Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 201 Menagih Utang Secara Pribadi

Share

Bab 201 Menagih Utang Secara Pribadi

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-08 18:00:01
Kesabaran Diego sudah terkuras habis.

Dia ingin membuat Luna benar-benar menemui jalan buntu dan menghancurkan Grup Agung Makmur secepatnya!

"Ayo kita pergi lihat bersama-sama bagaimana penampilan putus asa wanita yang terkenal cantik di Kota Banyuli itu. Kupikir pasti sangat menarik!"

Diego membawa bawahannya meninggalkan Bank Banyuli dengan bangga, seolah-olah sudah memenangkan sesuatu hal yang luar biasa.

Di Grup Agung Makmur.

"Vania, berapa banyak lagi utang kita pada bank-bank besar?" tanya Luna yang sedang bersandar di kursi kerjanya pada asistennya sambil memijat-mijat pelipisnya.

Pandangan para pengguna media sosial padanya sudah berubah, Claudia juga sudah menerima hukuman yang setimpal akibat mengkhianatinya, tetapi dia sama sekali tidak merasa senang.

Bagi wanita cantik ini, saat ini uang jauh lebih penting dibandingkan hal lainnya.

Selain karyawan dalam jumlah besar meninggalkan perusahaan, karyawan yang masih bertahan di perusahaan juga gelisah.

Anggota Keluarga Basagita s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 202 Kami Mewakili Grup Agung Makmur Membayar Utang

    "Pak Diego, aku nggak mengerti apa yang kamu banggakan. Kalau Grup Agung Makmur nggak bisa membayar utang, Bank Banyuli juga akan mengalami kerugian sebesar 100 miliar!"Begitu melihat Diego, Luna tidak bisa menahan emosinya lagi.Pria di hadapannya ini yang menyebabkan krisis keuangan seperti ini menimpa Grup Agung Makmur."Bu Luna, apa maksudmu? Apa Grup Agung Makmur berencana nggak bayar utang?"Diego mendengus dingin, lalu mengalihkan pandangannya ke arah para wartawan dan berkata, "Semuanya, kalian sendiri sudah dengar dengan jelas ucapan Bu Luna ini, 'kan? Bukankah sekarang pandangan para pengguna sosial media di internet pada Bu Luna sudah berubah? Sekarang semua orang sedang memujinya. Tapi, sebenarnya dia sama saja dengan Claudia, temannya. Mereka berdua yang satu adalah pengkhianat, sedangkan yang satu lagi adalah orang yang nggak bisa dipercaya!""Cih, presdir cantik ini adalah orang yang nggak bisa dipercaya. Topik ini cukup menarik, bukan?"Begitu mendengar ucapan Diego, p

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 203 Apa Pertunjukan Kembang Api Ini Indah

    "Desta, Kepala Keluarga Unima!""Zaki, Kepala Keluarga Yendia!""Bella Dewanto, presdir Grup Permata Buana!""Juna Halim, manajer umum Grup Bumantara!"....Begitu orang-orang ini berbicara, utang sebesar lebih dari 800 miliar yang membuat Luna putus asa langsung lunas!Semua orang tercengang, bahkan para wartawan sampai lupa mengambil gambar.Luna menatap orang-orang yang tiba-tiba datang ini dengan tatapan tidak percaya.Di antara orang-orang itu, ada kepala keluarga kaya kelas satu, presdir perusahaan besar yang merupakan penduduk asli kota ini, serta manajer umum perusahaan raksasa yang terkemuka di seluruh negeri.Setiap orang ini adalah tokoh hebat yang ada di Kota Banyuli!Sekarang, mereka bergegas datang ke sini secara pribadi untuk mewakili Grup Agung Makmur membayar utang.Sejak kapan Grup Agung Makmur menjadi begitu terhormat?Untuk sesaat, dia merasa semua ini adalah jebakan, bahkan dia curiga orang-orang ini diundang oleh Diego ke sini untuk mempermalukan dirinya. Kemudian

