Share

Bab 271 Bodoh

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-25 18:00:00
Luna menatap Desi dengan tatapan bingung dan bertanya, "Ibu, ada apa lagi?"

Bukankah Handoko baru saja memberitahunya Desi terus memuji Ardika?

Namun, kalau dilihat dari sikap Desi pada Ardika sekarang, sepertinya sama sekali tidak berubah.

Desi berkata dengan ekspresi tidak senang, "Bibimu baru saja meneleponku dan memarahiku. Dia bilang Ardika sudah merebut mobil putra dan putrinya."

"Awalnya dua mobil balap itu sudah dipesan oleh Wisnu dan Wulan, masing-masing dari mereka sudah mengeluarkan sepuluh miliar. Dengan mengandalkan seorang tokoh hebat yang dikenalnya, Ardika meminta staf showroom untuk menyerahkan mobil itu kepadanya!"

Bibi Luna bernama Nadia Jekonia, dia juga seorang wanita yang keji dan galak.

Selama ini, wanita itu selalu menganggap remeh Luna sekeluarga. Selama bertahun-tahun, Desi selalu dibuat kesal oleh wanita itu.

Sepulang ke rumah, putra dan putrinya langsung memberi tahu masalah mobil kepada ibunya. Tanpa banyak bicara, Nadia langsung menelepon Desi dan memarahi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 272 Kompleks Vila Cempaka Nomor Sembilan

    Handoko terkejut setengah mati.Dengan karakter kakaknya, kalau kakaknya benar-benar sudah marah, kemungkinan besar mobilnya benar-benar akan dihancurkan.Terutama setelah Luna menjadi manajer umum Grup Agung Makmur, aura yang terpancar dari tubuhnya makin kuat dan menakutkan.Tentu saja, sebagai seorang adik, saat berhadapan dengan kakaknya, dia merasa sedikit ketakutan."Sebaiknya kamu pikirkan baik-baik, setelah lulus nanti apa yang ingin kamu kerjakan."Setelah menepuk-nepuk bahu adik iparnya, Ardika langsung berjalan pergi.Handoko berjongkok di depan mobil balapnya sendirian sambil memikirkan hal itu.Sebuah mobil Maybach berhenti di depan gerbang kompleks vila mewah tersebut.Arini, wanita yang dulu menuduh Delvin melakukan kecurangan saat ujian tampak berdiri di depan mobil.Wanita itu baru tahu Ardika tinggal di sini.Melihat Ardika sudah berjalan keluar, dia bergegas menyambut pria itu dan berkata, "Ardika, apa kamu sudah makan siang? Bagaimana kalau aku mentraktirmu?""Sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 273 Aku Lebih Tertarik pada Bu Arini

    Mendengar ucapan Bejo, Arini sangat terkejut.Dia tidak berani mengincar tokoh hebat seperti Ardika. Dia buru-buru memberi penjelasan. "Pak Bejo, kami hanya berteman biasa. Aku hanya membantunya membeli vila."Arini tahu Ardika tidak suka menonjolkan diri, jadi dia tidak memperkenalkan pria itu sebagai presdir Grup Sentosa Jaya.Kalau tidak, Bejo pasti akan terkejut setengah mati.Setelah mendengar penjelasan Arini, Bejo baru merasa lega. Dia mengamati Ardika dari ujung kepala ke ujung kaki. Melihat penampilan Ardika biasa-biasa saja, samar-samar ekspresi meremehkan terlihat di wajahnya.Bagaimana mungkin pria berpenampilan biasa saja seperti itu sanggup membeli vila?Apa Arini sedang bercanda?Bejo berasumsi bahwa pria itu adalah pria yang dipelihara oleh Arini.Dia sama sekali tidak menyangka Arini yang biasanya terlihat terhormat dan suci itu, diam-diam seliar ini.Dia makin percaya diri bisa menaklukkan Arini."Oke, kalau begitu, ayo kita masuk ke dalam dan lihat-lihat."Bejo memim

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 274 Menggunakan Trik Tipuan

