gilang.Gilang tersenyum dan berkata, "Oh, aku mengenal mereka."Jawaban sederhana ini penuh arti.Sontak saja jawaban itu membuat jantung para tokoh hebat yang berada di tempat itu berdegap kencang.Gilang sangat menjaga reputasinya dan selalu berhati-hati dalam berperilaku, jadi tentu saja dia tidak akan m
Mendengar ucapan Julio, ekspresi Elsy sudah sedikit memucat.Dia menundukkan kepalanya tanpa berani mengucapkan sepatah kata pun.Tanpa memasang ekspresi marah, wajah Vandano sudah terlihat menakutkan. Dia berkata dengan tajam, "Nggak hanya Santi, putraku Jonas juga menjadi korbannya. Bagaimanapun juga, Grup Puluit menduduki peringkat depan di Kota Lino. Berani-beraninya Ardika mempermalukan putraku berkali-kali! Dia benar-benar nggak bisa diampuni!"Beberapa pria paruh baya lainnya juga menyuarakan ketidakpuasan mereka, putra putri mereka sudah menjadi korban Ardika, bagaimana mungkin sebagai seorang ayah, mereka bersedia mengampuni Ardika begitu saja?Mereka semua adalah presdir perusahaan besar Kota Lino. Putra putri mereka juga bernasib sama dengan Lea.Jadi, tentu saja mereka harus membalaskan dendam putra putri mereka."Aku dengar penyebab kejadian yang menimpa putra putri kami adalah kamu dan putrimu, 'kan? tanya Julio dengan dingin."Ya."Saking ketakutannya, ekspresi Elsy suda
Tiba-tiba, suara menggelegar yang berasal dari pengeras suara ponsel menggema di seluruh ruangan.Saking keras dan jelasnya suara itu, semua orang yang berada di dalam ruangan bisa mendengarnya.Seketika itu pula, banyak orang yang merasakan kelopak mata mereka melompat dengan sangat cepat.Siapa orang itu?Berani-beraninya dia mengatai Julio pecundang.Perlu diketahui bahwa setiap orang dari sekelompok pria itu memegang kekuasaan atas sebuah perusahaan besar.Perusahaan yang bisa dipandang tinggi dan menjadi "tangan kanan" Keluarga Misra, tentu saja cakupannya tidak kecil.Bahkan kepala keluarga dari keluarga kelas satu seperti Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax juga tidak berani bersikap lancang di hadapan beberapa orang itu.Namun, saat ini malah ada orang yang berani mengatai beberapa presdir perusahaan besar itu pecundang!"Siapa?! Cepat keluar sekarang juga!"Amarah Julio langsung meledak. Sambil menggertakkan giginya dengan kesal, dia melemparkan pandangannya ke
"Aduh, sakit, sakit ...."Saking kesakitannya, Julio yang sudah terduduk di lantai berteriak histeris.Melihat penampilan menyedihkan pria itu, banyak orang yang hampir tidak bisa menahan tawa mereka.Dalam lubuk hati mereka, mereka merasa pria itu benar-benar menjijikkan.Tadi Elsy menerima begitu banyak tamparan saja sama sekali tidak bersuara.Julio bahkan tidak bisa dibandingkan dengan seorang wanita. Bisa-bisanya dia berteriak histeris di sana hanya karena menerima satu tamparan.Namun, juga ada banyak orang yang terkejut menyaksikan pemandangan itu.Mereka sama sekali tidak menyangka Romi benar-benar akan mendengar ucapan Ardika dan melayangkan satu tamparan di wajah Julio.Bahkan Gilang juga tidak menyangka Romi akan melakukan hal seperti itu.Dia menatap Romi dengan tatapan dingin dan berkata, "Romi, apa maksudmu?"Julio adalah orang yang dia bawa dari Kota Lino.Romi menampar Julio, maka sama saja dengan menampar dirinya.Romi menangkupkan tangannya di depan dada, lalu berkata
