Begitu mendengar ucapan prajurit itu, Robin yang bersiap untuk tanda tangan menghentikan pergerakan tangannya, lalu mendongak dengan terkejut.Suasana di tempat itu juga berubah menjadi hening seketika.Sementara itu, setelah tertegun sejenak, petugas pria dan wanita itu tertegun sejenak. Kilatan terkejut sekaligus panik melintas di mata mereka.Kemudian, mereka berteriak dengan marah, "Dasar sialan! Siapa kamu?! Apa dengan kamu mengatakan abu itu bukan abu Delvin, maka itu bukan abu Delvin?!""Orang bodoh mana yang membiarkanmu menyelinap masuk?! Dasar sampah! Cepat pergi dari sini sejauh mungkin!"Prajurit itu adalah orang yang sopan dan jujur. Mendengar dirinya dimaki seperti itu, wajah dan telinganya langsung memerah. Dia hendak melontarkan kata-kata untuk membela diri.Tepat pada saat ini, Ardika berkata padanya, "Tenang dulu. Coba kamu beri tahu aku apa yang terjadi.""Tuan, Tuan lihat saja sendiri!"Prajurit itu tidak bisa berkata-kata lagi, dia langsung menyodorkan ponsel dalam
"Ah! Berani-beraninya kamu memukulku!""Berani-beraninya kamu memukul wanita! Kamu adalah seorang pria atau bukan?!"Biarpun wajahnya sudah tampak mengenaskan, wanita itu tetap tidak menyadari kesalahannya dan berteriak dengan arogan.Ardika mendengus dan berkata, "Aku nggak peduli kamu adalah pria atau wanita! Orang nggak tahu diri sepertimu pantas dipukul!"Dia sudah bersabar menghadapi wanita ini cukup lama."Kamu! Tunggu saja kamu!"Wanita itu duduk di tanah, lalu berteriak kepada petugas pria yang sudah tampak linglung. "Kenapa kamu masih melamun saja di sana? Cepat panggil bantuan!""Hari ini aku harus membunuh bajingan itu!""Oh, oke!"Petugas pria itu tersadar kembali, lalu berlari masuk ke dalam rumah duka.Tak lama kemudian, sekelompok orang berlarian keluar dari rumah duka dengan aura menakutkan, lalu mengepung Ardika dan yang lainnya.Pemimpin sekelompok orang itu adalah Wilson Yendia, Ketua Rumah Duka Kota Banyuli.Wilson melirik wanita di tanah itu dengan ekspresi muram,
Ada orang yang terlahir dengan sifat lemah dan penakut.Namun, saat orang yang sangat penting bagi mereka menghadapi bahaya, mereka akan maju untuk melindungi orang itu tanpa ragu.Melihat pemandangan itu, Ardika sangat terharu.Selain Luna dan saudara-saudarinya di Kediaman Dewa Perang, dia menemukan orang yang rela berkorban untuk dirinya lagi."Bam!"Suara hantaman yang keras menyela pemikiran Ardika.Begitu dia mengalihkan pandangannya ke sumber suara, pembuluh-pembuluh darah di keningnya tampak menonjol.Robin sudah terjatuh ke tanah. Sambil memegang lengannya, lansia itu merintih kesakitan.Namun, sambil merintih kesakitan, dia masih berteriak meminta Ardika untuk cepat lari!"Dasar tua bangka nggak tahu diri! Minggir sana!" teriak seorang petugas rumah duka dengan tajam. Dia mengayunkan tongkat dalam genggamannya dan berniat untuk memukuli Robin untuk kedua kalinya.Sebelumnya, tongkatnya yang telah menghantam lengan Robin dengan keras.Tepat pada saat tongkatnya hampir mengenai
