Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 207 Pengalihan Bank Banyuli

Share

Bab 207 Pengalihan Bank Banyuli

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-09 18:00:01
Tina adalah wanita yang sangat arogan. Ardika tidak menyangka wanita itu juga bisa takjub pada orang lain.

Hal ini di luar dugaan Ardika.

Tina melemparkan sorot mata meremehkan kepada pria itu dan berkata, "Ardika, apa kamu bisa tahu malu sedikit? Aku sedang membicarakan tentang presdir Grup Sentosa Jaya, bukan kamu. Kamu nggak mungkin benar-benar berpikir orang-orang itu datang berinvestasi pada Grup Agung Makmur karena kamu, 'kan?"

"Aku adalah ...."

Saat Ardika hendak menyangkal ucapan Tina, Luna buru-buru berkata, "Tina, kali ini kamu benar-benar sudah salah menuduh Ardika. Ardika mengenal sekretaris Grup Sentosa Jaya yang bernama Jesika itu. Memang dia yang menelepon dan memanggil orang-orang itu untuk datang.

Luna tahu, sebelumnya Ardika menang lotre perabotan rumah adalah dengan meminta bantuan Jesika.

Tina menatap Ardika dengan tatapan terkejut, tetapi dia tetap mendengus dan berkata, "Itu juga karena presdir Grup Sentosa Jaya kebetulan memiliki kemampuan untuk melawan tiga kelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 208 Menggerakkan Kekuatan Gelap

    "Oh, direktur yang bank yang baru adalah Bu Jesika. Kalau begitu, aku sudah tenang. Kelak, semua uang perusahaan disimpan di Bank Banyuli saja."Luna sudah lega sepenuhnya.Kali ini, Grup Sentosa Jaya sudah membantu Grup Agung Makmur menyelesaikan sebuah masalah yang besar.Jesika pasti tidak akan sengaja mempersulit Grup Agung Makmur."Presdir Grup Sentosa Jaya ini benar-benar hebat, bahkan sekretarisnya saja merupakan direktur Bank Banyuli!"Tina benar-benar kagum dan makin penasaran pada sosok presdir misterius itu.Kali ini, Ardika hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi.Di Vila Pelarum.Setelah mendapat informasi, kepala tiga keluarga besar kembali berkumpul di kediaman Keluarga Hamdani."Kita mau menghancurkan Grup Agung Makmur, tapi Grup Sentosa Jaya malah berjuang mati-matian menyelamatkannya. Sepertinya dia benar-benar ingin menjadi musuh kita!" kata Jesper Hamdani sambil menggertakkan gigi dan ekspresinya tampak sangat muram.Awalnya, dia mengira bisa menghan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 209 Gigi Diganti Gigi

    Kepala tiga keluarga besar itu tertawa cukup lama, mereka seolah merasakan masa depan yang cerah sedang menanti mereka.Saat ini, Jesper melambaikan tangannya untuk memanggil putra bungsunya, Revaldo Hamdani."Nak, sekarang kamu menjadi direktur Grup Kejora. Karena Diego dan Helmi, dua pecundang itu sudah masuk penjara, sudah sewajarnya Keluarga Hamdani mengambil alih Grup Kejora."Revaldo sangat senang.Dulu, di Keluarga Hamdani, Renaldi, kakaknya selalu lebih unggul darinya.Sekarang kakaknya sudah koma, kelak sudah sewajarnya kendali atas Keluarga Hamdani jatuh ke tangannya.Sekarang ayahnya memintanya untuk menjadi direktur Grup Kejora, pasti ini juga merupakan sebuah bentuk ujian untuknya."Ayah jangan khawatir, aku pasti akan mengelola Grup Kejora dengan baik!"Revaldo segera meninggalkan Vila Pelarum dengan senang bersama anak buahnya.Namun, kurang dari satu jam kemudian, dia kembali ke rumah dengan sedih."Ayah, gawat! Grup Kejora sudah direbut oleh orang lain!"Ekspresi sedih

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 210 Berganti Nama Menjadi Grup Bintang Darma

