Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 454 Membual Tanpa Perlu Naskah

Share

Bab 454 Membual Tanpa Perlu Naskah

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-28 18:13:08
Dua buah mobil itu berhenti di depan pintu taman logistik.

Jacky dan Desi, serta bibi Luna, Amanda sekeluarga dan Xavier, satu per satu keluar dari mobil.

Hanya Handoko yang masih kesal atas perceraian kakaknya dengan kakak iparnya tidak ikut datang ke sini.

Begitu mereka semua keluar dari mobil dan melihat Ardika, mereka langsung tercengang.

Mereka tidak menyangka Ardika bisa berada di sini, bahkan lebih cepat dibandingkan mereka.

Bukankah pria itu sedang berada di dalam pusat penahanan?

Desi berkata dengan nada bicara jijik sekaligus tajam, "Ardika, kenapa kamu datang ke sini?! Apa kamu melarikan diri dari penjara?!" Ekspresinya juga tampak dingin.

Dia sama sekali tidak senang melihat keberadaan Ardika.

"Ibu, aku sudah terbukti nggak bersalah. Aku nggak membunuh Alden."

Ardika mencoba untuk memberi penjelasan kepada ibu mertuanya. "Aku dengar Luna ditahan oleh pemilik taman logistik ini, jadi aku datang secara khusus untuk mengeluarkannya dan menjemputnya pulang ...."

"Jangan panggil
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Agvan Hendrawijaya
dewa perang tolol ... seharusnya si desi digampar mulutnya lalu usir dari villa!! cerita sampah
goodnovel comment avatar
Júàñňå Angel
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑦𝑎 𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑠𝑖 𝑖𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑒𝑛𝑡𝑖 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑟𝑎ℎ𝑖 𝑎𝑟𝑑𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑎𝑟𝑑𝑖𝑘𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑜𝑠𝑜𝑘 𝑦𝑔 ℎ𝑒𝑏𝑎𝑡
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 455 Masuk ke Dalam untuk Menjemputnya

    "Xavier, karena pihak cabang tim tempur Kota Serambi sudah mengirim anggota ke sini, Yoga pasti akan melepaskan Luna, 'kan?"Desi mengabaikan Ardika begitu saja. Saat ini, hal yang paling penting baginya adalah keselamatan putrinya.Xavier berkata dengan penuh percaya diri, "Tentu saja. Pihak cabang tim tempur Kota Serambi sudah turun tangan, Yoga pasti akan melepaskan Luna.""Kita langsung masuk ke dalam untuk menjemputnya saja. Mungkin sekarang Luna juga sangat terkejut. Saat ini, seharusnya orang yang paling ingin ditemuinya adalah Bibi."Setelah mendengar ucapan Xavier, seulas senyum langsung tersungging di wajah Desi."Kalau begitu, ayo segera masuk ke dalam untuk menjemputnya. Xavier, aku benar-benar berterima kasih atas bantuanmu kali ini. Kamu beri tahu penjaga pintu untuk membiarkan kita masuk ke dalam," kata Desi dengan ekspresi bersyukur."Oke."Xavier langsung berjalan ke arah pintu besi.Penjaga pintu bersikap sesuai dengan latar belakang seseorang.Begitu melihat mobil ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 456 Xavier Sudah Menyerah

    Yoga memang layak disebut sebagai pengedar informasi terbesar di Provinsi Denpapan. Dia bisa menyebut nama Xavier secara tepat dan akurat.Xavier tertegun sejenak, lalu menganggukkan kepalanya dan berkata, "Ya, benar. Luna adalah temanku, jadi sebaiknya kamu lepaskan dia ...."Sebelum Xavier menyelesaikan kalimatnya, dia kembali disela oleh Yoga."Dengan mempertimbangkan ayahmu, aku nggak akan menuntut pertanggung jawabanmu karena sudah berkata-kata kasar padaku tadi. Kamu bawa mereka pergi sekarang juga," kata Yoga sambil menunjuk Desi dan yang lainnya.Xavier langsung marah besar. "Yoga, kamu ....""Apa kamu nggak dengar Bos menyuruhmu untuk pergi sekarang juga?!"Anak buah Yoga langsung menghampiri Xavier, lalu melayangkan pukulan keras ke bahu Xavier, sampai-sampai pemuda itu merintih kesakitan.Bulir-bulir keringat dingin mulai bercucuran ke sekujur tubuhnya.Sesaat kemudian, di bawah tatapan ganas sekelompok anak buah Yoga, Xavier dan yang lainnya tampak berada di pintu taman log

