Tuan Ardika?Mendengar para investor terkenal di seluruh penjuru negeri memanggil Ardika dengan panggilan Tuan Ardika, Dido dan yang lainnya langsung tercengang.'Apa? Sebenarnya apa latar belakang bocah itu?' pikir mereka semua.Sementara itu, para investor sama sekali tidak memedulikan sekelompok anak muda itu, sorot mata mereka tertuju pada Ardika seorang.Sorot mata mereka terhadap Ardika dipenuhi dengan antusiasme dan semangat yang tinggi.Bagaikan sekelompok pemburu yang telah melihat mangsa yang membuat mereka tertarik.Orang-orang itu adalah orang-orang yang cerdas. Tanpa butuh waktu lama, mereka semua langsung paham apa yang telah terjadi di Klub Mobil Balap.Saat itu juga, seseorang tertawa dan berkata, "Grorius, dengan mengandalkan relasimu di sini, kamu sudah memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Tuan Ardika terlebih dahulu.""Tapi, kalau dilihat sekarang, sepertinya pertemuanmu dengan Tuan Ardika kali ini berakhir kurang baik, ya? Haha!"Orang itu sengaja melontarkan
Melihat Grorius yang tampak seperti ingin melawan Ardika hingga akhir, Jilbis mengerutkan keningnya.Dia mengalihkan pandangannya ke arah Ardika dan berkata, "Ardika, bagaimana kalau kamu meminta maaf padanya saja ...."Ardika seolah-olah tidak mendengar ucapan Jilbis."Grorius, kalau didengar dari nada bicaramu, sepertinya kamu sudah pasti bisa menang melawanku?"Dia mengalihkan pandangannya ke arah Grorius, tersenyum tipis dan berkata, "Kalau begitu, dengarkan ucapanku baik-baik.""Gunakan saja semua cara yang bisa kamu gunakan.""Mari kita lihat pada akhirnya siapa yang akan mati!"Melihat sikap Ardika begitu keras seakan-akan sama sekali tidak akan mengalah, Jilbis langsung merasakan kepalanya sedikit berdenyut.Dia juga tidak tahu dari mana keberanian dan kepercayaan diri Ardika, sampai-sampai berani menantang Grorius seperti itu.Namun, menyaksikan pemandangan seperti itu, dia tetap berkata dengan suara dalam, "Grorius, kalau begitu, kebetulan sekali aku juga bisa mencoba. Perusa
Begitu mendengar ucapan Jilbis, hati Dido dan yang lainnya terasa seperti tersapu oleh sebuah gelombang yang dahsyat.Sebenarnya apa hebatnya si Ardika itu, sampai-sampai bisa dipandang tinggi oleh para tokoh hebat dunia investasi itu?Bukan miliaran, juga bukan puluhan miliar, melainkan ratusan miliar!Siapa yang berani mengatakan ratusan miliar adalah nominal yang kecil?Namun, Jilbis malah mengatakan bersedia membantu Ardika untuk mengeluarkan uang sebesar itu!"Nggak perlu, terima kasih."Setelah menolak penawaran Jilbis secara halus, Ardika mengalihkan pandangannya ke arah Dido dan yang lainnya, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Aku nggak akan beromong kosong dengan kalian lagi. Sekarang tulis surat pernyataan yang berisi masalah penghancuran mobil nggak ada hubungannya denganku. Tuan Muda Huris yang memerintahkan orang untuk menghancurkan mobil kalian."Menulis surat pernyataan?Namun, jelas-jelas Ardika si sialan itu yang telah menghancurkan mobil balap mereka!Ratusan mobil b
"Bagaimana kalau begini saja? Semuanya, hari ini kalian pulang dulu, lalu mengirimkan proposal investasi kalian padaku. Aku akan memilih yang bagus, lalu menghubungi kalian."Ardika menyarankan pada sekelompok investor yang telah datang jauh-jauh untuk menemuinya itu.Bagaimanapun juga, dari luar orang-orang itu kelihatan membantunya. Walaupun dia tidak membutuhkan bantuan mereka, tetapi dia juga tidak bisa mengabaikan mereka begitu saja.Kalau dia memilih untuk berdiskusi dengan mereka di sini, hanya akan menyinggung yang lain.Walaupun Ardika tidak takut menghadapi masalah, tetapi dia juga tidak ingin mencari masalah dan merepotkan diri sendiri.Jilbis tertegun sejenak, menatap Ardika dengan tatapan penuh arti, lalu berkata, "Oke, solusi Ardika ini juga cukup bagus. Karena kita begitu banyak orang, memang sulit untuk berdiskusi sekarang. Kalau begitu, nanti kita baru bicarakan lagi."Selesai berbicara, dia langsung berbalik dan pergi.Kemudian, diikuti oleh Lumio dari Yayasan Investa