    Melalui pengakuan langsung Helmi, Ardika sudah bisa memastikan bahwa kejadian yang menimpa Delvin dua tahun yang lalu adalah ulah tiga keluarga besar.Kala itu, Delvin sudah sukses dalam merintis kariernya. Impian terbesarnya adalah kembali ke kampung halamannya dan memajukan perekonomian kampung halamannya. Dia memperkenalkan bisnis pesisir wilayah selatan ke Kota Banyuli. Selain itu, dia mengundang tiga keluarga besar untuk bekerja sama dengannya dengan tulus. Namun, siapa sangka seolah mengundang serigala masuk ke dalam kandang domba, tiga keluarga besar langsung menghilangkan nyawanya dan merebut aset Grup Bintang Darma.Perebutan aset itu sama dengan perebutan aset Grup Agung Makmur yang mereka lakukan bersama Keluarga Mahasura ibu kota provinsi lima tahun yang lalu.Sebagian dari sejarah perkembangan tiga keluarga besar dipenuhi dengan darah dan air mata orang lain.Setelah merebut aset Grup Agung Makmur, kedudukan keluarga mereka naik dari keluarga kaya kelas satu menjadi keluar

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 211 Si Pembuat Onar

    Karlos tidak lain adalah petinggi perusahaan yang memimpin para karyawan untuk mengundurkan diri.Sementara itu, orang-orang yang mengikutinya dari belakang adalah para petinggi dan karyawan perusahaan yang sudah mengundurkan diri.Setelah mendengar Grup Agung Makmur bukan hanya sudah melewati krisis, tetapi juga sudah memperoleh dana investasi sebesar lebih dari empat triliun, orang-orang ini menyesal karena sudah mengundurkan diri.Grup Agung Makmur pasti akan berkembang pesat, para karyawan perusahaan ini juga akan menjalani kehidupan yang baik dan menikmati keuntungan.Jadi, begitu mendengar Grup Agung Makmur sedang merekrut karyawan baru, mereka bergegas ke sini.Namun, orang-orang yang datang melamar kerja benar-benar sangat banyak.Para karyawan biasa yang sebelumnya mengundurkan diri dan kembali pada saat seperti ini sudah mulai panik. Mereka khawatir orang-orang yang datang melamar kerja ini akan merebut kesempatan mereka.Karena itulah, mereka meminta Karlos dan beberapa peti

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 212 Kamu Pikir Kamu Siapa

    Para pelamar kerja yang hendak berjalan keluar menghentikan langkah mereka dengan ragu, lalu berbalik menghadap Luna."Oh, dia adalah Luna. Sebelumnya dia dituduh oleh temannya, tapi pada akhirnya dia terbukti nggak bersalah.""Aku dengar bank-bank besar memutuskan pinjaman dengan Grup Agung Makmur untuk membalas dendam padanya. Saat itu, jelas-jelas Grup Agung Makmur sudah di ambang kehancuran, tapi dia masih bisa menyelamatkan Grup Agung Makmur. Kemampuan Luna dalam mengelola perusahaan nggak perlu diragukan lagi. Mari kita dengar apa yang akan dia bicarakan terlebih dahulu."Karena reputasi baik Luna, walaupun amarah para pelamar kerja itu belum reda, tetapi mereka tidak terburu-buru untuk pergi lagi."Terima kasih, semuanya. Aku akan memberi kalian sebuah penjelasan yang memuaskan."Melihat situasi sudah di dalam kendalinya, Luna baru mengalihkan pandangannya ke arah Karlos dan yang lainnya.Dia bertanya dengan dingin, "Karlos, kalian memilih untuk mencampakkan Grup Agung Makmur sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 213 Tidak Terima

    Sebenarnya, anggota Keluarga Basagita juga bergegas kembali setelah mendengar Grup Agung Makmur menerima dana investasi sebesar lebih dari empat triliun.Sebelumnya, melihat Grup Agung Makmur sudah berada di ambang kehancuran, mereka buru-buru memutuskan hubungan dengan perusahaan dan segera menunjuk Luna sebagai manajer umum dan membiarkannya memikul semua beban seorang diri.Namun, setelah mendengar kabar Grup Agung Makmur berhasil melewati krisis dan memperoleh dana investasi besar, anggota Keluarga Basagita menyesali keputusan mereka.Terutama Yanto sekeluarga, mereka takut posisi Luna sebagai manajer umum di perusahaan tak tergoyahkan.Karena itulah, mereka segera memanggil Tuan Besar Basagita dan bergegas ke sini.Saat ini, setelah mendengar kata-kata provokatif dari Karlos, mereka langsung kesal sekaligus panik."Tuan Besar, cepat hentikan Luna. Dia ingin mengendalikan kita dan menguasai Grup Agung Makmur sepenuhnya!"Semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Tua

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 214 Apa Kalian Menyukai Penjara Prima Banyuli