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 457 Korps Armor Besi ke-1

    "Bibi Desi, aku akan memikirkan cara lain lagi. Pasti ada cara untuk menyelamatkan Luna ..." kata Xavier dengan kesal. Siapa pun yang mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya ini, samar-samar pasti bisa menyadari ketidakberdayaannya.Yoga bahkan sama sekali tidak mempertimbangkan wakil kapten tim tempur Provinsi Denpapan.Apa mungkin masih ada tokoh hebat lain dengan tingkatan yang lebih tinggi dari tingkatan ayahnya yang bisa diandalkan oleh Xavier?Dalam sekejap, hati Desi diselimuti oleh keputusasaan.Namun, dia tetap menghibur Xavier."Xavier, jangan menyalahkan dirimu sendiri. Kamu sudah berusaha semampumu. Sebelumnya, keluarga kalian juga sudah memberikan bantuan besar pada kami. Kami sangat berterima kasih padamu.""Semua ini salah Ardika si pembawa sial itu!""Kalau bukan karena dia, Luna juga nggak akan ditahan di sini.""Ardika, kalau sampai terjadi sesuatu pada Luna, mati pun aku nggak akan melepaskanmu!"Desi menggertakkan giginya dan memelototi Ardika dengan kesal, di

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 458 Suruh Yoga Temui Aku Sekarang Juga

    Saat ini, napas semua orang seakan-akan terhenti.Semua orang merasakan pandangan mereka sebelumnya hancur berantakan!Bagaimana mungkin Ardika bisa menggerakkan pasukan?Bagaimana mungkin hal seperti ini terjadi?Mereka bahkan mencurigai diri mereka sendiri apakah sedang berhalusinasi.Mereka menggosok-gosok mata mereka dengan tidak percaya.Namun, pemandangan di hadapan mereka ini benar-benar nyata!"Ternyata orang yang biasa-biasa saja tapi begitu percaya diri itu bukan dia, tapi kita."Saat ini, Futari ingin sekali menghilang ditelan bumi.Dia merasa dirinya sendiri sangat konyol."Astaga! Kak Desi, Kak Jacky, sebenarnya siapa Ardika?!"Amanda sudah hampir jatuh pingsan, suaranya sudah terdengar bergetar.Mengingat kata-kata sindiran yang dilontarkannya pada Ardika tadi, wajahnya langsung merah padam."Aku nggak tahu."Pikiran Desi juga kosong seperti secarik kertas putih.Sementara itu, Xavier menatap Ardika dengan tatapan terkejut sekaligus ketakutan.Sebelumnya, berani-beraninya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 459 Hukuman Mati

    Ardika menganggukkan kepalanya. Setelah mendengar ucapan Yoga, dia baru lega sepenuhnya."Aku dengar kamu menerima 200 miliar dari Luna, ada apa dengan uang itu?" tanyanya lagi.Yoga berkata dengan cemas, "Nona Luna meminta bantuanku untuk menyelidiki tentang pengkhianat dalam Grup Lautan Berlian.""Oh? Lalu, apakah sudah ada hasilnya?""Sudah, pengkhianat dalam Grup Lautan Berlian adalah seseorang bernama Edrik."Ardika menatap lawan bicaranya dan berkata, "Tapi, dari hasil penyelidikan anggotaku, setelah Edrik mengunjungimu, dia kembali ke Kota Banyuli, tapi kamu malah menahan dua wanita itu. Jadi, seperti ini caramu berbisnis?"Saking ketakutannya, Yoga ingin berlutut lagi.Melihat sorot mata dingin Ardika, sekujur tubuhnya gemetaran. Dia pun menahan dirinya untuk tidak berlutut."Tuan, aku sudah bertindak gegabah! Aku nggak mampu menahan godaan dua triliun yang ditawarkan oleh Edrik!""Tapi, aku sama sekali nggak melukai Nona Tina dan Nona Luna!""Dalang di balik semua ini adalah E

