Saat ini, napas semua orang seakan-akan terhenti.Semua orang merasakan pandangan mereka sebelumnya hancur berantakan!Bagaimana mungkin Ardika bisa menggerakkan pasukan?Bagaimana mungkin hal seperti ini terjadi?Mereka bahkan mencurigai diri mereka sendiri apakah sedang berhalusinasi.Mereka menggosok-gosok mata mereka dengan tidak percaya.Namun, pemandangan di hadapan mereka ini benar-benar nyata!"Ternyata orang yang biasa-biasa saja tapi begitu percaya diri itu bukan dia, tapi kita."Saat ini, Futari ingin sekali menghilang ditelan bumi.Dia merasa dirinya sendiri sangat konyol."Astaga! Kak Desi, Kak Jacky, sebenarnya siapa Ardika?!"Amanda sudah hampir jatuh pingsan, suaranya sudah terdengar bergetar.Mengingat kata-kata sindiran yang dilontarkannya pada Ardika tadi, wajahnya langsung merah padam."Aku nggak tahu."Pikiran Desi juga kosong seperti secarik kertas putih.Sementara itu, Xavier menatap Ardika dengan tatapan terkejut sekaligus ketakutan.Sebelumnya, berani-beraninya
Ardika menganggukkan kepalanya. Setelah mendengar ucapan Yoga, dia baru lega sepenuhnya."Aku dengar kamu menerima 200 miliar dari Luna, ada apa dengan uang itu?" tanyanya lagi.Yoga berkata dengan cemas, "Nona Luna meminta bantuanku untuk menyelidiki tentang pengkhianat dalam Grup Lautan Berlian.""Oh? Lalu, apakah sudah ada hasilnya?""Sudah, pengkhianat dalam Grup Lautan Berlian adalah seseorang bernama Edrik."Ardika menatap lawan bicaranya dan berkata, "Tapi, dari hasil penyelidikan anggotaku, setelah Edrik mengunjungimu, dia kembali ke Kota Banyuli, tapi kamu malah menahan dua wanita itu. Jadi, seperti ini caramu berbisnis?"Saking ketakutannya, Yoga ingin berlutut lagi.Melihat sorot mata dingin Ardika, sekujur tubuhnya gemetaran. Dia pun menahan dirinya untuk tidak berlutut."Tuan, aku sudah bertindak gegabah! Aku nggak mampu menahan godaan dua triliun yang ditawarkan oleh Edrik!""Tapi, aku sama sekali nggak melukai Nona Tina dan Nona Luna!""Dalang di balik semua ini adalah E
Tidak hanya Luna dan Tina, Desi dan yang lainnya juga menatap Ardika dengan lekat."Ya, aku yang menggerakkan pasukan ini."Ardika mengakui dengan terus terang."Eh ...."Walaupun sebelumnya mereka sudah tercengang dengan pemandangan yang mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri, tetapi mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Ardika tetap membuat mereka sangat terkejut.Bagaimana Ardika bisa melakukan hal yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh Xavier?Saat ini, di mata semua orang, Ardika menjadi makin misterius.Semua orang juga makin penasaran pada identitas asli pria itu.Apa mungkin pria itu adalah anak haram dari tokoh hebat tim khusus? Tingkatan tokoh hebat itu lebih tinggi dibandingkan ayah Xavier?"Tuan, Kapten Thomas tim tempur Provinsi Denpapan sedang mengawasi pelatihan Korps Armor Besi ke-1, mendengar Tuan berada di Kota Serambi, Kapten Thomas berharap bisa bertemu dengan Tuan."Tepat pada saat ini, Yanis yang dari tadi hanya berdiri di belakang Ardika tanpa menguca
Saat mereka sedang berdiskusi satu sama lain, mobil khusus Thomas sudah berhenti tepat di hadapan mereka semua.Tak lama kemudian, seorang pemuda dengan aura yang mengesankan dan mengenakan seragam dengan bintang di bagian bahunya keluar dari mobil tersebut.Saat pengawalnya hendak memakaikan sebuah mantel khusus yang hanya bisa dikenakan oleh orang berpangkat tinggi sepertinya, Thomas melambaikan tangannya untuk menghentikan anak buahnya itu.Berhadapan dengan Ardika, dia tidak berhak berlagak hebat.Hanya dengan sekali pandangan saja, Thomas sudah menemukan keberadaan Ardika. Dengan sorot mata antusias, dia melangkahkan kakinya ke arah Ardika.Dalam lubuk hatinya, dia sangat menghormati pria yang telah mengubah nasibnya itu!Tak lama kemudian, dia sudah berdiri di hadapan Ardika. Saking antusiasnya, dia hendak mengangkat lengannya untuk memberi hormat kepada Ardika.Tepat pada saat ini, Tina yang dari tadi hanya diam tiba-tiba berkata dengan dingin, "Thomas, siapa yang memintamu untu