    "Pak Bejo, apa maksudmu?!"Arini mengerutkan keningnya.Dia tidak bodoh, dia langsung menyadari maksud Bejo.Sebagai seorang wanita cantik yang berkecimpung di dunia bisnis, dia sudah terlalu sering bertemu dengan pria seperti Bejo.Melalui sorot mata mereka, orang-orang itu seolah-olah ingin menelanjanginya.Namun, dia tidak menyangka Bejo berencana memanfaatkan hal ini untuk menundukkannya."Ayolah, Bu Arini. Kita sama-sama orang yang sudah berpengalaman. Kamu nggak perlu berpura-pura lagi di hadapanku. Selama Bu Arini bersedia tidur denganku, aku akan menjual vila nomor sembilan ini kepadamu dengan harga 160 miliar.""Hanya dengan tidur denganku, kamu sudah bisa menghemat 140 miliar. Bu Arini adalah orang yang ahli dalam berbisnis, tentu saja kamu tahu transaksi ini sangat menguntungkan, bukan?"Bejo terkekeh.Pria mesum itu menatap Arini dari ujung kepala ke ujung kaki, napasnya juga mulai terdengar berat."Pak Bejo, apa kamu menganggapku bocah berumur tiga tahun?!"Arini langsung

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 275 Ucapanmu Benar

    Dulu vila nomor sembilan ini adalah tempat tinggal Delvin sekeluarga.Sekarang, Bejo malah mengatakan akan menjualnya kepada tuan muda kaya yang suka memainkan wanita dan mengotori tempat ini.Pria gemuk itu benar-benar sedang memprovokasi Ardika dan sudah melampaui batas kesabaran Ardika.Ekspresi Ardika langsung berubah menjadi muram. Dia langsung berjalan menghampiri Bejo, lalu tanpa berbasa-basi lagi, dia langsung menendang pria gemuk itu."Jangankan kamu, kalau aku bilang aku menginginkan vila nomor sembilan ini, kepala bank kalian juga akan menyerahkan vila ini kepadaku dengan patuh!" kata Ardika dengan dingin."Cih!"Bejo meludah seteguk darah. Sambil memegang wajahnya, dia berkata dengan penuh kebencian, "Kamu hanya pria yang mengandalkan wanita untuk membeli vila! Kamu nggak perlu membual di hadapanku!"Tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi, Ardika langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon Jesika.Di sebuah kafe."Jesika, kamu adalah Nona Besar Keluarga Siantar, untuk ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 276 Kamu Isi Harganya

    Vila nomor sembilan Kompleks Vila Cempaka.Bejo masih berteriak dengan arogan, "Arini, hari ini kamu harus menemaniku tidur satu malam, maka aku akan melepaskan pria peliharaanmu itu. Kalau nggak, atas dasar dia sudah melukaiku, dia pasti akan nggak akan lolos begitu saja!"Arini sama sekali tidak melirik Bejo, dia malas untuk menanggapi pria itu.Dia tidak akan memberi tahu Bejo bahwa sebelumnya Ardika pernah menggerakkan sepuluh ribu anggota Korps Taring Harimau dan anggota kepolisian Kota Banyuli untuk menangkap semua preman di Kota Banyuli.Dia juga tidak akan memberi tahu pria itu presdir misterius Grup Sentosa Jaya adalah Ardika.Baik dalam hal kekuasaan maupun kekayaan, Bejo sama sekali bukan apa-apa di hadapan Ardika.Jadi, di matanya, Bejo sedang cari mati sendiri dengan menguji batas kesabaran Ardika.Tepat pada saat ini, Mose, Kepala Bank Napindo sudah tiba di lokasi."Pak Mose, kenapa Bapak datang ke sini?"Bejo segera melompat berdiri dan menyambut atasannya. Kemudian, sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 277 Ardika Ternyata Kamu Orangnya

