Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1345 Menghancurkan Secara Gila-Gilaan

Share

Bab 1345 Menghancurkan Secara Gila-Gilaan

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-16 18:00:01
"Jangan ... mobilku!"

Saat suara hantaman keras McLaren itu dihancurkan masih terngiang-ngiang di telinga semua orang, kembali terdengar suara teriakan menyedihkan seseorang.

Seorang pria, anggota Klub Mobil Balap berteriak dengan keras saking kesalnya.

Sebelumnya, pria itulah yang meminta Luna untuk menjadi teman tidurnya, lalu akan menghadiahkan McLaren miliknya itu pada Luna.

Sekarang, McLaren tersebut sudah hancur.

Pemandangan itu sangat menegangkan.

Hanya berdurasi kurang dari dua menit.

Sebuah mobil Aston Martin bernilai 12 miliar, serta sebuah mobil McLaren bernilai 10 miliar, langsung hancur menjadi setumpuk besi rongsokan atas serangan dari alat berat itu!

Bahkan sesama anggota Klub Mobil Balap sudah tidak sempat merasa simpati pada kedua rekan mereka. Mereka sudah tercengang dan kehilangan kemampuan untuk berpikir.

Namun, hal yang lebih mencengangkan lagi masih menanti mereka.

Di tempat parkir, alat berat itu kembali beroperasi, berbelok, lalu menghancurkan sebuah mobil lagi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Resly
dikit amat update nya huff.. tambah dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1346 Apakah Sudah Cukup Mempermalukanmu

    "Pak Grorius, cepat urus idiot itu! Dia benar-benar semena-mena!""Bocah itu benar-benar nggak menganggap serius Tuan Muda Huris!""Dia bahkan berani bersikap begitu arogan di hadapan Bapak, bukankah sama saja dengan mempermalukan Bapak ...."Tidak berdaya menghadapi Ardika dan masih mendengar suara-suara mobil dihancurkan di luar sana, orang-orang Klub Mobil Balap terpaksa meminta bantuan Grorius.Ekspresi Grorius sudah berubah menjadi sangat masam.Bahkan dia sendiri juga nyaris menggila melihat betapa arogannya Ardika. Hanya saja, untuk mempertahankan harga dirinya, dia memaksakan diri untuk tidak mengekspresikannya.Saat ini, dia berkata dengan dingin, "Ardika, seharusnya kamu tahu jelas apa yang sedang kamu lakukan.""Apa kamu merasa kamu bisa menggunakan cara seperti ini untuk memprovokasi Keluarga Sudibya? Mempermalukan Tuan Muda Huris dan mempermalukanku?""Kalau kamu beranggapan seperti itu, kamu sudah salah.""Kamu hanya akan mencelakai dirimu sendiri dan istrimu.""Makin men

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1347 Menyulut Amarah Grorius

    Di dalam Klub Mobil Balap.Suasana sangat hening.Namun, semua orang bisa merasakan suasana yang tiba-tiba berubah menjadi intens, bahkan membuat mereka sedikit kesulitan untuk bernapas.Di bawah tatapan semua orang, Ardika melayangkan satu tamparan ke wajah Grorius.Masalah ini sudah membesar!Bahkan sudah menjadi sangat besar!"Pak ... Pak Grorius, Bapak baik-baik saja, 'kan?!"Seorang anak buahnya segera menyodorkan tisu basah kepada Grorius. Melihat atasannya berdiri mematung di tempat tanpa bergerak sama sekali, dia mengajukan satu pertanyaan itu dengan cemas.Sementara itu, anak buah Grorius lainnya memelototi Ardika dengan marah.Mereka benar-benar ingin menghabisi Ardika saat itu juga.Seorang menantu benalu rendahan itu tidak hanya bersikap arogan di hadapan Grorius, pria itu bahkan berani menampar Grorius di hadapan orang banyak.Benar-benar sudah gila!Grorius tersadar kembali setelah mendengar suara anak buahnya.Dia tampak linglung sejenak sebelum menerima tisu basah itu d

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1348 Lagi Pula Sudah Tampar, Tampar Saja Lagi