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 460 Thomas

    Tidak hanya Luna dan Tina, Desi dan yang lainnya juga menatap Ardika dengan lekat."Ya, aku yang menggerakkan pasukan ini."Ardika mengakui dengan terus terang."Eh ...."Walaupun sebelumnya mereka sudah tercengang dengan pemandangan yang mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri, tetapi mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Ardika tetap membuat mereka sangat terkejut.Bagaimana Ardika bisa melakukan hal yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh Xavier?Saat ini, di mata semua orang, Ardika menjadi makin misterius.Semua orang juga makin penasaran pada identitas asli pria itu.Apa mungkin pria itu adalah anak haram dari tokoh hebat tim khusus? Tingkatan tokoh hebat itu lebih tinggi dibandingkan ayah Xavier?"Tuan, Kapten Thomas tim tempur Provinsi Denpapan sedang mengawasi pelatihan Korps Armor Besi ke-1, mendengar Tuan berada di Kota Serambi, Kapten Thomas berharap bisa bertemu dengan Tuan."Tepat pada saat ini, Yanis yang dari tadi hanya berdiri di belakang Ardika tanpa menguca

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 461 Thomas dan Tina

    Saat mereka sedang berdiskusi satu sama lain, mobil khusus Thomas sudah berhenti tepat di hadapan mereka semua.Tak lama kemudian, seorang pemuda dengan aura yang mengesankan dan mengenakan seragam dengan bintang di bagian bahunya keluar dari mobil tersebut.Saat pengawalnya hendak memakaikan sebuah mantel khusus yang hanya bisa dikenakan oleh orang berpangkat tinggi sepertinya, Thomas melambaikan tangannya untuk menghentikan anak buahnya itu.Berhadapan dengan Ardika, dia tidak berhak berlagak hebat.Hanya dengan sekali pandangan saja, Thomas sudah menemukan keberadaan Ardika. Dengan sorot mata antusias, dia melangkahkan kakinya ke arah Ardika.Dalam lubuk hatinya, dia sangat menghormati pria yang telah mengubah nasibnya itu!Tak lama kemudian, dia sudah berdiri di hadapan Ardika. Saking antusiasnya, dia hendak mengangkat lengannya untuk memberi hormat kepada Ardika.Tepat pada saat ini, Tina yang dari tadi hanya diam tiba-tiba berkata dengan dingin, "Thomas, siapa yang memintamu untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 462 Terungkap

    Prasangka buruk terhadap seseorang tidak akan bisa menghilang semudah itu.Dalam lubuk hati Desi, dia tetap meragukan ucapan Ardika yang menyatakan bahwa dirinya yang telah menggerakkan pasukan ke sini.Biarpun tadi dia juga melihat dengan mata kepalanya sendiri Prananda memberi hormat kepada Ardika, dia tetap merasakan hal itu bagaikan ilusi belaka.Kebetulan, dia mendengar ucapan Tina pada Thomas tadi.Oleh karena itu, sama seperti Tina, dia juga mengira pasukan ini digerakkan oleh Thomas."Bibi, mengenai hal ini ..." kata Thomas sambil melemparkan sorot mata rumit kepada Ardika.Tina tidak menghubunginya, dia sama sekali tidak mengetahui masalah ini.Setelah Ardika mengeluarkan perintah untuk menggerakkan pasukan, dia baru tahu adik sepupunya ditahan di sini.Namun, kalau di saat seperti ini dia membantah hal tersebut, bukankah kesempatannya untuk memperbaiki hubungan dengan adik sepupunya akan hilang begitu saja?Ardika menyadari situasi sulit Thomas, dia pun berinisiatif untuk mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1831 Sudah Merencanakan Segalanya

    Aturan yang berlaku dalam internal Tentara Bayaran Lane adalah aturan tentara militer asing.Mereka hanya akan mendengar perintah dari atasan mereka.Biarpun dia adalah kepala instruktur Tentara Bayaran Lane, orang-orang ini hanya akan melaksanakan perintah dari Chiko, tidak akan mendengarkan sepatah kata pun darinya.Karena itulah, begitu Tridon melihat Chiko, dia segera mengajukan penawaran yang paling besar, mencoba untuk memikat keponakannya itu dengan keuntungan.Hanya dengan cara seperti inilah, kemungkinan besar keponakannya itu akan menyelamatkan nyawanya.Melihat Tridon yang saat ini melihatnya seperti sosok penyelamat, Chiko merasa sedikit kecewa.Pamannya yang satu ini sudah ketakutan setengah mati.Bukan lagi sosok kepala instruktur tentara militer asing yang luar biasa seperti dulu.Namun, tidak peduli Tridon berubah menjadi seperti apa, Chiko juga akan menyelamatkannya.Alasannya sederhana, Tridon bisa membantunya menguasai Keluarga Dougli dan menyerahkan relasi kemiliter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1830 Chiko