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 204 Serangan Balik

    Melihat pemandangan di hadapannya ini, pikiran Luna sudah kosong.Dia bahkan tidak bisa mendengar ucapan Ardika dengan jelas.Tidak hanya dia, Diego, kepala bank lainnya, serta para wartawan dari puluhan perusahaan media tercengang menyaksikan pemandangan ini.Awalnya mereka mengira setelah pemutusan pinjaman dari bank-bank besar, ditambah lagi dengan menagih utang di saat seperti ini secara langsung, Grup Agung Makmur pasti sudah menemui jalan buntu.Namun, siapa sangka tiba-tiba situasi berbalik dengan cara yang begitu mengejutkan.Selain beberapa keluarga dan perusahaan besar berinisiatif untuk membantu Grup Agung Makmur membayar utang pinjaman, sebanyak lebih dari dua puluh perusahaan besar datang untuk memberikan investasi kepada Grup Agung Makmur dengan nominal paling kecil sebesar 200 miliar!Apa perusahaan-perusahaan besar ini sudah gila?! Di saat reputasi Grup Agung Makmur seburuk ini, mereka malah datang untuk memberikan investasi."Gila! Kalian semua benar-benar sudah gila!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 205 Penangkapan Diego

    "Pak Retno, kamu nggak bisa ikut campur dalam hal ini. Lagi pula, uang yang tersimpan dalam bank adalah uang kami. Kami bisa menggunakan uang sesuka hati kami. Satu hal yang pasti adalah kami nggak ingin menyimpan uang kami di bank kalian lagi!"Zaki dan yang lainnya terus mendesak kepala bank-bank itu untuk mengeluarkan uang mereka.Dalam sekejap, para kepala bank tertimpa masalah besar. Mereka mengalihkan pandangan mereka ke arah Diego yang sudah membawa masalah besar ini pada mereka dengan serempak.Diego berteriak pada semua orang dengan kesal, "Bagus, kalian semua bekerja sama untuk menjebak kami? Apa kalian benar-benar mau menyinggung kami? Kelak, kalian nggak akan mendapat pinjaman lagi!"Bagi perusahaan-perusahaan besar ini, menjalin hubungan yang baik dengan pihak bank adalah suatu keharusan.Namun, saat ini mereka semua malah tertawa dingin."Diego, kamu terlalu memandang tinggi dirimu sendiri. Kami memang nggak bisa menyinggung bank, tapi tentu saja kami bisa menyinggung ora

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 206 Tina Mulai Penasaran

    "Di mana Ridwan? Aku mau bertemu dengan Ridwan! Aku adalah menantu tiga keluarga kaya! Atas dasar apa dia menangkapku?!"Tidak peduli sekeras apa pun teriakan Diego, anggota kepolisian tetap memborgol tangannya tanpa ragu.Presdir Bank Banyuli yang sebelumnya selalu bersikap arogan, kini harga dirinya sudah hancur setelah ditangkap.Luna menarik napas dalam-dalam.Kejadian hari ini benar-benar di luar dugaannya.Dia mengalihkan pandangannya ke arah dua puluhan tokoh hebat dunia bisnis Kota Banyuli yang sudah membantu Grup Agung Makmur mengubah nasib, lalu menyampaikan rasa terima kasihnya dengan tulus pada mereka.Kemudian, dia bertanya dengan kebingungan, "Semuanya, ada satu hal yang ingin aku tanyakan pada kalian. Kenapa kalian memilih untuk berinvestasi pada Grup Agung Makmur di saat seperti ini?"Tidak hanya Luna seorang, banyak orang yang berada di tempat ini juga kebingungan.Sebelumnya, boleh dibilang Grup Agung Makmur sudah tidak memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan.N

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 207 Pengalihan Bank Banyuli

    Tina adalah wanita yang sangat arogan. Ardika tidak menyangka wanita itu juga bisa takjub pada orang lain.Hal ini di luar dugaan Ardika.Tina melemparkan sorot mata meremehkan kepada pria itu dan berkata, "Ardika, apa kamu bisa tahu malu sedikit? Aku sedang membicarakan tentang presdir Grup Sentosa Jaya, bukan kamu. Kamu nggak mungkin benar-benar berpikir orang-orang itu datang berinvestasi pada Grup Agung Makmur karena kamu, 'kan?""Aku adalah ...."Saat Ardika hendak menyangkal ucapan Tina, Luna buru-buru berkata, "Tina, kali ini kamu benar-benar sudah salah menuduh Ardika. Ardika mengenal sekretaris Grup Sentosa Jaya yang bernama Jesika itu. Memang dia yang menelepon dan memanggil orang-orang itu untuk datang.Luna tahu, sebelumnya Ardika menang lotre perabotan rumah adalah dengan meminta bantuan Jesika.Tina menatap Ardika dengan tatapan terkejut, tetapi dia tetap mendengus dan berkata, "Itu juga karena presdir Grup Sentosa Jaya kebetulan memiliki kemampuan untuk melawan tiga kelu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 208 Menggerakkan Kekuatan Gelap

