Haron tidak percaya. "Kamu sedang mengelabui siapa? Ardika itu nggak lebih dari seorang menantu benalu yang hanya bisa menuangkan air cuci kaki, dia bukanlah seorang tokoh hebat, bagaimana mungkin ada pasukan khusus yang melindunginya?"Dia memelototi Sumalin dengan dingin. Dia mencurigai wanita itu tidak bekerja secara maksimal untuknya karena tidak puas ditampar olehnya sebelumnya."Tuan Haron, dia nggak berbohong."Saat ini, Klito segera angkat bicara untuk membela Sumalin. Dia berkata, "Ardika memang bukan tokoh hebat, tapi tetangganya adalah tokoh hebat. Komandan Draco dari tim tempur Kota Banyuli tinggal di kediaman mewah di sebelahnya. Karena itulah, Kompleks Vila Bumantara juga termasuk dalam kawasan larangan.""Dulu, Aliansi Lautan Berlian pernah mengerahkan dua puluhan pembunuh bayaran untuk membunuh Ardika. Tapi, baru sampai pintu saja, mereka sudah berakhir mengenaskan.""Jadi, semua penduduk Kota Banyuli sudah mengetahui satu hal, terlepas dari seberapa besar masalah yang
"Tuan Haron benar-benar bijaksana!"Sumalin, Klito dan yang lainnya menyanjung Haron dengan volume suara keras. Mereka juga sangat senang.Malam ini akan menjadi sebuah mimpi buruk bagi Ardika!"Lakukanlah!"Haron melambaikan tangannya. Seolah-olah teringat akan sesuatu, dia berkata, "Oh ya, jangan lupa panggil Hadiman. Bukankah dia sangat berterima kasih pada Ardika? Malam ini aku akan memintanya untuk memaki Ardika, menjadikan Ardika sebagai pengecut yang nggak tahu malu dan nggak bermoral, membuatnya malu di hadapan semua orang.""Huh! Aku bukan hanya ingin menghabisinya, aku juga ingin mempermalukannya!"Tentu saja Klito dan yang lainnya sangat senang.Tak lama kemudian, semua tokoh hebat di Kota Banyuli sudah menerima undangan yang disebarkan oleh Keluarga Rewind.Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax sudah menerima undangan.Tiano selaku wali kota terdahulu juga sudah menerima undangan.Di dunia preman, Tina juga sudah menerima undangan.Bahkan, orang-orang seperti W
Tokoh-tokoh besar yang biasanya tidak akan berinteraksi dengan Keluarga Rewind, saat ini menyapa dan berbasa-basi dengan mereka dengan ramah.Hal itu membuat anggota Keluarga Rewind makin bangga dan makin arogan.Saat ini, anggota Keluarga Rewind menangkap kedatangan Hadiman.Klito langsung tertawa dingin dan berkata, "Eh, Hadiman, bukankah kamu mengatakan kamu sudah memutuskan hubungan dengan Keluarga Rewind? Mengapa begitu dipanggil oleh Tuan Haron, kamu tetap datang dengan patuh?""Hadiman, setelah menyaksikan kejayaan Keluarga Rewind sekarang, apakah kamu sudah menyesal?"Anggota Keluarga Rewind lainnya juga ikut mengejek dan menyindir Hadiman.Hadiman memasang ekspresi masam tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Dia memang tidak berani tidak datang. Bagaimanapun juga, orang yang mengadakan perjamuan malam ini adalah Haron.Hingga saat ini, dia masih gelisah. Dia tidak tahu apa tujuan Haron memanggilnya ke sini."Masuklah! Jangan merusak pemandangan dengan berdiri di pintu masuk sepe
Perjamuan malam baru saja dimulai, tetapi suasana sudah sangat tegang.Tidak ada yang menyangka, Haron tidak sungkan-sungkan memerintah wali kota baru seperti itu.Bagaimanapun juga, wali kota baru tersebut adalah sosok penguasa Kota Banyuli.Haron baru saja tiba di Kota Banyuli, tetapi dia sudah secara terang-terangan bermusuhan dengan wali kota baru?Sebagian besar orang yang bisa memperoleh informasi dengan cepat, sudah paham rencana Haron.Kali ini, Haron mendatangi Kota Banyuli dengan heboh, selain untuk melawan Ardika, pria itu juga telah menargetkan proyek kota baru Sungai Banyuli yang akan segera dijalankan.Kalau dia bisa menundukkan wali kota baru ini dan membuat pemuda itu mendengarkannya, maka kelak dialah pemegang keputusan di Kota Banyuli.Siapa pun yang ingin meraup keuntungan dari proyek kota baru Sungai Banyuli, juga harus mempertimbangkan Haron sebelum bertindak.Aula utama Kediaman Keluarga Rewind berubah menjadi hening seketika.Dalam situasi seperti ini, tidak ada
