"Tuan Muda, apakah cara seperti ini ada gunanya?"Chelsea berkata dengan hati-hati, "Si Ardika itu sudah terkenal idiot. Dia bahkan berani menampar Pak Grorius dari Perusahaan Investasi Denpapan di hadapan banyak orang.""Tuan Muda memintanya untuk memohon pengampunan pada Tuan Muda, mungkin dia nggak akan peduli.""Bagaimana kalau kita memikirkan cara untuk mendesaknya? Contohnya seperti meminta Kak Sugos dan yang lainnya untuk 'mengundang' istrinya kemari?""Sebelumnya, Tuan Muda Yudin berencana untuk menyebarkan foto erotis istrinya dengan menggunakan helikopter, tapi malah foto erotisnya sendiri yang tersebar. Bagaimana kalau kita mengulangi rencana ini sekali lagi?"Chelsea menyarankan hal itu dengan ekspresi kejam.Hati seseorang benar-benar sulit ditebak.Sebelumnya, Chelsea dan Luna sama sekali tidak ada dendam antara satu sama lain. Mereka bahkan belum pernah bertemu satu sama lain.Namun, saat pertama kali melihat foto Luna, perasaan iri langsung menyelimuti hatinya.Huris te
Kedatangan, serta ucapan yang disampaikan oleh Huris sangatlah menggemparkan.Di saat berbagai kalangan baik kalangan kecil maupun besar di Kota Banyuli menyebarkan informasi tersebut, tentu saja Luna juga memperoleh informasi."Huris ini benar-benar keterlaluan! Apa dia pikir dia adalah raja zaman dahulu, yang bisa memerintahkan orang untuk berlutut di hadapannya sesuka hatinya?!"Dengan emosi yang meluap-luap, Luna menemui Ardika dan berkata, "Sayang, apa yang harus kita lakukan?"Yudin sudah dilumpuhkan, Grorius sudah dipukul.Dia tahu jelas tidak ada lagi kemungkinan Ardika bisa berdamai dengan Keluarga Sudibya.Karena itulah, hal pertama yang tebersit dalam benaknya bukan lagi mengalah seperti dulu, melainkan ingin mendiskusikan cara menyelesaikan masalah bersama Ardika."Sayang, kamu nggak perlu memedulikan hal ini. Kamu lakukan saja pekerjaanmu dengan tenang, aku yang akan menangani hal ini."Setelah menenangkan Luna, Ardika berganti pakaian dan keluar.Kemudian, dia mengeluarka
"Tuan Muda Huris itu sudah sampai?"Ardika tidak membicarakan lebih jauh tentang peralihan kepemilikan mobil itu lagi.Yobin berkata dengan penuh hormat, "Ya, dia baru sampai nggak lama.""Kalau begitu, ayo masuk."Ardika melangkahkan kakinya masuk ke dalam vila.Baru melangkah tak jauh, dia melihat ada sebuah helikopter berhenti di lahan kosong.Helikopter itu adalah helikopter yang sebelumnya digunakan oleh Yudin untuk menyebarkan foto.Mengingat laporan yang diperolehnya dari Draco saat dalam perjalanan kemari, dia mengangkat alisnya dan berkata, "Oh, kali ini Huris ingin menyebarkan foto siapa dengan menggunakan helikopter?""Nggak, bukan menyebarkan foto, katanya akan digunakan untuk menggantung orang dan membawa orang tersebut terbang satu putaran mengelilingi Kota Banyuli."Yobin mengikuti Ardika dari belakang. Saat berbicara, diam-diam dia mengangkat kepalanya dan mengintip Ardika."Ckckck, ternyata dia lebih pandai bermain dibandingkan adiknya, ya."Ardika melangkah maju sambi
"Kamu ingin tahu bagaimana adikmu bisa kalah? Kamu boleh coba sendiri."Seulas senyum tipis menghiasi wajah Ardika.Dia sama sekali tidak peduli pada sikap meremehkan yang ditunjukkan oleh Huris padanya. Dia juga malas untuk memberikan penjelasan apa pun.Dia sudah sering menemui orang-orang yang suka memandang rendah orang lain seperti Huris.Pria itu bukanlah orang pertama, juga tidak akan menjadi orang terakhir.Terlebih lagi, sejak lahir tuan muda keluarga kaya terkemuka seperti Huris sudah merasa dirinya lebih unggul dari orang lain.Jadi, sejak awal kemunculannya di dunia ini, bahkan akan menjadi sebuah akhir yang sulit dicapai oleh kebanyakan orang.Wajar saja kalau pria itu bersikap arogan.Hanya saja, Ardika merasa Huris menunjukkan aura arogan seperti itu di hadapannya, benar-benar konyol.Wajar saja kalau pria itu bersikap arogan.Hanya saja, Ardika merasa Huris menunjukkan aura arogan seperti itu di hadapannya, benar-benar konyol.Menyadari sikap acuh tak acuh Ardika, ekspr