    "Oh, direktur yang bank yang baru adalah Bu Jesika. Kalau begitu, aku sudah tenang. Kelak, semua uang perusahaan disimpan di Bank Banyuli saja."Luna sudah lega sepenuhnya.Kali ini, Grup Sentosa Jaya sudah membantu Grup Agung Makmur menyelesaikan sebuah masalah yang besar.Jesika pasti tidak akan sengaja mempersulit Grup Agung Makmur."Presdir Grup Sentosa Jaya ini benar-benar hebat, bahkan sekretarisnya saja merupakan direktur Bank Banyuli!"Tina benar-benar kagum dan makin penasaran pada sosok presdir misterius itu.Kali ini, Ardika hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi.Di Vila Pelarum.Setelah mendapat informasi, kepala tiga keluarga besar kembali berkumpul di kediaman Keluarga Hamdani."Kita mau menghancurkan Grup Agung Makmur, tapi Grup Sentosa Jaya malah berjuang mati-matian menyelamatkannya. Sepertinya dia benar-benar ingin menjadi musuh kita!" kata Jesper Hamdani sambil menggertakkan gigi dan ekspresinya tampak sangat muram.Awalnya, dia mengira bisa menghan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 209 Gigi Diganti Gigi

    Kepala tiga keluarga besar itu tertawa cukup lama, mereka seolah merasakan masa depan yang cerah sedang menanti mereka.Saat ini, Jesper melambaikan tangannya untuk memanggil putra bungsunya, Revaldo Hamdani."Nak, sekarang kamu menjadi direktur Grup Kejora. Karena Diego dan Helmi, dua pecundang itu sudah masuk penjara, sudah sewajarnya Keluarga Hamdani mengambil alih Grup Kejora."Revaldo sangat senang.Dulu, di Keluarga Hamdani, Renaldi, kakaknya selalu lebih unggul darinya.Sekarang kakaknya sudah koma, kelak sudah sewajarnya kendali atas Keluarga Hamdani jatuh ke tangannya.Sekarang ayahnya memintanya untuk menjadi direktur Grup Kejora, pasti ini juga merupakan sebuah bentuk ujian untuknya."Ayah jangan khawatir, aku pasti akan mengelola Grup Kejora dengan baik!"Revaldo segera meninggalkan Vila Pelarum dengan senang bersama anak buahnya.Namun, kurang dari satu jam kemudian, dia kembali ke rumah dengan sedih."Ayah, gawat! Grup Kejora sudah direbut oleh orang lain!"Ekspresi sedih

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1782 Menghancurkan Hukum

    Setelah terjatuh ke lantai, tubuh Axel terus berkedut, darah mengalir dari mulut dan hidungnya.Tak lama kemudian, lantai sudah berlumuran darah, sedang Axel sudah tak sadarkan diri.Menyaksikan pemandangan itu, Yomde berkata dengan tidak puas, "Hei, bukankah sudah kubilang padamu jangan membunuh orang! Mengapa kamu menyerangnya separah itu?!""Aku nggak membunuh bocah Negara Nusantara ini, aku hanya membuatnya menjadi koma."Gustav melontarkan kata-kata itu dengan logat kaku.Yomde mendecakkan lidahnya dan berkata, "Kalau begitu, seharusnya kamu juga nggak membuat lantai menjadi berlumuran darah begini, buat sial saja."Mendengar percakapan santai antara kedua orang itu, seluruh anggota Keluarga Unima tersentak kaget. Hawa dingin menjalar dari telapak kaki mereka hingga mencapai kepala mereka.Melalui percakapan kedua orang itu, terdengar jelas bahwa mereka sama sekali tidak menganggap serius nyawa orang lain.Membunuh seseorang sama saja dengan menghabisi seekor semut.Alasan Axel ma

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1781 Layani Aku

    Desta tetap berbicara ngawur, sama sekali tidak mengikuti alur percakapan Yugo, tetapi sikapnya sangat sopan, sama sekali tidak ada masalah.Yugo mendengus, lalu mengedipkan matanya ke arah Yomde.Sejak duduk, sorot mata Yomde sudah terpaku pada Sharon. Saat ini, setelah melihat isyarat mata Yugo, dia bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri Sharon, lalu mengamati wanita itu dari ujung kepala hingga ke ujung kaki secara terang-terangan."Seharusnya ini adalah Nona Sharon, 'kan?"Sharon sangat membenci sorot mata yang Yomde tujukan padanya, seakan-akan dia adalah barang pajangan. Namun, melihat isyarat mata dari Desta, dia hanya bisa bersabar dan berkata dengan tenang, "Di hadapan Tuan Muda Yomde, aku nggak berani menyebut diriku Nona, Tuan Muda Yomde, panggil aku Sharon saja."Yomde mengangguk dengan puas. "Dengar-dengar Kota Banyuli terkenal dengan wanita cantiknya. Setelah bertemu langsung, Nona Sharon bahkan lebih cantik dari yang dikatakan orang-orang.""Begini saja, kali ini

