Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1353 Menandatangani Surat Pernyataan

Share

Bab 1353 Menandatangani Surat Pernyataan

Author: Sarjana
Begitu mendengar ucapan Jilbis, hati Dido dan yang lainnya terasa seperti tersapu oleh sebuah gelombang yang dahsyat.

Sebenarnya apa hebatnya si Ardika itu, sampai-sampai bisa dipandang tinggi oleh para tokoh hebat dunia investasi itu?

Bukan miliaran, juga bukan puluhan miliar, melainkan ratusan miliar!

Siapa yang berani mengatakan ratusan miliar adalah nominal yang kecil?

Namun, Jilbis malah mengatakan bersedia membantu Ardika untuk mengeluarkan uang sebesar itu!

"Nggak perlu, terima kasih."

Setelah menolak penawaran Jilbis secara halus, Ardika mengalihkan pandangannya ke arah Dido dan yang lainnya, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Aku nggak akan beromong kosong dengan kalian lagi. Sekarang tulis surat pernyataan yang berisi masalah penghancuran mobil nggak ada hubungannya denganku. Tuan Muda Huris yang memerintahkan orang untuk menghancurkan mobil kalian."

Menulis surat pernyataan?

Namun, jelas-jelas Ardika si sialan itu yang telah menghancurkan mobil balap mereka!

Ratusan mobil b
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1354 Perusahaan Investasi Namsan

    "Bagaimana kalau begini saja? Semuanya, hari ini kalian pulang dulu, lalu mengirimkan proposal investasi kalian padaku. Aku akan memilih yang bagus, lalu menghubungi kalian."Ardika menyarankan pada sekelompok investor yang telah datang jauh-jauh untuk menemuinya itu.Bagaimanapun juga, dari luar orang-orang itu kelihatan membantunya. Walaupun dia tidak membutuhkan bantuan mereka, tetapi dia juga tidak bisa mengabaikan mereka begitu saja.Kalau dia memilih untuk berdiskusi dengan mereka di sini, hanya akan menyinggung yang lain.Walaupun Ardika tidak takut menghadapi masalah, tetapi dia juga tidak ingin mencari masalah dan merepotkan diri sendiri.Jilbis tertegun sejenak, menatap Ardika dengan tatapan penuh arti, lalu berkata, "Oke, solusi Ardika ini juga cukup bagus. Karena kita begitu banyak orang, memang sulit untuk berdiskusi sekarang. Kalau begitu, nanti kita baru bicarakan lagi."Selesai berbicara, dia langsung berbalik dan pergi.Kemudian, diikuti oleh Lumio dari Yayasan Investa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1355 Aliansi Investor

    "Ardika, kalau kamu merasa Perusahaan Investasi Namsan belum cukup kuat untuk membantumu menyelesaikan masalah-masalah itu, Yayasan Investasi Mentari juga bisa melakukannya?"Tepat pada saat ini, mitra Yayasan Investasi Mentari angkat bicara.Melihat ekspresi Weigus sedikit tidak senang, investor yang satu ini tersenyum dan berkata, "Kak Weigus, jangan nggak senang. Dengan modal dan kekuatan yang dimiliki oleh Yayasan Investasi Homi, Yayasan Investasi Luyan dan Yayasan Investasi Jigaru, kalau kita ingin bersaing dengan mereka untuk berinvestasi pada Hongkem, mungkin modal kita nggak akan cukup.""Daripada melihat mereka berhasil berinvestasi pada Hongkem begitu saja, lebih baik kita membentuk aliansi, agar bisa bersaing dengan Jilbis dan yang lainnya.""Walau harus berbagi keuntungan, bukankah risiko juga akan ditanggung bersama?"Ekspresi Weigus tampak sedikit membaik, ucapan orang itu memang masuk akal juga."Ya, ucapannya benar. Kami juga ingin bergabung dalam aliansi.""Kalau begit

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1356 Seperti Menyingkirkan Pengemis