    Begitu memikirkan hal tersebut, jantung Arini berdebar dengan kencang.Target Ardika adalah tiga keluarga besar!Tiga keluarga besar yang memiliki relasi luas dan kekuasaan luar biasa di Kota Banyuli!Biarpun Ardika adalah presdir Grup Sentosa Jaya, apa dia benar-benar memiliki kemampuan untuk menjatuhkan tiga keluarga besar?"Jangan mulutmu baik-baik."Ardika hanya melirik wanita itu dengan acuh tak acuh. Untuk sementara waktu ini, dia masih tidak ingin tiga keluarga besar tahu bahwa dia adalah Raka.Bagi tiga keluarga besar, nama Raka adalah sebuah ancaman besar bagi mereka dan bisa membuat tiga keluarga besar hidup dalam penderitaan.Karena itulah, dia bahkan meminta Draco untuk memasukkan identitas Raka.Semua dokumen-dokumen yang berhubungan dengan nama Raka sudah dipersiapkan dengan baik.Biarpun tiga keluarga besar melakukan penyelidikan, mereka juga tidak akan menemukan sesuatu yang janggal."Baik!"Sekujur tubuh Arini gemetaran, dia sudah memutuskan untuk merahasiakan hal itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 278 Pindah Rumah

    "Liander, kamu salah mengenal orang."Sebelum Jesika menyelesaikan kalimatnya, ucapannya sudah disela oleh Ardika."Aku adalah orang yang sangat serakah, menantu benalu yang menginginkan berapa pun yang ditawarkan. Bagaimana mungkin aku adalah presdir Grup Sentosa Jaya?"Selesai berbicara, Ardika langsung berbalik dan pergi.Dia tidak ingin Liander mengetahui identitasnya dan menjalin hubungan dengan Keluarga Septio Provinsi Aste.Jadi, dia lebih memilih membiarkan pria itu menganggapnya sebagai seorang menantu matrilokal. Dia malas menghadapi hal-hal yang tidak penting.Begitu mendengar Ardika bukan presdir itu, Liander merasa lega.Dia berkata kepada Jesika, "Jesika, kenapa kamu berhubungan dengan orang seperti itu? Kamu nggak tahu, pagi ini saat berada di Showroom Mobil Neptus, dengan mengandalkan fakta dia sudah menyelamatkan adikku, dia memintaku mengeluarkan uang sebesar puluhan triliun untuk membeli Showroom Mobil Neptus dan menyerahkan showroom kepadanya!""Adikmu? Rachel?"Wal

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 279 Pak Daniel

    "Pindah rumah? Pindah ke mana?"Dua lansia itu terkejut.Livy juga menatap Ardika dengan tatapan bingung.Ardika mencubit pipi gadis kecil itu dengan lembut dan berkata, "Pindah ke vila lama yang disebut oleh Livy, vila yang bisa memelihara kura-kura kecil dan ikan mas kecil itu.""Wah! Terima kasih, Ayah! Ayah sangat baik!"Livy bersorak dengan senang, lalu mencium pipi Ardika.Selesai memilah-milah dan membereskan barang-barang mereka, mereka menumpangi dua buah mobil dan kembali ke vila nomor sembilan bersama-sama.Ardika meminta dua wanita itu untuk membawa ayah angkat, ibu angkat serta Livy yang tampak sangat senang itu memasuki vila terlebih dahulu, sedangkan Ardika sendiri membantu sopir Jesika memindahkan barang-barang.Tepat pada saat ini, beberapa mobil mewah melaju dan berhenti di depan vila.Kemudian, sekelompok orang keluar dari dalam mobil."Melia?"Orang yang memimpin kelompok itu adalah seorang wanita cantik. Hanya dengan sekali pandang saja, Ardika sudah mengenalnya.W

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1822 Agar Mereka Tutup Mulut

    Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1821 Kodam yang Bukan Apa-Apa

    Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1820 Kedatangan Ardika

    Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1819 Menikah dengan Orang Mati

    "Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1818 Benci Sekaligus Takut

    Begitu Desta selesai berbicara, suasana seperti membeku sesaat.Kemudian, terdengar teriakan penuh amarah orang-orang Keluarga Dougli."Keluarga Unima, kalian sedang cari mati!""Di mana Ardika? Suruh dia keluar! Aku akan menghabisinya!"" ... "Bahkan orang-orang seperti Olin dan Danu yang sudah lama berlatih untuk mengendalikan emosi mereka, sosok Duta Perbatasan yang selalu tenang dan tidak menunjukkan gejolak emosi mereka, saat ini api amarah juga tampak membara di mata mereka. Mereka bahkan menggertakkan gigi mereka dengan kesal.Apa yang dimaksud dengan memberikan peti mati ini untuk digunakan oleh Tridon, adalah sebuah bentuk meninggikan diri Tridon?Selain itu, Tridon bahkan disuruh untuk berbaring di dalam dengan patuh dan mengubur diri sendiri?Walaupun tidak ada yang beranggapan Ardika memiliki kekuatan seperti ini.Apalagi memahami dari mana sumber kepercayaan Ardika untuk mengucapkan kata-kata seperti ini.Namun, biarpun kata-kata ini hanya sekadar omong kosong belaka, tet