    Suara tamparan yang nyaring kembali terdengar.Suara itu bagaikan sebuah palu yang menghantam hati semua orang."Aku mau lihat seberapa kuat kekuatan modal yang kamu sebut-sebut itu."Selesai melayangkan tamparan, Ardika menarik kembali lengannya dan mengucapkan satu kalimat itu dengan nada bicara santai.Anggota Klub Mobil Balap kembali membelalak kaget.Bocah itu benar-benar sudah gila, bahkan sudah tidak bisa dideskripsikan dengan kata gila lagi! Bocah itu sudah tak tertolong lagi!Saat pertama kali Ardika melayangkan tamparan ke wajah Grorius, masih bisa dijelaskan sebagai bentuk tindakan gegabah.Namun, setelah mendengar kata-kata ancaman dari Grorius, dia masih berani memukul Grorius, itu jelas-jelas bukan tindakan gegabah lagi!Bocah itu benar-benar cari mati!"Ardika, mengapa kamu memukul orang lagi?!"Luna juga terkejut setengah mati. Dia segera maju dan menarik lengan Ardika dengan kuat, tidak membiarkan suaminya memukul orang lagi.Menerima dua tamparan di depan banyak orang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1349 Sepenuhnya Menggila

    Sambil menutupi wajahnya, Grorius mengeluarkan teriakan penuh amarah yang menggelegar.Suara teriakan itu dipenuhi dengan kebencian yang sangat mendalam!Saat ini, dia sudah tidak memedulikan hal lain lagi. Dia hanya ingin menghabisi serangga sialan di hadapannya itu!Berani-beraninya menantu benalu rendahan itu menginjak-injaknya seperti ini lagi dan lagi! Kalau dia nggak menghabisi Ardika, ke depannya bagaimana dia bisa bertahan di Provinsi Denpapan?"Huh! Pak Grorius, ternyata kamu juga bisa mengucapkan kata-kata seperti itu. Aku keterlaluan?"Ardika terkekeh, lalu berkata dengan tenang, "Kalau kamu beranggapan tindakanku ini keterlaluan, silakan saja.""Kalau kamu punya kekuatan untuk menekanku, kamu juga bisa menampar wajahku seperti itu.""Kalau nggak punya, berdirilah dengan patuh dan terima tamparanku."Kata-kata yang keluar dari mulut Ardika ini adalah kata-kata yang sebelumnya ditujukan oleh Grorius pada Luna. Tentu saja sudah disertai dengan sedikit "modifikasi".Saat ini, A

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1350 Para Investor

    Seorang pria yang mengenakan setelan kasual berjalan memasuki klub dengan langkah santai.Raut wajah pria itu sangat biasa, bahkan kalau dia dilempar ke lautan manusia, akan sangat sulit dikenali.Namun, aura tenang yang terpancar dari dalam tubuhnya, membuat orang lain tidak berani menganggap sepele dirinya."Pak Jilbis dari Yayasan Investasi Homi!"Dalam sekejap, banyak orang di tempat itu yang berseru dengan kaget. Sangat jelas mereka telah mengenali identitas orang yang datang itu.Jilbis Zulfam, mitra pelaksana global Yayasan Investasi Homi.Kalau Grorius disebut sebagai tokoh hebat dalam dunia bisnis Provinsi Denpapan.Jilbis yang tiba-tiba datang itu adalah tokoh hebat yang terkenal di dunia investasi seluruh negeri ini!Di dunia investasi, tentu saja sangat jelas kedudukan siapa yang lebih tinggi.Namun, hal yang lebih mengejutkan anggota Klub Mobil Balap masih ada di belakang.Saat ini, ada banyak orang yang berjalan memasuki Klub Mobil Balap."Haha, Jilbis, bagaimanapun juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1351 Berbicara Adil