Mereka meminta bayaran tinggi untuk kremasi mayat.Mereka juga meminta bayaran tinggi untuk makam.Selain itu, saking tingginya bayaran yang mereka minta, sampai-sampai penduduk Kota Banyuli tidak bisa berkata-kata lagi untuk mengungkapkan kesulitan yang mereka rasakan!Dulu, ada sebuah kasus yang menggemparkan seluruh Kota Banyuli.Ada keluarga yang setelah anggota keluarga mereka meninggal, mereka tidak sanggup membayar biaya kremasi yang setinggi langit itu.Namun, mereka juga tidak berani menolak secara terang-terangan di hadapan anak buah Simon.Jadi, mereka menghubungi pihak yang menyediakan jasa mobil secara diam-diam dan bersiap untuk mengantarkan mayat keluarga mereka ke luar kota untuk dikremasi di luar kota.Namun, saat masih dalam setengah perjalanan, mobil itu dihentikan secara paksa oleh anak buah Simon.Anggota keluarga orang yang sudah meninggal itu mengalami pembalasan dendam yang brutal.Kasus itu sempat sangat heboh. Namun, pada akhirnya, kasus itu berakhir begitu sa
Tak lama kemudian, Claudio sudah sampai di sebuah kompleks vila mewah yang berlokasi di pinggiran Kota Banyuli.Menurut informasi yang diperoleh dari Kediaman Komandan, tempat ini adalah tempat tinggal Simon.Di dalam sebuah vila di kompleks vila mewah tersebut, seorang pria paruh baya yang tinggi dan kekar sedang duduk di atas kursi kulit harimau sambil menyilangkan kakinya dan mengisap cerutu.Kursi kulit harimau itu ditutupi oleh sepotong kulit harimau asli!Kepala harimau yang ganas dan mengintimidasi terlihat di belakang kepala pria paruh baya itu. Sorot matanya yang ganas seakan-akan sedang mengincar mangsanya.Hal itu membuat pria paruh baya yang duduk di kursi kulit harimau tersebut menjadi makin mengintimidasi.Orang ini tidak lain adalah Simon yang memonopoli bisnis rumah duka di seluruh Kota Banyuli!Simon adalah ketua preman Kota Banyuli yang berbeda dari yang lain.Karena dia menghasilkan uang dari orang mati, reputasinya sangat buruk.Ketua preman lainnya sangat jarang be
"Selama Pak Claudio membantuku untuk memohon pengampunan dari Dewa Perang, seluruh aset yang kumiliki sebesar triliunan akan menjadi milik Bapak!"Simon tampak berlutut di lantai dan memohon pengampunan tanpa henti.Sementara itu, semua anak buah pria itu juga tampak berlutut di lantai dan gemetar ketakutan.Dewa Perang!Simon baru menyadari bahwa dia sudah membuang abu sahabat sang Dewa Perang!Simon memang bernyali besar, kepala preman lainnya di Kota Banyuli sama sekali bukan apa-apa baginya.Bahkan, saat berhadapan dengan dua raja preman, yaitu Alden dan Billy dulu, dia juga hanya menjaga sopan santun seadanya, tetapi dia tetap tidak akan membiarkan mereka memperoleh keuntungan dari wilayah kekuasaannya.Namun, saat ini dirinya seakan-akan diselimuti aura dingin yang membuat sekujur tubuhnya gemetaran.Seumur hidupnya, dia tidak pernah merasakan perasaan takut seperti ini.Saat ini, dia ketakutan setengah mati karena orang yang telah dia singgung adalah sosok Dewa Perang paling mud
"Apa semua orang yang berpakaian tentara adalah anggota dari Kediaman Komandan?""Aku bahkan bisa membagikan pakaian tentara kepada semua anak buahmu sekarang juga!"Handi tertawa tanpa henti, sampai-sampai air matanya sudah hampir menetes.Setelah menyeka air mata bahagianya itu dengan perlahan, dia baru tertawa dingin dan berkata, "Simon, kamu benar-benar bodoh! Hanya trik rendahan dari pecundang itu saja sudah bisa membuatmu ketakutan setengah mati seperti ini.""Apa kamu tahu siapa orang itu? Dia adalah menantu idiot Keluarga Basagita!"Simon berkata dengan ekspresi terkejut, "Ternyata dia?""Aku punya fotonya. Kamu bisa mengirimkannya kepada anak buahmu untuk memastikannya."Handi mengeluarkan ponselnya, memilih selembar foto Ardika, lalu mengirimkannya kepada Simon.Simon langsung meminta anggota rumah duka untuk memastikannya.Tak lama kemudian, dia sudah menerima pesan balasan dari anak buahnya.Ternyata memang benar, pemuda yang menghajar anak buahnya di rumah duka adalah mena