Di arah depan aula, anggota Keluarga Rewind sedang mencoba menenangkan Haron."Tuan Haron, jangan marah. Wali kota baru itu datang atau nggak, sama sekali nggak penting. Malam ini, Tuan adalah pemeran utama di sini!""Ya, benar. Dia nggak mungkin bisa bersaing dengan Tuan. Tuan adalah pusat perhatian malam ini.""Silakan duduk, Tuan!"Haron menganggukkan kepalanya.Dia berjalan ke arah kursi utama, berencana untuk duduk."Haron, kamu menginginkan penjelasan dari Kediaman Wali Kota?""Kamu nggak perlu menunggu nanti lagi, aku akan memberimu penjelasan sekarang juga."Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara dingin seseorang.Begitu kata-kata itu keluar dari mulutnya, suasana di tempat tersebut langsung gempar!Karena siapa pun bisa mendengar dengan jelas bahwa kata-kata yang ditujukan oleh orang yang berbicara terhadap Haron adalah kata-kata meremehkan.Kalau tidak, orang tersebut tidak akan menggunakan nada bicara provokatif seperti ini.Haron yang bokongnya sudah menempel pada k
Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kamu mengancamku dengan membawa-bawa nama Haron, itu artinya kamu nggak bisa melakukan apa pun terhadapku, 'kan? Kalau begitu, minggir saja sana. Sekarang aku nggak punya waktu untuk berurusan denganmu.""Kamu!"Saking kesalnya, dada Tiano sampai naik turun. Dia menunjuk Ardika dengan marah dan berkata, "Oke, oke, aku mau lihat bagaimana kamu mati hari ini!"Di bawah sorot mata aneh yang ditujukan oleh orang-orang ke arahnya, dia duduk kembali dengan memasang ekspresi masam.Dia menatap Ardika dengan tatapan tajam.Saat ini, Haron berkata dengan nada bicara sedingin es, "Ardika, berani-beraninya kamu bersikap begitu arogan di perjamuan malamku, apa kamu nggak menganggap serius aku?"Dia sudah tidak memedulikan ucapan Tiano lagi.Terlepas dari apakah Ardika adalah Wali Kota Banyuli atau bukan, mereka sudah ditakdirkan untuk melawan satu sama lain hingga tetes darah penghabisan.Ardika bertanya balik sambil tersenyum, "Bukankah kamu sendiri sudah tah
Mendengar ucapan Gando, anggota Keluarga Rewind lainnya sangat setuju.Kalau orang biasa tahu Haron mengundang tokoh-tokoh hebat Kota Banyuli untuk menargetkan diri sendiri, pasti akan ketakutan setengah mati dan segera tunduk.Ardika juga pasti bukan pengecualian.Bagaimanapun juga, reputasi Haron sangat luar biasa. Terlebih lagi, pria itu sangat arogan dan mengintimidasi, dia bahkan tidak menganggap serius Wali Kota Banyuli.Sebelumnya Ardika tidak tahu seberapa menakutkan Haron. Karena itulah, dia berani menyinggung Haron sedemikian rupanya.Sekarang, setelah melihat betapa hebatnya Haron, yang bisa mengundang semua tokoh hebat Kota Banyuli untuk memeriahkan perjamuan yang diselenggarakannya, tentu saja Ardika akan ketakutan setengah mati dan menyadari tindakan sendiri benar-benar cari mati."Idiot? Hehe."Ardika tertawa pelan, menatap Gando dengan tatapan seperti menatap idiot."Kenapa? Memangnya bukan?"Gando mendengus, lalu melenggang ke hadapan Ardika dan berkata dengan percaya
Gando sudah mengerahkan seluruh kekuatannya.Namun, tubuh Ardika seakan-akan sudah tertancap dengan permukaan tanah, sama sekali tidak bergerak."Sial! Cepat berlutut!"Gando merasa sangat malu. Sambil berteriak dengan marah, dia mengangkat lengannya, hendak melayangkan satu tamparan ke wajah Ardika.Sorot mata Ardika langsung berubah menjadi dingin. Dia mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan ke arah lawannya."Plak!"Begitu tamparan itu mendarat di wajah Gando, darah segar langsung muncrat dari mulut dan hidungnya.Gando bahkan tidak sempat bersuara, tubuhnya sudah terpental seperti layang-layang yang putus, lalu membentur lantai dengan kuat, bahkan terpental lagi dua kali.Namun, saat kejadian ini berlangsung, Gando bukan hanya tidak mengeluarkan suara sama sekali, bahkan kelopak matanya juga tidak terbuka.Suasana di dalam ruangan itu sangat hening!Semua orang membelalak kaget, menatap Ardika dengan tatapan terkejut.Berani-beraninya Ardika menyerang tepat di hadapan Ha