    Tuan Ardika?Mendengar para investor terkenal di seluruh penjuru negeri memanggil Ardika dengan panggilan Tuan Ardika, Dido dan yang lainnya langsung tercengang.'Apa? Sebenarnya apa latar belakang bocah itu?' pikir mereka semua.Sementara itu, para investor sama sekali tidak memedulikan sekelompok anak muda itu, sorot mata mereka tertuju pada Ardika seorang.Sorot mata mereka terhadap Ardika dipenuhi dengan antusiasme dan semangat yang tinggi.Bagaikan sekelompok pemburu yang telah melihat mangsa yang membuat mereka tertarik.Orang-orang itu adalah orang-orang yang cerdas. Tanpa butuh waktu lama, mereka semua langsung paham apa yang telah terjadi di Klub Mobil Balap.Saat itu juga, seseorang tertawa dan berkata, "Grorius, dengan mengandalkan relasimu di sini, kamu sudah memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Tuan Ardika terlebih dahulu.""Tapi, kalau dilihat sekarang, sepertinya pertemuanmu dengan Tuan Ardika kali ini berakhir kurang baik, ya? Haha!"Orang itu sengaja melontarkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1352 Dukungan Kuat

    Melihat Grorius yang tampak seperti ingin melawan Ardika hingga akhir, Jilbis mengerutkan keningnya.Dia mengalihkan pandangannya ke arah Ardika dan berkata, "Ardika, bagaimana kalau kamu meminta maaf padanya saja ...."Ardika seolah-olah tidak mendengar ucapan Jilbis."Grorius, kalau didengar dari nada bicaramu, sepertinya kamu sudah pasti bisa menang melawanku?"Dia mengalihkan pandangannya ke arah Grorius, tersenyum tipis dan berkata, "Kalau begitu, dengarkan ucapanku baik-baik.""Gunakan saja semua cara yang bisa kamu gunakan.""Mari kita lihat pada akhirnya siapa yang akan mati!"Melihat sikap Ardika begitu keras seakan-akan sama sekali tidak akan mengalah, Jilbis langsung merasakan kepalanya sedikit berdenyut.Dia juga tidak tahu dari mana keberanian dan kepercayaan diri Ardika, sampai-sampai berani menantang Grorius seperti itu.Namun, menyaksikan pemandangan seperti itu, dia tetap berkata dengan suara dalam, "Grorius, kalau begitu, kebetulan sekali aku juga bisa mencoba. Perusa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1353 Menandatangani Surat Pernyataan

    Begitu mendengar ucapan Jilbis, hati Dido dan yang lainnya terasa seperti tersapu oleh sebuah gelombang yang dahsyat.Sebenarnya apa hebatnya si Ardika itu, sampai-sampai bisa dipandang tinggi oleh para tokoh hebat dunia investasi itu?Bukan miliaran, juga bukan puluhan miliar, melainkan ratusan miliar!Siapa yang berani mengatakan ratusan miliar adalah nominal yang kecil?Namun, Jilbis malah mengatakan bersedia membantu Ardika untuk mengeluarkan uang sebesar itu!"Nggak perlu, terima kasih."Setelah menolak penawaran Jilbis secara halus, Ardika mengalihkan pandangannya ke arah Dido dan yang lainnya, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Aku nggak akan beromong kosong dengan kalian lagi. Sekarang tulis surat pernyataan yang berisi masalah penghancuran mobil nggak ada hubungannya denganku. Tuan Muda Huris yang memerintahkan orang untuk menghancurkan mobil kalian."Menulis surat pernyataan?Namun, jelas-jelas Ardika si sialan itu yang telah menghancurkan mobil balap mereka!Ratusan mobil b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1822 Agar Mereka Tutup Mulut

    Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1821 Kodam yang Bukan Apa-Apa

    Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1820 Kedatangan Ardika

    Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1819 Menikah dengan Orang Mati

    "Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1818 Benci Sekaligus Takut

    Begitu Desta selesai berbicara, suasana seperti membeku sesaat.Kemudian, terdengar teriakan penuh amarah orang-orang Keluarga Dougli."Keluarga Unima, kalian sedang cari mati!""Di mana Ardika? Suruh dia keluar! Aku akan menghabisinya!"" ... "Bahkan orang-orang seperti Olin dan Danu yang sudah lama berlatih untuk mengendalikan emosi mereka, sosok Duta Perbatasan yang selalu tenang dan tidak menunjukkan gejolak emosi mereka, saat ini api amarah juga tampak membara di mata mereka. Mereka bahkan menggertakkan gigi mereka dengan kesal.Apa yang dimaksud dengan memberikan peti mati ini untuk digunakan oleh Tridon, adalah sebuah bentuk meninggikan diri Tridon?Selain itu, Tridon bahkan disuruh untuk berbaring di dalam dengan patuh dan mengubur diri sendiri?Walaupun tidak ada yang beranggapan Ardika memiliki kekuatan seperti ini.Apalagi memahami dari mana sumber kepercayaan Ardika untuk mengucapkan kata-kata seperti ini.Namun, biarpun kata-kata ini hanya sekadar omong kosong belaka, tet

