"Tuan Muda Huris itu sudah sampai?"Ardika tidak membicarakan lebih jauh tentang peralihan kepemilikan mobil itu lagi.Yobin berkata dengan penuh hormat, "Ya, dia baru sampai nggak lama.""Kalau begitu, ayo masuk."Ardika melangkahkan kakinya masuk ke dalam vila.Baru melangkah tak jauh, dia melihat ada sebuah helikopter berhenti di lahan kosong.Helikopter itu adalah helikopter yang sebelumnya digunakan oleh Yudin untuk menyebarkan foto.Mengingat laporan yang diperolehnya dari Draco saat dalam perjalanan kemari, dia mengangkat alisnya dan berkata, "Oh, kali ini Huris ingin menyebarkan foto siapa dengan menggunakan helikopter?""Nggak, bukan menyebarkan foto, katanya akan digunakan untuk menggantung orang dan membawa orang tersebut terbang satu putaran mengelilingi Kota Banyuli."Yobin mengikuti Ardika dari belakang. Saat berbicara, diam-diam dia mengangkat kepalanya dan mengintip Ardika."Ckckck, ternyata dia lebih pandai bermain dibandingkan adiknya, ya."Ardika melangkah maju sambi
"Kamu ingin tahu bagaimana adikmu bisa kalah? Kamu boleh coba sendiri."Seulas senyum tipis menghiasi wajah Ardika.Dia sama sekali tidak peduli pada sikap meremehkan yang ditunjukkan oleh Huris padanya. Dia juga malas untuk memberikan penjelasan apa pun.Dia sudah sering menemui orang-orang yang suka memandang rendah orang lain seperti Huris.Pria itu bukanlah orang pertama, juga tidak akan menjadi orang terakhir.Terlebih lagi, sejak lahir tuan muda keluarga kaya terkemuka seperti Huris sudah merasa dirinya lebih unggul dari orang lain.Jadi, sejak awal kemunculannya di dunia ini, bahkan akan menjadi sebuah akhir yang sulit dicapai oleh kebanyakan orang.Wajar saja kalau pria itu bersikap arogan.Hanya saja, Ardika merasa Huris menunjukkan aura arogan seperti itu di hadapannya, benar-benar konyol.Wajar saja kalau pria itu bersikap arogan.Hanya saja, Ardika merasa Huris menunjukkan aura arogan seperti itu di hadapannya, benar-benar konyol.Menyadari sikap acuh tak acuh Ardika, ekspr
Sugos langsung berteriak dengan marah, "Kamu benar-benar cari mati!"Saat berbicara, dia sudah mengangkat lengannya dan hendak menyerang.Pada saat bersamaan, Milom dan Neo juga melangkah maju satu langkah.Walaupun hubungan mereka dengan Keluarga Sudibya cukup baik dan sering menjalankan instruksi dari keluarga kaya terkemuka tersebut, tetapi mereka tidak pernah menganggap diri mereka sendiri sebagai pelayan Keluarga Sudibya.Sekarang, berani-beraninya seorang menantu benalu yang berasal dari tempat kecil seperti Kota Banyuli begitu tidak tahu diri dengan menghina mereka seperti itu.Benar-benar cari mati!Dalam sekejap, Ardika pun diselimuti oleh aura membunuh yang kuat dari tiga arah.Chelsea dan yang lainnya yang berada di sekitar tempat itu langsung merinding, ekspresi mereka juga tampak sedikit memucat.Mereka seolah bisa merasakan sedang menjadi target tiga ekor binatang ganas.Namun, menghadapi aura mengancam dari Tiga King Kong, Ardika yang menjadi target mereka tetap berdiri
"Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ....""Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ....""Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...."Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika.Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara.Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona.Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh.Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot."Sayang, apa yang terjadi selama tiga tahun ini? Kenapa kamu menjadi seperti ini?" ucap Luna sambil terisak.Tiga tahun lalu, Ardika tiba-tiba menghilang di malam pertama mereka.D