"Ti ... Titus!"Begitu melihat orang itu, kelopak mata Simon langsung melompat dengan cepat. Aura dingin menjalar dari ujung kakinya hingga ke ujung kepalanya!Titus!Ternyata orang yang datang menyerang wilayah kekuasaannya adalah Titus! Titus adalah orang yang baru saja membunuh Vincent, anak buah nomor satu Billy!Saking ketakutannya, jiwa Simon seakan sudah meninggalkan raganya, kedua kakinya terasa lemas seketika. Tepat pada saat dia hendak berlutut, Titus mengulurkan pedangnya dan menahan dagu Simon.Biarpun Simon ingin berlutut, kekuatan pedang itu bahkan membuatnya tidak bisa berlutut!"Sekarang kamu nggak perlu berlutut lagi. Waktumu hanya tersisa setengah jam saja. Cepat pergi ke rumah sakit dan berlutut di sana."Selesai berbicara, Titus langsung berbalik dan pergi."Bukankah Handi mengatakan orang itu adalah menantu pecundang Keluarga Basagita? Kenapa Titus juga tunduk padanya?!"Kejadian yang baru saja dialaminya benar-benar membuat Simon tercengang."Kak Simon, waktumu ha
"Ya, benar."Ardika mengangguk sambil tersenyum, "Sebagai teman, sudah sewajarnya memberikan bantuan kecil seperti itu.""Apa katamu?! Memberikan bantuan?"Tidak tahu apa yang salah dengan ucapan Ardika itu, emosi Violet langsung meledak. Dia memelototi Ardika dengan marah dan berkata, "Berani-beraninya kamu bilang memberikan bantuan?!""Tahukah kamu setelah kejadian itu berlalu, ada berapa orang yang mentertawakan Tina?""Dengar-dengar, kamu adalah menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan wanita?""Pria yang hanya bisa mengandalkan wanita sepertimu, biarpun hanya berpura-pura menjadi pacar Tina, juga hanya mencoreng reputasi Keluarga Bangsawan Dienga Supham!"Selesai berbicara, Violet memelototi Tina dengan tajam, seakan-akan menyalahkan keponakannya bertindak sembarangan.Senyuman di wajah Ardika langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.Dia mendapati kemungkinan besar lidah tajam Tina, diwarisi dari bibinya yang satu ini.Begitu datang, wanita itu langsung menjulukinya sepert
"Selain itu, wanita itu memang cukup berkemampuan. Beberapa tahun yang lalu, saat Keluarga Dienga nggak stabil, dia berhasil menyelamatkan Keluarga Dienga dengan kemampuannya seorang diri.""Bahkan Thomas bisa menjadi Komandan tim tempur Provinsi Denpapan, juga merupakan hasil dari tindakannya.""Jadi, seluruh Keluarga Dienga tunduk padanya.""Terlebih lagi, dia menggunakan alasan demi kebaikanku, ingin aku menikah, anggota keluarga lainnya lebih nggak bisa berkomentar lagi."Sepertinya, Nyonya Keluarga Dienga yang satu ini memang cukup hebat.Sebagai wanita yang dinikahi oleh ayah Tina setelah bercerai, wanita itu bisa memegang kendali atas Keluarga Dienga.Terlebih lagi, Keluarga Dienga adalah sebuah keluarga besar, sangat jelas kemampuannya begitu luar biasa."Tapi, setelah berbicara sebanyak ini, sebenarnya apa tujuanmu memanggilku kemari?""Seharusnya aku nggak termasuk teman curhat yang baik, bukan?"Ardika berkomentar sambil merentangkan tangannya.Dia sudah memutuskan, dengan m