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1817 Untuk Tuan Tridon

    Karena di tengah-tengah kerumunan orang-orang tersebut, ada delapan belas orang pria yang mengangkat sebuah peti mati raksasa.Apa yang sedang mereka lakukan?Memprovokasi?Tepat pada saat semua orang sedang bertanya-tanya, Tridon yang berdiri di depan aula duka berkata dengan dingin, "Keluarga Unima, Keluarga Yendia, Keluarga Remax, kalian sudah terlambat.""Tapi, dengan mempertimbangkan kalian telah bersusah payah membawakan sebuah peti mati berkualitas bagus untuk muridku, aku bisa mengampuni nyawa kalian.""Sekarang, kemarilah dan berlututlah, bersujud menyesali perbuatan kalian."Kemarin Tridon sudah tahu Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax mencarikan sebuah peti mati berkualitas bagus.Karena itulah, dia tidak berpikir banyak. Dia hanya mengira tiga keluarga ini datang terlambat demi mengantarkan peti mati.Biarpun demikian, dia juga harus membuat orang-orang ini bersujud, menyesali perbuatan mereka di hadapan banyak orang.Bukan karena alasan lain, melainkan karen

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1816 Terlambat

    "Ini adalah pernyataan yang kusampaikan dengan mewakili Keluarga Dougli Galea dan mewakili cabang Keluarga Dougli yang tersebar di seluruh wilayah Negara Nusantara!""Kalau Kediaman Wali Kota Banyuli menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Wali Kota Banyuli!""Kalau Kediaman Kodam Provinsi Denpapan menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Kodam Provinsi Denpapan!"Mendengar ucapan yang disertai dengan niat membunuh yang kuat sekaligus mengintimidasi itu, semua orang terkejut.Kalau Kediaman Wali Kota menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Wali Kota.Kalau Kediaman Kodam menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Kodam.Di seluruh kota ini, siapa yang berani melontarkan kata-kata seperti itu di depan umum?Hanya Tridon seorang yang berani melakukannya.Saat ini, bahkan Olin dan Danu, yang merupakan kodam tingkat provinsi pun, menatap Tridon dengan sorot mata agresif.Mereka menduduki posisi itu, tentu saja mereka tahu jelas Kediaman Kodam sebuah provinsi mewak

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1815 Menuntut Keadilan

    Di antara kerumunan orang-orang yang datang untuk memberi penghormatan terakhir, mereka mulai berbisik-bisik satu sama lain.Kekuatan yang ditunjukkan oleh Keluarga Dougli kali ini, membuat banyak orang menggigil ketakutan.Sebelumnya, bagi mereka Keluarga Dougli luar negeri hanyalah sebuah keluarga bangsawan Galea.Walaupun memiliki kedudukan yang sangat terhormat, tetapi bagaimanapun juga fondasi mereka tidak berada di Negara Nusantara, masih sangat jauh dari sini.Kekuatan mengintimidasi Keluarga Dougli tetap jauh lebih lemah dibandingkan keluarga-keluarga besar lokal.Namun, sekarang, mereka baru menyadari mereka sudah salah.Salah besar!Begitu Tridon memberi instruksi, ratusan cabang Keluarga Dougli di Negara Nusantara langsung bergabung. Dalam sekejap, mereka membentuk sebuah kekuatan yang sangat menakutkan.Dengan kekuatan sebesar ini, mereka mungkin bisa mengalahkan beberapa keluarga besar dengan mudah.Menggunakan kekuatan sebesar ini untuk menghadapi Ardika?Biarpun orang in

DMCA.com Protection Status