"Apa katamu? Siapa yang menghindari pajak?! Dasar Ardika sialan! Katakan dengan jelas!"Ekspresi bangga Teodor sudah menghilang tanpa meninggalkan jejak, berubah menjadi kaku seketika.Setelah terdiam selama beberapa detik, dia baru berteriak dengan marah.Terbukti melakukan pemalsuan donasi, masih ada penjelasan yang bisa diberikan.Bagaimanapun juga, dana amal sebesar dua triliun itu baru diumumkan oleh Organisasi Redim ke publik pagi ini.Biarpun kasus ini terekspos, selama media-media yang berpengaruh tidak "menambah-nambah bumbu", memperburuk situasi, menghadapi kecurigaan para netizen, Teodor masih bisa memberi penjelasan. Dia bisa mengatakan donasi dilakukannya dalam beberapa tahapan, ke depannya dia akan mengirimkan dana bantuan secara berkala.Namun, begitu kasus penghindaran pajak terekspos.Itu bukan hanya sekadar masalah menghadapi opini publik, tetapi akan terseret dalam hukum!Karena itulah, para awak media yang berada di tempat itu kembali hening seketika.Mereka menatap
"Ardika, sebenarnya apa maumu?!"Setelah linglung sejenak, Teodor mengangkat kepalanya dan memelototi Ardika dengan lekat.Situasi saat ini masih belum seburuk itu.Karena Ardika melemparkan bukti-bukti penghindaran pajaknya ke hadapannya, tidak menyerahkan bukti-bukti tersebut secara langsung kepada pihak yang berwajib, itu artinya situasi masih bisa dibalikkan.Sambil tersenyum, Ardika bertanya balik, "Kalau begitu, Teodor, menurutmu aku harus bagaimana?"Teodor menarik napas dalam-dalam, lalu merangkak dengan cepat dengan kedua tangannya ke hadapan Ardika."Ardika, selama kamu menyerahkan dokumen-dokumen itu padaku dan membiarkan masalah ini berlalu, aku berjanji kelak aku nggak akan menargetkanmu dan istrimu lagi.""Selain itu, aku juga akan meminta para awak media untuk mengklarifikasi bahwa kita sudah berdamai."Teodor sudah sepenuhnya tenang kembali. Dia berkata dengan tenang, "Ke depannya, aku juga bisa mempromosikan perusahaan-perusahaan yang berhubungan denganmu.""Oh ya, buk
Mendengar teriakan dingin Ardika, Teodor langsung melangkah mundur dua langkah saking ketakutannya.Dia menatap Ardika dengan tatapan terkejut sekaligus marah. "Ardika, kamu nggak setuju?""Apakah kamu nggak mengerti kata-kataku? Bisa-bisanya kamu nggak mempertimbangkannya?!"Dia tidak menyangka, jelas-jelas dia sudah menawarkan berbagai keuntungan untuk Ardika.Siapa pun tidak akan bisa menahan godaan seperti itu.Bagaimanapun juga, seorang selebriti internet sepertinya, bisa membawa keuntungan yang sangat besar.Sangat jarang ada orang yang hatinya tak tergerak.Namun, setelah dia berbicara panjang lebar, sikap Ardika malah tetap sama saja.Dengan memasang ekspresi datar, Ardika berkata dengan datar, "Teodor, kata-kata yang sama sudah pernah kubilang saat kamu menjadi Duta Promosi Vila Bistani sebelumnya.""Tapi, aku nggak punya kebiasaan berkompromi dengan orang jahat.""Oh, nggak, mendeskripsikanmu sebagai orang jahat malah sudah terlalu meninggikanmu. Palingan kamu hanya layak dis
"Aku punya bukti langsung, kalian bisa mengirim orang ke kantor Teodor untuk melakukan penyelidikan ...."Hingga Ardika memutuskan panggilan teleponnya, suasana di lobi kantor Teodor tetap sangat hening.Semua orang menatap Ardika dengan tercengang.Tidak ada seorang pun yang menyangka, setelah Elsen dan Teodor mengucapkan kata-kata seperti itu, Ardika tetap melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib tanpa ragu!Eh ... eh ... eh .... Dasar idiot itu!Sebenarnya apakah dia adalah seorang tokoh hebat?Atau dia ingin menyeret Teodor untuk hancur bersama?Semua orang tahu masalah kali ini sudah sepenuhnya membesar.Di Negara Nusantara, ada sebuah pepatah.Ada dua hal yang tidak bisa dihindari oleh penduduk Negara Nusantara.Hal yang pertama adalah kematian.Hal yang kedua adalah membayar pajak!Karena itulah, Departemen Pajak Negara Nusantara adalah lembaga penegak hukum yang paling kuat di negara ini.Ardika menyampaikan laporan dengan menyebutkan nama asli. Pihak Departemen Paj
