"Tina?"Draco mengalihkan pandangannya ke arah wanita yang tidak disukainya itu.Wanita itu selalu saja berlagak pintar dan mempersulit bosnya.Walaupun bosnya tidak mempermasalahkan hal itu, tetapi dia sudah beberapa kali ingin memberi pelajaran kepada wanita itu.Namun, sayang sekali wanita itu memiliki hubungan yang sangat dekat dan dalam dengan Luna.Tentu saja dia tidak berani menyinggung Luna.Tina berkata dengan sikap hormat yang tidak berlebihan, "Aku memberi hormat kepada Komandan Draco. Ya, benar. Aku adalah Tina."Walaupun tidak bisa memberi pelajaran kepada Tina secara langsung, Draco tidak bisa menahan diri untuk melontarkan beberapa patah kata peringatan kepada wanita itu, agar kelak wanita itu tidak bertindak keterlaluan lagi."Tina, jangan karena mengandalkan identitasmu sebagai adik sepupu Thomas, kamu bisa memandang rendah siapa pun.""Walau hubunganku dengan Thomas memang cukup baik, kalau kamu berani membuat masalah lagi, aku juga nggak akan mempertimbangkannya lagi
Alden berlutut secara refleks.Sebenarnya, hingga saat ini dia masih belum berani memercayai bahwa Ardika adalah dewa perang!Namun, sikap Draco terhadap Ardika sudah menjelaskan segalanya.Selain sang dewa perang, siapa lagi di dunia ini yang bisa memerintahkan Draco sesuka hati?!Alden benar-benar terkejut.Ardika yang dikenal sebagai menantu benalu yang tidak bisa apa-apa oleh semua orang Kota Banyuli, ternyata identitas aslinya adalah dewa perang paling muda sepanjang sejarah Negara Nusantara!Sebenarnya, orang-orang yang memandang rendah dirinya dan mengejeknya adalah orang-orang yang benar-benar konyol!Ardika menatap Alden dan berkata dengan acuh tak acuh, "Alden, apa kamu menyetujui empat permintaan yang baru saja kuajukan?"Kalau sebelumnya Alden langsung menyetujui semua permintaannya, dia juga tidak perlu bertindak sejauh ini."Aku menyetujui semuanya!" kata Alden tanpa ragu.Tidak hanya itu, dia juga berinsiatif berkata, "Kali ini, aku benar-benar bersalah sudah menyeret Tu
"Baik, Tuan Ardika!"Ekspresi Alden tampak serius, dia berencana menyembunyikan hal itu selamanya."Aku memang pantas mati!"Sementara itu, Edrik yang sedang berlutut di sana sama sekali tidak berharap bisa mempertahankan nyawanya lagi. Diam-diam, dia meraih pisau di hadapannya."Pfffttt!"Begitu pisau itu menyayat nadinya, Edrik langsung tergeletak dalam genangan darah.Ardika hanya melirik mayat yang tidak layak dikasihani itu dengan dingin, lalu berbalik dan pergi.Tepat pada saat ini, begitu melihat Draco sudah pergi, orang-orang yang sebelumnya diusir keluar baru mengumpulkan keberanian mereka untuk memasuki aula besar.Siapa sangka, begitu memasuki aula, mereka melihat adegan Edrik bunuh diri."Edrik benar-benar bunuh diri!"Orang-orang itu saling melempar pandangan, lalu mereka segera menoleh untuk melihat sosok bayangan Ardika.Namun, sosok bayangan Ardika sudah menghilang di depan pintu.Alden menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Aku akan mengumumkan satu hal. Mulai hari in
"Dia memperoleh informasi bahwa ada orang yang bunuh diri dengan menggunakan pisau di dalam Gedung Glori!"Setelah Wisnu selesai berbicara, anggota Keluarga Basagita melemparkan pandangan satu sama lain, lalu tertawa terbahak-bahak."Orang yang bunuh diri itu pasti adalah Ardika!""Dendam Grup Lautan Berlian sudah terbalaskan. Setelah pembawa sial itu mati, Grup Lautan Berlian nggak akan membalas dendam kepada Keluarga Basagita lagi!"Semua anggota Keluarga Basagita tampak menari-nari dengan senang.Namun, saking sedih sekaligus marah, Luna sampai tidak sadarkan diri.Desi dan yang lainnya buru-buru menekan-nekan titik di antara hidung dan bibirnya. Setelah melakukan upaya selama beberapa saat, Luna baru sadar kembali."Aku ingin pergi menemui Ardika untuk terakhir kalinya!"Saat ini, pandangan Luna tampak kosong dan tidak ada tanda-tanda kehidupan di tubuhnya. Melihat putrinya menjadi seperti itu, Desi terkejut bukan main.Dia takut putrinya tidak bisa menerima kenyataan ini dan berpi