Sugos langsung berteriak dengan marah, "Kamu benar-benar cari mati!"Saat berbicara, dia sudah mengangkat lengannya dan hendak menyerang.Pada saat bersamaan, Milom dan Neo juga melangkah maju satu langkah.Walaupun hubungan mereka dengan Keluarga Sudibya cukup baik dan sering menjalankan instruksi dari keluarga kaya terkemuka tersebut, tetapi mereka tidak pernah menganggap diri mereka sendiri sebagai pelayan Keluarga Sudibya.Sekarang, berani-beraninya seorang menantu benalu yang berasal dari tempat kecil seperti Kota Banyuli begitu tidak tahu diri dengan menghina mereka seperti itu.Benar-benar cari mati!Dalam sekejap, Ardika pun diselimuti oleh aura membunuh yang kuat dari tiga arah.Chelsea dan yang lainnya yang berada di sekitar tempat itu langsung merinding, ekspresi mereka juga tampak sedikit memucat.Mereka seolah bisa merasakan sedang menjadi target tiga ekor binatang ganas.Namun, menghadapi aura mengancam dari Tiga King Kong, Ardika yang menjadi target mereka tetap berdiri
Setelah mendengar ucapan Huris, Chelsea dan yang lainnya sedikit terkejut.Sosok tuan muda itu tiba-tiba saja mempertimbangkan bakat Ardika dan berencana untuk merekrut Ardika.Bahkan, demi tujuan itu, Huris tidak berencana untuk mencari perhitungan pada Ardika lagi.Selama Ardika menyerahkan anak buah yang mendatangi Vila Hundo bersamanya kala itu, masalah sebelumnya bisa dianggap selesai."Tuan Muda, bagaimana bisa seperti ini?!"Sugos dan dua orang adik seperguruannya langsung panik.Mereka sangat ingin melumpuhkan Ardika untuk membalaskan dendam Humni dan mengembalikan reputasi Empat King Kong.Kalau Ardika menjadi anak buah Huris, bagaimana mereka bisa menyerang Ardika?Melihat ekspresi tidak senang di wajah Huris, Chelsea berkata dengan dingin, "Kalian bertiga, tolong perhatikan baik-baik, ini adalah keputusan Tuan Muda Huris!"Ekspresi Sugos dan yang lainnya langsung berubah menjadi muram, mereka tidak bersuara lagi.Walaupun mereka tidak puas dengan keputusan Huris, tetapi mere
Hingga saat ini, akhirnya Ardika menyadari Huris tidak bercanda.Pria itu sangat serius dengan penawarannya.Karena itulah, Ardika merasa geli dan tertawa.Selama ini, dia sudah sering bertemu dengan tuan muda yang suka berlagak hebat dan mengalami gangguan otak.Namun, tuan muda dengan tingkat gangguan otak separah Huris, hanya pria itu seorang."Ardika, apa yang kamu tertawakan?!"Ekspresi marah tampak jelas di wajah Chelsea.Dari tadi pria itu tetap bergeming, tidak segera berlutut di hadapan Huris untuk mengucapkan sumpah setianya.Kalau bukan karena Huris menyalahkannya, dia sudah ingin melayangkan satu tamparan ke wajah Ardika.Ardika tidak memedulikan wanita itu. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Huris dan berkata, "Tuan Muda Huris, bagaimana kalau aku juga memberimu sebuah kesempatan?""Apa maksudmu?"Untuk sesaat, Huris masih belum bisa memahami apa maksud Ardika.Ardika menunjuk ke arah bawah kakinya, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Berlututlah dan tunduk padaku, aku j
Ucapan Sugos dan dua orang lainnya sangat tidak enak didengar dan sangat tajam.Biarpun Ardika menjadi anak buah Huris, hubungan mereka dengan Ardika juga tidak mungkin baik.Sementara itu, Huris yang berperan sebagai majikan sama sekali tidak menghentikan mereka.Sebagai sosok majikan, tentu saja dia punya cara sendiri untuk mengendalikan anak buahnya.Kalau semua anak buahnya bersatu teguh, tentu saja juga bukanlah hal baik.Bisa ada sedikit persaingan dan perselisihan, adalah yang terbaik.Menghadapi tekanan dari sekelompok orang itu, Ardika tetap tampak tenang.Dengan sorot mata muram dan dingin, dia menatap lawan bicaranya dan berkata, "Huris, kalau begitu, aku juga beri tahu kamu.""Sebelum kesabaranku terkuras habis, sebaiknya kamu dan beberapa ekor anjingmu itu tutup mulut.""Kalau nggak, aku nggak berani jamin kalian bisa hidup sampai kapan."Huris tertegun sejenak, seolah-olah tidak menyangka Ardika akan mengancamnya seperti itu.Dia mengamati Ardika dari ujung kepala hingga