Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1463 Yayasan Investasi Staris

Share

Bab 1463 Yayasan Investasi Staris

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-16 18:00:01
"Haha, kamu nggak berani, 'kan?"

"Kalau aku mati di Kota Banyuli, Kota Gamiga pasti akan mengalami kekacauan besar, akan ada banyak orang yang mati bersamaku!"

"Istrimu, keluargamu, teman-teman dan kenalanmu. Oh ya, hubungan Hadiman dan putrinya denganmu juga baik, 'kan? Apa kamu tahu bagaimana situasi mereka sekarang?"

"Apa kamu berani membunuhku tanpa memedulikan hidup dan mati mereka?"

Wirhan tertawa terbahak-bahak dengan liar. Dia berbeda dengan Huris dan yang lainnya, yang begitu jatuh di tangan Ardika, langsung ketakutan setengah mati.

Bahkan di saat seperti ini, dia masih berani memprovokasi Ardika.

"Oh? Apa kamu pikir aku adalah orang yang takut pada masalah?"

Sorot mata Ardika berubah menjadi sedingin es. Dia langsung menarik leher Wirhan, mengangkat pria itu ke udara seperti seekor anak ayam.

Dalam sekejap, Wirhan merasa sangat kesulitan untuk bernapas.

Pada akhirnya, Wirhan mulai merasa sedikit takut pada kematian.

"Uhuk ... uhuk ... huu ...."

Seperti orang yang tenggelam, W
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1464 Keuntungan Sepuluh Kali Lipat

    "Hmm."Ardika menganggukkan kepalanya, lalu berkata dengan tenang, "Apakah uangnya sudah cukup? 12,6 triliun.""12,6 triliun?"Ekspresi Huris langsung berubah.Saat ini, Ardika meliriknya dan berkata, "Apa ada masalah?""Nggak, nggak masalah!"Huris segera menggelengkan kepalanya.Selesai berbicara, sudut bibirnya malah terus berkedut.Kemarin, Ardika menghubunginya, memintanya untuk mempersiapkan sedikit lebih banyak dana untuk membeli saham Hongkem.Dia tidak menyangka dana yang dibutuhkan sebanyak ini!Dalam sekejap, dana yang dimiliki oleh Yayasan Investasi Staris sudah akan terkuras habis, bahkan masih harus mencari pinjaman dari bank.Ardika benar-benar tidak berpikir dua kali dalam menggunakan uangnya.Namun, Huris yang hanya berani menggerutu dalam hati. Dia tidak berani menentang permintaan Ardika.Sebelumnya, pertahanan mentalnya sudah dibuat hancur sepenuhnya oleh Ardika saat mereka berada di Vila Hundo.Tak lama kemudian, saham Hongkem sebesar dua puluh persen telah dibeli

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1465 Kak Ardika Sudah Beraksi

    Selesai berbicara, Ardika langsung menendang Sendo.Kemudian, dia berbalik dan membawa Luna pergi.Sendo terduduk di lantai sambil menatap ke arah depan dengan sorot mata kosong. Dia merasakan dunianya seolah-olah sudah berubah menjadi gelap."Sayang, kamu dan Huris?"Setelah keluar dari Pusat Pameran, Luna masih merasa pusing dan kebingungan.Ternyata Huris datang bukan untuk mencari masalah dengan Ardika, melainkan membawa dana sebesar 12,6 triliun untuk membeli saham Hongkem.Ardika tersenyum dan berkata, "Sebelumnya saat kembali dari Vila Hundo, bukankah aku sudah bilang padamu masalah sudah terselesaikan? Setelah kuhajar, sekarang dia sudah patuh.""Eh ...."Luna tidak tahu harus berkata apa lagi.Kalau dilihat dari gerak-gerik Huris di hadapan Ardika sebelumnya, benar-benar terlihat seperti orang yang sudah trauma dihajar.Sambil menyalakan mesin mobil, Ardika berkata, "Sayang, aku akan mengantarmu ke perusahaan, lalu aku akan pergi ke Kediaman Keluarga Rewind untuk melihat bagai