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1817 Untuk Tuan Tridon

    Karena di tengah-tengah kerumunan orang-orang tersebut, ada delapan belas orang pria yang mengangkat sebuah peti mati raksasa.Apa yang sedang mereka lakukan?Memprovokasi?Tepat pada saat semua orang sedang bertanya-tanya, Tridon yang berdiri di depan aula duka berkata dengan dingin, "Keluarga Unima, Keluarga Yendia, Keluarga Remax, kalian sudah terlambat.""Tapi, dengan mempertimbangkan kalian telah bersusah payah membawakan sebuah peti mati berkualitas bagus untuk muridku, aku bisa mengampuni nyawa kalian.""Sekarang, kemarilah dan berlututlah, bersujud menyesali perbuatan kalian."Kemarin Tridon sudah tahu Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax mencarikan sebuah peti mati berkualitas bagus.Karena itulah, dia tidak berpikir banyak. Dia hanya mengira tiga keluarga ini datang terlambat demi mengantarkan peti mati.Biarpun demikian, dia juga harus membuat orang-orang ini bersujud, menyesali perbuatan mereka di hadapan banyak orang.Bukan karena alasan lain, melainkan karen

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1816 Terlambat

    "Ini adalah pernyataan yang kusampaikan dengan mewakili Keluarga Dougli Galea dan mewakili cabang Keluarga Dougli yang tersebar di seluruh wilayah Negara Nusantara!""Kalau Kediaman Wali Kota Banyuli menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Wali Kota Banyuli!""Kalau Kediaman Kodam Provinsi Denpapan menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Kodam Provinsi Denpapan!"Mendengar ucapan yang disertai dengan niat membunuh yang kuat sekaligus mengintimidasi itu, semua orang terkejut.Kalau Kediaman Wali Kota menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Wali Kota.Kalau Kediaman Kodam menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Kodam.Di seluruh kota ini, siapa yang berani melontarkan kata-kata seperti itu di depan umum?Hanya Tridon seorang yang berani melakukannya.Saat ini, bahkan Olin dan Danu, yang merupakan kodam tingkat provinsi pun, menatap Tridon dengan sorot mata agresif.Mereka menduduki posisi itu, tentu saja mereka tahu jelas Kediaman Kodam sebuah provinsi mewak

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1815 Menuntut Keadilan

    Di antara kerumunan orang-orang yang datang untuk memberi penghormatan terakhir, mereka mulai berbisik-bisik satu sama lain.Kekuatan yang ditunjukkan oleh Keluarga Dougli kali ini, membuat banyak orang menggigil ketakutan.Sebelumnya, bagi mereka Keluarga Dougli luar negeri hanyalah sebuah keluarga bangsawan Galea.Walaupun memiliki kedudukan yang sangat terhormat, tetapi bagaimanapun juga fondasi mereka tidak berada di Negara Nusantara, masih sangat jauh dari sini.Kekuatan mengintimidasi Keluarga Dougli tetap jauh lebih lemah dibandingkan keluarga-keluarga besar lokal.Namun, sekarang, mereka baru menyadari mereka sudah salah.Salah besar!Begitu Tridon memberi instruksi, ratusan cabang Keluarga Dougli di Negara Nusantara langsung bergabung. Dalam sekejap, mereka membentuk sebuah kekuatan yang sangat menakutkan.Dengan kekuatan sebesar ini, mereka mungkin bisa mengalahkan beberapa keluarga besar dengan mudah.Menggunakan kekuatan sebesar ini untuk menghadapi Ardika?Biarpun orang in

DMCA.com Protection Status