"Semuanya, sebelum lelang dimulai, aku akan menyampaikan peraturannya terlebih dahulu!"Saat ini, Sendo sudah maju ke arah panggung.Acara lelang kali ini tidak termasuk acara lelang yang legal. Karena itulah, Hongkem yang mengkoordinir acara ini sendiri. Mereka tidak mencari pihak yang profesional untuk mengkoordinir acara ini. Sendo sendiri yang berperan sebagai pembawa acara."Peraturannya sangat sederhana, Hongkem akan menawarkan saham sebesar dua puluh persen untuk dilelang. Bagi yang menawarkan harga paling tinggi, yang akan mendapatkannya!"Saham sebesar dua puluh persen sudah terbilang sangat banyak.Contohnya saja seperti Perusahaan Investasi Mahasura, pemegang saham sebesar lima persen sudah merupakan pemegang saham besar yang sangat penting dalam perusahaan. Pemegang saham besar ini sudah bisa langsung mengadakan rapat pemegang saham tanpa kehadiran presdir perusahaan.Hongkem adalah bisnis keluarga, kebanyakan saham perusahaan dipegang oleh anggota Keluarga Rewind. Karena i
Selesai berbicara, Weigus melirik beberapa orang investor yang tidak termasuk dalam anggota aliansinya dan masih berniat untuk menaikkan harga penawaran itu dengan sorot mata dingin.Beberapa orang investor kecil itu langsung gugup setengah mati.Hari ini, mereka hanya ditarik untuk berpartisipasi dalam acara lelang ini untuk memeriahkan acara ini saja!Ekspresi mereka tampak masam, tetapi di bawah tatapan ganas Weigus dan para investor yang satu komplotan dengannya, pada akhirnya para investor ini tidak berani menyuarakan amarah yang bergejolak dalam hati mereka.Mereka langsung melemparkan papan lelang mereka dengan sembarang, menunjukkan bahwa mereka tidak akan bersaing lagi dengan Perusahaan Investasi Namsan.Bahkan ada beberapa orang yang langsung bangkit dari tempat duduk mereka dengan marah, lalu pergi meninggalkan lokasi tersebut tanpa menoleh ke belakang."Dengan adanya dukungan dari Konsorsium Tulipa dan Hongkem, serta belasan orang investor menjalin aliansi denganku, hari in
Setelah mendengar ucapannya, Sendo dan Weigus tertegun sejenak, lalu ekspresi mereka berubah menjadi makin masam.Kali ini, Hongkem memang hanya membuat peraturan Perusahaan Investasi Gilra tidak bisa berinvestasi. Mereka sama sekali tidak menyangka Ardika akan berpartisipasi dalam acara lelang atas nama investor independen.Melihat Sendo hanya memasang ekspresi masam tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Ardika tersenyum dan berkata, "Pak Sendo, apa mungkin Hongkem nggak mampu memainkan permainan ini?""Kalau nggak mampu main, silakan minta Tuan Muda Wirhan kalian itu untuk mengadakan rapat pemegang saham dadakan khusus untuk menetapkan peraturan untukku, membuat sebuah peraturan yang melarangku untuk berpartisipasi dalam acara lelang ini dalam bentuk apa pun.""Tapi, kali ini kalian harus memperhatikan segala aspek dengan baik, jangan sampai aku menemukan celah lagi."Saat ini, perilaku Ardika benar-benar seperti orang yang minta dihajar.Mendengar ucapannya, bahkan Luna saja ingin men
Ardika benar-benar sudah gila.Berani-beraninya dia menaikkan penawaran Perusahaan Investasi Namsan secara terang-terangan seperti itu.Awalnya Perusahaan Investasi Namsan sudah bisa mendapatkan saham Hongkem dengan penawaran 1,62 triliun.Namun, di bawah penawaran Ardika, sekarang mereka harus mengeluarkan uang lebih banyak sebesar 380 miliar!"Ardika, apa kamu benar-benar yakin ingin melawanku sampai mati?!"Weigus langsung bangkit sambil menggebrak meja. Saking kesalnya, wajah bundarnya sampai bergetar kencang.Dia memelototi Ardika dengan marah, seakan-akan ingin mencabik-cabik Ardika saat itu juga!Selama berkecimpung di dunia investasi bertahun-tahun, tidak pernah ada orang yang berani mempermalukannya seperti ini.Namun hari ini, di acara lelang yang telah dikendalikan olehnya sebelumnya, malah muncul seorang pengganggu seperti Ardika.Orang tidak penting seperti Ardika menggunakan cara seperti ini untuk memprovokasinya lagi dan lagi?Saat ini, Weigus benar-benar ingin mencekik