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1466 Sumalin

    Begitu Revina selesai berbicara, Hadiman sekeluarga tampak tercengang."Eh ... ini .... Aku benar-benar nggak menyangka. Bahkan Paman yang satu itu juga kalah di tangan Tuan Ardika!"Beberapa saat kemudian, Hadiman baru berkomentar.Istri Hadiman berkata dengan penuh semangat, "Kalau kita bisa menghubungi Tuan Ardika dan meminta bantuannya, mungkin Revina bisa bebas dari penderitaan!"Sebagai seorang ibu, tentu saja dia tidak ingin melihat putrinya jatuh dalam jurang penderitaan.Tentu saja Hadiman juga tidak bersedia melihat putrinya menderita.Namun, sebelumnya karena adanya tekanan dari Wirhan, mereka sama sekali tidak berdaya untuk melakukan perlawanan.Selama dua hari ini, mereka sekeluarga sudah hampir putus asa.Sekarang, begitu mendengar informasi Wirhan dihajar oleh Ardika, mereka kembali merasakan adanya harapan.Setelah berpikir sejenak, Hadiman berkata, "Mari kita lihat apakah ada kesempatan untuk menyampaikan informasi pada Tuan Ardika."Namun, sebelum mereka sempat memiki

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1467 Apakah Kamu Tahu Kesalahanmu

    "Kamu adalah Hadiman, 'kan? Aku mengenalmu."Sumalin menatap Hadiman dengan sorot mata tajam dan berkata, "Kamu juga memberi kontribusi atas penangkapan tuan muda kali ini!"Bahkan saat berhadapan dengan Hadiman yang sudah merupakan seorang pebisnis senior, Sumalin tetap menunjukkan ekspresi arogan.Identitasnya bukan hanya sekadar pelayan Nyonya Tisya dari Keluarga Basuki itu.Saat ini, Sumalin menatap Hadiman dengan sorot mata dingin dan bertanya dengan nada menuduh, "Kamu adalah Kepala Keluarga Rewind?""Sungguh konyol! Di kota kecil ini saja, keluargamu belum termasuk keluarga besar, tapi berani-beraninya kamu melawan Keluarga Basuki Kota Gamiga dan bersikap lancang terhadap tuan muda kami!"Mendengar kata-kata mengintimidasi Sumalin itu, jantung Klito langsung berdegap dengan kencang.Apa mungkin Nyonya Tisya merasa tidak puas pada seluruh Keluarga Rewind?Dia buru-buru berkata, "Bu Sumalin, jangan salah paham. Keluarga Rewind juga termasuk keluarga terpandang di Kota Banyuli, bag

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1468 Status dan Kedudukan

    Apa?Berlutut dan meminta maaf lagi?!Ekspresi Hadiman langsung berubah menjadi sangat muram.Awalnya dia mengira mereka hanya akan meminta kompensasi uang dalam jumlah besar.Siapa sangka, mereka juga menggunakan cara menginjak-injak harga diri orang lain seperti ini!Sumalin melirik Hadiman dan berkata dengan dingin, "Kenapa? Nggak bersedia?""Persyaratan yang diajukan oleh Nyonya Tisya sudah cukup berbesar hati. Dengan mempertimbangkan putrimu akan menikah dengan tuan muda kami, Nyonya Tisya memberi kalian hukuman yang ringan.""Nyonya sudah melihat data diri Revina. Dia sangat puas dan mengatakan akan memilih hari untuk membawa Revina ke tempat Tuan Muda. Hanya saja, nggak bisa langsung menikah.""Dalam kurun waktu dua tahun, dia harus melahirkan putra untuk Tuan Muda terlebih dahulu, baru mereka akan resmi menikah.""Kali ini, Nyonya mengirimku kemari untuk mengajarinya peraturan, agar setelah dia memasuki Keluarga Basuki, dia nggak menjadi bahan tertawaan karena berasal dari kelu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1469 Jafur Citora

    Sumalin memicingkan matanya, sorot matanya terlihat sedingin es.Tiba-tiba dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah Revina. Anggota Keluarga Rewind lainnya bahkan tidak berani bernapas dengan keras, sorot mata mereka mengikuti langkah kaki wanita itu.Ekspresi Hadiman berubah seketika. Dia buru-buru berdiri di hadapan putrinya untuk melindungi putrinya dan mencoba untuk membujuk Sumalin. "Bu Sumalin, jangan marah. Revina masih muda, dia nggak tahu ....""Minggir!"Sumalin meliriknya dengan sorot mata dingin dan tajam.Hadiman masih ingin berbicara. Namun, tepat pada saat ini, di antara orang-orang yang dibawa oleh Sumalin kemari, seorang pria paruh baya botak berwajah bundar melangkah maju."Tua bangka, cepat minggir!"Pria paruh baya itu berbicara dengan logat ibu kota provinsi. Dia langsung melangkah maju dengan cepat, lalu menarik kerah baju Hadiman dengan kasar, sampai-sampai Hadiman terjatuh ke lantai.Hadiman mengeluarkan suara teriakan kesakitan, ekspresi kesakitan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1470 Keponakan Haron