    "Kak Ardika, sepertinya si tua bangka itu sedang menelepon memanggil bala bantuan?"Levin menangkap pergerakan Tridon yang diam-diam melakukan panggilan telepon, dia segera melaporkan hal itu pada Ardika.Ardika melambaikan tangannya, menyunggingkan seulas senyum mempermainkan dan berkata, "Nggak apa-apa, biarkan saja.""Sebelumnya hanyalah 'hidangan pembuka', pertunjukan menarik baru dimulai."Tujuan awal Ardika adalah memusnahkan anggota Tentara Bayaran Lane yang telah menyelinap masuk dan bersembunyi di Negara Nusantara.Kalau hanya untuk menghadapi sekelompok preman yang terbiasa menindas yang lemah dan takut pada yang kuat, dia juga tidak perlu mengerahkan Pasukan Drakon dan Pasukan Pengawal Draco.Seolah-olah tidak mendapati Tridon sedang menelepon memanggil bala bantuan, Ardika meminta anggota Pasukan Pengawal Draco untuk melanjutkan "pembersihan" lokasi."Berlutut!""Lempar senjata kalian ke tanah dan angkat kedua lengan kalian ke atas!"Di bawah teguran tajam dan tegas para pr

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1829 Masih Ada Kesempatan

    "Gawat, gawat!"Menyaksikan para pembunuh dunia preman Keluarga Dougli itu sudah mulai ketakutan dan mundur, sekitar seratus orang perwakilan cabang Keluarga Dougli, mulai merasakan tangan dan kaki mereka sedingin es.Orang sebodoh apa pun, saat ini pasti sudah mengerti.Ini adalah sebuah perangkap yang dipasang untuk mereka semua, dengan tujuan untuk melenyapkan kekuatan Keluarga Dougli secara menyeluruh.Namun, mereka malah berinisiatif masuk ke dalam perangkap ini."Aku benci!"Saat ini, ekspresi Tridon tampak ganas, seperti sudah di ambang kegilaan.Tiga raja tentara besar sudah mati.Anak buah lainnya yang dibawanya dari Galea, juga dijadikan sebagai target khusus dan sudah tewas.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang, juga sudah ketakutan setengah mati dan kehilangan daya tempur.Kalah telak, tidak berlebihan untuk menggambarkan situasinya saat ini.Musnah.Semuanya sudah musnah.Sekarang, dia sudah berubah menjadi sosok pemimpin yang tidak memiliki anak buah.P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1828 Hancur dengan Satu Tinju

    "Bam!"Dengan darah terciprat dari tubuhnya, tubuh Musa menghantam tanah dengan keras.Di lokasi benturan tubuhnya, permukaan tanah langsung membentuk sebuah lubang, pecahan-pecahan batu beterbangan dengan ganas ke seluruh arah."Ahhh!"Di bawah tatapan terkejut bukan main orang-orang di sekelilingnya, termasuk Tridon, Musa mengeluarkan suara teriakan kesakitan.Lengannya sudah hancur dan berserakan di tanah.Sementara itu, seperti sebuah batu yang dipecahkan, muncul banyak bekas retakan di tubuhnya.Retakan-retakan itu bahkan sudah menjalar ke area wajahnya, setetes demi setetes darah sudah mengalir. Tak lama kemudian, dia sudah seperti "manusia darah"."Musa!"Tridon berteriak dengan marah.Musa adalah anak buah yang paling diandalkan dan paling penting baginya, tetapi malah dipukul oleh seseorang menjadi seperti ini hanya dengan satu tinju saja.Sekujur tubuhnya terbelah.Membayangkan hukuman kejam membelah tubuh dengan lima ekor kuda zaman dahulu, penderitaan seperti itu bukanlah s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1827 Coba Terima Satu Tinjuku

    Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1826 Kamu Sangat Pandai Berpura-Pura

    Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1825 Jatuh dari Langit

    Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1824 Sebelum Pertarungan Besar-Besaran Mulai

    "Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status