    Tidak sampai di situ saja, mitra Yayasan Investasi Mentari itu melanjutkan ucapannya.Dia sama sekali tidak sungkan saat berbicara."Tapi, Pak Hadiman dari Hongkem bersikeras menginginkanmu untuk menentukan strategi bisnis Hongkem. Jadi, mau nggak mau, kami harus menemuimu dan membicarakan hal ini denganmu.""Kalau kamu berpikir karena hal ini, kamu bisa memeras kami dan mengendalikan kami, mungkin kamu sudah berpikir banyak.""Walau kami nggak begitu berkuasa di dunia investasi, bagaimanapun juga kami sudah mengalami banyak hal. Intinya, kami sudah berpengalaman dalam hal seperti ini."Mendengar ucapannya, para mitra lainnya juga menganggukkan kepala mereka dengan perlahan. Sangat jelas bahwa mereka menyetujui ucapan orang tersebut.Sebenarnya, bagi mereka, setelah mengetahui identitas Ardika, mereka benar-benar tidak terlalu menganggap serius pemuda itu.Terlebih lagi, setelah mereka tiba di Klub Mobil Balap dan melihat Ardika terlibat dalam perselisihan dengan Grorius dan yang lainn

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1357 Pak Ardika Dipersilakan Kembali untuk Memimpin Kami

    Siapa yang berani menegur Weigus seperti itu?Semua orang tercengang, lalu mengalihkan pandangan mereka ke sumber suara.Saat itu juga, mereka melihat sekelompok orang bersetelan jas melangkah masuk dengan dipimpin oleh seorang wanita.Tanpa melirik mereka sama sekali, wanita itu melangkah maju dan berkata dengan nada sedingin es, "Selama ini, Pak Ardika merupakan orang Perusahaan Investasi Gilra, sejak kapan dia dipecat?""Bagaimanapun juga, kamu juga memiliki sedikit reputasi di dunia bisnis. Kalau mau menyebarkan rumor, bisakah berkelas sedikit? Kalau nggak, hanya akan menunjukkan kamu sama sekali nggak berotak.""Kamu mengataiku nggak berkelas?!"Weigus mengajukan satu kalimat itu dengan marah. Ekspresinya sudah berubah menjadi sangat muram, api amarah seolah akan menyembur keluar dari kedua matanya.Bagaimanapun juga, dia juga merupakan seorang tokoh hebat di dunia investasi. Bisa-bisanya seorang wanita muda menegurnya seperti itu di hadapan begitu banyak rekan satu industrinya!B

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1358 Apakah Kalian Layak

    Sebenarnya, tepat pada saat Hongkem mulai populer di internet, Jane merasa terkejut sekaligus senang.Dia merasa terkejut karena Ardika benar-benar berhasil melakukannya. Pria itu telah berhasil memopulerkan Hongkem!Dia merasa senang karena Ardika adalah orang Perusahaan Investasi Gilra, pria itu pasti akan berinvestasi pada Hongkem.Kalau berhasil menjalankan investasi dalam proyek yang satu ini, Perusahaan Investasi Gilra pasti akan menjadi terkenal dalam dunia investasi dalam negeri!Namun, dia malu untuk mengundang Ardika kembali ke perusahaan secara pribadi.Hingga saat dia mendengar puluhan investor telah menemui Ardika, akhirnya dia tidak bisa tinggal diam lagi. Dia buru-buru membawa semua petinggi perusahaan sebagai bentuk penghargaannya terhadap Ardika.Ardika tetap tersenyum tipis dan berkata dengan nada menyindir, "Kalau begitu, kamu sudah mengakui saat itu penilaianmu sudah salah dan mengakui potensi Hongkem?""Ya, aku salah! Fakta telah membuktikan penilaian Pak Ardika me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1359 Suruh Tina Turun

