Share

Bab 498 Permintaan Maaf Secara Terbuka

Sambil berlutut, Tuan Besar Basagita memberi penjelasan dengan terbata-bata. "Maaf ... maaf semuanya. Aku bersalah. Aku hanya berbicara omong kosong, aku nggak mengendalikan mulut sialanku ini dengan baik!"

Satu demi satu tamparan dia layangkan ke wajahnya sendiri.

Sementara itu, anggota Keluarga Basagita lainnya sudah gemetaran saking ketakutannya. Tidak ada seorang pun yang berani maju untuk menghentikan Tuan Besar Basagita.

"Huh! Berani-beraninya kamu bersikap nggak sopan pada Tuan Alden! Apa kamu pikir hanya dengan menampar dirimu sendiri saja, maka masalah sudah selesai?"

"Tuan Besar Basagita, aku serius saat memintamu untuk menyiapkan peti mati untuk dirimu sendiri tadi," kata Bromo dengan ekspresi ganas.

Begitu mendengar ucapan Bromo, Tuan Besar Basagita makin ketakutan sampai-sampai jiwanya seakan-akan sudah meninggalkan raganya.

Saat ini, Ardika yang dari tadi hanya menyaksikan Tuan Besar Basagita menampar wajahnya sendiri merasa sangat senang. Tiba-tiba, dia berkata dengan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status