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1780 Bagi yang Melawan Akan Musnah

    Begitu mendengar ucapan Zilwar, suara orang-orang tersentak langsung memenuhi udara.Bahkan Desta yang sudah memakan banyak asam garam kehidupan pun, saat ini tampak membelalak kaget, ekspresinya juga berubah drastis.Yugo dan Yomde bukanlah apa-apa, anggota Keluarga Unima baru pertama kali mendengar tentang mereka.Hal yang membuat perasaan mereka bergejolak adalah, Keluarga Dougli, serta Tuan Keenam Keluarga Dougli yang mendukung mereka.Sebelumnya, Keluarga Unima sudah mengetahui kedatangan Tridon ke Negara Nusantara, juga sudah mengetahui tujuan pria itu adalah untuk membalaskan dendam adik seperguruannya, Haron.Seiring dengan kedatangan Tridon, hal-hal mengenai Keluarga Dougli Galea dan Tridon, juga sudah diketahui oleh keluarga-keluarga besar Kota Banyuli.Keluarga Dougli, adalah satu-satunya keluarga bangsawan orang Nusantara di Galea.Sementara itu, Tridon sendiri adalah petinggi kemiliteran Galea, tokoh hebat yang sudah pernah mengukir prestasi di medan perang.Baik Keluarga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1779 Sharon

    Setelah informasi Ardika adalah wali kota baru Kota Banyuli, orang-orang yang paling bahagia tentu saja adalah anggota Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax.Sekarang kota baru Sungai Banyuli sedang dikembangkan, Ardika adalah pemegang kekuasaan atas proyek tersebut. Sebagai pengikut yang terbukti setia pada Ardika, Keluarga Remax pada akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar."Ya, benar. Aku sudah mengetahuinya sejak lama."Desta mengangguk sambil tersenyum.Sebenarnya, dia masih mengetahui identitas-identitas Ardika yang lain, tetapi dia tidak bisa memberi tahu anggota Keluarga Unima yang lain semua ini."Sungguh disayangkan, siapa sangka Ardika bisa berubah menjadi seperti sekarang ini. Kala itu, semua orang menertawakan Keluarga Basagita karena memiliki menantu benalu seperti itu, siapa sangka mereka malah mendapatkan harta karun.""Ya, benar. Alangkah baiknya kalau kala itu Ardika menjadi menantu Keluarga Unima! Sharon sama sekali nggak kalah menarik dari Luna!"

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1778 Empat Wanita Cantik Kota Banyuli

    Zilwar sudah mengetahui informasi mengenai pengawal Yugo dilumpuhkan oleh Ardika. Karena itulah, dia berasumsi saat ini pria itu pasti sangat ingin membalas dendam. Itulah sebabnya dia bergegas kemari.Yugo juga tidak peduli ditertawakan oleh orang lain lagi, dia buru-buru berkata, "Kak Zilwar, kebetulan sekali kamu datang. Cepat bantu kami pikirkan solusi ...."Zilwar juga segera menanggapi, dia berkata, "Fondasi Ardika dan istrinya di Kota Banyuli memang sangat kokoh. Contohnya, keluarga kelas satu, yaitu Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax sangat setia padanya."Bagaimana kalau kalian memulai dari mereka, menyingkirkan pendukung Ardika satu per satu, membuatnya merasakan bagaimana sensasi ditinggalkan?""Nona Keluarga Unima, Sharon, juga dikenal sebagai wanita cantik. Walau nggak bisa dibandingkan dengan empat wanita cantik Kota Banyuli, boleh dibilang level kecantikannya tepat di bawah mereka.""Kalau kalian tertarik, dimainkan saja juga nggak masalah."Zilwar menyun

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1777 Bisa Menanggung Hal Tidak Biasa