Tuan Besar Basagita menatap Ardika dengan lekat dan bertanya dengan gugup, "Ardika, kenapa kamu bisa pulang hidup-hidup? Apa kamu sama sekali nggak pergi ke Gedung Glori?!"Begitu mendengar ucapan Tuan Besar Basagita, ekspresi orang-orang lainnya langsung berubah menjadi gugup.Biarpun bisa menghindar untuk sementara waktu, mereka tidak bisa menghindar selamanya.Kalau Ardika tidak pergi ke Gedung Glori untuk bunuh diri menebus kesalahannya, maka nanti Grup Lautan Berlian pasti akan membalas dendam kepada Keluarga Basagita!Sorot mata Wisnu dan yang lainnya terhadap Ardika langsung berubah menjadi berbahaya.Dia bersiap untuk mengikat Ardika dan menyerahkan pria itu ke Gedung Glori secara paksa!Tentu saja Ardika tahu pemikiran orang-orang itu, dia berkata tanpa ekspresi, "Aku sudah pergi ke sana dan sudah kembali lagi."Wulan berkata dengan marah, "Kamu sedang membohongi siapa? Bagaimana mungkin anggota Grup Lautan Berlian melepaskanmu begitu saja? Kulihat kamu pasti bersembunyi di su
Sambil berlutut, Tuan Besar Basagita memberi penjelasan dengan terbata-bata. "Maaf ... maaf semuanya. Aku bersalah. Aku hanya berbicara omong kosong, aku nggak mengendalikan mulut sialanku ini dengan baik!"Satu demi satu tamparan dia layangkan ke wajahnya sendiri.Sementara itu, anggota Keluarga Basagita lainnya sudah gemetaran saking ketakutannya. Tidak ada seorang pun yang berani maju untuk menghentikan Tuan Besar Basagita."Huh! Berani-beraninya kamu bersikap nggak sopan pada Tuan Alden! Apa kamu pikir hanya dengan menampar dirimu sendiri saja, maka masalah sudah selesai?""Tuan Besar Basagita, aku serius saat memintamu untuk menyiapkan peti mati untuk dirimu sendiri tadi," kata Bromo dengan ekspresi ganas.Begitu mendengar ucapan Bromo, Tuan Besar Basagita makin ketakutan sampai-sampai jiwanya seakan-akan sudah meninggalkan raganya.Saat ini, Ardika yang dari tadi hanya menyaksikan Tuan Besar Basagita menampar wajahnya sendiri merasa sangat senang. Tiba-tiba, dia berkata dengan di
Tuan Besar Basagita yang baru saja merangkak bangkit dari lantai, dengan surat permintaan maaf itu dalam genggamannya, bahkan janggut pria tua itu tampak bergetar saking bersemangatnya!"Eh ... eh ... eh .... Daripada mengatakan kita adalah mitra yang diutamakan oleh mereka, ini lebih cocok disebut dengan janji Grup Lautan Berlian untuk melindungi Keluarga Basagita!""Dengan kekuatan dunia preman Grup Lautan Berlian, kelak di Kota Banyuli, selain tiga keluarga besar, siapa lagi yang berani mencari masalah dengan Keluarga Basagita?"Mendengar ucapan Tuan Besar Basagita, anggota Keluarga Basagita lainnya juga senang bukan main.Dengan adanya kekuatan dunia preman yang luar biasa besar seperti Grup Lautan Berlian yang menjadi pendukung mereka, ke depannya mereka bisa menjalani hidup mereka dengan tenang!Tiba-tiba, seorang anggota Keluarga Basagita berkata, "Tadi Tuan Bromo mengatakan, surat permintaan maaf dari Grup Lautan Berlian ini adalah permintaan Ardika?"Dalam sekejap, pandangan s
Kalau dibandingkan saat meninggalkan vila mereka tampak tidak bersemangat dan menundukkan kepala mereka, saat anggota Keluarga Basagita kembali lagi, mereka tampak arogan dan memelototi Ardika sambil tertawa dingin.Namun, berbeda dari yang mereka bayangkan, mereka sama sekali tidak melihat tanda-tanda kepanikan dari diri Ardika."Oh? Memangnya kenapa kalau Draco pergi ke Gedung Glori?" tanya Ardika dengan ekspresi tenang."Ardika, di saat seperti ini, kamu masih nggak berani mengakui apa yang telah kamu lakukan?!"Wulan mendongak dan berkata, "Kulihat kamu hanya meminjam kekuatan Komandan saja. Kamu pasti membual dengan mengatakan Komandan adalah tetanggamu. Karena itulah, Grup Lautan Berlian baru menyetujui permintaanmu.""Kalau bukan karena kebetulan hari ini Komandan Draco berada di sana, mungkin saja kamu sudah didesak untuk bunuh diri oleh mereka!"Sekelompok anggota Keluarga Basagita kembali menunjukkan sikap arogan mereka.Bahkan, Tuan Besar Basagita juga berkata dengan gigi te