"Di mana Ridwan? Aku mau bertemu dengan Ridwan! Aku adalah menantu tiga keluarga kaya! Atas dasar apa dia menangkapku?!"Tidak peduli sekeras apa pun teriakan Diego, anggota kepolisian tetap memborgol tangannya tanpa ragu.Presdir Bank Banyuli yang sebelumnya selalu bersikap arogan, kini harga dirinya sudah hancur setelah ditangkap.Luna menarik napas dalam-dalam.Kejadian hari ini benar-benar di luar dugaannya.Dia mengalihkan pandangannya ke arah dua puluhan tokoh hebat dunia bisnis Kota Banyuli yang sudah membantu Grup Agung Makmur mengubah nasib, lalu menyampaikan rasa terima kasihnya dengan tulus pada mereka.Kemudian, dia bertanya dengan kebingungan, "Semuanya, ada satu hal yang ingin aku tanyakan pada kalian. Kenapa kalian memilih untuk berinvestasi pada Grup Agung Makmur di saat seperti ini?"Tidak hanya Luna seorang, banyak orang yang berada di tempat ini juga kebingungan.Sebelumnya, boleh dibilang Grup Agung Makmur sudah tidak memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan.N
Tina adalah wanita yang sangat arogan. Ardika tidak menyangka wanita itu juga bisa takjub pada orang lain.Hal ini di luar dugaan Ardika.Tina melemparkan sorot mata meremehkan kepada pria itu dan berkata, "Ardika, apa kamu bisa tahu malu sedikit? Aku sedang membicarakan tentang presdir Grup Sentosa Jaya, bukan kamu. Kamu nggak mungkin benar-benar berpikir orang-orang itu datang berinvestasi pada Grup Agung Makmur karena kamu, 'kan?""Aku adalah ...."Saat Ardika hendak menyangkal ucapan Tina, Luna buru-buru berkata, "Tina, kali ini kamu benar-benar sudah salah menuduh Ardika. Ardika mengenal sekretaris Grup Sentosa Jaya yang bernama Jesika itu. Memang dia yang menelepon dan memanggil orang-orang itu untuk datang.Luna tahu, sebelumnya Ardika menang lotre perabotan rumah adalah dengan meminta bantuan Jesika.Tina menatap Ardika dengan tatapan terkejut, tetapi dia tetap mendengus dan berkata, "Itu juga karena presdir Grup Sentosa Jaya kebetulan memiliki kemampuan untuk melawan tiga kelu
"Oh, direktur yang bank yang baru adalah Bu Jesika. Kalau begitu, aku sudah tenang. Kelak, semua uang perusahaan disimpan di Bank Banyuli saja."Luna sudah lega sepenuhnya.Kali ini, Grup Sentosa Jaya sudah membantu Grup Agung Makmur menyelesaikan sebuah masalah yang besar.Jesika pasti tidak akan sengaja mempersulit Grup Agung Makmur."Presdir Grup Sentosa Jaya ini benar-benar hebat, bahkan sekretarisnya saja merupakan direktur Bank Banyuli!"Tina benar-benar kagum dan makin penasaran pada sosok presdir misterius itu.Kali ini, Ardika hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi.Di Vila Pelarum.Setelah mendapat informasi, kepala tiga keluarga besar kembali berkumpul di kediaman Keluarga Hamdani."Kita mau menghancurkan Grup Agung Makmur, tapi Grup Sentosa Jaya malah berjuang mati-matian menyelamatkannya. Sepertinya dia benar-benar ingin menjadi musuh kita!" kata Jesper Hamdani sambil menggertakkan gigi dan ekspresinya tampak sangat muram.Awalnya, dia mengira bisa menghan
Kepala tiga keluarga besar itu tertawa cukup lama, mereka seolah merasakan masa depan yang cerah sedang menanti mereka.Saat ini, Jesper melambaikan tangannya untuk memanggil putra bungsunya, Revaldo Hamdani."Nak, sekarang kamu menjadi direktur Grup Kejora. Karena Diego dan Helmi, dua pecundang itu sudah masuk penjara, sudah sewajarnya Keluarga Hamdani mengambil alih Grup Kejora."Revaldo sangat senang.Dulu, di Keluarga Hamdani, Renaldi, kakaknya selalu lebih unggul darinya.Sekarang kakaknya sudah koma, kelak sudah sewajarnya kendali atas Keluarga Hamdani jatuh ke tangannya.Sekarang ayahnya memintanya untuk menjadi direktur Grup Kejora, pasti ini juga merupakan sebuah bentuk ujian untuknya."Ayah jangan khawatir, aku pasti akan mengelola Grup Kejora dengan baik!"Revaldo segera meninggalkan Vila Pelarum dengan senang bersama anak buahnya.Namun, kurang dari satu jam kemudian, dia kembali ke rumah dengan sedih."Ayah, gawat! Grup Kejora sudah direbut oleh orang lain!"Ekspresi sedih