Di kalangan kelas atas, keturunan keluarga besar biasa, biasanya disebut sebagai Tuan Muda.Keluarga besar di atas level itu, juga disebut sebagai Tuan Muda.Sementara itu, orang yang bisa mendapatkan julukan Pangeran, hanyalah keturunan keluarga bangsawan.Tidak ada peraturan khusus, tetapi makin banyak orang yang menggunakan panggilan dan julukan khusus itu, maka lambat laun menjadi sebuah kebiasaan dalam masyarakat.Selain itu, bahkan dalam internal keluarga bangsawan pun, bukan semua orang bisa mendapatkan julukan tersebut.Paling tidak harus orang-orang yang memenuhi kualifikasi untuk memperebutkan posisi sebagai kepala keluarga.Sejak dilahirkan, orang seperti ini sudah menduduki puncak dunia.Memiliki darah terhormat!Terhormat sejak lahir!Kata-kata ini cocok untuk mendeskripsikan orang-orang seperti ini."Apa kamu ketakutan?"Melihat ekspresi Ardika, Tina mendecakkan lidahnya dan berkata, "Tapi ini juga bukan salahmu. Keluarga bangsawan benar-benar sulit dibayangkan oleh kelua
Saat ini, Hamdi berkata, "Kali ini, karena kejadian yang menimpa Keluarga Dougli Galea, Perusahaan Investasi Mahasura berencana untuk meninggalkan Kota Banyuli. Mereka sedang menjual aset-aset mereka.""Lalu, mengenai beberapa rumah sakit swasta itu, kemarin Amir mengunjungi Kediaman Wali Kota secara pribadi dan menanyakan apakah Kediaman Wali Kota tertarik untuk mengambil alih rumah sakit tersebut atau nggak.""Menurutku, Amir melakukan tindakan ini, seharusnya untuk menunjukkan sikapnya pada Tuan."Ardika tertegun sejenak. Kemudian, di menyunggingkan seulas senyum main-main dan berkata, "Oh? Apa pada akhirnya Keluarga Mahasura sudah mulai ketakutan?"Zilwar sudah dilumpuhkan, menjadi seperti seorang kasim. Dia sudah bisa membayangkan Abraham selaku ayah kandung Zilwar pasti akan menggila.Karena itulah, dia meminta Davinko untuk mengirim Pasukan Pengawal Internal dari tim tempur. Selama beberapa hari ini, mereka yang bertugas melindungi Luna, Elsy dan yang lainnya.Sepertinya kematia
Hari itu juga, Yutar langsung terbang ke Yedo, Negara Jepara, bertemu dengan penanggung jawab Grup Mitsun.Tanpa banyak berbasa-basi lagi, pihak Grup Mitsun langsung setuju untuk bertukar aset dengan Keluarga Dougli....Kediaman Wali Kota Banyuli.Setelah melepaskan jabatannya sebagai wali kota, Ardika baru pertama kali datang berkunjung.Namun, kali ini dia datang bukan untuk bekerja.Dia datang untuk membawa pulang barang-barang pribadinya yang diletakkan di sini.Sebelumnya, Ratu Ular memberinya Pedang Ular Gelap, Ardika juga meletakkannya di sini.Walaupun pedang tersebut hanyalah replika, tetapi merupakan bukti identitas seorang ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa. Kalau sampai barang ini beredar ke luar, pasti akan menimbulkan banyak masalah."Apa kandidat wali kota baru sudah ditetapkan?"Ardika mengajukan pertanyaan itu pada Hamdi dan Lukmi yang berada di belakangnya dan membantunya membawakan barang-barangnya.Hamdi berkata, "Belum, karena Kota Banyuli akan naik level, deng
Bagi pihak pemerintahan Galea, uang sebanyak itu tak seberapa.Namun, setelah melalui proses operasional dari beberapa organisasi besar Galea, lima ratusan orang itu baru berhasil menyelinap masuk ke Negara Nusantara.Kali ini, semuanya sudah hancur hingga ke akar-akarnya, boleh dibilang adalah kerugian yang sangat besar.Terlebih lagi, kalau sampai hal ini terekspos, pihak pemerintahan Galea yang akan malu.Sekarang, para petinggi pihak pemerintahan Galea sedang marah besar.Secara otomatis, sebagai penyebab semua ini terjadi, Keluarga Dougli menjadi target pelampiasan amarah.Bahkan, kemungkinan besar pihak pemerintahan Galea akan melemparkan masalah ini kepada Keluarga Dougli, lalu mereka akan dicampakkan dan dihabisi.Setelah memikirkan hal tersebut, Tihon langsung gemetaran."Paman Yutar benar, hal ini menyangkut hidup dan mati Keluarga Dougli Galea, kita wajib memikirkan cara untuk menyelamatkan keluarga kita!"Tihon membungkukkan badannya di hadapan Yutar dan berkata, "Paman Yut
