"Sayang, aku benar-benar nggak menyangka suatu hari nanti kamu bisa menjadi seunggul ini! Berbagai perusahaan investasi besar bahkan sudah mengundangmu untuk menjadi mitra mereka!"Setelah meninggalkan Showroom Mobil Neptus, Luna yang duduk di kursi penumpang di samping kursi pengemudi, masih tidak bisa menahan perasaan bahagia yang bergejolak dalam hatinya."Ini masih belum apa-apa, masih ada banyak aspek yang aku unggul."Sambil tersenyum, Ardika mendekatkan wajahnya ke kursi penumpang di sampingnya dan berkata, "Kalau kamu ingin melihat kehebatanku, cium aku dulu."Bisa membuat wanita yang dicintainya begitu mengaguminya, tentu saja Ardika merasa sangat senang."Mengemudilah dengan baik!"Luna berpura-pura marah dan memukulinya dengan pelan.Namun, tak lama kemudian, melihat jalanan sudah sepi kendaraan, ditambah lagi laju mobil mereka tidak cepat, dia mendekat ke wajah Ardika dan mengecup pipi suaminya sekilas."Hanya sekilas saja seperti ini, dinamakan cium?"Ardika tidak puas.Lu
"Menyuruh Tina melayani kita? Hmm, menurutku itu ide yang bagus. Dengar-dengar, wanita itu adalah salah satu dari empat wanita cantik Kota Banyuli.""Salah satu dari empat wanita cantik Kota Banyuli, ya? Kita bertiga, bukankah pembagiannya cukup sulit?"Dua orang pria di samping pria berambut cepak itu juga tertawa dengan lancang."Dasar lancang! Berani-beraninya kamu menghina Bu Tina seperti itu!"Bilgis langsung marah besar. Dia melangkah satu langkah, hendak menyerang."Cari mati!"Sorot mata pria berambut cepak itu langsung berubah menjadi dingin, lalu melayangkan tendangan ke arah Bilgis."Bam!"Tubuh Bilgis terpental, lalu membentur lantai dengan keras. Darah tampak muncrat dari mulutnya."Ahh .... Cepat beri tahu Bu Tina, ada orang yang datang membuat keributan!"Para karyawan biasa Grup Lautan Berlian berseru kaget, lalu buru-buru mengeluarkan ponsel untuk menghubungi orang.Menyaksikan pemandangan itu, satu per satu dari para ahli bela diri yang tersebar di seluruh lantai satu
"Bos kami memintaku untuk menyampaikan beberapa patah kata pada Pak Hadiman.""Hongkem harus dan hanya boleh menerima investasi dari Yayasan Investasi Staris!"Chelsea melontarkan kata-kata itu dengan penuh penekanan.Hadiman berkata dengan ekspresi marah, "Yayasan Investasi Homi saja nggak begitu mengintimidasi seperti kalian! Dari mana asal Yayasan Investasi Staris, aku bahkan nggak pernah mendengarnya!""Pak Hadiman, kalau dulu kamu nggak pernah mendengarnya, nggak masalah. Yang penting sekarang kamu sudah tahu."Chelsea berkata dengan nada arogan, "Yayasan Investasi Staris didirikan oleh Tuan Muda Huris dari Keluarga Sudibya.""Belakangan ini, Tuan Muda Huris berencana untuk berkecimpung di dunia investasi, kebetulan membutuhkan sebuah proyek investasi yang bagus, agar bisa membuat Yayasan Investasi Staris terkenal.""Bisa dilirik oleh Tuan Muda Huris, adalah sebuah kehormatan bagi Hongkem!"Selesai berbicara, Chelsea langsung melemparkan setumpuk dokumen ke tubuh Hadiman dan berka
"Tuan Muda, apakah cara seperti ini ada gunanya?"Chelsea berkata dengan hati-hati, "Si Ardika itu sudah terkenal idiot. Dia bahkan berani menampar Pak Grorius dari Perusahaan Investasi Denpapan di hadapan banyak orang.""Tuan Muda memintanya untuk memohon pengampunan pada Tuan Muda, mungkin dia nggak akan peduli.""Bagaimana kalau kita memikirkan cara untuk mendesaknya? Contohnya seperti meminta Kak Sugos dan yang lainnya untuk 'mengundang' istrinya kemari?""Sebelumnya, Tuan Muda Yudin berencana untuk menyebarkan foto erotis istrinya dengan menggunakan helikopter, tapi malah foto erotisnya sendiri yang tersebar. Bagaimana kalau kita mengulangi rencana ini sekali lagi?"Chelsea menyarankan hal itu dengan ekspresi kejam.Hati seseorang benar-benar sulit ditebak.Sebelumnya, Chelsea dan Luna sama sekali tidak ada dendam antara satu sama lain. Mereka bahkan belum pernah bertemu satu sama lain.Namun, saat pertama kali melihat foto Luna, perasaan iri langsung menyelimuti hatinya.Huris te