Melalui pengakuan langsung Helmi, Ardika sudah bisa memastikan bahwa kejadian yang menimpa Delvin dua tahun yang lalu adalah ulah tiga keluarga besar.Kala itu, Delvin sudah sukses dalam merintis kariernya. Impian terbesarnya adalah kembali ke kampung halamannya dan memajukan perekonomian kampung halamannya. Dia memperkenalkan bisnis pesisir wilayah selatan ke Kota Banyuli. Selain itu, dia mengundang tiga keluarga besar untuk bekerja sama dengannya dengan tulus. Namun, siapa sangka seolah mengundang serigala masuk ke dalam kandang domba, tiga keluarga besar langsung menghilangkan nyawanya dan merebut aset Grup Bintang Darma.Perebutan aset itu sama dengan perebutan aset Grup Agung Makmur yang mereka lakukan bersama Keluarga Mahasura ibu kota provinsi lima tahun yang lalu.Sebagian dari sejarah perkembangan tiga keluarga besar dipenuhi dengan darah dan air mata orang lain.Setelah merebut aset Grup Agung Makmur, kedudukan keluarga mereka naik dari keluarga kaya kelas satu menjadi keluar
Karlos tidak lain adalah petinggi perusahaan yang memimpin para karyawan untuk mengundurkan diri.Sementara itu, orang-orang yang mengikutinya dari belakang adalah para petinggi dan karyawan perusahaan yang sudah mengundurkan diri.Setelah mendengar Grup Agung Makmur bukan hanya sudah melewati krisis, tetapi juga sudah memperoleh dana investasi sebesar lebih dari empat triliun, orang-orang ini menyesal karena sudah mengundurkan diri.Grup Agung Makmur pasti akan berkembang pesat, para karyawan perusahaan ini juga akan menjalani kehidupan yang baik dan menikmati keuntungan.Jadi, begitu mendengar Grup Agung Makmur sedang merekrut karyawan baru, mereka bergegas ke sini.Namun, orang-orang yang datang melamar kerja benar-benar sangat banyak.Para karyawan biasa yang sebelumnya mengundurkan diri dan kembali pada saat seperti ini sudah mulai panik. Mereka khawatir orang-orang yang datang melamar kerja ini akan merebut kesempatan mereka.Karena itulah, mereka meminta Karlos dan beberapa peti
Para pelamar kerja yang hendak berjalan keluar menghentikan langkah mereka dengan ragu, lalu berbalik menghadap Luna."Oh, dia adalah Luna. Sebelumnya dia dituduh oleh temannya, tapi pada akhirnya dia terbukti nggak bersalah.""Aku dengar bank-bank besar memutuskan pinjaman dengan Grup Agung Makmur untuk membalas dendam padanya. Saat itu, jelas-jelas Grup Agung Makmur sudah di ambang kehancuran, tapi dia masih bisa menyelamatkan Grup Agung Makmur. Kemampuan Luna dalam mengelola perusahaan nggak perlu diragukan lagi. Mari kita dengar apa yang akan dia bicarakan terlebih dahulu."Karena reputasi baik Luna, walaupun amarah para pelamar kerja itu belum reda, tetapi mereka tidak terburu-buru untuk pergi lagi."Terima kasih, semuanya. Aku akan memberi kalian sebuah penjelasan yang memuaskan."Melihat situasi sudah di dalam kendalinya, Luna baru mengalihkan pandangannya ke arah Karlos dan yang lainnya.Dia bertanya dengan dingin, "Karlos, kalian memilih untuk mencampakkan Grup Agung Makmur sa
Sebenarnya, anggota Keluarga Basagita juga bergegas kembali setelah mendengar Grup Agung Makmur menerima dana investasi sebesar lebih dari empat triliun.Sebelumnya, melihat Grup Agung Makmur sudah berada di ambang kehancuran, mereka buru-buru memutuskan hubungan dengan perusahaan dan segera menunjuk Luna sebagai manajer umum dan membiarkannya memikul semua beban seorang diri.Namun, setelah mendengar kabar Grup Agung Makmur berhasil melewati krisis dan memperoleh dana investasi besar, anggota Keluarga Basagita menyesali keputusan mereka.Terutama Yanto sekeluarga, mereka takut posisi Luna sebagai manajer umum di perusahaan tak tergoyahkan.Karena itulah, mereka segera memanggil Tuan Besar Basagita dan bergegas ke sini.Saat ini, setelah mendengar kata-kata provokatif dari Karlos, mereka langsung kesal sekaligus panik."Tuan Besar, cepat hentikan Luna. Dia ingin mengendalikan kita dan menguasai Grup Agung Makmur sepenuhnya!"Semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Tua