Prasangka buruk terhadap seseorang tidak akan bisa menghilang semudah itu.Dalam lubuk hati Desi, dia tetap meragukan ucapan Ardika yang menyatakan bahwa dirinya yang telah menggerakkan pasukan ke sini.Biarpun tadi dia juga melihat dengan mata kepalanya sendiri Prananda memberi hormat kepada Ardika, dia tetap merasakan hal itu bagaikan ilusi belaka.Kebetulan, dia mendengar ucapan Tina pada Thomas tadi.Oleh karena itu, sama seperti Tina, dia juga mengira pasukan ini digerakkan oleh Thomas."Bibi, mengenai hal ini ..." kata Thomas sambil melemparkan sorot mata rumit kepada Ardika.Tina tidak menghubunginya, dia sama sekali tidak mengetahui masalah ini.Setelah Ardika mengeluarkan perintah untuk menggerakkan pasukan, dia baru tahu adik sepupunya ditahan di sini.Namun, kalau di saat seperti ini dia membantah hal tersebut, bukankah kesempatannya untuk memperbaiki hubungan dengan adik sepupunya akan hilang begitu saja?Ardika menyadari situasi sulit Thomas, dia pun berinisiatif untuk mem
Ucapan Desi membuat suasana langsung menegang.Thomas langsung melemparkan sorot mata tidak percaya ke arah Desi.Dia bertanya-tanya mengapa sepertinya ibu mertua atasannya itu sangat tidak menyukai atasannya.Thomas tahu jelas bahwa Ardika sangat diminati oleh kaum hawa.Dia ingat ketika berada di medan perang perbatasan, aura mengesankan sang dewa perang membuat wanita yang tak terhitung jumlahnya tergila-gila pada Ardika.Bahkan, putri negara lain rela datang jauh-jauh dan menawarkan diri untuk tidur dengan Ardika hanya demi memiliki keturunan dari pria itu.Boleh dibilang, selama Ardika menganggukkan kepalanya, wanita yang cantik dengan bentuk badan yang indah serta berasal dari latar belakang keluarga yang kuat berbaris untuk menjadi milik pria itu!Alasannya sederhana. Karena pria itu adalah dewa perang.Pria itu adalah sosok dewa perang yang mampu mengalahkan sebuah negara seorang diri di medan perang!Negara yang tidak terhitung jumlahnya menawarkan kekuasaan, uang dan wanita u
Melihat Ardika memeluk Luna dengan erat, mata Desi seolah-olah akan memuncratkan api!Dia sangat ingin memisahkan mereka berdua, tetapi Luna selalu saja menentang keinginannya."Ardika, ikut pulang bersamaku, ya? Aku nggak ingin bercerai denganmu."Luna tidak memedulikan pendapat ibunya.Ardika menepuk-nepuk punggung Luna dengan lembut.Setelah melirik Desi sejenak, dia berkata, "Tapi, sebaiknya kamu pulang bersama Ayah, Ibu dan yang lainnya terlebih dahulu. Setelah amarah Ibu reda, aku baru pulang.""Ardika, kamu nggak perlu mengucapkan kata-kata untuk menyenangkanku!"Desi malah mendengus, sama sekali tidak menerima niat baik dari Ardika."Jangan berpikir aku sengaja menentangmu dan bersikeras memisahkanmu dengan Luna.""Sebenarnya masalah terletak pada dirimu sendiri!""Mengapa Edrik menjebakmu? Jelas-jelas karena kamu sudah menyinggungnya.""Dia adalah anggota Grup Lautan Berlian yang memiliki banyak anak buah. Kekuatan mereka sangat mengerikan. Kamu pernah bekerja di Grup Lautan B
"Lapor ...."Secara naluriah, Thomas mengangkat kepalanya dan menegakkan tubuhnya, lalu memberi hormat militer.Ini adalah kebiasaan yang telah terbentuk saat dirinya tergabung dalam tim khusus pelatihan Ardika. Hingga sekarang, dia tidak melupakan aturan tersebut.Ardika melambaikan tangannya dan berkata, "Sekarang kita sedang membicarakan masalah pribadi, nggak perlu terlalu kaku.""Baik!"Setelah mendengar ucapan Ardika, Thomas baru tampak agak rileks. Dia berkata, "Tina adalah putri bungsu pamanku yang merupakan Kepala Keluarga Dienga.""Sejak Bibi tiada, Tina nggak terima Paman menikah lagi. Karena itulah, hubungannya dengan Keluarga Dienga menegang, lalu dia memutuskan hubungannya dengan Keluarga Dienga secara sepihak dan meninggalkan kediaman Keluarga Dienga."Pemutusan hubungan secara sepihak yang dimaksud oleh Thomas adalah Tina sendiri menghapus namanya dari silsilah keluarga.Sejak saat itu, Tina sudah putus hubungan dengan Keluarga Dienga sepenuhnya.Ternyata apa yang diala