"Hentikan mereka!" kata Gilang dengan gigi terkatup. Amarahnya sudah mencapai puncaknya.Saat itu juga, dua orang ahli bela diri Keluarga Misra menerjang ke arah Jinto dan Romi dan berteriak dengan marah, "Kalau kalian nggak ingin mati, cepat hentikan sekarang juga!"Namun, kali ini mereka sudah mengancam orang yang salah.Bisa-bisanya mereka bersaing ganas dengan Romi?Semua orang tahu Romi sudah terkenal ganas di dunia preman Kota Banyuli."Kalau kalian nggak ingin mereka mati, berdiri di sana dan jangan bergerak!"Romi langsung mencekik leher salah seorang presdir yang berasal dari Kota Lino itu. Dalam sekejap, presdir itu menunjukkan tanda-tanda seolah-olah sudah hampir mati kekurangan napas."Hehe, kalau kalian berani melangkah maju satu langkah lagi, aku akan memecahkan penisnya!"Jinto sudah lanjut usia, kekuatan fisiknya sudah tidak sebesar kekuatan fisik Romi.Namun, pria tua ini jauh lebih kejam.Dia tampak menggenggam penis Julio.Selama target adalah seorang pria dan penisn
"Ya, benar."Ardika mengangguk sambil tersenyum, "Sebagai teman, sudah sewajarnya memberikan bantuan kecil seperti itu.""Apa katamu?! Memberikan bantuan?"Tidak tahu apa yang salah dengan ucapan Ardika itu, emosi Violet langsung meledak. Dia memelototi Ardika dengan marah dan berkata, "Berani-beraninya kamu bilang memberikan bantuan?!""Tahukah kamu setelah kejadian itu berlalu, ada berapa orang yang mentertawakan Tina?""Dengar-dengar, kamu adalah menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan wanita?""Pria yang hanya bisa mengandalkan wanita sepertimu, biarpun hanya berpura-pura menjadi pacar Tina, juga hanya mencoreng reputasi Keluarga Bangsawan Dienga Supham!"Selesai berbicara, Violet memelototi Tina dengan tajam, seakan-akan menyalahkan keponakannya bertindak sembarangan.Senyuman di wajah Ardika langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.Dia mendapati kemungkinan besar lidah tajam Tina, diwarisi dari bibinya yang satu ini.Begitu datang, wanita itu langsung menjulukinya sepert
"Selain itu, wanita itu memang cukup berkemampuan. Beberapa tahun yang lalu, saat Keluarga Dienga nggak stabil, dia berhasil menyelamatkan Keluarga Dienga dengan kemampuannya seorang diri.""Bahkan Thomas bisa menjadi Komandan tim tempur Provinsi Denpapan, juga merupakan hasil dari tindakannya.""Jadi, seluruh Keluarga Dienga tunduk padanya.""Terlebih lagi, dia menggunakan alasan demi kebaikanku, ingin aku menikah, anggota keluarga lainnya lebih nggak bisa berkomentar lagi."Sepertinya, Nyonya Keluarga Dienga yang satu ini memang cukup hebat.Sebagai wanita yang dinikahi oleh ayah Tina setelah bercerai, wanita itu bisa memegang kendali atas Keluarga Dienga.Terlebih lagi, Keluarga Dienga adalah sebuah keluarga besar, sangat jelas kemampuannya begitu luar biasa."Tapi, setelah berbicara sebanyak ini, sebenarnya apa tujuanmu memanggilku kemari?""Seharusnya aku nggak termasuk teman curhat yang baik, bukan?"Ardika berkomentar sambil merentangkan tangannya.Dia sudah memutuskan, dengan m