    Begitu mendengar teriakan penuh amarah karyawan-karyawan itu, ekspresi Tuan Besar Basagita langsung berubah menjadi sangat masam.Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke arah anggota Keluarga Basagita lainnya.Kalau mereka tidak bersedia menerima Yanto, maka dia akan memilih orang untuk menggantikan putranya.Namun, sebelum dia sempat berbicara, Ardika langsung membantu pria tua itu menanyakan kandidat selanjutnya. "Kalau kalian nggak bersedia menerima Yanto sebagai manajer umum kalian, bagaimana kalau Wisnu?""Kami nggak terima!" teriak para karyawan dengan serempak.Ardika bertanya lagi, "Bagaimana kalau Wulan?""Kami nggak terima!""Bagaimana kalau Tito?"Tito adalah suami bibinya Luna."Kami nggak terima!""Kami nggak terima!""Kami nggak terima!"Ardika sudah menyebut nama semua anggota Keluarga Basagita satu per satu.Jawaban yang diperolehnya adalah "tidak terima"!Setiap kali para karyawan itu berteriak dengan keras, teriakan mereka seperti tamparan keras di wajah masing-masi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 215 Kontak Intim Pertama Kali

    Karlos dan beberapa orang lainnya langsung terjatuh lemas ke lantai.Sama seperti Aripin dan dua orang lainnya yang bekerja di lokasi konstruksi sebelumnya, dulu mereka semua adalah orang kepercayaan Yanto.Karena Yanto kurang berkemampuan dalam mengelola perusahaan dan tidak bisa mengawasi gerak-gerik mereka, maka mereka saling bekerja sama untuk menggelapkan uang perusahaan."Bu Luna, kami bersalah, tolong jangan tangkap kami. Bagaimanapun juga, kami adalah karyawan lama Grup Agung Makmur. Kami semua pernah memberi kontribusi pada perusahaan ini!"Karlos dan beberapa orang lainnya memeluk kaki anggota kepolisian dengan kuat, lalu mengalihkan pandangan ke arah Luna dan memohon belas kasihan wanita itu."Hah, kalian baru menyadari kesalahan kalian sekarang? Semuanya sudah terlambat."Begitu Ardika melambaikan tangannya, beberapa orang itu langsung dibawa pergi.Karena beberapa pemimpin mereka sudah ditangkap, karyawan-karyawan biasa yang ikut datang bersama mereka untuk membuat keribut

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1795 Kematian Antoine

    Namun, alasan Antoine baru menggunakan Jiu-Jitsu terakhir, juga karena energi yang terkuras tidak terlalu besar, kebanyakan menggunakan gerakan-gerakan cerdas.Hal yang lebih membuat Antoine terkejut lagi adalah, Tujuh Bilah tampaknya sama sekali tidak mengetahui betapa menakutkannya Jiu-Jitsu dan membiarkannya mendekat begitu saja.Bagi Antoine, ini adalah peluang emas untuk membunuh Tujuh Bilah.Dia yakin selama terjerat olehnya, tidak ada seorang pun yang bisa lolos.Lawannya akan berakhir seperti orang yang dililit oleh ular piton, yaitu dililit hingga mati hidup-hidup.Namun, tak lama kemudian, Antoine harus menelan kekecewaan.Tubuh Tujuh Bilah seperti besi tembaga, biarpun Antoine sudah menggunakan berbagai macam cara, dia tetap tidak bisa menggerakkan Tujuh Bilah sama sekali."Ahhh! Sialan!"Antoine sudah hampir menggila saking kesalnya.Energinya sudah hampir terkuras habis. Dia tahu kalau situasi ini terus berlanjut, nyawanya akan terancam.Karena itulah, dia mundur tanpa rag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1794 Tiga Jurus

    Sebelumnya, Ardika sudah meminta laboratorium tim tempur Kota Banyuli untuk memeriksa tubuh Serigala Ganas dan Tujuh Bilah. Tubuh fisik kedua orang ini berbeda dari orang biasa, bahkan pihak laboratorium pun tidak bisa memberikan penjelasan yang jelas.Kalau dibandingkan dengan Gustav yang memiliki postur tubuh tinggi dan kekar, Serigala Ganas yang kelihatan biasa-biasa saja, baru memiliki kekuatan supranatural.Kalau di zaman dahulu, sudah jelas dia adalah orang ganas yang luar biasa!"Huh!"Tepat pada saat ini, Antoine tiba-tiba mendengus dingin, lalu berjalan menghampiri Serigala Ganas tanpa ekspresi."Eh, bocah Negara Nusantara, hanya ada kekuatan besar saja nggak ada gunanya. Aku paling memandang rendah orang kasar yang nggak berotak seperti Gustav. Kamu sama saja dengannya.""Sekarang, sini bunuh aku!"Antoine melontarkan kata-kata itu dengan niat membunuh yang kuat, sorot mata membunuhnya terpaku pada Serigala Ganas."Lawanmu adalah aku."Tepat pada saat ini, Tujuh Bilah yang da