Sendo menunjukkan ekspresi seolah-olah sangat bermurah hati.Sambil melambaikan tangannya, dia mengatakan harga yang diberikan telah dibulatkan."Haha, selamat Pak Ardika, kamu berhasil membeli saham Hongkem dengan harga 12,6 triliun. Benar-benar harga yang bagus."Begitu Sendo selesai berbicara, terdengar suara senang seseorang dari arah belakang.Saat ini, Weigus yang sebelumnya tampak muram berjalan ke arah mereka sambil tersenyum.Di belakangnya, ada beberapa orang investor yang juga tampak senang.Hati Luna langsung mencelus.Dengan api amarah membara di matanya, Luna berkata dengan marah, "Sendo, kalian dan Perusahaan Investasi Namsan bersekongkol untuk menjebak suamiku!"Saat ini, dia sudah mengerti.Sebelumnya, saat Ardika tiba-tiba menawar, awalnya Sendo sama sekali tidak bersedia membiarkan mereka mengikuti lelang tersebut.Namun, tidak tahu mengapa Sendo tiba-tiba saja mengizinkan mereka untuk mengikuti lelang.Kemudian, pria itu sengaja menyebut tentang uang jaminan sebesar
"Tuan Muda Wirhan!"Sendo yang sebelumnya masih terlihat sangat arogan langsung berubah layaknya seorang pengikut yang patuh. Dia segera berjalan menghampiri pemuda itu dan memberi hormat."Tuan Muda Wirhan sudah datang, ya! Lama nggak bertemu!"Weigus dan yang lainnya juga segera menyapa pemuda itu dengan ramah."Wirhan?"Ardika melirik pemuda itu sejenak, seolah-olah tidak terkejut bisa bertemu pemuda itu di sini.Sebenarnya, tujuan kedatangannya hari ini adalah untuk menemui orang yang satu ini."Ya, benar, aku orangnya."Wirhan mengangguk, lalu tersenyum dan berkata, "Kamu adalah Ardika yang telah mematahkan lengan dan kaki adik sepupuku, 'kan? Harus kuakui, kamu benar-benar bernyali besar. Jelas-jelas kamu tahu aku memegang kekuasaan besar atas Hongkem, tapi kamu masih berani datang ke acara lelang yang diselenggarakan oleh Hongkem hari ini dan membuat kekacauan.""Oh? Mengapa aku nggak berani?" kata Ardika dengan acuh tak acuh.Wirhan menganggukkan kepalanya dan berkata, "Hmm, ny
"Aku sudah menyebutkan persyaratanku. Pilihan ada di tangan kalian. Kalian sendiri yang tentukan."Wirhan terkekeh, tetapi nada bicaranya sangat mengintimidasi.Selain itu, pada akhirnya yang ditargetkan olehnya adalah perusahaan milik Ardika dan Luna.Sangat jelas bahwa tuan muda yang berasal dari Kota Gamiga itu juga tertarik pada Grup Hatari, Grup Bintang Darma dan yang lainnya.Ekspresi Luna langsung berubah menjadi sangat muram. "Wirhan, jangan keterlaluan!""Bu Luna merasa aku keterlaluan?"Wirhan tertawa. "Aku masih mengendalikan diriku karena tempat ini adalah Kota Banyuli. Kalau di Kota Gamiga, hehe ... suami benalumu itu pasti sudah hanyut di hamparan laut yang luas!"Apa yang dinamakan sombong?Apa yang dinamakan arogan?Saat ini, terlihat jelas dalam diri Wirhan."Ardika, kamu berencana mengambil pilihan yang mana?"Wirhan kembali mengalihkan pandangannya ke arah Ardika, ekspresi mempermainkan tampak jelas di wajahnya.Ardika meliriknya sekilas, lalu berkata dengan dingin,
"Haha, kamu nggak berani, 'kan?""Kalau aku mati di Kota Banyuli, Kota Gamiga pasti akan mengalami kekacauan besar, akan ada banyak orang yang mati bersamaku!""Istrimu, keluargamu, teman-teman dan kenalanmu. Oh ya, hubungan Hadiman dan putrinya denganmu juga baik, 'kan? Apa kamu tahu bagaimana situasi mereka sekarang?""Apa kamu berani membunuhku tanpa memedulikan hidup dan mati mereka?"Wirhan tertawa terbahak-bahak dengan liar. Dia berbeda dengan Huris dan yang lainnya, yang begitu jatuh di tangan Ardika, langsung ketakutan setengah mati.Bahkan di saat seperti ini, dia masih berani memprovokasi Ardika."Oh? Apa kamu pikir aku adalah orang yang takut pada masalah?"Sorot mata Ardika berubah menjadi sedingin es. Dia langsung menarik leher Wirhan, mengangkat pria itu ke udara seperti seekor anak ayam.Dalam sekejap, Wirhan merasa sangat kesulitan untuk bernapas.Pada akhirnya, Wirhan mulai merasa sedikit takut pada kematian."Uhuk ... uhuk ... huu ...."Seperti orang yang tenggelam, W