Di kalangan kelas atas, keturunan keluarga besar biasa, biasanya disebut sebagai Tuan Muda.Keluarga besar di atas level itu, juga disebut sebagai Tuan Muda.Sementara itu, orang yang bisa mendapatkan julukan Pangeran, hanyalah keturunan keluarga bangsawan.Tidak ada peraturan khusus, tetapi makin banyak orang yang menggunakan panggilan dan julukan khusus itu, maka lambat laun menjadi sebuah kebiasaan dalam masyarakat.Selain itu, bahkan dalam internal keluarga bangsawan pun, bukan semua orang bisa mendapatkan julukan tersebut.Paling tidak harus orang-orang yang memenuhi kualifikasi untuk memperebutkan posisi sebagai kepala keluarga.Sejak dilahirkan, orang seperti ini sudah menduduki puncak dunia.Memiliki darah terhormat!Terhormat sejak lahir!Kata-kata ini cocok untuk mendeskripsikan orang-orang seperti ini."Apa kamu ketakutan?"Melihat ekspresi Ardika, Tina mendecakkan lidahnya dan berkata, "Tapi ini juga bukan salahmu. Keluarga bangsawan benar-benar sulit dibayangkan oleh kelua
Saat ini, Hamdi berkata, "Kali ini, karena kejadian yang menimpa Keluarga Dougli Galea, Perusahaan Investasi Mahasura berencana untuk meninggalkan Kota Banyuli. Mereka sedang menjual aset-aset mereka.""Lalu, mengenai beberapa rumah sakit swasta itu, kemarin Amir mengunjungi Kediaman Wali Kota secara pribadi dan menanyakan apakah Kediaman Wali Kota tertarik untuk mengambil alih rumah sakit tersebut atau nggak.""Menurutku, Amir melakukan tindakan ini, seharusnya untuk menunjukkan sikapnya pada Tuan."Ardika tertegun sejenak. Kemudian, di menyunggingkan seulas senyum main-main dan berkata, "Oh? Apa pada akhirnya Keluarga Mahasura sudah mulai ketakutan?"Zilwar sudah dilumpuhkan, menjadi seperti seorang kasim. Dia sudah bisa membayangkan Abraham selaku ayah kandung Zilwar pasti akan menggila.Karena itulah, dia meminta Davinko untuk mengirim Pasukan Pengawal Internal dari tim tempur. Selama beberapa hari ini, mereka yang bertugas melindungi Luna, Elsy dan yang lainnya.Sepertinya kematia
Hari itu juga, Yutar langsung terbang ke Yedo, Negara Jepara, bertemu dengan penanggung jawab Grup Mitsun.Tanpa banyak berbasa-basi lagi, pihak Grup Mitsun langsung setuju untuk bertukar aset dengan Keluarga Dougli....Kediaman Wali Kota Banyuli.Setelah melepaskan jabatannya sebagai wali kota, Ardika baru pertama kali datang berkunjung.Namun, kali ini dia datang bukan untuk bekerja.Dia datang untuk membawa pulang barang-barang pribadinya yang diletakkan di sini.Sebelumnya, Ratu Ular memberinya Pedang Ular Gelap, Ardika juga meletakkannya di sini.Walaupun pedang tersebut hanyalah replika, tetapi merupakan bukti identitas seorang ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa. Kalau sampai barang ini beredar ke luar, pasti akan menimbulkan banyak masalah."Apa kandidat wali kota baru sudah ditetapkan?"Ardika mengajukan pertanyaan itu pada Hamdi dan Lukmi yang berada di belakangnya dan membantunya membawakan barang-barangnya.Hamdi berkata, "Belum, karena Kota Banyuli akan naik level, deng
Bagi pihak pemerintahan Galea, uang sebanyak itu tak seberapa.Namun, setelah melalui proses operasional dari beberapa organisasi besar Galea, lima ratusan orang itu baru berhasil menyelinap masuk ke Negara Nusantara.Kali ini, semuanya sudah hancur hingga ke akar-akarnya, boleh dibilang adalah kerugian yang sangat besar.Terlebih lagi, kalau sampai hal ini terekspos, pihak pemerintahan Galea yang akan malu.Sekarang, para petinggi pihak pemerintahan Galea sedang marah besar.Secara otomatis, sebagai penyebab semua ini terjadi, Keluarga Dougli menjadi target pelampiasan amarah.Bahkan, kemungkinan besar pihak pemerintahan Galea akan melemparkan masalah ini kepada Keluarga Dougli, lalu mereka akan dicampakkan dan dihabisi.Setelah memikirkan hal tersebut, Tihon langsung gemetaran."Paman Yutar benar, hal ini menyangkut hidup dan mati Keluarga Dougli Galea, kita wajib memikirkan cara untuk menyelamatkan keluarga kita!"Tihon membungkukkan badannya di hadapan Yutar dan berkata, "Paman Yut