    Bahkan ekspresi Klito dan yang lainnya juga berubah menjadi pucat pasi saking ketakutannya.Hanya satu cambukan seperti itu saja, pasti akan membuat orang yang dipukul berlumuran darah!Sumalin mengerutkan keningnya dan berkata, "Jafur, hati-hati, jangan sampai wajahnya rusak. Kalau wajahnya sudah rusak, dia nggak berhak menikah dengan tuan muda kita.""Sumalin, kamu nggak perlu khawatir. Aku sudah berlatih teknik cambuk ini selama bertahun-tahun. Biasanya, aku juga sering menggunakannya untuk menghajar orang. Kuarahkan ke mana, maka cambukku akan mengarah ke mana, nggak pernah meleset. Aku jamin nggak akan merusak wajah cantik gadis ini."Jafur tidak terlihat seperti anak buah Sumalin. Dia berbicara dengan nada bicara santai.Kemudian, dia melirik Revina yang sudah gemetaran saking ketakutannya, lalu tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir, aku akan mencambuk di bagian yang tertutupi pakaian lebih tebal. Walau akan sangat sakit, nggak akan meninggalkan bekas luka di tubuhmu.""Bagaima

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1471 Tak Kunjung Sadar

    Anggota Keluarga Rewind sangat senang.Saat ini, Klito melirik Revina, memikirkan Revina yang telah ditakdirkan untuk menikah dengan Elsen dan apa yang akan terjadi ke depannya.Bagaimana kalau sampai gadis itu pasrah menerima nasibnya dan melayani Tisya dan putranya dengan baik, sehingga mendapatkan kasih sayang dari Tisya?Kalau di saat seperti ini mereka benar-benar menyinggung Revina, tidak dapat dipastikan apakah kelak mereka akan menerima pembalasan dendam dari gadis itu atau tidak.Bagaimanapun juga, terlepas dari seberapa baik hubungan mereka dengan Tisya, juga tidak bisa menandingi hubungan dekat antara ibu mertua dan menantu perempuan.Setelah berpikir demikian, Klito buru-buru berkata, "Bu Sumalin, aku akan mencoba untuk membujuk Revina lagi. Bagaimanapun juga, dia akan segera menikah dengan Tuan Muda Elsen, bukankah nggak baik kalau tubuhnya sampai rusak akibat dipukul?"Sumalin melirik Revina yang masih berdiri di sana dan tampak keras kepala itu sejenak. Pada akhirnya, di

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1815 Menuntut Keadilan

    Di antara kerumunan orang-orang yang datang untuk memberi penghormatan terakhir, mereka mulai berbisik-bisik satu sama lain.Kekuatan yang ditunjukkan oleh Keluarga Dougli kali ini, membuat banyak orang menggigil ketakutan.Sebelumnya, bagi mereka Keluarga Dougli luar negeri hanyalah sebuah keluarga bangsawan Galea.Walaupun memiliki kedudukan yang sangat terhormat, tetapi bagaimanapun juga fondasi mereka tidak berada di Negara Nusantara, masih sangat jauh dari sini.Kekuatan mengintimidasi Keluarga Dougli tetap jauh lebih lemah dibandingkan keluarga-keluarga besar lokal.Namun, sekarang, mereka baru menyadari mereka sudah salah.Salah besar!Begitu Tridon memberi instruksi, ratusan cabang Keluarga Dougli di Negara Nusantara langsung bergabung. Dalam sekejap, mereka membentuk sebuah kekuatan yang sangat menakutkan.Dengan kekuatan sebesar ini, mereka mungkin bisa mengalahkan beberapa keluarga besar dengan mudah.Menggunakan kekuatan sebesar ini untuk menghadapi Ardika?Biarpun orang in

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1814 Acara Pemakaman Dimulai

    Hamdi dan Lukmi tahu pengaturan Ardika, karena itulah mereka sangat memercayainya.Namun, pengaturan-pengaturan ini bersifat rahasia, tidak bisa diungkapkan kepada publik, itulah sebabnya ada banyak orang yang masih tetap memantau apakah Ardika bisa bertahan hidup atau tidak.Mereka juga merasa bersedih untuk Ardika.Namun, Ardika tetap tenang, dia berkata dengan tenang, "Selama aku menjabat sebagai wali kota sementara ini, aku melakukan segala sesuatu dengan jujur. Adapun mengenai acara perpisahan, baik ramai maupun sepi, aku nggak peduli.""Lanjutkan saja.""Selesai acara ini, aku masih ada urusan lain."...Dibandingkan dengan acara perpisahan yang sangat sepi ini, saat ini di depan Vila Pelarum, yang berlokasi sepuluh kilometer dari tempat ini, jauh lebih ramai.Di danau yang berlokasi di depan Vila Pelarum, didirikan aula duka yang sangat mewah.Melodi musik sedih di putar di lokasi tersebut, puluhan orang pendeta tampak sedang melakukan upacara berdoa di sekeliling aula duka ters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1813 Acara Perpisahan yang Sepi