    "Sayang, aku benar-benar nggak menyangka suatu hari nanti kamu bisa menjadi seunggul ini! Berbagai perusahaan investasi besar bahkan sudah mengundangmu untuk menjadi mitra mereka!"Setelah meninggalkan Showroom Mobil Neptus, Luna yang duduk di kursi penumpang di samping kursi pengemudi, masih tidak bisa menahan perasaan bahagia yang bergejolak dalam hatinya."Ini masih belum apa-apa, masih ada banyak aspek yang aku unggul."Sambil tersenyum, Ardika mendekatkan wajahnya ke kursi penumpang di sampingnya dan berkata, "Kalau kamu ingin melihat kehebatanku, cium aku dulu."Bisa membuat wanita yang dicintainya begitu mengaguminya, tentu saja Ardika merasa sangat senang."Mengemudilah dengan baik!"Luna berpura-pura marah dan memukulinya dengan pelan.Namun, tak lama kemudian, melihat jalanan sudah sepi kendaraan, ditambah lagi laju mobil mereka tidak cepat, dia mendekat ke wajah Ardika dan mengecup pipi suaminya sekilas."Hanya sekilas saja seperti ini, dinamakan cium?"Ardika tidak puas.Lu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1360 Yayasan Investasi Staris

    "Menyuruh Tina melayani kita? Hmm, menurutku itu ide yang bagus. Dengar-dengar, wanita itu adalah salah satu dari empat wanita cantik Kota Banyuli.""Salah satu dari empat wanita cantik Kota Banyuli, ya? Kita bertiga, bukankah pembagiannya cukup sulit?"Dua orang pria di samping pria berambut cepak itu juga tertawa dengan lancang."Dasar lancang! Berani-beraninya kamu menghina Bu Tina seperti itu!"Bilgis langsung marah besar. Dia melangkah satu langkah, hendak menyerang."Cari mati!"Sorot mata pria berambut cepak itu langsung berubah menjadi dingin, lalu melayangkan tendangan ke arah Bilgis."Bam!"Tubuh Bilgis terpental, lalu membentur lantai dengan keras. Darah tampak muncrat dari mulutnya."Ahh .... Cepat beri tahu Bu Tina, ada orang yang datang membuat keributan!"Para karyawan biasa Grup Lautan Berlian berseru kaget, lalu buru-buru mengeluarkan ponsel untuk menghubungi orang.Menyaksikan pemandangan itu, satu per satu dari para ahli bela diri yang tersebar di seluruh lantai satu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1361 Bahaya yang Tersembunyi dalam Hal Baik

    "Bos kami memintaku untuk menyampaikan beberapa patah kata pada Pak Hadiman.""Hongkem harus dan hanya boleh menerima investasi dari Yayasan Investasi Staris!"Chelsea melontarkan kata-kata itu dengan penuh penekanan.Hadiman berkata dengan ekspresi marah, "Yayasan Investasi Homi saja nggak begitu mengintimidasi seperti kalian! Dari mana asal Yayasan Investasi Staris, aku bahkan nggak pernah mendengarnya!""Pak Hadiman, kalau dulu kamu nggak pernah mendengarnya, nggak masalah. Yang penting sekarang kamu sudah tahu."Chelsea berkata dengan nada arogan, "Yayasan Investasi Staris didirikan oleh Tuan Muda Huris dari Keluarga Sudibya.""Belakangan ini, Tuan Muda Huris berencana untuk berkecimpung di dunia investasi, kebetulan membutuhkan sebuah proyek investasi yang bagus, agar bisa membuat Yayasan Investasi Staris terkenal.""Bisa dilirik oleh Tuan Muda Huris, adalah sebuah kehormatan bagi Hongkem!"Selesai berbicara, Chelsea langsung melemparkan setumpuk dokumen ke tubuh Hadiman dan berka

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2318 Berlian Asli

    Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2317 Menjadikan Ardika Sebagai Kambing Hitam

    "Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2316 Sekelompok Orang Bodoh

    "Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2315 Menimbulkan Kasus Pembunuhan

    Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status