Tiga hari kemudian.Kejadian yang menggemparkan seluruh Provinsi Denpapan ini, perlahan-lahan sudah tenang kembali.Adapun mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi di Vila Pelarum hari itu, orang-orang yang mengetahui rahasia di balik kejadian itu, tidak ada yang berani buka suara.Bagi yang tidak tahu, seharusnya tidak akan mengetahui kebenaran itu lagi selamanya.Namun, semua orang bisa melihat hasilnya dengan sangat jelas.Ardika tetap hidup dan dalam kondisi sehat tanpa kekurangan satu apa pun.Walaupun dia sudah tidak menjabat sebagai Wali Kota Banyuli, tetapi Grup Bintang Darma dan Grup Hatari tetap beroperasi seperti biasa, sama sekali tidak terpengaruh.Di sisi lain, pihak Keluarga Dougli sangat menyedihkan.Tridon seakan-akan menghilang dari muka bumi ini begitu saja. Hanya ada rumor yang beredar, mengatakan Tridon dimasukkan ke dalam peti mati hidup-hidup. Setelah dia mati, dia dibawa kembali ke Keluarga Dougli Galea.Adapun mengenai benar tidaknya rumor ini, tidak ada yang
"Bagaimanapun juga, kamu adalah seorang kepala instruktur tim militer asing Galea, tapi seperti ini karaktermu?"Ardika menendang Tridon dengan jijik, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Chiko dan berkata, "Chiko, 'kan? Pamanmu sudah berlutut memohon padaku.""Bagaimana denganmu?""Apakah kamu juga ingin berlutut dan memohon kepadaku, atau kamu ingin hancur bersamaku?"Seulas senyum mengejek menghiasi wajah Ardika.Kalimat "atau kamu ingin hancur bersamaku" yang diucapkannya itu hanyalah lelucon belaka.Bagaimana mungkin ratusan orang Tentara Bayaran Lane itu adalah tandingannya? Bukan hancur bersama, melainkan jelas-jelas dia yang akan menghancurkan musuh."Aku ... aku ...."Bulir-bulir keringat dingin bercucuran di kening Chiko, dia kesulitan untuk berbicara.Ardika memberinya tekanan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Biarpun sebelumnya dia pernah berhadapan dengan orang paling hebat di tim tempur Galea, dia juga tidak merasa segugup ini.Dia bahkan sampai terdorong untuk
Sebelumnya, Tridon masih enggan tunduk pada Dewa Perang. Dia ingin melatih beberapa orang bawahan yang bisa diandalkan, lalu mencari kesempatan untuk melawan Dewa Perang lagi.Contohnya Musa, itu adalah orang berbakat yang telah dilatihnya dengan mengerahkan seluruh kemampuannya.Namun sekarang, Tridon baru mendapati saat dirinya benar-benar berhadapan dengan sosok Dewa Perang itu, dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk merangkak bangkit.Kejadian hari ini membuatnya tidak berani memikirkan niat-niat lain lagi.Tanpa perlu Ardika turun tangan sendiri, Draco, bawahan Ardika sudah menghancurkan tubuh Musa hanya dengan satu tinju saja."Tridon, apa kamu mengira kamu masih bisa bertahan hidup?"Ardika menatap Tridon dengan sorot mata acuh tak acuh, lalu berkata dengan dingin, "Sebagai keturunan Negara Nusantara, kamu nggak mencintai negara ini dan memilih untuk pergi ke negara lain. Aku nggak menyalahkanmu.""Kamu nggak mencintai tanah airmu, tapi juga tolong jangan merusaknya.""Tapi,