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1793 Kekuatan Supranatural Apaan

    "Setelah menerima satu tamparan dari Beruang Suci, si gemuk ini masih belum mati, kulit wajahnya cukup tebal.""Serigala Suci, jangan berbelas kasihan padanya, langsung habisi saja dia dengan satu tamparan!"Yugo dan yang lainnya tertawa terbahak-bahak, sampai-sampai hampir meneteskan air mata.Mereka tidak pernah melihat orang sebodoh Serigala Ganas yang langsung ketakutan setengah mati, bahkan tidak tahu melakukan perlawanan.Di bawah sorakan beberapa orang itu, Gustav juga mengayunkan lengannya dengan sedikit kesal dan langsung melayangkan tamparan keras ke wajah Serigala Ganas."Plak!"Kali ini, kepala Serigala Ganas langsung miring ke satu arah, bahkan terlihat jauh lebih bengkak dari tamparan sebelumnya.Namun, di luar dugaan semua orang, Serigala Ganas tidak mati.Bukan hanya tidak mati, Serigala Ganas bahkan masih bisa berdiri dengan kokoh di tempat. Kedua kakinya seolah-olah sudah terpaku di lantai.Perlu diketahui, dengan kekuatan Gustav, satu tamparannya itu bahkan bisa mene

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1792 Serigala Ganas VS Beruang Suci

    Antoine dan Gustav juga tahu. Kali ini Tridon jauh-jauh membawa mereka dari Galea ke Negara Nusantara, karena bocah Negara Nusantara di hadapan mereka ini.Karena itulah, mereka berdua menyunggingkan seulas senyum jahat, sorot mata haus akan darah tampak makin jelas di mata mereka.Seiring dengan aura membunuh yang terpancar dari tubuh mereka, suasana di dalam ruangan itu seakan-akan menegang, membuat anak buah Yugo dan yang lainnya merinding ketakutan, bahkan sampai tidak berani bernapas dengan keras.Yomde menunjuk Antoine dan berkata, "Antoine, julukannya Ular Piton Putih, genius seni bela diri, menguasai Jiu-Jitsu, Muay Thai dan Karate. Nggak ada seorang pun di Tentara Bayaran Lane yang bisa mengalahkannya dalam pertarungan tangan kosong.""Jadi, aku berbaik hati mengingatkanmu, saat bertarung melawannya, jangan sampai terjerat olehnya. Kalau nggak, dia akan seperti ular piton yang melilit orang hingga mati hidup-hidup.""Yang ini adalah Gustav, julukannya Beruang Suci!"Yomde menu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1791 Agar Kamu Tidak Menjadi Hantu Penasaran

    Tepat pada saat ini, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Yugo, bukankah kamu mencari Keluarga Unima dan Elsy untuk membalas dendam padaku?""Sekarang aku sudah datang, biarkan mereka keluar, kita tangani masalah kita di sini, nggak masalah, bukan?"Begitu mendengar ucapannya, ekspresi Yugo langsung berubah menjadi muram, teringat kejadian di kafe sebelumnya."Membalas dendam padamu? Hehe, memangnya kamu pantas?"Dia beranjak dari tempat duduknya, melambaikan tangannya dengan memasang ekspresi dingin. "Lepaskan mereka. Setelah aku selesai menangani masalah di sini, aku akan memainkan mereka perlahan-lahan."Setelah mendengar instruksi Yugo, anak buahnya baru membukakan jalan untuk Levin."Nona Elsy, ikut denganku."Levin menggendong Livy, lalu membawa Elsy dan Sharon keluar."Ardika, kamu harus hati-hati!"Elsy tahu ini adalah urusan antara pria, tidak ada gunanya dia tetap berada di sini. Setelah mengucapkan kalimat itu pada Ardika, dia langsung keluar."Terima kasih."Sementara itu,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1790 Datang Tiba-Tiba