Tiga hari kemudian.Kejadian yang menggemparkan seluruh Provinsi Denpapan ini, perlahan-lahan sudah tenang kembali.Adapun mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi di Vila Pelarum hari itu, orang-orang yang mengetahui rahasia di balik kejadian itu, tidak ada yang berani buka suara.Bagi yang tidak tahu, seharusnya tidak akan mengetahui kebenaran itu lagi selamanya.Namun, semua orang bisa melihat hasilnya dengan sangat jelas.Ardika tetap hidup dan dalam kondisi sehat tanpa kekurangan satu apa pun.Walaupun dia sudah tidak menjabat sebagai Wali Kota Banyuli, tetapi Grup Bintang Darma dan Grup Hatari tetap beroperasi seperti biasa, sama sekali tidak terpengaruh.Di sisi lain, pihak Keluarga Dougli sangat menyedihkan.Tridon seakan-akan menghilang dari muka bumi ini begitu saja. Hanya ada rumor yang beredar, mengatakan Tridon dimasukkan ke dalam peti mati hidup-hidup. Setelah dia mati, dia dibawa kembali ke Keluarga Dougli Galea.Adapun mengenai benar tidaknya rumor ini, tidak ada yang
"Bagaimanapun juga, kamu adalah seorang kepala instruktur tim militer asing Galea, tapi seperti ini karaktermu?"Ardika menendang Tridon dengan jijik, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Chiko dan berkata, "Chiko, 'kan? Pamanmu sudah berlutut memohon padaku.""Bagaimana denganmu?""Apakah kamu juga ingin berlutut dan memohon kepadaku, atau kamu ingin hancur bersamaku?"Seulas senyum mengejek menghiasi wajah Ardika.Kalimat "atau kamu ingin hancur bersamaku" yang diucapkannya itu hanyalah lelucon belaka.Bagaimana mungkin ratusan orang Tentara Bayaran Lane itu adalah tandingannya? Bukan hancur bersama, melainkan jelas-jelas dia yang akan menghancurkan musuh."Aku ... aku ...."Bulir-bulir keringat dingin bercucuran di kening Chiko, dia kesulitan untuk berbicara.Ardika memberinya tekanan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Biarpun sebelumnya dia pernah berhadapan dengan orang paling hebat di tim tempur Galea, dia juga tidak merasa segugup ini.Dia bahkan sampai terdorong untuk
Sebelumnya, Tridon masih enggan tunduk pada Dewa Perang. Dia ingin melatih beberapa orang bawahan yang bisa diandalkan, lalu mencari kesempatan untuk melawan Dewa Perang lagi.Contohnya Musa, itu adalah orang berbakat yang telah dilatihnya dengan mengerahkan seluruh kemampuannya.Namun sekarang, Tridon baru mendapati saat dirinya benar-benar berhadapan dengan sosok Dewa Perang itu, dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk merangkak bangkit.Kejadian hari ini membuatnya tidak berani memikirkan niat-niat lain lagi.Tanpa perlu Ardika turun tangan sendiri, Draco, bawahan Ardika sudah menghancurkan tubuh Musa hanya dengan satu tinju saja."Tridon, apa kamu mengira kamu masih bisa bertahan hidup?"Ardika menatap Tridon dengan sorot mata acuh tak acuh, lalu berkata dengan dingin, "Sebagai keturunan Negara Nusantara, kamu nggak mencintai negara ini dan memilih untuk pergi ke negara lain. Aku nggak menyalahkanmu.""Kamu nggak mencintai tanah airmu, tapi juga tolong jangan merusaknya.""Tapi,