Kedatangan, serta ucapan yang disampaikan oleh Huris sangatlah menggemparkan.Di saat berbagai kalangan baik kalangan kecil maupun besar di Kota Banyuli menyebarkan informasi tersebut, tentu saja Luna juga memperoleh informasi."Huris ini benar-benar keterlaluan! Apa dia pikir dia adalah raja zaman dahulu, yang bisa memerintahkan orang untuk berlutut di hadapannya sesuka hatinya?!"Dengan emosi yang meluap-luap, Luna menemui Ardika dan berkata, "Sayang, apa yang harus kita lakukan?"Yudin sudah dilumpuhkan, Grorius sudah dipukul.Dia tahu jelas tidak ada lagi kemungkinan Ardika bisa berdamai dengan Keluarga Sudibya.Karena itulah, hal pertama yang tebersit dalam benaknya bukan lagi mengalah seperti dulu, melainkan ingin mendiskusikan cara menyelesaikan masalah bersama Ardika."Sayang, kamu nggak perlu memedulikan hal ini. Kamu lakukan saja pekerjaanmu dengan tenang, aku yang akan menangani hal ini."Setelah menenangkan Luna, Ardika berganti pakaian dan keluar.Kemudian, dia mengeluarka
"Tuan Muda Huris itu sudah sampai?"Ardika tidak membicarakan lebih jauh tentang peralihan kepemilikan mobil itu lagi.Yobin berkata dengan penuh hormat, "Ya, dia baru sampai nggak lama.""Kalau begitu, ayo masuk."Ardika melangkahkan kakinya masuk ke dalam vila.Baru melangkah tak jauh, dia melihat ada sebuah helikopter berhenti di lahan kosong.Helikopter itu adalah helikopter yang sebelumnya digunakan oleh Yudin untuk menyebarkan foto.Mengingat laporan yang diperolehnya dari Draco saat dalam perjalanan kemari, dia mengangkat alisnya dan berkata, "Oh, kali ini Huris ingin menyebarkan foto siapa dengan menggunakan helikopter?""Nggak, bukan menyebarkan foto, katanya akan digunakan untuk menggantung orang dan membawa orang tersebut terbang satu putaran mengelilingi Kota Banyuli."Yobin mengikuti Ardika dari belakang. Saat berbicara, diam-diam dia mengangkat kepalanya dan mengintip Ardika."Ckckck, ternyata dia lebih pandai bermain dibandingkan adiknya, ya."Ardika melangkah maju sambi
"Kamu ingin tahu bagaimana adikmu bisa kalah? Kamu boleh coba sendiri."Seulas senyum tipis menghiasi wajah Ardika.Dia sama sekali tidak peduli pada sikap meremehkan yang ditunjukkan oleh Huris padanya. Dia juga malas untuk memberikan penjelasan apa pun.Dia sudah sering menemui orang-orang yang suka memandang rendah orang lain seperti Huris.Pria itu bukanlah orang pertama, juga tidak akan menjadi orang terakhir.Terlebih lagi, sejak lahir tuan muda keluarga kaya terkemuka seperti Huris sudah merasa dirinya lebih unggul dari orang lain.Jadi, sejak awal kemunculannya di dunia ini, bahkan akan menjadi sebuah akhir yang sulit dicapai oleh kebanyakan orang.Wajar saja kalau pria itu bersikap arogan.Hanya saja, Ardika merasa Huris menunjukkan aura arogan seperti itu di hadapannya, benar-benar konyol.Wajar saja kalau pria itu bersikap arogan.Hanya saja, Ardika merasa Huris menunjukkan aura arogan seperti itu di hadapannya, benar-benar konyol.Menyadari sikap acuh tak acuh Ardika, ekspr
Sugos langsung berteriak dengan marah, "Kamu benar-benar cari mati!"Saat berbicara, dia sudah mengangkat lengannya dan hendak menyerang.Pada saat bersamaan, Milom dan Neo juga melangkah maju satu langkah.Walaupun hubungan mereka dengan Keluarga Sudibya cukup baik dan sering menjalankan instruksi dari keluarga kaya terkemuka tersebut, tetapi mereka tidak pernah menganggap diri mereka sendiri sebagai pelayan Keluarga Sudibya.Sekarang, berani-beraninya seorang menantu benalu yang berasal dari tempat kecil seperti Kota Banyuli begitu tidak tahu diri dengan menghina mereka seperti itu.Benar-benar cari mati!Dalam sekejap, Ardika pun diselimuti oleh aura membunuh yang kuat dari tiga arah.Chelsea dan yang lainnya yang berada di sekitar tempat itu langsung merinding, ekspresi mereka juga tampak sedikit memucat.Mereka seolah bisa merasakan sedang menjadi target tiga ekor binatang ganas.Namun, menghadapi aura mengancam dari Tiga King Kong, Ardika yang menjadi target mereka tetap berdiri