    "Dua orang wanita ini berhubungan dengan Ardika, yang satunya menyukai Ardika, yang satunya lagi memiliki hubungan yang lebih dekat lagi dengan Ardika.""Bisa mempermalukan wanitanya Ardika seperti ini, seharusnya bisa membantu Kak Yugo melampiaskan kekesalan dan amarah dipukul hari ini, bukan?""Saran Kak Yomde cukup bagus."Yugo menjentikkan jarinya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Sharon dan Elsy. "Kalian sudah dengar sendiri ucapan Kak Yomde, 'kan? Kalau begitu, mulai lepas pakaian kalian sekarang. Bergeraklah dengan cepat, kesabaran kami ada batasnya."Begitu mendengar ucapannya, sekujur tubuh Sharon dan Elsy gemetaran, bulir-bulir air mata mulai menggenangi pelupuk mata mereka berdua."Livy, tutup mata ya, Sayang."Elsy menutupi mata putrinya, lalu mulai mengulurkan tangannya yang gemetarannya untuk membuka pakaiannya.Sharon juga melakukan hal yang sama."Siapa kalian?! Tuan Muda Zilwar sedang ada urusan di dalam! Kalau kalian nggak ingin mati, cepat pergi ....""Ahhh!"Te

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1789 Tidak Punya Pilihan

    "Oh ya, aku harap kamu mengerti, Kak Zilwar bisa membawa putrimu kemari, itu artinya dia juga bisa membawa ayah dan ibu mertuamu kemari.""Sebaiknya kamu pikirkan baik-baik ...."Melihat Yugo yang tetap tersenyum seperti orang baik itu, Elsy menggigil ketakutan."Ini yang kamu sebut dengan nggak memaksa?" tanya Elsy dengan dingin."Ini ... kamu tanyakan saja pada Nona Sharon," kata Yugo sambil tersenyum.Sharon berkata tanpa ekspresi, "Kalau aku nggak bersedia, mereka akan membunuh anggota Keluarga Unima satu per satu, jadi aku hanya bisa bersedia."Ekspresi Elsy tampak sangat muram, dia tidak pernah bertemu dengan orang yang begitu tidak tahu malu.Namun, dia tidak berani meragukan ucapan Yugo, Sharon dan yang lainnya.Karena bekas darah di lantai sangat jelas, bisa dibayangkan telah terjadi kasus pembunuhan di Kediaman Keluarga Unima sebelum dia datang ke sini.Elsy menarik napas dalam-dalam. Di saat seperti ini, mungkin hanya ada satu orang yang bisa menyelamatkannya dan putrinya.S

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1788 Livy Juga Ditangkap

    Sorot mata penuh amarah terlihat di mata Sharon, tetapi dia takut merangsang Yomde dan Yugo, jadi dia hanya bisa memendam amarahnya.Sementara itu, Elsy tidak tahu identitas kedua orang itu. Begitu mendengar percakapan mereka, dia hanya merasa malu sekaligus kesal. Dengan wajah memerah, dia berkata dengan marah, "Sebenarnya siapa kalian? Apa kalian pernah memikirkan konsekuensi bertindak seperti ini?""Tempat ini adalah Kota Banyuli, kalau kalian berani bertindak sembarangan, kalian pasti akan menyesal!"Ekspresi malu sekaligus marah yang menghiasi wajah Elsy, malah membuat Yugo kian terpana.Diliputi oleh gejolak hasrat, Yugo mengambil gelas anggurnya dan menyesapnya, lalu berkata dengan ekspresi nyaman sekaligus senang, "Sekarang aku sudah percaya, perpaduan antara wanita cantik dan anggur adalah perpaduan yang sempurna.""Bu Elsy, perkenalkan, namaku Yugo, berasal dari Keluarga Dougli Galea. Kelak aku akan menjadi pewaris posisi Kepala Keluarga Dougli.""Kali ini, aku benar-benar mi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1787 Melayani Sambil Tersenyum

    Ardika baru pertama kali mendengar Sharon menyukai dirinya.Dia tidak peduli apakah ini memang benar, atau hanya alasan yang dikarang oleh anggota Keluarga Unima agar dia menyelamatkan Sharon.Intinya, begitu mendengar nama Yugo dan Zilwar disebut, dia sudah tahu musibah yang menimpa Keluarga Unima kali ini pasti ada hubungannya dengannya."Kak Ardika."Tepat pada saat ini, Levin sudah datang. Setelah melirik Yesaya yang sedang berlutut di tanah sejenak, dia langsung berjalan menghampiri Ardika."Bagaimana hasil penyelidikan pihak Tina? Zilwar membawa Elsy ke mana?"Ardika melontarkan pertanyaan itu dengan suara dalam. Tentu saja dia lebih memedulikan keselamatan Elsy. Adapun mengenai Sharon, wanita itu urutan belakangan.Levin berkata, "Tina sudah memberiku informasi. Zilwar membawa Elsy ke Kediaman Keluarga Unima, pasti untuk bergabung dengan orang-orang Keluarga Dougli Galea."Ardika melambaikan tangannya, mengisyaratkan Yesaya untuk berdiri. Kemudian, dia bertanya, "Aku dengar-deng

DMCA.com Protection Status