"Ardika, kalau kamu merasa Perusahaan Investasi Namsan belum cukup kuat untuk membantumu menyelesaikan masalah-masalah itu, Yayasan Investasi Mentari juga bisa melakukannya?"Tepat pada saat ini, mitra Yayasan Investasi Mentari angkat bicara.Melihat ekspresi Weigus sedikit tidak senang, investor yang satu ini tersenyum dan berkata, "Kak Weigus, jangan nggak senang. Dengan modal dan kekuatan yang dimiliki oleh Yayasan Investasi Homi, Yayasan Investasi Luyan dan Yayasan Investasi Jigaru, kalau kita ingin bersaing dengan mereka untuk berinvestasi pada Hongkem, mungkin modal kita nggak akan cukup.""Daripada melihat mereka berhasil berinvestasi pada Hongkem begitu saja, lebih baik kita membentuk aliansi, agar bisa bersaing dengan Jilbis dan yang lainnya.""Walau harus berbagi keuntungan, bukankah risiko juga akan ditanggung bersama?"Ekspresi Weigus tampak sedikit membaik, ucapan orang itu memang masuk akal juga."Ya, ucapannya benar. Kami juga ingin bergabung dalam aliansi.""Kalau begit
Tidak sampai di situ saja, mitra Yayasan Investasi Mentari itu melanjutkan ucapannya.Dia sama sekali tidak sungkan saat berbicara."Tapi, Pak Hadiman dari Hongkem bersikeras menginginkanmu untuk menentukan strategi bisnis Hongkem. Jadi, mau nggak mau, kami harus menemuimu dan membicarakan hal ini denganmu.""Kalau kamu berpikir karena hal ini, kamu bisa memeras kami dan mengendalikan kami, mungkin kamu sudah berpikir banyak.""Walau kami nggak begitu berkuasa di dunia investasi, bagaimanapun juga kami sudah mengalami banyak hal. Intinya, kami sudah berpengalaman dalam hal seperti ini."Mendengar ucapannya, para mitra lainnya juga menganggukkan kepala mereka dengan perlahan. Sangat jelas bahwa mereka menyetujui ucapan orang tersebut.Sebenarnya, bagi mereka, setelah mengetahui identitas Ardika, mereka benar-benar tidak terlalu menganggap serius pemuda itu.Terlebih lagi, setelah mereka tiba di Klub Mobil Balap dan melihat Ardika terlibat dalam perselisihan dengan Grorius dan yang lainn
Siapa yang berani menegur Weigus seperti itu?Semua orang tercengang, lalu mengalihkan pandangan mereka ke sumber suara.Saat itu juga, mereka melihat sekelompok orang bersetelan jas melangkah masuk dengan dipimpin oleh seorang wanita.Tanpa melirik mereka sama sekali, wanita itu melangkah maju dan berkata dengan nada sedingin es, "Selama ini, Pak Ardika merupakan orang Perusahaan Investasi Gilra, sejak kapan dia dipecat?""Bagaimanapun juga, kamu juga memiliki sedikit reputasi di dunia bisnis. Kalau mau menyebarkan rumor, bisakah berkelas sedikit? Kalau nggak, hanya akan menunjukkan kamu sama sekali nggak berotak.""Kamu mengataiku nggak berkelas?!"Weigus mengajukan satu kalimat itu dengan marah. Ekspresinya sudah berubah menjadi sangat muram, api amarah seolah akan menyembur keluar dari kedua matanya.Bagaimanapun juga, dia juga merupakan seorang tokoh hebat di dunia investasi. Bisa-bisanya seorang wanita muda menegurnya seperti itu di hadapan begitu banyak rekan satu industrinya!B
Sebenarnya, tepat pada saat Hongkem mulai populer di internet, Jane merasa terkejut sekaligus senang.Dia merasa terkejut karena Ardika benar-benar berhasil melakukannya. Pria itu telah berhasil memopulerkan Hongkem!Dia merasa senang karena Ardika adalah orang Perusahaan Investasi Gilra, pria itu pasti akan berinvestasi pada Hongkem.Kalau berhasil menjalankan investasi dalam proyek yang satu ini, Perusahaan Investasi Gilra pasti akan menjadi terkenal dalam dunia investasi dalam negeri!Namun, dia malu untuk mengundang Ardika kembali ke perusahaan secara pribadi.Hingga saat dia mendengar puluhan investor telah menemui Ardika, akhirnya dia tidak bisa tinggal diam lagi. Dia buru-buru membawa semua petinggi perusahaan sebagai bentuk penghargaannya terhadap Ardika.Ardika tetap tersenyum tipis dan berkata dengan nada menyindir, "Kalau begitu, kamu sudah mengakui saat itu penilaianmu sudah salah dan mengakui potensi Hongkem?""Ya, aku salah! Fakta telah membuktikan penilaian Pak Ardika me