    Bisa menanggung hal tidak biasa.Walaupun Yugo merasa malu setengah mati, tetapi dia tetap menceritakan kejadian itu secara singkat.Lagi pula, tidak ada yang bisa disembunyikannya.Melihat kondisi menyedihkan Yugo, Yomde merasa saat ini pemuda itu sudah sama sekali tidak memiliki aura seorang anggota Keluarga Dougli.Namun, bagaimanapun juga, pemuda itu adalah keponakan gurunya. Dia berusaha menahan tawanya dan berkata dengan suara dalam, "Ternyata kekuatan Ardika memang nggak biasa. Dia bisa mengalahkan tiga orang pengawalmu dengan mudah. Sepertinya kita hanya bisa mengandalkan Antoine dan yang lainnya untuk menekannya."Bahkan di saat seperti ini, Yomde tetap sangat percaya diri pada kekuatan anak buah Tridon, yaitu Antoine dan yang lainnya.Karena setiap orang di antara tiga raja tentara besar ini, bukanlah tandingan para pengawal Yugo.Setelah berpikir demikian, Yomde berkata dengan niat membunuh yang kuat, "Begini saja, kebetulan kita bisa menggunakan alasan Ardika melukai warga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1776 Orang yang Disukai Tina

    "Tina, kapan aku menyentuhmu dengan sembarangan?""Bukankah bibirku yang nyosor sembarangan?"Ucapan Ardika hampir saja membuat Tina muntah darah.Saking kesalnya, Tina mengentakkan kakinya dan berkata, "Dasar bajingan! Kamu mau cari mati?!"Ardika buru-buru melambaikan tangannya dan berkata, "Sudah, sudah, aku hanya bercanda. Jangan khawatir, aku nggak akan memberi tahu siapa pun hal ini. Aku hanya mencintai Luna seorang, nggak punya niat lain terhadapmu. Aku harap kamu juga jangan salah paham.""Salah paham? Huh! Memangnya kamu pikir orang sepertimu bisa membuatku salah paham, begitu?"Melihat Ardika memasang ekspresi serius, Tina sampai menggertakkan giginya saking kesalnya.Ardika berkata dengan bingung, "Kamu masih bilang kamu nggak salah paham? Kalau nggak, kenapa kamu bereaksi seperti itu, seperti pencuri yang takut ketahuan mencuri saja? Jelas-jelas kamu tahu nggak mungkin terjadi apa-apa antara kita."Kalau bukan karena Ardika ahli dalam bertarung, Tina benar-benar ingin melay

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1775 Yugo Tunduk

    Orang yang cerdas adalah orang yang bisa membaca situasi ....Selama masih ada nyawa, masih ada kesempatan untuk membalas dendam ....Yugo mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri dalam hati.Sebagai sosok Tuan Muda Keluarga Dougli Galea, sejak lahir status dan kedudukannya sudah lebih tinggi dibandingkan orang lain, tetapi saat ini dia malah merendah dan berlutut di hadapan Ardika.Baginya, ini adalah penghinaan yang paling besar sepanjang hidupnya."So ... Sobat, aku salah, seharusnya aku nggak mengataimu pecundang, seharusnya aku nggak mengusirmu, aku harap kamu bisa memaafkanku ...."Yugo merangkak ke arah Ardika dalam posisi berlutut dan mengucapkan kata-kata itu dengan suara bergetar.Sementara itu, sorot mata meremehkan yang ditujukan oleh Tina padanya, membuat punggungnya merinding, tetapi di saat seperti ini, dia hanya bisa mengabaikannya.Dibandingkan dengan nyawanya sendiri, seorang wanita bukanlah apa-apa."Plak!"Ardika langsung mengangkat lengannya dan melayangkan sebuah

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1774 Melumpuhkan Dua Orang Lagi

    Kedua orang pengawal itu menatap Ardika sambil tersenyum licik. Kemudian, mereka melangkahkan kaki mereka memasuki kafe.Walaupun Ardika bisa melumpuhkan Raymond karena melakukan serangan tiba-tiba, tetapi mereka tetap tidak berani menganggap remeh Ardika.Mereka saling melempar pandangan dan mengangguk.Sebagai rekan seperjuangan, mereka sudah sangat kompak.Kedua orang itu memahami maksud sama lain, yaitu menghabisi Ardika dengan satu serangan, tidak memberinya kesempatan untuk menyerang balik!"Sudah kubilang, kalian nggak akan bisa masuk."Ardika mengucapkan satu kalimat itu dengan santai. Alih-alih mundur, dia langsung melangkah maju satu langkah dan menghalangi di depan pintu kafe."Mati saja sana!"Kedua orang pengawal itu menerjang ke arah Ardika sambil berteriak dengan marah.Menghadapi tinju yang diayunkan oleh mereka berdua, dengan pergerakan cepat Ardika langsung menangkap lengan mereka."Cari mati!"Kedua orang pengawal itu tidak menyangka lengan mereka bisa ditangkap oleh

DMCA.com Protection Status