    Ini sangat wajar.Negara Nusantara sekarang sudah berbeda dengan Negara Nusantara yang dulu, bukannya hanya dengan satu kalimat dari departemen luar negeri negara asing saja, Negara Nusantara akan menanggapinya dengan serius.Sering kali, pihak Negara Nusantara akan secara otomatis mengabaikan ucapan-ucapan tak masuk kala orang asing, menganggapnya sebagai suara anjing menggonggong.Jadi, mengapa kabinet meminta Kediaman Kodam Provinsi Denpapan untuk berpura-pura tidak melihat?Apa yang terjadi?Tridon juga tidak mengerti mengapa bisa menjadi seperti ini.'Mungkin kabinet sengaja nggak memberi jawaban langsung, karena nggak ingin orang lain memegang kelemahannya. Tapi setelahnya, malah berpesan pada Kediaman Kodam Provinsi Denpapan untuk membiarkanku bertindak sesuka hatiku ....'Inilah yang ada dalam benak Tridon. Dalam sekejap, seulas senyum liar menghiasi wajahnya."Sepertinya, kali ini semuanya berpihak padaku. Ardika, si bajingan itu sudah pasti akan mati kali ini."Tridon beranja

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1812 Berpura-Pura Tidak Melihat

    Tridon melirik seratus orang di hadapannya itu, samar-samar seulas senyum menghiasi wajahnya.Orang-orang yang berjumlah mendekati seratus orang itu adalah perwakilan yang dikirimkan oleh cabang Keluarga Dougli di berbagai wilayah di Negara Nusantara kemari kali ini.Setiap orang ini mewakili kekuatan yang luar biasa.Ada yang berasal dari dunia pemerintahan, ada yang berasal dari dunia preman, ada pula yang berasal dari tim tempur.Dengan adanya kekuatan sebesar ini yang bisa dia gerakkan sesuka hatinya, apa lagi yang tidak bisa dia lakukan di Negara Nusantara?"Kak Olin, Kak Danu, akhirnya kalian pulang juga!"Tepat pada saat ini, terdengar suara anggota Keluarga Dougli.Dalam sekejap, orang-orang yang berasal dari cabang Keluarga Dougli yang mendekati seratus orang itu, langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu. Beberapa orang yang tadinya sedang duduk, juga segera berdiri.Di antara para perwakilan yang dikirim oleh Keluarga Dougli dari berbagai wilayah, tidak perlu dirag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1811 Setelah Besok Berlalu Baru Kita Bicarakan Lagi

    Jigo adalah salah satu dari lima tetua kabinet Negara Nusantara.Kabinet sendiri mengurus segala urusan politik dalam negeri Negara Nusantara.Di antara peringkat pemegang kekuasaan di Negara Nusantara, tidak perlu diragukan lagi organisasi ini menempati peringkat pertama.Memiliki level yang lebih tinggi dibandingkan tim tempur, departemen hukum dan organisasi-organisasi lainnya.Jadi, lima tetua kabinet tentu saja merupakan lima orang pemegang kekuasaan paling tinggi di Negara Nusantara."Pak Jigo, ada yang bisa kubantu? Silakan katakan saja ... baik, baik ... aku mengerti!"Setelah panggilan telepon itu berakhir, ekspresi terkejut masih menghiasi wajah Helios. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.Melihat reaksinya, sorot mata terkejut juga tampak jelas di mata Olin dan Danu, tidak tahu apa yang telah dibicarakan oleh Pak Jigo dalam panggilan telepon tadi."Kak Helios, Pak Jigo memberi instruksi apa?"Danu mengajukan pertanyaan itu dengan penasaran. Setelah mengajukan pertanyaan i