Suara keras terdengar dari ujung telepon, seolah-olah ada meja dan kursi yang terbalik.Draco pun menjawab dengan nada gemetar, "Bos, ini benar-benar kamu? Ke mana saja kamu?""Selama ini, bos nggak ada kabar sama sekali. Teman-teman juga sangat panik.""Tapi, identitasmu sangat rahasia. Tanpa perintah, kami nggak berani pergi mencarimu."Sambil menghela napas, Ardika lalu menjawab, "Aku bertemu beberapa orang licik. Nggak masalah, sekarang aku sudah pulih.""Ada orang yang ingin mencelakakanmu? Siapa? Bos, berikan perintah! Aku akan bawa teman-teman untuk meratakan mereka," bentak Draco."Nggak perlu," jawab Ardika dengan ekspresi dingin. Terkait masalah Keluarga Mahasura, dia tidak ingin menggunakan bantuan dari luar. Semua ini harus diselesaikan oleh Ardika sendiri."Ada satu hal yang perlu kamu lakukan.""Malam ini, segera bawa Grup Angkasa Sura ke Kota Banyuli.""Selain itu, umumkan bahwa kita akan berinvestasi 20 triliun di Kota Banyuli."Selama tiga tahun bergabung dengan milite
"Ardika, jangan-jangan ... kamu sudah pulih?"Melihat tatapan Ardika yang jernih, Luna menutup mulutnya dengan tangan dan tampak tidak percaya."Ya, aku sudah pulih, sayang."Ardika menatap ke arah Luna, dia yang begitu tegas dalam medan perang, ternyata bisa merasa sedih juga.Seketika, air mata mengenang di mata Luna. Rasa bahagia membuatnya ikut menangis.Ardika langsung memeluk Luna. Beberapa tahun ini, Luna sudah menderita."Huh! Memangnya kenapa kalau sudah pulih?"Wulan berkata dengan sinis, "Dia tetap saja seorang pecundang."Sambil berkata, Wulan kembali duduk di kursinya. Sambil menunjuk kursi lipat di pojokan, dia pun berkata, "Duduk sana! Berkontribusi 20 triliun? Jangan membuatku tertawa."Ketika Ardika yang mengernyit ingin berkata, Luna segera menghentikannya dan menariknya untuk duduk.Mereka berempat duduk di kursi lipat yang ada di pojokan. Melihat makanan yang mahal dan enak di meja lain, di atas meja mereka hanya ada empat mangkuk mi.Melihat suasana yang begitu hid
Melihat Ardika yang percaya diri, Luna pun merasa ragu. Setelah memikirkan kondisi keluarganya sekarang, dia pun menggertakkan gigi, lalu berdiri dan berkata, "Kakek, aku akan pergi menagih utang.""Kamu! Kamu sudah gila, ya? Kalau sampai wajahmu rusak karena dipukul Kak Herkules, Tuan Muda Tony pasti akan meninggalkanmu."Desi langsung panik.Semua orang terkejut, bahkan Tuan Besar Basagita juga tidak menyangka Luna akan menyetujuinya.Wisnu dan yang lain hanya mendengkus dingin.Wisnu tiba-tiba mengeluarkan sepuluh ribu dari sakunya, lalu dilemparkan ke kaki Luna sambil berkata, "Melihat keberanianmu itu, aku kasih sepuluh ribu untuk naik transportasi umum."Wulan juga menyilangkan tangannya di dada, lalu mengangkat alisnya sambil berkata, "Kamu sendiri yang mau pergi, ya? Kalau dihajar sampai lumpuh, jangan bilang Keluarga Basagita yang memaksamu."Ardika melirik beberapa orang itu dengan tatapan dingin. Dia tidak ingin memedulikan orang-orang tidak penting ini.Ardika langsung berd
Bernama Ardika?Sambil melirik Ardika, Herkules menjawab dengan bingung, "Ada seseorang yang bernama Ardika Mahasura, saya sedang bersiap untuk menghajarnya."Dari ujung telepon tiba-tiba terdengar suara keras.Herkules buru-buru bertanya, "Tuan John, Anda kenapa?"Detik selanjutnya, teriakan penuh amarah memasuki telinga Herkules."Kenapa denganku? Bajingan kamu! Kamu ingin aku mati, ya?""Aku kasih tahu! Kamu harus menuruti semua permintaannya, kamu harus melayaninya seperti seorang bos, mengerti?"Herkules tertegun. Selama bertahun-tahun, dia tidak pernah melihat John kehilangan kontrol diri seperti sekarang.Herkules lalu bertanya, "Tuan John, sepertinya Anda salah. Dia hanyalah seorang menantu pecundang dari Keluarga Basagita.""Herkules, kamu ingin mati, ya? Di matanya, kamu dan aku hanyalah rumput liar yang tak berguna. Dia bisa membunuh kita dengan mudah.""Tuan John ... ini ...."Setelah mendengarnya, Herkules mulai berkeringat dingin."Aku ingatkan terakhir kali, dia adalah s