"Eh, Ardika, cepat serahkan bukti-buktinya! Kami akan mengampuni nyawamu!""Seharusnya kamu lihat dulu ada berapa orang di pihakmu! Berani-beraninya kamu datang membuat keributan di kantor Teodor! Kamu mendesak kami ke jalan buntu, maka kami akan menghabisimu!"" ... "Sambil mengepung Ardika dan yang lainnya, staf-staf kantor Teodor berteriak dengan keras dan memasang ekspresi ganas.Kaki Zendaya dan orang-orang Hongkem sampai terasa lemas saking ketakutannya.Mereka benar-benar takut orang-orang itu benar-benar menggila!Namun, Ardika tetap tampak tenang. Dia bahkan tertawa dan berkata, "Teodor, boleh dibilang kamu sudah pernah kuhajar beberapa kali.""Apakah kamu merasa pecundang-pecundang di kantormu ini cukup untuk menghadapiku seorang?"Ekspresi Teodor berubah menjadi agak muram. Tentu saja dia tahu jelas kekuatan Ardika.Sebelumnya, saat berada di lokasi penyelamatan korban bencana, satu per satu dari belasan pengawal elite yang dipekerjakannya secara khusus dari Perusahaan Tirn
"A ... Apa?! Tuan Muda Kedua Keluarga Septio Provinsi Aste?!"Begitu mendengar Elsen menyebut nama pemuda itu, Teodor langsung berseru dengan terkejut.Saat ini, baik ekspresinya maupun staf-staf kantor Teodor tampak pucat. Sangat jelas mereka ketakutan.Karena semua orang sudah mendengar ucapan Levin dengan sangat jelas! Tuan Muda Kedua Keluarga Septio itu memanggil Ardika dengan panggilan Kak Ardika!Bagaimana seorang Tuan Muda Kedua Keluarga Septio Provinsi Aste bisa begitu patuh pada Ardika yang merupakan seorang menantu benalu?Semua orang benar-benar tidak mengerti.Namun, hal itu sudah tidak penting lagi sekarang.Melihat Ardika dikepung oleh staf-staf kantor Teodor, Levin langsung marah besar. "Dasar sekelompok anjing! Siapa yang memberi kalian nyali, sampai-sampai kalian berani mengepung Kak Ardika?!""Serang! Patahkan satu kaki mereka semua!"Begitu Levin melambaikan tangannya, pria-pria kekar bersetelan jas yang dibawanya kemari langsung menerjang ke arah staf-staf kantor Te
"Ya, benar, kami juga memiliki pemikiran yang serupa.""Tuan Muda Levin tenang saja ...."Saat itu juga, sudah ada beberapa orang yang memilih untuk tunduk.Namun, masih ada beberapa orang yang dilema.Walaupun pengaruh Keluarga Septio Provinsi Aste memang besar, tetapi janji Teodor sebelumnya membuat mereka sulit untuk mengambil keputusan untuk sesaat."Kak Teodor, orang Perusahaan Investasi Mahasura sudah membawa dokumen pengalihan saham kemari!"Tepat pada saat ini, seorang staf berseru.Tak lama kemudian, seorang petinggi Perusahaan Investasi Mahasura muncul di depan pintu lobi dengan membawa beberapa orang bawahannya dan pengacara.Merasakan suasana tegang di tempat tersebut, serta melihat ratusan pria bersetelan jas yang dibawa oleh Levin kemari, sekelompok orang itu pun merasa agak ragu.Namun, seakan-akan melihat penyelamatnya, Teodor buru-buru berkata dengan volume suara tinggi, "Pak Zakari, cepat bagikan dokumen pengalihan saham itu kepada teman-teman media!"Teodor mengetahu
"Bajingan! Dasar sekelompok bajingan!"Levin berteriak dengan marah sambil mengentakkan kakinya dengan kesal.Namun, menghadapi aliansi media itu, dia benar-benar tidak berdaya.Seperti yang dikatakan oleh wartawan tersebut, masing-masing dari mereka memiliki pendukung. Walaupun mereka tidak bisa dikatakan bisa mewakili dunia media Negara Nusantara, paling tidak sudah termasuk sebagian dari anggota dunia media.Dalam hal ini, perusahaan-perusahaan media tersebut memiliki keuntungan yang sama dan bersatu teguh.Dia tidak bisa bertindak gegabah tanpa mempertimbangkan apa pun.Kalau dia benar-benar memusuhi pendukung-pendukung orang-orang ini, Keluarga Septio juga akan kewalahan.Melihat amarah tidak berdaya Levin, awak media yang berbicara tadi menjadi makin bangga. Dia berkata seolah-olah berbaik hati membujuk Levin, "Sebenarnya kami juga nggak ingin berselisih dengan Tuan Muda Levin. Selama Tuan Muda Levin nggak mengganggu kami menghasilkan uang, kita sama-sama senang.""Namaku Yotaru