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1810 Jigo Hangga

    Nada bicara wanita ini tidak tajam, tetapi terdengar seperti membawa tekanan.Dia bernama Olin Dougli, kodam sebuah provinsi di Montawa, satu tingkat dengan Helios.Boleh dibilang sangat jarang seorang wanita bisa menjadi seorang Duta Perbatasan, yang memegang kekuasaan atas satu provinsi.Selain kemampuannya yang sendiri yang luar biasa, latar belakang Olin juga memberinya dukungan yang sangat besar dalam mengembangkan kariernya.Dia berasal dari Keluarga Dougli Montawa, juga merupakan keluarga kaya setempat.Di antara seluruh Keluarga Dougli yang tersebar di berbagai wilayah Negara Nusantara, boleh dibilang Keluarga Dougli di mana Olin berada ini, juga merupakan cabang yang paling kuat.Saat ini, pria paruh baya yang berada di samping Olin juga berkata dengan suara dalam, "Kak Helios, sebagai sesama rekan, kami nggak bermaksud untuk memaksamu melakukan apa pun.""Tapi, kali ini Wali Kota Banyuli sudah keterlaluan. Dia sudah menyulut amarah seluruh cabang Keluarga Dougli di Negara Nus

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1809 Pasukan Pengawal Draco

    Kalau Pasukan Pengawal Internal adalah pasukan pertahanan paling elite Negara Nusantara, maka Pasukan Drakon adalah pasukan penyerang paling elite Negara Nusantara.Anggota Pasukan Drakon sudah menjalani banyak pertarungan di medan perang, bertarung hingga berlumuran darah dan masih bertahan hidup.Mereka bagaikan bilah tajam Negara Nusantara dalam menghadapi pertarungan dengan pihak luar, adalah puncak daya tempur individu, juga merupakan kekuatan yang digunakan oleh Negara Nusantara untuk mengintimidasi negara lain.Mereka sering mewakili Negara Nusantara untuk berpartisipasi dalam perlombaan besar antar negara dan telah memenangkan banyak penghargaan.Sementara itu, kelompok anggota terbaru Pasukan Drakon, sama seperti Thomas, juga dilatih oleh Ardika.Setelah peperangan berakhir, orang-orang ini juga sudah bubar, mencari tujuan sendiri.Ada yang direkrut menjadi Pasukan Drakon, ada pula yang bergabung dengan Kediaman Dewa Perang, bergabung menjadi pasukan pengawal pribadi Ardika, y

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1808 Pasukan Pengawal Internal

    Ardika tahu lansia yang satu ini selalu mempertimbangkan rakyat dan negara. Beliau ingin dirinya menggantikan beliau menduduki jabatan itu, hanya demi rakyat, demi negara. Jadi, dia tidak tega menolak niat baik lansia tersebut begitu saja."Pak Davinko, jujur saja aku sudah berjanji pada Ratu Ular untuk menjabat sebagai ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa.""Selama aku berada di Kota Banyuli, menurutku daripada aku menduduki posisi tertinggi dalam tim tempur, lebih baik aku menduduki posisi terendah. Dengan begitu, aku lebih praktis untuk melakukan hal-hal tertentu.""Contohnya saja, membersihkan pihak-pihak luar negeri yang telah memasuki wilayah Negara Nusantara."Mendengar ucapannya, nada bicara Davinko di ujung telepon langsung berubah menjadi serius. "Pihak-pihak luar negeri yang telah memasuki wilayah Negara Nusantara?""Sebenarnya apa yang terjadi?"Mendengar ucapannya, Ardika pun menceritakan tentang kejadian Tentara Bayaran Lane menyelinap masuk ke Negara Nusantara."Dasar s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1807 Davinko

    "Tuan Ardika, orang-orang Tridon mengatakan setelah acara pemakaman besok, mereka akan menggali kubur Tuan Delvin, menjadikan tempat itu sebagai makam Yomde!"Desta mengucapkan kata-kata itu dengan hati-hati, bulir-bulir keringat dingin bercucuran membasahi keningnya.Karena tiba-tiba saja suhu di dalam ruangan menurun secara signifikan, suasana menjadi tegang, membuat orang merasa kesulitan untuk bernapas.Orang-orang lainnya menggigil ketakutan, tidak berani berbicara.Mereka tahu saat ini amarah Ardika benar-benar sudah tersulut.Semua orang tahu Ardika dan Delvin adalah sahabat yang memiliki hubungan baik layaknya saudara.Kala itu, demi membalaskan dendam Delvin, Ardika menghancurkan tiga keluarga besar yang telah mengacaukan Kota Banyuli selama bertahun-tahun.Sekarang Tridon malah ingin menggali makam Delvin untuk dijadikan sebagai makam muridnya?Pasti akan terjadi pertarungan hidup dan mati!Namun, tak lama kemudian, Ardika tenang kembali. Dia melambaikan tangannya dan berkata

DMCA.com Protection Status