Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1587 Bagaimana dengan Kediaman Komandan

Share

Bab 1587 Bagaimana dengan Kediaman Komandan

"Hehe. Bu Luna, sebaiknya kamu pikirkan dulu dirimu sendiri."

Ponipa tertawa dingin. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke arah Huris dan membuat gerakan tangan mempersilakan. "Tuan Muda Huris, dengan mempertimbangkan pertemanan kita, bagaimana kalau kamu duluan saja?"

"Aku akan meminta teman-teman dari Organisasi Snakei untuk keluar dulu."

Selesai berbicara, dia sudah memulai melakukan pengaturan pada kamera, mencari posisi, lalu menempatkan kamera di atas tripod agar kamera bisa tetap pada posisinya.

Seolah-olah berencana untuk merekam adegan yang akan terjadi nanti.

Huris meliriknya dan berkata, "Ponipa, sebaiknya kamu jangan cari mati. Tuan Ardika masih belum mati, apa kamu nggak takut dia membalikkan keadaan, lalu datang membunuhmu?"

Ponipa memang mengatakan dengan percaya diri bahwa Ardika adalah orang yang sudah akan mati.

Namun, pikiran Huris tetap sangat jernih, tidak ikut bersemangat dengan Ponipa.

Sejak kejadian terakhir kali dirinya dibawa terbang oleh helikopter akibat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status